" Wanita itu berlian, yang harus di jaga dengan baik tanpa di rusak oleh tangan yang kotor.”
-Aries Leonard Argios.
°°°°°°°°°°°°°°°°°°
Setelah kejadian malam tersebut, pada pagi harinya saat cristalisyia datang ke rumah sakit dengan penyamaran seperti biasa, dia mendengar semua orang sedang membahas tentang jasad pria itu.
Cristalisyia yang hanya acuh tak acuh, hanya terus berjalan tanpa mendengarkan ghibahan para staf dan pasien rumah sakit.
Bug!
"Heh bisa gak sih kalo jalan itu pake mata" ucap cristalisyia dengan nada kesal. Lalu karena kesal cristalisyia pun melihat sosok yang dia tabrak dan ternyata itu adalah aries." Aaa aries ternyata, saya pikir siapa" lanjut cristalisyia.
"Ikut saya" tanpa basa-basi, Aries menggenggam tangan cristalisyia lalu menariknya dan membawanya ke ruangan aries.
Cristalisyia pun hanya bisa tertarik oleh pria itu. Dan saat sampai di ruangan aries, aries segera menutup pintu lalu menatap cristalisyia dengan menghela nafas.
"Syia lu kan yang habisi pria kemarin" tanya aries kepada cristalisyia.
"Eh apa maksud anda, anda menuduh saya!"
Aries menghela nafas, lalu mulai mengangkat gadis itu ke atas mejanya dan membungkukan sedikit badan nya kedepan cristalisyia."Jujur syia, saya tau lu yang lakuin itu kan" senyum aries tipis.
"Gak jelas" jawab cristalisyia pelan.
"Jujur dasar nyamuk jangan berbohong pada saya"
"Dih nyamuk!"
"Kenapa hm? Emang lu itu nyamuk yang nakal" lirih aries gemas sembari mencubit hidung gadis itu sambil tersenyum pelan." Jujur sekarang lu kan pelakunya dasar vampire nakal"lanjut aries.
Cristalisyia yang masih terduduk di atas meja tadi hanya bisa memalingkan wajahnya." Ck jangan ikut campur"
"Huft syia jika saya bicara lihat mata saya"
"Tidak mau"
"Astaga"
Aries yang mulai geram tiba-tiba memegang dagu gadis itu, lalu membuat kepala gadis itu melihat ke arahnya.
"Sekarang jujur, yes or no lu pelakunya"
"Ck y saya yang habisi pria kemarin puas"
"Astaga syia kenapa harus di habisi, lihat jika seperti ini banyak yang mencurigai ras seperti kalian"
"Ck iya iya salah ma-" kalimat cristalisyia terpotong dan kaget melihat aries yang tiba-tiba memeluknya.
"Syukurlah lu tidak terluka sama sekali syia. Jika lu yang ketahuan terus di apa-apain gimana hah, seharusnya tidak perlu sampai segitunya" ujar aries yang masih memeluk gadis itu dengan erat.
Karena melihat aries yang seperti itu, cristalisyia pun membalas pelukannya dan perlahan mengelus belakang aries sembari menenangkan nya.
Mereka pun berpelukan bersama, dan saat saling melepas pelukan mereka, cristalisyia pun hanya bisa senyum mengejek. "Laki-laki kok cengeng sih" ejek cristalisyia.
" Dasar seperti tidak ada dosa saja nyamuk satu ini"
"Hahaha, gimana y sudah biasa dengan berburu harus apa"
Aries hanya menggeleng pelan, lalu menatap kembali cristalisyia sambil memegang kedua tangan gadis itu.
"Syia"
"Hm"
"Berhentilah meminum darah manusia"
"EH! maksudnya saya tidak boleh mengambil darah mereka begitu"
"Dengar, saya tau vampire pasti tidak akan bisa hidup dengan darah kan, tapi darah bukan cuman darah manusia kan."
"Gila ya! Jika saya tidak memangsa manusia mau hidup Bagaimana saya"
"Ada darah saya"
Dug!
Cristalisyia sontak kaget, dan mulai melihat aries dengan tatapan bercanda." Jangan bercanda tidak lucu dasar gila"
"Apa saya terlihat bercanda, intinya selama saya hidup, saya tidak masalah jika harus menjadi pusat darah lu tiap saat dengan syarat jangan berburu atau meminum darah manusia lain" lantang aries dengan tegas dan yakin.
Aries dengan serius terus menatap dan memegang tangan gadis itu. Lalu cristalisyia yang hanya diam mulai menghela nafas dan turun dari meja tadi.
"Jangan gila, tidak mungkin ada manusia yang mau menyerahkan darah nya begitu saja untuk orang lain" ucap cristalisyia dengan nada tegas.
Aries yang melihat itu hanya bisa menghela nafasnya, lalu menahan tangan cristalisyia dengan kuat.
"Syia..."
"Apa lagi!"
"......." Aries terdiam dan tanpa sadar aries menarik tangan gadis itu, lalu memeluk pinggang cristalisyia dengan erat.
"E e eh aries jangan gila"
"Syia jujur saja sebenarnya.."
"Sebenarnya?"
"Sebenarnya saya"
"Sebenarnya apa serius aries nanti terlihat dokter atau staf lain bahaya"
"Sebelum saya katakan, saya ingin bertanya 1 hal"
Cristalisyia yang bingung, hanya mengangkat satu alis nya dan menunggu aries bicara.
Aries pun menghela nafas kembali, lalu mengeratkan tangan nya di pinggang gadis itu.
"Jika seandainya saya menyukaimu apa reaksi lu?"
"Hm? Jangan bertanya hal yang bodoh aries, jika itu terjadi mana mungkin bisa sedangkan kita berbeda ras apa lagi daerah."
"......"
"Memangnya ada apa tiba-tiba bertanya seperti itu?"
Aries mulai melepaskan tangannya dari pinggang cristalisyia, lalu mulai melihatnya dengan serius. "Saya suka sama lu"
Dug!
"Hah!" Kaget cristalisyia dengan spontan, lalu mulai mundur perlahan sembari sedikit menjauh dari aries.
"Jangan gila aries"
"Gila? Dengar saya tau ini bodoh tapi faktanya seperti itu syia bahwa saya aries Leonard Argios menyukai lu cristalisyia angelyna revaline."
"CK, jangan suka bercanda tidak lucu"
Aries tau jika memang bagi cristalisyia itu hanya kelucuan semata, namun meski seperti itu aries hanya melirik gadis itu.
Suasana menjadi senyap sekejap, dan tidak lama cristalisyia mulai mendekati aries, lalu melihat mata pria itu dengan lembut.
"Dengar aries bukannya saya tidak mau sama anda, tapi sebelum itu terima kasih sudah jujur dengan saya Meski tiba-tiba seperti ini, tapi satu hal" ucapan cristalisyia sempat terpotong sejenak, namun gadis itu hanya bisa kembali menghela nafas.
"Tapi 1 hal aries dalam aturan perbatasan setiap ras tidak boleh memiliki perasaan dengan berbeda ras apa lagi manusia"
"Syia saya tau tapi-"
"I know hati tidak bisa di paksa, tapi darah suci dan pemburu darah suci tidak bisa menyatu aries, dinding mereka terlalu tinggi bahkan tidak akan bisa di hancurkan, dan juga jika kita bersama pasti bakal ada salah satu dari kita yang akan menderita karena perbedaan perbatasan dan berbeda tanggung jawab di dunia mereka masing-masing."
Aries hanya bisa terdiam, dan bahkan tidak mengeluarkan suara sedikitpun atau membantah sedikit pun.
Cristalisyia yang melihat itu paham lalu mulai memegang kedua pipi aries dengan kedua tangannya." Saya tau anda kecewa terhadap saya aries, jika anda ingin memukul saya silahkan saya tidak akan marah"
"....." Aries tidak bersuara, bahkan mengikuti kata gadis itu dan hanya memeluk gadis itu secara tiba-tiba.
"Aries saya tau bagaimana perasaan anda. Namun maaf saya tidak bisa menerima perasaan anda sekarang karena memang pada dasarnya manusia dan vampire tidak bisa bersatu meskipun di paksa tidak akan bisa."
"I know but why do we have to be different races" ujar aries pelan dan masih memeluk gadis itu erat.
Cristalisyia ikut terdiam lalu berusaha berbicara dengan aries dengan tenang." Hey di dunia anda banyak wanita bukan cuman saya, mungkin bisa saja anda dapat yang lebih dari anda"
"No, saya tidak mau wanita lain selain lu"
"Aries jangan egois, sudahlah saya masih ada urusan permisi" cristalisyia melepas pelukan aries, lalu mulai berjalan dan keluar dari ruangan pria itu dengan perasaan campur aduk.
Aries yang masih berdiri di ruangan nya, mulai berbalik dan berusaha mengejar gadis itu." SYIA JIKA MEMANG SAYA TIDAK BISA DAPETIN LU, SAYA BAKAL TERUS NGEJAR LU SAMPAI LU TERIMA PERASAAN SAYA GK PEDULI RAS APA LU!" teriak aries dengan keras di koridor rumah sakit sampai membuat gema di sekeliling koridor itu.
Cristalisyia yang masih berjalan menjauh, dan mendengar teriakkan aries hanya bisa tersenyum kecil." Pria yang menarik, mari kita lihat usaha anda aries" ucap cristalisyia yang mulai perlahan meninggalkan koridor itu beserta dengan aries.