Ending [Vmin] ✔

Bởi Keripikpisang__

6.2K 392 23

❛❛ Jimin dikutuk untuk menerima karma orang tuanya ❜❜ __Vmin;Brothersip. || SELESAI ✔|| #7 Jimin... Xem Thêm

PROLOG
1|| Tentang luka Jimin
2|| you're name
3 || Tempat misteri
4|| Andai aku ikut mati
5|| Taehyung dan dendamnya
6|| Jimin pantas dihukum
7|| Tawanan Tampan
8|| Aeri si guru lukis
9|| Penyupus ruangan
10|| Dalang peristiwa
11|| Perasaan yang hilang
12|| Perubahan Taehyung
13|| something wrong
14 || You'll be fine
15|| Pria asing
16 || Siapa dia?
17|| Sesuatu yang baru
18|| Mantan kekasih
19|| Gulungan kertas lagi
20|| Sekilas masa lalu
21 || Anggota baru mereka
22 || Dunia dan lukanya
23 ||Something missing
24 || Misi penyelamatan
25 || Tetaplah hidup
26 || Kasus terungkap
27 || Rona merah jambu
28 || Stay Together
29 || Ajakan kencan
30 || Lebih lama didunia
31 || Tertangkapnya pelaku
32 || Senja Terakhir
EPILOG

33 || Dia yang pergi [END]

214 6 2
Bởi Keripikpisang__


Udah part terakhir aja nih, hihihi..
Terima kasih selama ini sudah terus mengikuti cerita ku yah.. Boleh dong follow aku dulu, bantu 300 followers ಥ_ಥ. Terima kasih, and enjoy!

***

Tak ada yang lebih menyakitkan daripada kehilangan dengan cara kematian.

***

Waktu terus berlalu. Bagaimana pun itu, semuanya akan tenggelam dengan berjalannya waktu. Semua akan kembali seperti semula. Walau terkadang rasa itu akan terus menetap, tak bisa kita hilangkan dari ingatan.

Sehari, dua hari, seminggu. Rasa kehilangan akan begitu sakit. Namun seterusnya kita akan terbiasa. Konon semua manusia memang akan merasakan kehilangan. Itu fakta. Dingin akan menyelimuti hati, rindu yang kian mencekik akan datang setiap hari menghantui. Tangis pilu dan penyesalan akan begitu sering terdengar.

"Bagaimana keadaan mu, Jimin?"

Pemuda itu diam. Dia memang ingin hidup lebih lama didunia, namun bukan berarti harus kehilangan seseorang yang berarti untuk itu. Matanya menerawang menatap keluar jendela rumah sakit.

Ada pemuda yang pernah berjanji akan menemaninya melihat senja sekali lagi. Dia bohong. Kini Jimin sendiri dengan rasa sesak didadanya.

Orang yang tak mendapat jawaban tersebut melangkah mendekat kearah Jimin, "Sudahlah, Jim. Aku tau kau terluka, namun kau baru saja selesai di operasi tak baik terlalu banyak pikiran."

"Kenapa harus dia, Jiwoo. Kenapa harus dia?" Matanya berembun, dadanya kembali begitu sesak.

"Mina juga sudah tiada. Mengapa semuanya meninggalkan ku?"

Lalu sekarang apa yang harus dia lakukan. Dia memang hidup lebih lama didunia, dia memang bisa menatap langit yang indah, dia memang bisa tersenyum lebih lama. Tapi buat apa? Separuh dirinya telah pergi.

Taehyung telah tiada. Mengorbankan jantungnya untuk Jimin. Membiarkan sumber kehidupannya hidup didalam tubuh pemuda itu, katanya agar dia tetap bisa hidup walaupun tak lagi dengan raganya.

Mina juga sudah pergi. Menyisakan surat dengan permohonan maaf karena tak bisa menjadi temannya lebih lama. Menyisakan luka lagi.

Jimin tak suka.

Taehyung itu terlalu keras kepala untuk memberikan kehidupan baru untuknya. Jimin terisak. Kini dia telah kehilangan saudara dan temannya.

NamJoon masuk dari luar ruangan. Mendapati Jimin terisak kuat disebelah jendela, dengan Jiwoo yang berusaha menenangkannya. Pria itu tau, anak itu begitu terpukul setelah tau siapa yang mendonorkan jantung untuknya.

Namun itulah pesan Taehyung, memberikan jantungnya untuk Jimin karena dia merasa sudah tak bisa bertahan lebih lama. Sedangkan biaya operasi didapatkan dari sejumlah harta yang dibawa lari Hyunwoo yang kini sudah membekam di penjara bersama Hyeri.

NamJoon mendekati Jimin dan Jiwoo. Pria itu memberi isyarat agar dia saja yang menemani Jimin disana. Setelah tersisa mereka berdua saja NamJoon memulai pembicaraan.

"Bagaimana keadaan mu, Jimin? Apa lebih baik?"

Jimin menoleh dengan mata yang berair, "mengapa Taehyung melakukan ini?" Matanya menatap sendu NamJoon.

"Jimin inilah pilihan dari Taehyung. Dia merasa sudah tidak bisa bertahan lagi, makanya dia memilih mendonorkan jantungnya untukmu. Maka dari itu, kau harus menghargai keputusannya."

Jimin menunduk. Rasanya berat sekali. Dia dan Taehyung baru saja memiliki ikatan yang kuat, namun mengapa harus berpisah secepat itu.

NamJoon memegang tangan Jimin lalu membawanya kedada pemuda itu, "Taehyung di sini, Jimin. Dia tidak pernah meninggalkan mu. Saat jantung ini masih berdetak, kau dan dia akan selalu bersama." Ucapnya dengan tersenyum lembut.

Jimin berhambur di pelukan NamJoon, membiarkan tangisnya kembali pecah didalam sana. Lepas dari ini ia tak tau bagaimana akan bisa menerima semuanya.

Namun benar kata NamJoon, Taehyung tak pergi. Pemuda itu akan terus berada disamping Jimin, menjaganya dan terus menemaninya. Mungkin raga Taehyung sudah tak ada, namun jiwanya masih ada.

Walau Jimin tak bisa lagi memeluk erat saudaranya itu, dia masih bisa selalu merasakan detak jantung yang ada didalam tubuhnya.

Mungkin memang dia tak bisa lagi melihat jelas senyum khas milik Taehyung. Tapi, pemuda itu berhasil membuat kehidupan baru didalam diri Jimin. Dan dia akan terus menjaga kehidupan itu selama dia hidup.

Memang tak akan ada manusia yang hidup didunia tanpa harus merasakan kehilangan. Maka dari itu semua harus mempersiapkan semuanya.

Taehyung berhasil menepati janjinya. Membuat Jimin hidup lebih lama lagi. Walaupun tak menepati janjinya untuk menemaninya melihat senja sekali lagi.

***

Aeri duduk didepan rukonya. Menatap lurus dengan tatapan kosong . Kemarin malam, Taehyung telah dimakamkan. Dan pastinya Jimin pasti sudah selesai operasi hari ini. Tak ada niatan gadis itu untuk pergi menjenguk Jimin dulu, hatinya masih begitu terluka kehilangan Taehyung.

Angin menerpa badannya yang rapuh. Membiarkan dinginnya menusuk tubuh nya. Seakan benda itu membawa begitu banyak kesesakan didalam dadanya, membawanya seolah-olah ikut terhanyut dengan dinginnya udara.

Tak ada tawa Taehyung. Tak ada senyum menyebalkan. Tak ada muka datar penuh dengan keangkuhan namun tampan itu. Senyum terukir dibibir Aeri bersamaaan dengan air matanya yang lolos jatuh.

Gadis itu memeluk lututnya erat, menenggelamkan wajahnya disana. Andai saja waktu itu dia cegah Taehyung untuk menyebrang, mungkin saja pemuda itu masih ada disini bersamanya.

"Hei gadis bodoh!"

Sontak Aeri terkejut. Itu suara Taehyung.

Setelah menengok kedepan, benar saja. Taehyung dengan muka datar itu berada didepannya, menatap penuh dengan ejekan.

"Hahaha, kau menangis? Kau semakin jelek saja!" Ejek Taehyung yang kini tertawa terbahak-bahak.

Bukannya kesal, gadis itu berdiri dan berhambur kepelukan Taehyung.

"Kukira kau pergi meninggalkan ku. Ternyata kau masih disini. Kumohon jangan pergi."

Taehyung memang menyebalkan. Namun Aeri tidak ingin pemuda itu juga pergi dari hidupnya. Dia rela menghadapi sikap menyebalkan itu seumur hidupnya. Aeri Serius.

Taehyung mengusap lembut rambut gadis itu. Dapat Aeri rasakan pelukan hangat itu sangat nyaman. Harum dari tubuh pemuda itu selalu menjadi favoritnya.

"Aku tidak pernah pergi. Selalu berada disini."

Aeri hanya mengangguk.

"Tapi hanya bisa memandang mu jauh. Aeri.. Ku mohon jaga Jimin. Didalam dirinya selalu ada aku yang hidup disana."

"Aku mencintaimu. Selalu."

Aeri sontak terbangun. Dia mengedarkan pandangan kesekitar. Tak ada Taehyung. Hanya ada dia seorang yang berada disana. Akhirnya dia tersadar itu hanya sekedar mimpi singkat dimana dia bertemu Taehyung.

Dadanya terasa begitu sesak. Aeri memegangnya, memukulnya dengan kuat agar rasa itu hilang. Namun tak berhasil.

Gadis itu meraung sendirian disana. Meratapi nasib bahwa Taehyung selamanya tak akan pernah kembali lagi. Ia harus mengubur dalam-dalam rencana yang ia bangun bersama pemuda itu. Kini tersisa kenangan antara mereka, yang tak bisa dilanjutkan lagi.

Lagi-lagi Aeri harus ikhlas. Lagi-lagi ia harus berada difase merelakan. Fase yang membuat kakinya begitu berat kembali melangkah untuk menyusun semuanya dari awal.

Tak mudah. Aeri tau ini semua tak mudah.

Tangisnya terus menjalar. Sesak yang dia rasakan tak kunjung hilang. Kenyataan bahwa Taehyung kini telah berada di Dunia lain sungguh menyakitkan.

Aeri tau caranya jatuh cinta. Namun dia lupa bagaimana harus merelakan orang yang dia cintai.

Semuanya telah pergi. Hilang, lenyap, ditenggelamkan. Berat rasanya untuk menghadapi hal itu, sebab manusia memang tak akan mudah menjalaninya. Yang kini mereka punya hanya kenangan. Kenangan bersama Taehyung yang tak akan pernah mereka lupakan.

Walau semua merasakan sakit, namun mereka percaya pasti ada yang lebih baik kedepannya. Walau kini Taehyung telah pergi, menyisakan luka kepada mereka, itu tak apa sebab pemuda itu masih hidup di dalam tubuh Jimin.

Itulah janjinya. Memberikan Jimin kehidupan yang lebih panjang.

Semoga dikehidupan selanjutnya, mereka akan bisa kembali bersama tanpa harus merasakan semua rasa sakit yang sama.

Waktu akan terus berlalu. Semua akan pergi. Lalu semua akan digantikan. Dan yang ditinggalkan akan segera pulih.

SELESAI
∘₊✧──────✧₊∘

©keripikpisang__
24, April 2024






Terima kasih sudah mendukung ku selama ini. Maaf apabila masih banyak kesalahan dalam karya ku ini. Semoga kalian terhibur. Oh yah, jangan lupa follow saya yah, makasih.

Đọc tiếp

Bạn Cũng Sẽ Thích

66.2K 8.8K 60
Jangan baca kalau anda tidak tegaan.
19.3K 3K 39
Kasih sayang dan tuntutan yang tanpa di sadari menyebabkan sebuah masalah bagi kesehatan dan mental sang anak.
3.1K 294 15
bagaimana ceritanya jika idol terkenal menemukan seorang buntalan imut di depan drom mereka? "hyungdul bayi siapa ini......." "Hihi Im ugii" "KYAAA K...
362K 38.1K 35
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ° hanya karangan semata, jangan melibatkan...