Internship with Benefit

By RSOEMARNO

661K 7.6K 286

Warning konten 21+ yang masih dibawah umur menjauh. Sebuah short story yang menceritakan gairah panas antara... More

Satu
Dua
Tiga
Empat
Lima
Enam
Delapan
Sembilan
Sepuluh
Additional Part
Sebelas
Dua Belas
Additional Part Waktu yang Singkat
Tiga Belas
Empat Belas
Lima Belas
Enam Belas
Tujuh Belas
Additional Part I'll Treat You Better
Delapan Belas
Sembilan Belas
Dua Puluh
End
Promotions
Extras 1
Extras End
Give Me Your Love
Additional Part Ny. Kaila Budi Sudjatmiko

Tujuh

27.7K 367 12
By RSOEMARNO

Part ini pendek ya gaes. Karena nomin sedang sibuk ujian jadi nggak bisa ngetik.

Sekali lagi thank you yang udah vote dan komen. Saran dari kalian sangat berguna bagi nomin.

*nomin: Rsoemarno Admin. Kalian bisa panggil aku dengan nomin mulai sekarang ;)

Happy Reading!




Kaila membuka matanya perlahan. Dia mengedarkan pandangan pada kamar yang terasa tidak seperti biasanya. Wanita itu mencari figur seorang pria 40 an yang semalam menemaninya tidur.

Budi sudah tidak ada di kamar. Kaila membuka ponsel yang terdapat beberapa notifikasi pesan. Salah satunya dari nomor tidak dikenal.

Budi Sudjatmiko
Saya ada pertemuan pagi sampai siang. Kalau kamu butuh sesuatu bisa langsung bilang ke Anggi saja.

Kaila Diah Rasha
Baik, pak.

Setelah membalas pria itu, Kaila menuruni ranjang. Dia tidak segera mandi. Kaila menikmati beberapa hidangan yang sudah tersedia di meja makan kamarnya.

Semua serba sehat, di meja hanya ada sayur, buah, dan susu. Tidak ada makanan yang mengandung tepung. Apakah pria itu sedang meminta Kaila untuk diet?

Kaila tidak banyak berpikir. Dia sudah sangat lapar. Jadi dia makan saja semuanya.

Di tengah acara makannya, Kaila membuka aplikasi sosial media miliknya. Dia memposting sebuah foto makanannya dengan latar pemandangan dari lantai 10 gedung hotel yang ditinggalinya.

Kemudian wanita itu memposting di akun tersebut. Dan tidak lama banyak sekali komentar berhamburan.

Kaila itu cukup terkenal di kalangan temannya. Tapi dia terkenal sebagai gadis baik yang ambis. Jadi cukup mengejutkan ketika dirinya memposting dengan caption yang menghebohkan sejagat dunia maya.

"Gapapa sesekali memberi makan ego itu juga dibutuhkan." Kaila bermonolog.

Kegiatannya terhenti oleh ketukan di pintu. Wanita itu berdiri dan membukanya. Dan dia bisa melihat sosok Anggi berdiri dengan tegas.

"Ada apa, mbak?" Kaila bertanya di tengah kunyahannya.

"Saya mau mengingatkan penerbangan 2 jam lagi, jadi segera bersiaplah." Anggi menjawab dengan dingin.

"Apa? 2 jam lagi? Shit, kenapa bapak nggak bilang sih?" Kaila mengumpat pelan.

Anggi tidak menjawab dan pergi begitu saja. Kaila sampai membanting pintu menahan emosinya.

Kenapa pria itu serba mendadak? Mendadak ngajak tidur di hotel, mendadak mindahin Kaila ke apartement, mendadak ngajak ke Balikpapan, dan sekarang mendadak ngajak pulang. Emang dasar pikiran pangeran itu ya seenaknya gitu kalau bertindak.

Kaila merasa seperti seekor peliharaan yang bisa dibawa kemana saja dan kapan saja. Hingga dia berani menyebut dirinya sendiri ani-ani.

Tidak membuang waktu, wanita itu segera membersihkan diri di kamar mandi. Dia mempersingkat waktu mandinya yang biasa 30 menit menjadi hanya 15 menit. Karena Kaila butuh memoles bagian tubuhnya yang masih ada bekas kissmark Budi.

Dia tidak mau menggunakan turtleneck terus menerus. Sudah seperti penyakitan saja kalau kata Dewi temannya.

Kaila keluar kamar setelah menyelesaikan ritualnya. Anggi sudah menunggu didepan pintu untuk membantu wanita itu membawa barangnya. Padahal juga tidak banyak amat, hanya baju 2 potong dan beberapa alat mandi. Tapi namanya ajudan ya harus melayani sekalipun hanya membawa baju 2 potong.

Saat sampai lobby Kaila merasa bingung karena tidak menemukan Budi dan para tim ajudannya. Seluruh pertanyaan di kepala Kaila dijawab oleh arahan Anggi yang membawanya masuk ke mobil.

Wanita itu tidak bertanya lagi. Dia hanya menuruti seluruh arahan Anggi yang membawanya kembali ke Jakarta.

Sesampainya di Jakarta, Kaila segera menyelesaikan pekerjaannya yang tidak bisa dikerjakan di Balikpapan. Karena wanita itu tidak membawa serta laptopnya saat pergi.

Ketika malam tiba, Kaila mendapatkan ide untuk menghubungi Budi. Tetapi karena dirinya tidak suka menelpon jadinya dia hanya mengirim pesan.

Kaila Dyah Rasha
Malam, pak. Apa kabar? Bapak dimana ya sehari ini?

10 menit, 30 menit, hingga 1 jam tidak ada jawaban dari pria itu. Kaila menyerah. Mungkin pria itu sedang sibuk.

Walhasil Kaila pergi tidur dengan berbagai macam pikiran. Bahkan dia sudah berpikir untuk tidak menjawab pria itu ketika nanti Budi menghubunginya melalui pesan.

Keesokan paginya, Kaila kembali bekerja. Kali ini dia tidak diajak ke lapangan. Dia dapat tugas untuk publikasi saja. Jadi tidak perlu ikut hunting ke lapangan.

Di kantor Kaila merasa sangat bosan menunggu update an dari tim lapangan. Dia memutuskan untuk keluar mencari udara segar.

Dan wanita itu sengaja melewati ruangan Budi untuk mencari tau keberadaan pria itu. Kaila merasa deg-deg an luar biasa. Apalagi ketika wanita itu mendengar obrolan orang didalam.

Samar-samar Kaila mendengar ada suara wanita yang berbicara dengan Budi. Kaila sudah sangat hapal dengan suara Budi. Kapan pria itu kembali? Kemarin dia tidak pulang bersama Kaila.

"Mas, kemarin gimana di Balikpapan? Lancar semua kan?" Suara seorang wanita yang sangat lembut.

"Aman semua kok. Kamu bisa tenang, Mika. Semua sudah saya urus perizinannya." Budi menjawab dengan tegas.

"Katanya kamu bawa cewek ya?" Mika menatap tajam Budi.

Pria itu mengalihkan pandangannya pada Mika. Dia menutup laporan yang baru saja dibacanya.

"Saya tidak melakukannya." Budi menjawab singkat.

Setelahnya tidak ada obrolan apapun yang terdengar. Hal itu membuat Kaila jadi penasaran.

Wanita itu mendekatkan telinganya pada daun pintu yang sedikit terbuka. Dia menajamkan indra pendengarannya.

Karena tidak ada obrolan lagi, Kaila memutuskan untuk pergi. Dia merasa puas dengan jawaban Budi. Sungguh Kaila tidak siap menghadapi amukan seorang istri sah.

Kaila pergi ke salah satu kedai kopi. Dia membawa serta peralatan kerjanya. Wanita itu akan bekerja di kedai kopi karena kantornya sangat sepi.

Saat belum ada pekerjaan, Kaila menyibukkan diri menyelami mesin pencarian. Terdapat beberapa kata kunci yang dia masukkan untuk mendapatkan informasi dari mesin tersebut.

'Apa yang akan dialami wanita saat hamil?' Menjadi salah satu kata kunci dalam pencarian Kaila.

Benar, wanita itu sedang berpikir bagaimana kalau dia mengandung benih dari Budi. Sekalipun sudah melakukan pencegahan kehamilan tidak menuntut kemungkinan bahwa dia tetap bisa hamil jika terus berhubungan dengan pria itu.

Jadi dia akan menyiapkan diri untuk kehamilan yang tidak terduga. Dan betapa ngeri nya Kaila membayangkan hamil seorang diri tanpa adanya sosok pendamping setelah membaca beberapa artikel tersebut.

Kegiatannya terhenti. Pekerjaannya sudah berdatangan. Dia kali ini dapat tugas membuat caption dan publikasi di postingan Instagram.

Jadi setelah mendapatkan foto dan video yang sudah di edit, wanita itu segera mengajak otaknya bekerja. Kaila ini anak komunikasi dan dia sangat menyukai hal-hal yang berkaitan dengan penulisan daripada hal lain.

Sehingga ketika dia mendapat tugas teknis seperti fotografi atau videografi dia akan sedikit kesulitan. Tetapi bukan berarti tidak mampu. Hanya sedikit tidak suka saja.

Pekerjaannya tidak membutuhkan waktu lama. Dia mampu menyelesaikan 6 postingan dalam 1 waktu. Dan setelah selesai dia pulang ke apartement nya karena di kantor juga tidak ada siapa-siapa.

Saat sampai apartement Kaila dikejutkan oleh sosok Budi yang duduk dengan manis di sofa ruang tamu. Pria itu sibuk dengan iPad di tangannya.

Kaila mengendap menuju kamarnya, dia tidak ingin menganggu pria itu. Saat akan mencapai gagang pintu kegiatannya terhenti oleh interupsi suara Budi.

"Kaila, kemari sebentar." Budi meletakkan iPad nya di meja.

Kaila memutar langkah. Wanita itu berjalan pelan ke sisi Budi. Tetapi kemudian dia sedikit terkejut saat pria itu menariknya ke pangkuannya.

Budi menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Kaila. Menikmati aroma parfum yang sudah bercampur dengan keringat. Hal itu mampu membuat Budi semakin tergoda dengan tubuh Kaila.

"Emh, pak saya belum mandi masih bau asem." Kaila berusaha menjauhkan diri dari Budi.

Pria itu menahan pinggang Kaila. Budi kini memainkan rambut Kaila menggunakan tangannya. Setiap tubuh Kaila membuatnya merasa sangat tertarik untuk menyentuhnya.

"Gapapa, saya suka aroma tubuh kamu. Tadi kamu kemana? Kenapa saya keluar malah pergi?" Budi mengelus pundak Kaila.

Tangan kiri pria itu membuka kancing baju Kaila. Kemudian satu tangan lainnya menurunkan bajunya hingga bahu Kaila terpampang dengan indah.

"S-saya ada pekerjaan." Kaila menjawab terbata.

Dia tidak menyangka Budi mengetahui keberadaannya. Pasalnya pria itu sibuk berbincang dengan istrinya. Dan daun pintu tidak terbuka lebar.

"Bapak tau saya ada di depan ruangan bapak?" Kaila bertanya takut.

"Hmm." Budi hanya bergumam tidak jelas.

Pria itu sudah bermain habis-habis an di bahu terbuka Kaila. Beberapa kali dia menggigit bahu sexy itu dengan gemas. Membuat Kaila sedikit menegang sekalipun sudah terbiasa.

"Bagaimana bapak bisa tau?" Kaila membalik tubuhnya menghadap Budi.

Wanita itu melangkahkan 1 kakinya sehingga dia bisa merasakan milik Budi yang sudah menegang dibawahnya. Kaila sengaja diam untuk menguji apakah pria itu tetap tergoda sekalipun dia diam saja.

"Kamu nempel di pintu. Tanpa melihat secara langsung pun orang bisa tau keberadaanmu dari bayangan yang masuk ke ruangan." Budi menghela napas.

"Jangan-jangan ibu bahas soal cewek karena melihat saya juga?" Kaila menegakkan tubuh.

Budi mengangguk perlahan. Pria itu mengelus pipi kanan Kaila. Tangannya kemudian turun ke rahang dan berakhir di bahu terbuka Kaila.

Kaila menautkan kedua alisnya. Bibirnya mencebik ke depan. Dia sungguh menyesali perbuatannya. Jika dia tidak penasaran mungkin Mika tidak akan mengetahui hubungannya dengan Budi.

"Trus gimana? Ibu marah sama bapak?" Kaila bertanya khawatir.

"Tidak. Mika tidak marah atau kecewa. Dia memahami kebutuhan saya. Tapi mungkin dia kurang setuju karena kamu masih sangat muda." Budi kembali menangkup kedua pipi Kaila.

"Bagaimana Bu Mika tau saya masih muda?" Kaila masih bertanya.

Budi tidak menjawab pria itu memulai kegiatan panasnya. Dia mencium bibir mungil wanita itu dengan rakus.

Kaila yang memahami sikap Budi hanya bisa pasrah menerima sentuhan pria itu. Ada banyak hal yang tidak boleh diketahuinya mengingat pria itu memiliki banyak rahasia. Salah satunya adalah dirinya.

Budi mendesak Kaila untuk membuka mulut. Dia kemudian menjelajah isi mulut Kaila. Tangan Budi dibawah membuka celana Kaila.

Kaila sedikit mengangkat tubuh untuk melepaskan celananya. Begitu pula dengan celana Budi.

Tidak menunggu lama Budi segera memasukkan penisnya ke vagina Kaila. Kaila sedikit merasa sakit karena masih kurang basah.

Sepertinya Budi ingin menyelesaikan dengan cepat. Jadi Kaila hanya menuruti saja.

Wanita itu mendongakkan kepala dengan mulut terbuka. Dia menikmati setiap sentuhan yang diberikan oleh Budi. Bahkan stamina nya kini sudah bisa mengimbangi Budi.

Mereka mencapai pelepasan bersamaan. Tubuh Kaila tumbang diatas tubuh Budi. Kemudian pria itu membawa Kaila masuk ke kamar dan meletakkan wanita itu di ranjang.

Setelahnya Budi masuk ke kamar mandi dan membersihkan diri. Dan kemudian dia berpamitan pada Kaila. Karena malam itu dia harus pulang untuk menghadiri acara pernikahan adik iparnya.

Kaila hanya mengangguk menuruti pria itu. Dia belum beranjak dari ranjang. Dan tidak terasa dia menutup mata tertidur.

Sekitar 2 jam kemudian Kaila bangun. Dia merasa sangat lapar. Jadi sebelum mandi dia menghubungi Anggi untuk nanti menemaninya keluar.

Setelah mandi Kaila keluar menggunakan midi dress berawarna hitam. Bagian bahu nya terbuka lebar. Karena Kaila itu sebenarnya suka menggunakan baju terbuka. Jadi dia sangat bersyukur saat mendapatkan solusi untuk kissmark yang ditinggalkan Budi.

Anggi sudah siap dengan mobilnya. Kaila segera masuk saat wanita itu membuka pintu untuknya. Dan setelahnya mobil melaju dengan aman.

Kaila mengajak ke mall. Wanita itu memang sangat suka berbelanja. Dan kali ini dia ingin menambah koleksi baju dan perhiasannya.

"Kaila?" Suara seorang pria muda menyapa saat Kaila sibuk memilih baju.

"Arion? Ngapain lo disini?" Kaila sedikit terkejut.

Pertanyaannya tidak salah, itu tempat fashion khusus wanita dan Arion adalah pria. Apakah pria itu sedang menemani pacar barunya.

"Gue nemenin nyokap. Lo tambah cantik aja sih la 2 bulan nggak ketemu. Btw, magang lo lancar kan? Nggak ada bapak bapak atau ibu ibu yang menyulitkan lo kan?" Arion memandang kagum Kaila.

Wanita itu memang terlihat jauh lebih dewasa secara visual. Apalagi setelah melakukan hubungan dengan Budi. Wajahnya seakan menyinarkan cahaya karena hasratnya telah tersalurkan.

"Thanks. Magang gue aman sih. Lo kenapa nggak berangkat magang semester ini aja sih? Suka banget nunda masa kuliah diluar." Kaila berdecak kesal.

Dia paham sekali dengan kelakuan mantannya itu. Arion cukup rajin jika kuliah teoritis di kelas, tapi dia sangat malas jika harus berkegiatan di luar seperti magang, KKL, dan KKN. Dan dengan alasan ingin menyelesaikan sks menjadi senjata utama nya.

Anggi menghampiri Kaila. Wanita itu membawa 2 potong baju berwarna biru langit dengan model yang disukai oleh Budi. Kaila menerima baju itu dan mencobanya di ruang ganti.

Saat keluar dia menemukan Arion berada di depan ruang ganti. Pria itu menatap penasaran pada Kaila.

"Dia siapa lo, la?" Arion bertanya penasaran.

Kaila sedikit salah tingkah. Dia bingung bagaimana menjelaskan pada Arion. Karena pria itu tau kalau Kaila ini dari kalangan biasa yang tidak mungkin punya aspri.

"Eum, temen gue di kantor." Kaila memilih jawaban aman.

Setelahnya dia pamit pada Arion. Wanita itu menyerahkan seluruh belanjaan pada Anggi untuk di bayar. Dia sendiri memilih keluar dan mencari resto untuk makan.

Anggi sering tidak mau makan bersamanya, jadi Kaila memilih makan sendiri. Dan dia meminta Anggi untuk menunggu di mobil saja. Karena setelah bertemu Arion dia tidak nafsu belanja lagi.

Dan karena tidak mau berlama di satu ruangan dengan Arion meskipun terpisah jarak yang sangat jauh. Wanita itu akhirnya membungkus makananya.

Saat di mobil Kaila sudah was-was jika saja Anggi bertanya tentang Arion. Tetapi ternyata wanita itu tidak bertanya apapun. Dan hal itu membuat Kaila sadar bahwa kehidupannya sama sekali tidak penting baik bagi Budi maupun bawahannya.

Continue Reading

You'll Also Like

344K 2.3K 11
WARNING 18+ !! Kenzya Adristy Princessa seorang putri terakhir dari keluarga M&J group yang diasingkan karena kecerobohannya. Ia hanya di beri satu...
399K 35K 55
jatuh cinta dengan single mother? tentu itu adalah sesuatu hal yang biasa saja, tak ada yang salah dari mencintai single mother. namun, bagaimana jad...
12K 1.2K 26
Joanna dan Teressa sudah berteman baik sejak TK hingga usia berkepala tiga. Keduanya begitu dekat meski kerap tinggal berjauhan. Bahkan, akan saling...
21.7K 1.2K 6
Mawar pergi menjauhi Sugar Daddy-nya. Sedangkan sang Sugar Daddy merasa hidupnya tak lengkap tanpa kehadiran Mawar.