"Bagaimana dok keadaan Vanell?" Tanya gue tak henti menanyakan keadaan Vanell
"Keadaan pasien belum stabil. Masih harus di jaga, Dan pasien kehilangan ingatannya. Tuan Mahen keluarganya pasien?" Dokter bertanya pada gue, Gue mengiyakan tanyaan dokter
"Kemungkinan ingatan pasien kembali dengan jangkauan terbilang lama" Ujarnya lanjut, "Kalau begitu saya pergi, Tuan bisa teken tombol disebelah meja pasien" Dokter keluar dengan senyuman terukir lalu menutup pintu inap Vanelly
"Mahen" Panggilnya terdengar pelan
"Lu butuh sesuatu? Ada yg masih sakit?" Gue bertanya sambil memegang pundak Vanelly dan perempuan tersebut menatap Mahen linglung
Menggeleng lalu menjawab "Tubuh Vanell gapapa, Kenapa Mahen bertanyanya sampe segitunya? "Menjauhkan kedua tangan Mahen dari pundak
"Gue memastikan lu ga kenapa kenapa. By the way lu beneran gak ingat satu keluarga lu?" Gue tanya dan balasan geleng-geleng darinya "Mulai sekarang gue angkat lu jadi adek gue, Gak ada penolakan dari lu" Ucap gue saat dirinya yang mau memotong ucapan
"Terserah kak Mahen, Vanell mau lanjut tidur" Baringkan badannya dan pejam mata secara paksa
ଓ￣￣￣ଓ
Sayang ily
Kiara
Sayang kamu disuruh papah nyariin kak Awan
P
P
P
Sayang ily
Iya ya sayang, Memang Awan kemana. belum pulang? Bukannya masih sakit?
Kiara
Dia emang lagi sakit tapi aku suruh dia beliin cemilan di supermarket terdekat
Apa aku salah?
Sayang ily
Enggak, Yaudah aku sma anak Havoc Heralds lainnya mau cari Awan
Kiara
Hati hati sayang cari kaka sialan
Read
•
•
•
Kiara meremas bantal yang saat ini dipangkuannya, Ia gak habis pikir orang orang masih memperdulikan Awan, Sedangkan dirinya sudah berbagai cara buat bikin kecelakaan menimpa Awan
"Sialan lo kak!! LO HARUS MATI!! Gua bakal suruh Mahen celakai lo anj" Titahnya sembari mengumpatin Awan
"Lo harus bertemu sama mamah gua dilangit" Tanpa disengaja senyum jahatnya keluar sekilas lalu beranjak dari sofa
Disisi lain
"Oy ketu napa lu njir" Gevan menatap sang ketua
"Ini sih papah nya Kiara suruh gua bantu cari Awan"
"Lah kenapa lagi sama pacar lu?" Tanyanya Gevan
"Oh Awan? Dia pacar pelampiasan gua doang, So? You guys want to help me look for it? " Ujar gua to the point, Gak mau membuang waktu untuk masalah sepele
Mengangguk kompak lalu berucap "Why don't we help you? Let's search now"
"Eh njg tunggu dulu" Nahan Dazha yang hendak jalan
"Apalagi? Kenapa harus lama lamain waktu? " Raga memutar bola matanya dengan malas, Ia malas harus ditahan anak laknat
"Lo gak chat Langit? Dia pasti khawatir berat klau Awan hilang"
"Ngapain chat Langit? Itu urusan mereka, Gua sekarang mau nyari Awan sampai ketemu" Kataan gua tanpa disadar kalo gua ada rasa khawatir, panik, takut jadi sesuatu sama Awan
Walaupun Awan hanyalah pacar terbilang pelampiasan dan gak gua sukai, Tapi entah lah hati gua rasa gelisah begini rasanya
Dazha yang melihat raut wajah gua pun menebak "Bum raut dari wajah lo kayak gelisah begitu. Lo mulai ada rasa sama Awan?" Tebak Dazha secara tetiba, Gua yang dengar tuturan Dazha membantah cepat lalu naik motor dan membawa laju diatas rata-rata
"Anak stres bawa motor kayak mati" Gumam Gevan yang kedengaran anggota lain
"Udah yok susulin Bumi, Ntar ketinggalan. Dan lu Zha mending jangan banyak bacot deh, Kuping gue pengang klo denger bacotan lo" Raga pun langsung menyusul Bumi dan tak lama yang lain juga ikut nyusul Bumi
ଓ￣￣￣ଓ
Sesampai supermarket gang motor Havoc Heralds tertata dengan rapih pun turun dari motornya
"Supermarket mard? Disini waktu Awan mampirnya? " Ragu Javian menatap sang ketua
"Sepertinya disini. Coba salah satu kalian tanya sama orang " Perintah gua angkat suara
Alhasil yang kena perintah ia lah Dazha. "Misi pak. Apa bapak ngeliat wanita bermata coklat, baju tanktop putih yg ada gambar kupu-kupu? Celana cargo hitam? " Dan ngasih foto Awan yang lagi tersenyum lepas
"Wanita ini? Kemarin saya melihatnya dia mesan grab motor beat dan berjalan kearah kiri, Lepas itu saya gak melihat nya lagi" Ucap bapak-bapak sambil mengasih tau arah jalannya
"Oh begitu pak. Saya permisi pak" Dazha kembali menghampiri kawan-kawan yang sudah lama berdiri sambil natap dirinya dari kejauhan
"Lu udah ketemu? Kata bapak-bapak nya apa Zha?"
"Ck kata bapak-bapaknya Awan naik grab motor beat terus ke arah kiri, Seterusnya bapaknya ga tau. Vin coba lo chat Mahen suruh cari keberadaan Awan. Siapa tau Mahen tau keberadaan nya yakan?"
"Hm" Jawab Deheman
Jrg online
Bumi
P
P
P
P
Cok on njg, ada berita yg mau gua tanya ke lo
Jrg online
Berita naon?
Bumi
Beritanya lo cari keberadaan Awan Arlyzane, lo bisa kan?
Jrg online
Gue usahain, gue lagi ada urusan. Ga bisa lama lama chat lu
Bumi
Gua tandai lo nanti
Jrg online
Sok atuh, gue tidak takut sma lu
Read
•
•
•
"Bajingan anak ajg" Marahnya gua, Gua marah karena Mahen tidak perduli soal berita Awan
"Napa lo? Muka lo kusut" Timpal Raga bikin hawa panas
"Bukan apa-apa. Chat Langit suruh cariin Awan, Beberapa anggota nanti memencar mencari Awan. Nanti kalo emang belum ketemu juga kita berkumpul lagi ke sini bersama anggota gang Street Serpents" Tungkas gua final. Gua udah pusing buat cari keberadaan Awan, Jalan satu-satunya adalah minta Langit buat ngebantu juga
Bersambung....
Halo guys kabar kalian gimana?
Maaf kalau masih belum nyambung, Maaf kalo belum bisa update terus menerus😊
Jika kalian gak mau ketinggalan informasi updatean aku ayo follow luvvuofc akunnya, terimakasih☺️
Bumi&Awan
Bumi&Kiara
Jangan lupa buat memberikan vote dan komen untuk ngehargai karya aku🥰
#TBC