Figuran Menjadi Tunangan Prot...

By SecretNmh05

3.7M 232K 12.5K

Aneta Almeera. Seorang penulis novel terkenal yang harus kehilangan nyawanya karena tertembak oleh polisi yan... More

Prolog.
Chapter 1.
Chapter 2.
Chapter 3.
Chapter 4.
Chapter 6.
Chapter 7.
Chapter 8.
Chapter 9.
Chapter 10.
Chapter 11.
Chapter 12.
Chapter 13.
Chapter 14.
Chapter 15.
Chapter 16.
Chapter 17.
Chapter 18.
Chapter 19.
Chapter 20.
Chapter 21.
Chapter 22.
Chapter 23.
Chapter 24.
Chapter 25.
Chapter 26.
Chapter 27.
Chapter 28.
Chapter 29.
Chapter 30.
Chapter 31.
Chapter 32.
Chapter 33.
Chapter 34.
Chapter 35.
Chapter 36.
Chapter 37.
Chapter 38.
Chapter 39.
Chapter 40.
Chapter 41.
Chapter 42.
Chapter 43.
Chapter 44.
Chapter 45.
Chapter 46.
Chapter 47.
Chapter 48.
Chapter 49.
Chapter 50.
Chapter 51.
Chapter 52.
Chapter 53 (End).
Pengumuman!
Terbit di Teori Kata
Vote Cover!!
PRE-ORDER DIBUKA!!

Chapter 5.

90.9K 5.3K 86
By SecretNmh05

Sebelum baca jangan lupa follow SecretNmh05.. untuk membaca kelanjutan ceritanya.

Heppy reading
-
-

🌲🌲

Kalian bingung kenapa Nete tidak mengenal tokoh yang ada di novel buatannya sendiri? sebenarnya Nete kenal namanya, hanya saja Nete tidak tahu wajahnya dan soal ingatan pemilik asli yang datang hanya kilasan yang ada Nete nya saja tidak dengan yang lain. Ingatannya juga samar-samar, Makanya Nete masih mengikuti alur yang dirinya buat.

Bel pulang berbunyi, saat ini Nete sedang berada di parkiran khusus geng silent boom. Sebenarnya ia males disini, tapi sekarang dirinya sedang butuh tumpangan untuk pulang. Teman-temannya juga sudah menawarkan tumpangan tapi Nete tolak, bisa gawat jika temannya tahu ia tinggal di rumahnya Nathan.

Senyum Nete merekah saat melihat Nathan dkk sudah keluar, ia mendengus melihat Eve yang ada di sana juga. "Ngapain sih tuh tokoh protagonis ada disini, bisa ga pulang gue kalo ada dia."

Nete memikirkan ide bagaimana caranya agar Nathan melihat dirinya, tapi hanya Nathan yang harus melihat tidak dengan yang lain. Nete punya ide, ia mengambil batu kecil dan siap melemparkannya ke arah punggung Nathan pelan-pelan. Tapi, ucapan sahabatnya Nathan membuat Nete menghentikan aksinya. Nete bersembunyi didekat pohon yang seperti ini 🌲, ia takut ketahuan mereka.

"Dipikir-pikir, si Nete oke juga apalagi bodynya kaya gitar spanyol." Ucap sahabat Nathan yang Nete perkiraan namanya Bastian, mata Nete membulat mereka membicarakan tentang tubuhnya.

"Bang*at." Umpat Nete pelan, ia menutupi tubuhnya sendiri dengan tangannya.

"Betul banget, apalagi menurut gue cuman dia yang waras diantara temannya yang lain. Bolehlah buat gue, lumayan dapat tubuhnya yang seksi juga hahaha." Ucap Bobby, wajah Nete sudah memerah karena marah.

"Kalo kalian ada dihadapan gue, gue janji bakal tonjok kalian." Gumamnya menatap mereka tajam.

"Ko tiba-tiba gue merinding ya." Ucap Bastian.

"Sama gue juga Bas." Sahut Bobby.

Nete dengan kekuatan penuh menimpuk batu kecil kearah punggung Nathan, dan tepat sasaran.

"Akh." Ringis Nathan membuat sahabatnya menoleh kearahnya.

"Pak boss kenapa?" Tanya Bastian dan Bobby.

"Kamu kenapa Nat?" Tanya Eve dengan suara lembut, tapi membuat Nete mual mendengarnya.

"Kenapa?" Tanya Alex, sedangkan kedua temannya yang dingin menatap Nathan datar.

"Tidak." Jawabnya dingin, setelah mereka kembali mengobrol Nathan melihat ke sekelilingnya. Wajahnya berubah datar melihat Nete yang melambaikan tangannya kearahnya, tapi Nathan membuang mukanya.

Nete yang kesal kembali menimpuk batu nya, tapi sekarang Nathan tidak meringis. Ia malah mengabaikannya, Nete yang marah terus menimpuk batu kecil ke tunangannya yang bajingan.

Sahabatnya Nathan yang bernama Barra Malik Virendra salah satu inti berpengaruh di Geng Silent Boom,(panglima perang/ penyerang) melihat kelakuan bosnya dan Nete tapi ia diam saja. Awalnya dirinya bingung, tapi ia tidak ingin ikut campur.

"Markas." Ujar Barra tanpa mendengar jawaban sahabatnya, ia pergi membawa motornya.

"Si Barra ngomong apaan sih?" Tanya Bastian bingung.

"Lo nanya sama gue, terus gue nanya siapa?" Ujar Bobby dengan wajah menyebalkan.

"Gue ga nanya Lo gentung." Ucap Bastian kesal, memang diantara mereka Bobby yang badannya berisi.

"Kak Barra bilang dia mau ke markas kak Bas." Jawab Eve dengan suara lembutnya.

"Ah memang Bu bos yang paling mengerti kita." Bastian berucap seperti itu dengan wajah di dramatis kan, sedangkan Nathan yang kesal ditimpuk terus oleh Nete terus-menerus melihat kearahnya lagi.

Nete tersenyum ia mengucapkan sesuatu tanpa suara. "Kita harus ngobrol, ada sesuatu yang mau gue omongin."

"Kalian duluan." Ucap Nathan.

"Terus aku-"

"Bas, Lo bawa Eve." Ucapan Eve dipotong oleh Nathan.

"Siap Boss."

"Nat aku mau sama kamu aja ya?" Tanpa mendengar ucapan Eve Nathan berlalu pergi menuju arah toilet.

Eve yang melihat itu wajahnya menjadi murung, meskipun ia dan Nathan pacaran tapi Nathan tidak seperti pasangan pada umumnya. Nathan sangat dingin kepadanya, sampai saat ini ia hanya boleh memegang tangannya saja. Berbeda dengan dirinya yang memberikan segalanya termasuk cinta kepada Nathan seorang, memang salahnya juga yang memaksa Nathan menyukainya.

"Udah Bu boss ga usah sedih, mungkin Pak Boss ga mau Bu bos nunggu lama karena dia mau pup." Eve terkekeh mendengar guyonan Bobby untuknya.

"Ayo Eve." Ajak Bastian.

"Eve sama gue." Ujar seseorang yang sedari kemarin menjadi pengamat mereka.

Orang itu menarik lengan Eve lembut menuju motor miliknya, Bastian yang melihat itu mengangkat bahunya acuh setelahnya mereka pergi.

Nete yang memperhatikan mereka sedari tadi memicingkan matanya curiga. "Apa cowok yang natap Eve lembut dan narik tadi adalah Alaska Febrian? Cowok yang mencintai Eve tapi bertepuk sebelah tangan."

Alaska Febrian salah satu inti Geng Silent Boom menjabat sebagai (hacker dan mengerti tentang IT). Aska itu figuran seperti dirinya Tapi sayangnya dia bodoh soal cinta, dia akan menjauhi protagonis wanita karena dia tahu Eve hanya cinta sama Nathan. Bahkan dia lebih memilih menyerah dengan cintanya, karena dia ingin Eve bahagia bersama Nathan.

"Memang bodoh! Tapi Ga bisa dibiarkan, dia harus berpihak sama gue." Gumam Nete menatap kepergian Aska.

"Siapa?" Ucap seseorang mengagetkan Nete, Nete langsung menoleh ke belakang.

"Astaga Nathan, Lo ngagetin tau ga." Nete mengatur nafasnya yang tadi tadi terkejut, ia kita dirinya akan mati lagi karena terkejut.

Nathan menatap datar Nete, ia menunggu Nete mengucapkan sesuatu tapi tak kunjung berbicara akhirnya ia ingin berlalu pergi tapi Nete menahan tangannya. "Mau kemana?" Tanya Nete.

"Lepas."

"Bilang dulu mau kemana?"

"Lepas!"

"Ck iya-iya gue lepas." Nete memanyunkan bibirnya kesal. "Tapi jangan pergi dulu, gue mau ngomong sesuatu sama Lo."

Nathan terdiam menunggu Nete berucap. "Anterin gue pulang." Seru Nete antusias dengan wajah tanpa dosa.

"Hanya itu?" Tanya Nathan datar, ia kira Nete ingin berbicara serius. Dengan semangat Nete menganggukkan kepalanya.

"Iya, please anterin gue ya Nat gue ga tahu harus pulang sama siapa."

"Ga." Nathan langsung pergi menuju motornya, saat Nathan ingin melajukan motornya ia merasakan seseorang menaiki motornya. Ya, Nete yang naik.

"Ayo jalan." Ucap Nete.

"Turun."

"Ga mau."

"Turun."

"Iiss Nathan kalo gue turun terus nanti gue pulang sama siapa." Kesal Nete.

"Gue ga peduli."

Nete menoyor helm yang Nathan kenakan membuat Nathan menggeram marah ia menoleh kearah Nete. Seumur hidup baru Nete yang berani menoyor kepala seorang Nathan, ketua dari Geng motor Silent Boom.

"Lo-"

"Apa? Gue apa? Pokoknya gue ga mau tahu Lo harus anterin gue pulang, kalo engga gue bilangin ke om Xavier."

Rahang Nathan mengeras, ia sudah sangat marah sekarang. "Manja."

"Gue bukan manja asu, tapi gue ga tahu jalan rumah Lo. Kalo aja gue tunangan bukan sama Lo, mungkin sedari tadi gue udah pulang sama teman aaaaaa-"

Ucapan Nete terhenti karena Nathan langsung melajukan motornya dengan kecepatan kencang membuat Nete reflek memeluk pinggang Nathan karena takut terjatuh.

"NATHAN BRENGSEK, PELAN WOY!" Serunya kencang, Nathan yang dipeluk Nete tersentak, entah kenapa jantungnya berdetak kencang merasakan kehangatan dari pelukan yang Nete berikan. Perasaan ini baru Nathan rasakan selama hidupnya dan ternyata sangat menyenangkan, Nathan tersenyum tipis.

"NATHAN PELAN GA, ATAU GUE LONCAT."

"Silahkan." Jawab Nathan santai.

"Sialan!" Untuk kedua kalinya Nete menoyor helm Nathan, akhirnya motor berhenti di tepi jalan karena Nete terus menggoyangkan badan Nathan.

Nathan turun dari motor, ia langsung mengurung Nete dan menatapnya dengan wajah datar. "Lo gila?! Lo mau kita celaka!" Nathan menatap mata Nete tajam dan dapat Nathan lihat ada ketakutan dari mata Nete.

"Lo yang gila- huek." Nete mendorong Nathan menjauh setelahnya dirinya turun untuk mengeluarkan makanan yang ingin keluar.

Hoek

Hoek

Hoek

Ada seorang wanita paruh baya pejalan kaki dengan pakaian usang dan tangan yang memainkan rambutnya melihat kearah Nete dan Nathan dengan bingung, lalu wanita itu berucap.

"Mas... itu istrinya lagi mual juga bukannya bantuin pijit malah bengong nanti kesambar petir, emang ya cowok maunya enak doang giliran udah hamil malah istrinya yang urus sendiri. Kaya aku, aku juga ditinggal suamiku dan bayiku hilang entah kemana hahahaha." Ucap wanita itu dengan tertawa tidak jelas lalu pergi meninggalkan Nathan yang wajahnya memerah entah karena marah atau malu, padahal wanita itu sedikit tidak waras.

"Fuck." Umpat Nathan.

Bersambung...

|F M T P|
Minggu, 05 Mei 2024
_nmh_

Target komentar 30, yuk spam komennya 👇👇👇

Continue Reading

You'll Also Like

3.7K 748 39
Arga, kehilangan 'rumah' nya.. Saat sang Ayah harus meninggalkan mereka semua karena sakit yang di derita sejak lama. Ia kehilangan orang yang paling...
93.7K 10.2K 200
[Novel Terjemahan] Author(s): Dì jiǔ yí Translator (Mandarin-Indonesia): Google Translate - QueenAphrodicta Deskripsi: [1V1 peliharaan tak tertanding...
Algerian By sha

Teen Fiction

16.6K 864 24
Pangeran Algerian Mahatma, seorang laki-laki yang terkenal akan kenakalannya dan keluarganya yang terkenal kaya raya. Algerian dari kecil sudah hidup...
KailAziel By amalia

Teen Fiction

60.8K 2.5K 10
[ Follow Sebelum Membaca -! ] Kaila Adelyn Anandyta, seorang gadis cerdas dengan sifat angkuh dan sombongnya. Kaila sangat di idolakan oleh para guru...