Han J ; Drive You Insane

Da PinkCappuccino

2.8M 302K 216K

Bertunangan karena hutang nyawa. Athena terjerat perjanjian dengan keluarga pesohor sebab kesalahan sang Ibu... Altro

Prolog
01 - Drunk Baby
02 - Marionette
03 - Athena's Owner
04 - Disturbed
05 - The Devil Smirk
06 - Beginning
07 - Bandung
08 - Pelampiasan
09 - Hug Me, Athena
10 - Serigala dan Kelinci
11 - Emotionless
12 - Han Jean
13 - Warmth
14 - Ancaman
15 - Pesta
16 - Cegil
17 - Camp
18 - Star Sprinkles
19 - Newlyweds
20 - New Dwelling
21 - Grocery Date
22 - I'm Not Okay
23 - Keluarga
24 - Dissimiliar
25 - True Foreigner
26 - Scared Again
27 - College Life Begins
28 - Terganggu
29 - Jealous
30 - Cat Boy
31 - Perasaan Asing
32 - Are You Happy?
33 - Form Pendaftaran
34 - Kehidupan
35 - Panggung Tuhan
36 - Love of Art
37 - Kunjungan
38 - Distempered
39 - The First Fight After Marriage
40 - Hate (?)
41 - I Don't Hate You
43 - Divulge
44 - The Most Important
45 - Istri Orang
46 - Embraced by Pain
47 - Sorrow
48 - Berbeda
49 - Pikiran Negatif

42 - Apologize

41.9K 5.2K 2.3K
Da PinkCappuccino

WAJIB VOTE sebelum scroll 🩷
komennya juga ya 🧸🩷 happy reading 💋

❤︎❤︎❤︎

Jeli :
Athenaaaaaaaaa
Udah empat pertemuan nggak ikut organisasi :(
Besok nggak ada niatan datang? :(

Athena baru pulang kuliah, karena kelelahan, dia langsung berbaring di ranjang sambil main game memasak di ponsel. Pop up pesan dari Jeli di atas layar membuat Athena langsung teralih untuk membacanya.

Athena :
Aku nggak enak sama Kak Asa, Jel. Sebenarnya aku pengin banget datang karena harus kelarin lukisan aku. Tapi aku takut sama Kak Asa. Merasa bersalah juga.

Setelah mengirim penjelasan itu kepada Jeli, beberapa menit setelahnya ia langsung menerima pesan dari Asa. Sempat panik, pasti Jeli mengadu tentang jawaban Athena yang mangkir organisasi. Athena masih tidak menyimpan nomor Asa, ia tahu melalui foto profilnya.

+62821XXXXXXXX
Gue nggak apa-apa, Ruby. Besok masuk aja, ya?
Kalau enggak nyaman ada gue, biar gue yang absen.

Athena
Bukan gitu, Kak.

+62821XXXXXXXX
Besok masuk aja. Temen-temen yang lain pada nanyain lo.
Malah aneh nanti.

Athena
Kakak juga besok masuk, ya?
Aku mau bilang sesuatu.

+62821XXXXXXXX
Siap.

Athena segera menghapus ruang obrolannya dengan Asa. Athena melanjutkan bermain game, dengan otak berkecamuk memikirkan bagaimana meminta maaf kepada Asa besok.

Pintu kamar terbuka, Han Jean baru pulang dari kuliah. Mereka berdua masih tidak saling sapa. Pertengkaran pertama pasangan suami istri ini berlangsung cukup lama. Athena membenarkan punggungnya yang bersandar di kepala ranjang, sesekali mengintip suaminya yang sibuk sendiri. Dari meletakkan jaket sembarangan, tidak menaruh sepatu pada tempatnya, sampai tidak meletakkan baju kotor pada tempatnya juga. Dia lempar ke sana sini, dibiarkan terbang dan mendarat di lantai sesuka hati.

Saat Jean sudah masuk kamar mandi, baru Athena meninju udara melampiaskan rasa sebal. Ia merasa Han Jean sengaja melakukan hal itu, untuk membuat Athena jengkel. "Manusia kalau udah dikasih tahu berkali-kali jangan berantakan dan sembarangan taruh barang harusnya paham. Masa kalah sama robot vakum yang bisa tertib kalau udah bersih-bersih balik ke tempatnya tanpa disuruh!"

Selagi Athena menyindir dengan sengaja mengeraskan suara, di kamar mandi Han Jean menampilkan senyum puas dibarengi menggosok gigi. Merdu sekali omelan istrinya, terdengar menggemaskan. Besok pagi Han Jean berencana mengacak-acak lemari pakaian Athena, agar omelannya bertambah dahsyat.

❤︎❤︎❤︎

Bayangan Athena tentang teman-teman organisasi yang kemarin menonton pertengkarannya dan Jean bakal terlihat canggung hanya imajinasi semata. Saat masuk ke ruang seni, Athena disambut baik seolah tidak terjadi apa-apa. Yang lain juga terlihat biasa saja, padahal Athena sangat yakin berita tentang suaminya yang menghajar Asa sudah menyebar di lingkup organisasi.

Asa juga berlaku biasa. Luka lebam akibat gasakan Jean di wajahnya membaik. Tetapi tetap mengguratkan rasa bersalah di hati Athena. Ia sampai tidak berani mengangkat wajah menatap Asa.

Selesai organisasi, Athena tetap tinggal di ruang seni. Ia menunggu, saat semua sudah keluar dan tersisa dirinya dan Asa, baru Athena beranjak dan berjalan ke depan dengan langkah canggung menuju bangku Asa.

Asa tahu Athena mengarah padanya, tetapi Asa sok menyibukkan diri menata alat lukis. Athena berdiri di sampingnya seraya menautkan jari-jari. Menggemaskan, bagaimana Asa bisa berhenti menyukainya? Meski Asa tahu memiliki perasaan kepada istri orang sangat tidak pantas.

"Kak Asa, aku mau bicara."

Asa mendongak, melempar senyum manis menenangkan. Ia menarik kursi di sampingnya. "Duduk, Ruby."

Athena menjatuhkan pantatnya di atas kursi. Wajahnya masih menunduk tidak berani menatap Asa. Membuat Asa harus mengintip. "Mau sampai kapan nunduk terus? Bukannya nggak sopan bicara sama orang tanpa tatap matanya?"

Athena buru-buru menegakkan tubuh, langsung menatap mata Asa. "Kenapa, Ruby? Mau bicara apa?" Asa bertanya lembut, nada suaranya tidak menunjukkan rasa marah sama sekali.

"Aku minta maaf ke Kak Asa atas kejadian tempo hari. Jean hajar Kak Asa, aku yakin dia nggak bakalan minta maaf. Aku mau suruh dia minta maaf tapi sejak kejadian itu kami berantem dan sampai sekarang belum baikan." Athena memberi jeda ucapannya, ia memejamkan mata. "Aku minta maaf, dan aku mewakili Jean juga mau minta maaf." Tulus Athena berucap.

"Jadi benar, ya? Lo istri Han Jean?" Asa memastikan sekali lagi. Dia masih berharap Athena menyiram benih harapan yang sudah busuk itu dengan menjawab bahwa dia bukan istri Jean. Agar Asa masih punya harapan.

Akan tetapi anggukan Athena merobohkan satu-satunya harapan Asa. Perempuan yang duduk di depannya benar sudah menjadi milik orang lain. Sial, harusnya Asa tahu perempuan semenarik Athena tidak mungkin tidak ada yang punya. Hanya orang bodoh yang tidak menyukai perempuan sebaik dan semanis Athena.

"Jadi itu alasan lo menghindari gue dan bolos organisasi?"

"Maaf, Kak. Aku nggak punya muka buat ketemu Kakak. Jean emang nyebelin, suka impulsif, nggak mikir dua kali buat jahat ke orang lain. Tapi aku pastikan dia minta maaf ke Kak Asa. Aku janji, Kak."

"Suami lo kasar, lo nggak pernah dipukul dia, kan?"

Tangan Athena melambai membantah ucapan Asa cepat. "Enggak, Kak. Jean nggak pernah sekalipun pukul aku. Dia aslinya baik kok, cuman emang suka nggak bisa kontrol diri aja."

Asa menampilkan senyumnya lagi, "Kalau gitu, baikan sama suami lo, Ruby. Gue udah maafin dia. Gue juga salah, nggak seharusnya ikut campur urusan rumah tangga orang lain. Gue nggak tahu lo sudah nikah. Tempo hari gue cuma khawatir lo ditarik kasar gitu, takut lo kenapa-kenapa."

Athena lega. "Terima kasih atas pengertian Kak Asa."

"Kedepannya jangan bolos organisasi lagi, ya, Ruby?"

Usai berbincang singkat, Asa pamit keluar dari ruang seni lebih dulu, membawa kepingan hatinya yang berceceran. Batin Asa merengek, protes kepada takdir kenapa ia dan Athena tidak dipertemukan lebih dulu.

Ketika beranjak dari ruang seni, Asa berpapasan dengan seorang gadis berambut pirang yang bersandar di samping pintu sambil melipat tangannya di dada angkuh.

Gadis yang berpapasan dengan Asa adalah Eleanor Dexter, dia menunggu Athena keluar dari ruang seni untuk diajak bicara.

Eleanor mengintip ke dalam, melihat hanya Athena yang tersisa, ia tak ragu untuk menghadang di ambang pintu. Wajahnya yang muncul tiba-tiba membuat Athena terkejut. Sudah lama dia tidak bertemu Eleanor.

"Athena, kita perlu bicara."

Ada yang aneh, wajah ketus Eleanor saat ini melunak. Dia tampak kalem, tidak seperti biasanya. Juga tidak ada tanda-tanda Eleanor akan mengamuk atau sejenisnya. "Mau bicara apa, Lea?"

"Tentang Han Jean."

"Kenapa lagi? Kamu mau minta Han Jean dari aku? Lea, aku udah bilang kalau aku sama Jean udah menikah dan aku nggak bisa turuti mau kamu itu."

"Enggak, Athe. Gue bukan mau cari ribut sama lo. Lo tahu sendiri kalau akhir-akhir ini gue udah nggak pernah ganggu lo atau Jean, kan? Gue udah tobat, Athe. Gue nggak mau jadi pelakor. Gue merenungi ucapan lo yang bilang kalau suka sama suami orang itu dosa."

Athena sempat tak percaya dengan pengakuan Eleanor. Tetapi saat Lea menggenggam lembut kedua tangannya, Athena sedikit tergerak. Terlebih mata Eleanor saat menatapnya terlihat tulus. "Percaya sama gue, Athe. Gue merenungi perbuatan jahat gue ke lo. Maaf selama ini gue kasar sering maki-maki lo. Nggak seharusnya gue gatel ke Jean yang notabene udah jadi suami lo."

"Gue juga sering diajak Daddy ke gereja akhir-akhir ini. Gue udah dapat pencerahan dari Tuhan, Athe. Percaya sama gue."

Athena jadi percaya Eleanor karena dia sudah berani bawa-bawa Tuhannya. "Kamu mau bicara apa tentang Jean, Lea?"

- To be continued -

Continua a leggere

Ti piacerà anche

48.2K 860 4
GENRE : TEENFICTION [FOllOW SEBELUM BACA PLEASE] ****** (Proses revisi jadi di take down dlu beberapa bab) Ketika Eleanna Gabriela terlanjur jatuh ci...
994K 147K 49
Awalnya Cherry tidak berniat demikian. Tapi akhirnya, dia melakukannya. Menjebak Darren Alfa Angkasa, yang semula hanya Cherry niat untuk menolong sa...
13.1K 1.7K 47
Penulis: Guan Bai Jenis: Kelahiran Kembali Status: Selesai Pembaruan terakhir: 03 Mei 2021 Bab Terbaru: Bab 47 Pengantar︰ Yun Susu memasuki Doomsday...
Timeline Da oliv

Teen Fiction

1.2K 266 37
[end] Tentang Aisha Pricilla dan sesuatu di masa lalu yang belum usai. Aisha merasakan perasaan yang tidak dia harapkan, bagaimana bisa dia secara t...