Happy reading
Kegan melirik ke arah jam keberangkatan nya, sekarang sudah jam 9 satu jam lagi dia akan berangkat.
Zaky sudah membawa barang mereka, dia sudah dari jam 7 ada di bandara menunggu keberangkatan dan juga menunggu kegan datang.
"Mas.."
Mereka duduk di ruang istirahat, Ruby bersandar pada dada bidang kegan dia sedih karna pria itu akan pergi meninggalkan nya.
"Baby, don't be sad"
"Mas...aku ikut ya?"
Kegan menyeka air mata nya, dia berusaha menenangkan Ruby sedari tadi.
Di sana ada Julian karena tadi dia membantu Zaky packing barang-barang yang akan di bawa ke Amerika.
"baby, I won't be gone long" ( Aku tidak akan pergi lama )
"Berapa lama ...mas di sana?" Tanya nya.
"I live there, but I promise I will come back to you soon" ( aku tinggal di sana, tapi aku janji akan kembali pada mu )
Kegan juga berat hati untuk meninggalkan Ruby, mereka belum lama jadian harus berpisah untuk waktu yang lama.
"Jangan lupain aku ya mas.."
Kegan mengelus punggung pemuda itu, memeluk nya erat-erat.
"I will not forget you" ( aku tidak akan melupakan mu )
Teng
Tong
Teng
Tong
"Mohon perhatian keberangkatan penerbangan pesawat AirAsia akan segera...."
Mendengar pemberitahuan kegan segera berdiri untuk berjalan pergi bagi nya ini kepergian yang cukup berat mereka akan menjalankan hubungan jarak jauh.
"Mas.." lirih nya.
"Baby, I will definitely miss you" ( aku pasti akan merindukan mu )
Tetesan air mata tak sanggup Ruby tahan lagi, dia sudah mewek di sana kegan menyuruh Zaky pergi masuk dulu dia akan menyusul.
"Baby.... jangan.. menangis" ucap nya.
"Hiks...hiks...mau ikut"
"No,baby...aku...akan..natang.. kembali"
Grab..
Kegan memeluk Ruby seerat-erat, memberikan kecupan di kening nya.
Ruby mendongak menatap kegan dengan air mata, kegan menyeka air mata pemuda itu mengelus pipi gembul milik Ruby.
Cup
Kegan dengan lembut mencium bibir manis itu, menyesap lidah nya mengabsen setiap gigi kecil di sana, Julian melihat nya memalingkan wajah.
"Gilak, ciuman di depan umum" gumam Julian.
"Hmmphh..."
Cup
Kegan menarik diri melepaskan ciuman bibir itu.
"I'm going to go now, take care of yourself if anything happens, let me know, don't ever turn off your cell phone, okay baby" ( Aku pergi sekarang, jaga dirimu jika terjadi sesuatu, beritahu aku, jangan pernah matikan ponselmu ya sayang )
Ruby menggangguk kecil, dia masih menangis di sana.
"Jangan... menagis...I'll be angry if you cry while I'm gone" ( aku akan marah jika melihat mu menagis saat aku pergi )
Kegan menyeka air mata nya karna air mata itu terus turun.
"Iya, iya" ucap Ruby.
Ruby tidak menangis lagi tapi dia tetap sedih.
"baby, I love you"
Kegan memeluk Ruby untuk terakhir kali nya, pelukan hangat yang erat.
"Baby, jangan...hapus..bekas gigitan ku..okey?" Bisik kegan.
Blus...
Ruby tersipu itu benar saat mereka masih di hotel Ruby melihat leher nya banyak sekali bekas gigitan cupang di sana.
Ruby mencubit lengan kegan.
"Awww...baby?"
"Dasar...tadi di tanya nggak ngaku"
Kegan terkekeh dia senang sekarang Ruby tidak menangis lagi, meski dia kena cubitan nya.
"I like seeing you like this" ( aku suka melihat mu seperti ini )
Kegan menarik diri berjalan mundur, Ruby menatap nya.
"Mas...kabari aku jika sudah sampai"
Kegan menggangguk kecil, berjalan mundur sambil membawa tas nya dia akan meninggalkan Nagara Indonesia.
"Mas..."
Kegan masih mendengar nya dia berbalik melihat Ruby tersenyum ke arah nya.
"Jaga diri mu di sana.. ingat aku menunggu"
Kegan tersenyum sambil membalas lambaian tangan ke arah Ruby.
"You also take care of yourself" ( kamu juga jaga diri mu )
Perlahan punggung pria itu menghilang, Julian melihat Ruby berdiri di sana Mata nya masih menatap ke arah kegan pergi.
"Udah yuk, pulang"
Ruby menggangguk berjalan meninggalkan bandara bersama Julian, saat di mobil Ruby menatap ke langit pesawat yang di tumpangi oleh kegan sudah terbang meninggalkan negara Indonesia.
"Mas bule...gua kangen" gumam nya.
Julian mendengar nya.
"Ya ampun baru juga berangkat"
"Lo nggak tau rasa nya gimana"
"Ya,ya deh"
Brumm...
20 menit kemudian
Julian mengantar Ruby pulang ke rumah, sekarang sudah jam 12 malam tadi mereka singgah sebentar ke minimarket karna Julian tadi mau beli cemilan untuk diri nya sendiri.
"Makasih ya Ian"
"Sama-sama, Lo jangan sedih nanti pasti di kabari kok"
Ruby menggangguk kecil, setelah itu mobil Julian pergi meninggalkan kawasan rumah Ruby.
"Kenapa sih gua dekat sama mas bule akhir-akhir, coba di awal pasti gua bisa lama sama mas bule" ucap nya.
Pintu rumah masih terkunci, Ruby mengetuk nya untuk di bukakan Pintu oleh Clarissa yang notabene mama nya.
"Mah, bukain pintu!!" Pekik nya.
Cklek
Pintu terbuka Clarissa sebagai orang tua dia memasang wajah marah karena tidak mendapatkan kabar Ruby ke mana.
"Oh, baru ingat rumah sekarang!!"
Ruby masuk saja dia malas untuk berdebat dengan Clarissa.
"Habis dari mana?"
"Kenapa baru pulang sekarang"
Ruby menghela nafas berat nya.
"Mah, besok saja ya aku capek mah"
"Heleh, kamu pasti melakukan hal yang tidak benar berteman sama siapa kamu sampe seperti ini!!" Bentak Clarissa yang sudah emosi.
"Mah, aku cuma kerja kelompok dengan Julian kalau nggak percaya tanya sama Julian"
Clarissa mengambil sapu di dekat nya.
"Bohong, Doni sudah bilang bahwa kalian tidak kerja kelompok, sekarang jawab kemana saja kamu!!"
Ruby mendengar itu dia kesal karna Doni memberitahu dan mengadu pada orang tua nya.
"Cepat jawab!!" Ucap Clarissa.
"Mah, aku nggak ngapa-ngapain kok, cuma nginep rumah Julian itu aja"
"Benar?" Tanya Clarissa.
"Iya mah, nggak ngapa-ngapain kemarin kan aku dah bilang Sama mama"
Clarissa terdiam itu benar Ruby ada memberikan diri nya sebuah pesan tapi dia pikir Ruby akan pulang ternyata dia semalaman tidak pulang ke rumah.
"Benar nggak ngapa-ngapain?"
"Iya mah, suer deh"
"Oke kali ini mamah maafin kamu, tapi jangan buat lagi dan ini terakhir kali nya kamu tidur di rumah teman mu"
Ruby menggangguk dia capek mau istirahat tapi mau bagaimana pun juga Clarissa itu benar orang tua mana tidak mengkhawatirkan anak nya yang tidak pulang ke rumah.
"Iya mah, maafin Ruby ya mah"
"Iya, sudah istirahat sana"
Ruby berjalan ke kamar, sampai di kasur dia menjatuhkan tubuh nya karna lelah dia melihat ponsel nya di sana ada wallpaper foto dia dan kegan, dengan posisi kegan memeluk nya dari belakang meletakkan dagu nya di bahu Ruby. sementara Ruby memegang ponsel nya menghadap kaca.
"Aaaa...kangen"
Tbc