Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, masyaallah tabarakallah.
Allahumma Shalli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aali sayyidina muhammad
Alhamdulillah, kalian telah bersholawat kepada nabi Muhammad maka Allah SWT akan mengangkat hamba-Nya yang bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa bersholawat satu kali saja, Allah akan memberi sepuluh rahmat sama dengan sepuluh derajat baginya."
Maaf jika ada kurang dan salah nya, karena kesempurnaan hanya milik Allah subhanahu wa ta'ala, dan kesalahan dari diri saya sendiri.
♡➳♡🌊 .·:*¨𝑯ศ𝓹𝙥վ ᴿ𝚎ꪖ𝕕ịꪦ𝓰¨*:·. 🌊♡➳♡
***
"Tidak, tidak, bukan siapa-siapa," ucap ayah Haidar.
"Ohh begituuu, ya sudah, Humai berangkat dulu ayah," jawab Humai.
"Assalamualaikum," ucap Humai dan Aiman.
"Waalaikumsalam," jawab ayah Haidar dan bunda Husna.
Pagi ini jalan raya padat dengan kendaraan, entah itu beroda dua, beroda empat, bahkan truk. Entah sudah berapa kali Humai bersenandung kecil, sedangkan Aiman hanya mendengarkan tidak marah sedikit pun. Tiba-tiba keheningan datang, demi memecahkan keheningan Aiman berkata, "Humai, sabar ya 3 tahun lagi," ucap Aiman memulai.
"Kalau Humai ga sabar gimana bang?" Tanya Humai.
"Mending 3 bulan lagi pas Abang pulang kita borong buku aja ya," ucap Aiman mengalihkan.
"Jawab pertanyaan Humai abangg," rengek Humai.
"Abang harus jawab apa sayang, hm?" Tanya Aiman.
"Humai juga ga tau Abang," jawab Humai sedih.
"Sudah Humai, 3 tahun lagi. Kamu sudah berhasil melewati 3 tahun, sisa 3 tahun lagi kamu harus semangat, okey," ucap Aiman.
"Okey Abang," jawab Humai.
Sesampainya di sekolah Humai langsung disambut teriakan dari dua sahabatnya.
"HUMAI," teriak keduanya.
"Astaghfirullah, suara kalian itu aurat," ucap Humai.
"Astaghfirullah, maaf Humai kami tidak sengaja," jawab mereka berdua.
*Akhirnya mereka muncul juga, nih kenalin teman Humai. Cinta Elvira Hanna dan Amira Putri Salma.
"Kebiasaan kalian ini," ucap Humai.
"Kebablasan Mai," jawab Amira.
"Kebablasan setiap hari," ucap Humai meledek.
"Hahaha, kebablasan sambil niat dikit," jawab Cinta.
"Sudahlah, ayo kita ke kelas," ajak Humai.
"Lets go," jawab Amira dan Cinta.
Disisi lain Gus Yusuf sedang duduk diatas sajadah dan terus berdoa. Rasa rindu didalam dirinya tidak bisa diganggu gugat lagi, rindu yang terus datang dan menyerang Gus Yusuf, yaitu kerinduan kepada sang umi, Abi, dan tidak lupa kepada istri kecilnya. Disini gus Yusuf hanya bisa berdoa agar ia dapat selesai sebelum 6 tahun. Disela-sela berdoa Gus Yusuf berkata, "istri kecil saya sedang apa ya?" "Disana mungkin sudah pagi," "Humai seperti sedang sekolah," "memang benar, rindu itu berat," "apakah disana Humai juga rindu?" "Humai, pangeran sangat rindu," "sudahlah jangan berlarut, tahan, sabar, dan semangat saya pasti bisa,". Lelah berbicara sendiri Gus Yusuf akhirnya memilih membuka Al-Qur'an dan membacanya.
Di Indonesia ada seorang ibu yang sangat rindu kepada anak sematawayangnya, umi, iya dia umi Fiya yang tidak lain adalah ibu dari Gus Yusuf. Saat melihat mobil Aiman memasuki area pesantren, umi Fiya sangat senang karena sifat Aiman dan gus Yusuf sangat mirip.
"Assalamualaikum umi," ucap Aiman tepat didepan ndalem.
"Waalaikumsalam nak, kamu sudah kembali? Gimana Humai? Baik-baik saja kan?" Jawab umi Fiya dengan banyak pertanyaan.
"Alhamdulillah Humai baik umi," jawab Aiman.
"Alhamdulillah, umi jadi kangen Humai," ucap umi Fiya.
"Aiman juga kangen Humai, umi," jawab Aiman.
"Loh, kamu kan baru saja pulang," ucap umi Fiya.
"Tapi tetap kangen umii," jawab Aiman.
"Ya sudah sana pulang lagi," suruh umi Fiya.
"Ah sepertinya Aiman lebih memilih mengajar umi," jawab Aiman.
"Ya sudah sana, jangan manja-manja ya ustadz Aiman," ucap umi Fiya meledek Aiman.
"Umiiii, jangan ledekin Aiman, Aiman jadi malu," jawab Aiman dengan wajah yang sudah memerah.
"Hahaha, sudah-sudah, sudah puas umi meledek kamu," ucap Aiman.
"Kalau gitu Aiman kembali mengajar dulu ya umi, assalamualaikum," ucap Aiman.
"Waalaikumsalam," jawab umi Fiya pelan.
Kini disalah satu sekolah yang berada di tengah-tengah kota, Humai tengah menyendiri disebuah taman yang tidak jauh dari kelasnya. Humai terus saja bernyanyi untuk menghilangkan rasa rindunya.
Ayisynii aktar biik
Izinkan aku hidup bersamamu lebih lama lagi
Ana 'aesyt bastannak
Selama ini aku telah menunggumu
Thoul 'oumrii watmannak
Selama hidupku aku nengharapkanmu
A'iisy....lau tsaaniya wahda ma'aak
Hidup bersamamu walau sedetik saja
Wukfaayah dah 'aleyya
Itu sudah cukup bagiku
Anaa min aediik liediik
Dengan seerat tanganmu
Ouhdhounni thamminnii
Peluklah aku dan buatlah aku tenang
Arrab kamaan minnii
Mendekatlah lagi kepadaku
Arrab kamaan minnii
Mendekatlah lagi kepadaku
Ma'aak....metthammina awi biik
Bersamamu aku merasa sangat tenang
Wu maghommadhah 'aeynayyaa
Saat menutup mataku
Wa na wayaak
Saat aku di sisimu
Walaa hagah fidounyaa ba at far ah
Tak ada satupun di dunia ini menjadi masalah
Wa naa wayaak
Saat aku di sisimu
Eih taani afakkar fiih?
Apalagi yang aku pikirkan?
Khodnii ma'aak
Kasih bawalah aku bersamamu
Lau fein habiibii mosh haoul la a
Kemanapun aku tak akan menolak
Khodnii ma'aak
Kasih bawalah aku bersamamu
Khoud albii wab'eid biih
Juga hatiku sejauh mungkin
Lau 'eisyt tsaniya ma'aak
Walau sedetikpun aku hidup bersamamu
Biddounyaa wa maa fiihaa
Dunia dan segala isinya
Hahtag eih ba'diihaa?
Apalagi yang aku butuhkan selain itu?
Khalaash...kull ellii ba'lam biih
Semua yang aku impikan
Delwa ti fii eidayyaa
Kini telah menjadi kenyataan
Ana min zamaan syaifaak
Sejak dulu aku melihatmu
Bi 'aenayyaa wub albii
Dengan mataku dan hatiku
Batkhayyilak ganbii
Berangan angan andai kau di sampingku
Mafiisy....aktar min ennii ma'aak
Tak ada yang lebih aku inginkan daripada bersamamu
Wa ennii enta hawaaleyaa
Dan aku juga ada di dekatku
Wa na wayaak
Saat aku di sisimu
Walaa hagah fidounyaa ba at far ah
Tak ada satupun di dunia ini menjadi masalah
Wa naa wayaak
Saat aku di sisimu
Eih taani afakkar fiih?
Apalagi yang aku pikirkan?
Khodnii ma'aak
Kasih bawalah aku bersamamu
Lau fein habiibii mosh haoul la a
Kemanapun aku tak akan menolak
Khodnii ma'aak
Kasih bawalah aku bersamamu
Khoud albii wab'eid biih
Juga hatiku sejauh mungkin
1 lagu full Humai nyanyikan, tanpa Humai sadari kini kedua temannya tercengang mendengar suara indah Humai yang tidak pernah Humai keluarkan.
"MasyaAllah Humai," ucap Cinta.
"Hah, kalian? Ngapain kalian disini?" Tanya Humai dengan wajah yang sedikit terkejut.
"Kami mencari kamu, eh ga taunya lagi nyanyi disini. Udah mana suara kamu bagus banget MasyaAllah," jawab Amira.
"Kebiasaan, datang tak dijemput, pulang tak diantar," ucap Humai bercanda.
"Emang kami jalangkung apa?" Tanya Amira pura-pura marah.
"Bukan, kalian itu sahabat terbaik Humai," jawab Humai sembari merentangkan tangan.
"Aaaa Humaii," ucap Cinta sembari berlari masuk kedalam pelukan Humai.
"Aku ga diajak pelukan?" Tanya Amira.
"Ga!" Ledek Humai dan Cinta.
"Jahat," jawab Amira.
"Sini, sini," ucap Humai dan Cinta sembari merentangkan tangan.
Selesai berpelukan mereka bertiga melanjuti pelajaran yang belum selesai. Pukul 12 siang tepat setelah salat Zuhur Humai pulang, dan sedang menunggu di depan sekolah bersama teman-temannya.
"Kalian dijemput siapa?" Tanya Humai kepada Amira dan Cinta.
"Biasa, kalo ga supir, ya papah," jawab Almira.
"Kalau kamu Cinta?" Tanya Humai.
"Dijemput ibu, lagi otw," jawab Cinta.
"Kamu pasti dijemput ayahmu kan?" Sambung Cinta bertanya kepada Humai.
"Tepat sekali," jawab Humai.
Tin! Tin! Tin!
Klakson mobil berbarengan, jemputan ketiganya sampai pada waktu bersamaan.
"Wah barengan, ayo kita pulang masing-masing," ajak Amira.
"Ayoo," jawab Cinta.
"Ayoo, aku duluan ya Cinta, Amira, assalamualaikum," jawab Humai sembari membeli salam.
"Waalaikumsalam," jawab Amira dan Cinta.
Seperti biasanya Humai akan dijemput oleh ayah Haidar. Sesibuk-sibuknya ayah Haidar, ia tidak pernah menyuruh supir untuk menjemput Humai. Bukan karna tidak punya supir, tapi kekhawatiran dan rasa sayang ayah Haidar kepada Humai lebih besar dari apapun itu.
***
ツ¯♡➳♡¨̮॰*ãₗɦãӍᵈꪊₗᶤ𝑙𝑙ãɦ*॰¨̮ ♡➳♡¯ツ
Tandai typo ...
Jangan lupa vote nya kawan-kawan. Dengan 1 vote kalian, insyaAllah kalian mendapatkan pahala karena sudah membuat saya senang.
Dalam kitab Al 'Athiyyatul Haniyyah dijelaskan, barang siapa yang membahagiakan orang mukmin lain, Allah Ta'ala menciptakan 70.000 malaikat yang ditugaskan memintakan ampunan baginya sampai hari kiamat sebab ia telah membahagiakan orang lain.
Target vote: 700
Follow Ig: merindu_senjaaa__a
Panggil aku cahaya, bukan kak, bukan author, dan juga bukan Thor, terimakasih ☺️☺️☺️🫶🫶🫶
Terimakasih untuk yang sudah membaca ...