MasyaAllah, Gus Pangeran

By merindu_senjaaa__a

358K 22.3K 2.1K

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, masyaallah tabarakallah, Allahumma Shalli 'alaa sayyidina muhamma... More

Perjodohan
Black Card
Khitbah
SAH!
Ikut Suami
Sakit
Kairo
Masjid An-Nur
Istri Bilal
Siapa yang Menikah?
Teman Humai
Pulang
Istri Saya
MasyaAllah, Gus Pangeran
6 tahun lalu
Menginap di hotel
🫶🫶🫶
🫶🫶🫶
Mau Pulang
Tidak Ada Tawar Menawar
Jemput?
🫶🫶🫶
Hukuman
Jannah istri Yusuf
Tidak dimaafkan
Siap Zaujati
🫶🫶🫶
Pindah Sekolah
Assalamualaikum Ya Habibati
Kalian ada Dua?
25 Novel
Santriwati Baru
Hamil?
Mau Mochi

Kajian

11K 785 99
By merindu_senjaaa__a

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, masyaallah tabarakallah.
Allahumma Shalli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aali sayyidina muhammad

Alhamdulillah, kalian telah bersholawat kepada nabi Muhammad maka Allah SWT akan mengangkat hamba-Nya yang bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa bersholawat satu kali saja, Allah akan memberi sepuluh rahmat sama dengan sepuluh derajat baginya."

Maaf jika ada kurang dan salah nya, karena kesempurnaan hanya milik Allah subhanahu wa ta'ala, dan kesalahan dari diri saya sendiri.

♡➳♡🌊 .·:*¨𝑯ศ𝓹𝙥վ ᴿ𝚎ꪖ𝕕ịꪦ𝓰¨*:·. 🌊♡➳♡

***

Terhitung sudah 3 hari Gus Yusuf di Indonesia. Kini kesibukan Gus Yusuf hanya mengajarkan dan mengisi kajian di masjid An-Nur, masjid yang dijadikan mahar oleh gus Yusuf untuk Humai. Saat mengisi kajian Gus Yusuf lebih sering berangkat bareng teman-temannya, yaitu Aiman, Haka, dan Nabil. Selesai mengajar Gus Yusuf ingin kembali ke ndalem, perjalanan Gus Yusuf terhenti karena ada yang memanggilnya.

"Gus," panggil Nabil.

"Assalamualaikum Gus," ucap Nabil saat sampai di depan gus Yusuf.

"Waalaikumsalam, kenapa bil?" Jawab gus Yusuf bertanya.

"Afwan Gus, besok ada kajian siang hari, setelah salat Zuhur di masjid An-Nur. Apakah Gus Yusuf berkenan untuk menghadiri kajian tersebut?" Tanya Nabil.

"Besok? Di masjid An-Nur?" Jawab gus Yusuf kembali bertanya.

"Na'am Gus, atau Gus tidak ingin menghadiri nya? Atau ada halangan yang lain?" Ucap Nabil.

"InsyaAllah bisa, besok saya ikut ya," jawab gus Yusuf.

"Siap gus, kalo bisa pakai gamis hitam ya Gus, dresscode  nya hitam untuk laki-laki, dan hitam pink untuk perempuan," ucap Nabil.

"Bolehh, besok saya pakai hitam-hitam. Siapa saja yang ikut?" Tanya gus Yusuf.

"Seperti biasa Gus, saya, Aiman, Haka, dan gus Yusuf," jawab Nabil.

"Ohh ya sudah, saya izin umi terlebih dahulu," ucap gus Yusuf.

"Na'am Gus," jawab Nabil.

"Kalau begitu saya permisi, Assalamualaikum," ucap gus Yusuf.

"Waalaikumsalam," jawab Nabil.

Gus Yusuf kini melanjutkan perjalanannya menuju ndalem. Saat sampai di depan ndalem Gus Yusuf melihat ada seorang ustadzah sedang duduk di teras. Dengan tatapan tajam dan menunduk Gus Yusuf jalan langsung masuk kedalam rumah. Sayangnya saat gus Yusuf memegang gagang pintu, ustadzah itu memanggilnya.

"Assalamualaikum Gus Yusuf," ucap ustadzah Alya dengan nada yang menggoda.

"Ada perlu apa ustadzah?" Tanya gus Yusuf tanpa membalas salam ustadzah Alya.

"Selamat kembali di pesantren Gus," ucap ustadzah Alya.

"Saya tidak butuh ucapan selamat dari anda," tegas Gus Yusuf sembari masuk kedalam rumah tanpa memperdulikan ustadzah Alya.

Saat sampai di dapur, tepat dibelakang umi Fiya, Gus Yusuf menghamburkan pelukan secara mendadak kepada sang umi.

"Astaghfirullah Yusuf," ucap umi Fiya kaget.

"Afwan umi, umi tadi didepan ada kuman, Yusuf tidak suka diganggu umii. Pecat dia umii, dia gatel sekali umii, Yusuf sangat tidak suka umii," ucap gus Yusuf mengadu kepada umi Fiya.

"Astaghfirullah nak, siapa maksud kamu?" Tanya umi Fiya.

"Pokonya Yusuf tidak suka umi, hiks... hiks... Umii, kalau Jannah tahu gimana umii, Yusuf tidak suka kuman itu umii," jawab gus Yusuf sembari menangis.

"Kamu kenapa Yusuf?" Tanya abi Faqih dengan suara lantang.

"Abiii," panggil Yusuf sembari berjalan kearah abi Faqih.

"Kenapa nak? Ada yang mengganggu kamu?" Tanya abi Faqih cemas.

"Ada abi, kuman, gatal, Yusuf tidak suka abii," jawab gus Yusuf sembari pindah kedalam pelukan sang abi.

"Siapa nak? Ada apa ini umi?" Tanya abi Faqih kepada Gus Yusuf dan umi Fiya.

"Aku juga ga tau mas," jawab umi Fiya.

"Itu abi, ustadzah Alya," jawab gus Yusuf dengan nada yang sangat pelan.

"Astaghfirullah, kenapa dia nak?" Tanya abi Faqih.

"Dia didepan," jawab gus Yusuf.

"Didepan? Tidak ada siapa-siapa didepan nak," ucap abi Faqih.

"Tuh kan benar. Dia kesini emang mau ketemu Yusuf abi, dia mengucapkan salam dengan nada menggoda Abi, terus juga tadi dia bilang selamat kembali di pesantren abii. Emang pantas dia seperti itu abi? Dia bilang selamat kembali, memangnya pesantren ini punya dia Abi? Tidak kan, Yusuf ga suka abii, pecat dia abii," adu Gus Yusuf kepada sang abi.

"Jadi seperti itu? Tidak pernah berubah, sudah tua juga," ucap umi Fiya ikut kesal.

"Fiya, tidak baik seperti itu," jawab abi Faqih memberi peringatan.

"Afwan mas, abisnya aku kesal sama dia, dia kalo bantu-bantu disini senangnya nanyain Yusuf terus, aku saja sebagai umi nya juga tidak tahu kabar anakku gimana," ucap umi Fiya.

"Sudah-sudah, nanti abi berikan sanksi kepada ustadzah Alya, memang abi pernah mendengar dia menanyakan Yusuf kepada Aiman, Haka dan nabil. Dan teman-teman kamu juga sering mengadu kepada abi," jawab abi Faqih.

"Sudah Yusuf jangan menangis terus, kalau Humai tahu bahwa suaminya seperti ini gimana ya umi," ucap abi Faqih meledek Gus Yusuf.

"Abiiii," teriak gus Yusuf sembari berlari kearah kamar.

Disisi lain Humai sedang melihat-lihat Instagram dan muncul postingan bahwa besok ada kajian setelah salat Zuhur di masjid An-Nur. Dengan rasa percaya dirinya ia mengajak teman-temannya untuk datang ke kajian tersebut, walaupun rasanya agak susah mengajak mereka.

Humai.
Besok ke kajian yang ada di Bogor yuu, setelah salat Zuhur, jadi kita bisa berangkat pagi.

Cinta.
Aku si tim ikut aja.

Humai.
Gimana Amira?

Amira.
Boleh, boleh, kapan lagi kita kesana.

Humai.
Alhamdulillah kalau kalian mau, aku izin ayah dan bunda dulu ya.

Cinta.
Iya aku juga.

Amira.
Sama aku juga.

Kini Humai telah duduk diantara kedua orang tuanya. Dengan sedikit rasa takut Humai meminta izin.

"Ayah, bunda, Humai izin ke kajian yang ada di Bogor ya," ucap Humai.

"Tidak," jawab ayah Haidar singkat.

"Tapi ayah, Humai kesana sama teman-teman Humai," ucap Humai.

"Tapi itu di Bogor sayang, jauh nak, ayah khawatir," jawab ayah Haidar.

"Ayah, jadi Humai tidak boleh?" Tanya Humai.

"Sebentar ayah ingin menelepon seseorang terlebih dahulu," ucap ayah Haidar.

"Baik ayah," jawab Humai.

Beranjak lah ayah Haidar dari duduknya, dan berjalan menuju teras rumah untuk menelpon seseorang.

Tut! Tut! Tut!

"Assalamualaikum nak," ucap ayah Haidar.

"Waalaikumsalam ayah, ada apa ayah?" Tanya gus Yusuf dari sebrang sana.

"Nak, Humai ingin izin datang ke kajian yang ada di Bogor. Di masjid An-Nur, masjid milik Humai kan nak?" Ucap ayah bertanya.

"Betul ayah, Humai ingin kesana?" Jawab gus Yusuf bertanya.

"Iya nak, ayah ingin memberi izin tapi ayah Ingat kamu, kamu suami Humai, kamu yang pantas untuk memberi izin atau tidak," ucap ayah Haidar.

"Kebetulan Yusuf dan teman-teman Yusuf yang mengisi kajian tersebut ayah, Yusuf sudah sampai di Indonesia 3 hari lalu ayah, maaf tidak memberitahu ayah dan tidak datang ke rumah ayah," jawab gus Yusuf.

"Oalahhh tidak apa-apa nak, lain waktu saja, jadi ini diizinkan atau tidak?" Tanya ayah Haidar.

"Yusuf izinkan ayah, nanti Yusuf yang mengantar Humai pulang," jawab gus Yusuf.

"Alhamdulillah, terimakasih nak," ucap ayah Haidar.

"Tidak perlu terimakasih ayah, ya ada Yusuf yang berterimakasih karena sudah menghadirkan Jannah di hidup Yusuf," jawab gus Yusuf.

"Iya nak, kalau gitu ayah tutup teleponnya," ucap ayah Haidar.

"Iya ayah, assalamualaikum," ucap gus Yusuf memberi salam.

"Waalaikumsalam," jawab ayah Haidar.

Tut!

Dengan langkah panjang ayah Haidar kembali kedalam rumah. Sesampainya di ruang keluarga ayah Haidar kembali duduk ditempat semula dan berucap, "baik, ayah izinkan kamu pergi kesana, tapi ingat jaga diri baik-baik,"

"Ayah serius? Bogor jauh ayah," ucap bunda dengan nada khawatir.

"Tidak apa-apa bunda, percaya sama ayah," jawab ayah Haidar.

"Ayah, terimakasih ayah," ucap Humai.

"Sama-sama sayang," jawab ayah Haidar.

***

ツ¯♡➳♡¨̮॰*ãₗɦãӍᵈꪊₗᶤ𝑙𝑙ãɦ*॰¨̮ ♡➳♡¯ツ

Tandai typo ...

Jangan lupa vote nya kawan-kawan. Dengan 1 vote kalian, insyaAllah kalian mendapatkan pahala karena sudah membuat saya senang.

Dalam kitab Al 'Athiyyatul Haniyyah dijelaskan, barang siapa yang membahagiakan orang mukmin lain, Allah Ta'ala menciptakan 70.000 malaikat yang ditugaskan memintakan ampunan baginya sampai hari kiamat sebab ia telah membahagiakan orang lain.

Target vote: 700
Follow Ig: merindu_senjaaa__a
Panggil aku cahaya, bukan kak, bukan author, dan juga bukan Thor, terimakasih ☺️☺️☺️🫶🫶🫶

Terimakasih untuk yang sudah membaca ...

Continue Reading

You'll Also Like

5.5K 445 14
"mungkin..diantara doa dan sholawat yang terlambungkan dilangit untuk seseorang yang kita kira bisa mendapatkan orang tersebut, ternyata ada yang leb...
705 57 13
Adnan, seorang santri pon pes Nurul musthofa tak menyangka di saat liburan maulidnya harus mengalami masalah yang membuatnya harus menikah dengan se...
45.4K 3.2K 28
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ SEQUEL : EL-FATIH
96.9K 4.6K 37
GIRLS (sedang diperbaiki) [CITA-CITA dan CINTA ] & [40 Day for Busy dan 30 Juz for Qur'an] Menceritakan tentang kisah perjalanan Seorang Muslimah be...