MasyaAllah, Gus Pangeran

merindu_senjaaa__a tarafından

409K 25.2K 2.3K

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, masyaallah tabarakallah, Allahumma Shalli 'alaa sayyidina muhamma... Daha Fazla

Perjodohan
Black Card
SAH!
Ikut Suami
Sakit
Kairo
Masjid An-Nur
Istri Bilal
Siapa yang Menikah?
Teman Humai
Pulang
Kajian
Istri Saya
MasyaAllah, Gus Pangeran
6 tahun lalu
Menginap di hotel
🫶🫶🫶
🫶🫶🫶
Mau Pulang
Tidak Ada Tawar Menawar
Jemput?
🫶🫶🫶
Hukuman
Jannah istri Yusuf
Tidak dimaafkan
Siap Zaujati
🫶🫶🫶
Pindah Sekolah
Assalamualaikum Ya Habibati
Kalian ada Dua?
25 Novel
Santriwati Baru
Hamil?
Mau Mochi
Raja dan Ratu

Khitbah

12.6K 736 11
merindu_senjaaa__a tarafından

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, masyaallah tabarakallah.
Allahumma Shalli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aali sayyidina muhammad

Alhamdulillah, kalian telah bersholawat kepada nabi Muhammad maka Allah SWT akan mengangkat hamba-Nya yang bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa bersholawat satu kali saja, Allah akan memberi sepuluh rahmat sama dengan sepuluh derajat baginya."

Maaf jika ada kurang dan salah nya, karena kesempurnaan hanya milik Allah subhanahu wa ta'ala, dan kesalahan dari diri saya sendiri.

♡➳♡🌊 .·:*¨𝑯ศ𝓹𝙥վ ᴿ𝚎ꪖ𝕕ịꪦ𝓰¨*:·. 🌊♡➳♡

Semburat cahaya matahari berhasil masuk melalui celah-celah jendela kamar Humai. Hangatnya tepat mengenai wajah Humai yang bahkan belum sepenuhnya sadar terbangun dari tidur. Ditambah bising ayam yang saling berkokok, melengkapi hari dengan mentari dan langit cerah pagi ini.

Tok! Tok! Tok!

"Humai, bangun sayang, sekolah," ucap bunda Husna.

"Iya bunda, Humai sudah bangun." Teriak Humai dari dalam kamar.

"Bunda tunggu dibawah ya nak," ucap bunda Husna.

"Oke bunda, Humai mandi dulu," jawab Humai.

Tak lama dari itu diruang makan sudah terdapat bunda, ayah, dan abah. Terdengar kembali lantunan lagu arab yang sangat merdu dari arah tangga.

Imtal hubbil thaal? Albii wa laa fil khayaal
(Kapan lamanya cinta ini? Hatiku ada dalam khayalan)

'Uudik dah fihet aal....mawwaal
(Dalam kasihmu banyak sajak.... yang tertulis)

We yaa 'aenii yaah
(Oh mataku)

Yaa siidi 'alal ayyaam
(Betapa indahnya hari ini)

Lammaa tihaadii ulubna gharam
(Saat hati kita jatuh cinta)

Fak-ah yuhuun kullii lii faat
(Seketika semuanya baik baik saja)

Wtmur shahor wesnen 'alaa youmhaaw mush nas-yieen
(Bulan dan tahun pun berlalu dan kami tidak pernah lupa)

Ana shuftak emta ya houbel ' oumr shouftak fiin
(Kapan dan dimana aku melihatmu cinta hidupku)

Wibnagii sawa nehkiih kayatnaa hena lelbahr
(Bersama sama kita pergi menceritakan kisah kita ke laut)

Sesampainya Humai di ruang makan, Humai berucap, "assalamualaikum bunda, ayah, dan abah, loh abah disini? Tumben,"

"Iya sayang, Abah lagi pengan sarapan bareng cucu kesayangan abah," jawab abah Hamzah.

"Sini sayang, duduk sebelah abah," sambung abah Hamzah.

"Iya Abah," jawab Humai.

"Sudah dimakan dulu sarapannya, sebentar lagi kamu juga sekolah Humai," ucap bunda Husna.

"Iya bunda," jawab Humai.

Hening ruang makan, hanya suara sendok yang beradu. 15 menit berlalu, kini Humai serta ayah Haidar sudah berangkat ke sekolah Humai.

"Husna, nanti keluarga Hanif kesini sekitar jam 10," ucap abah Hamzah memberi tahu kepada sang menantu.

"Baik Abah," jawab bunda Husna.

Tepat jam 10 keluarga kakek Hanif sampai bersama Aiman yang ikut bersamanya.

Tok! Tok! Tok!

"Assalamualaikum, Hamzah," ucap salam kakek Hanif.

"Waalaikumsalam Hanif, sebentar," jawab abah Hamzah.

Ceklek! ...

"MasyaAllah Hanif, akhirnya kita bertemu kembali," ucap abah Hamzah saat membuka pintu.

"MasyaAllah Hamzah," jawab kakek Hanif sembari memeluk sahabat yang sudah lama tidak bertemu.

"Masuk, masuk." Ajak abah Hamzah.

"Assalamualaikum," ucap keluarga kakek Hanif.

"Waalaikumsalam," jawab bunda Husna dan ayah Haidar.

Saat sampai diruang keluarga umi Fiya menyipitkan matanya melihat foto keluarga terpampang jelas disana.

"HUSNA." Teriak umi Fiya.

"FIYA." Balas teriak bunda Husna.

Bertemu lah mereka, berlari dan saling memeluk. Selama Aiman dipesantren, bunda Husna tidak pernah datang karena larangan dari sang suami. Jika bunda Husna ikut maka akan menangis sepanjang malam. Dan umi Fiya tidak pernah menanyakan nama ibunda Aiman.

"MasyaAllah, jadi benar dugaan ku? Ibu dari Aiman dan Humai kamu Husna?" Tanya umi Fiya.

"Alhamdulillah, iya Fiya. MasyaAllah ternyata kamu yang jadi besan ku," ucap bunda Husna.

"Jadi inget bercandaan kita dulu yang akan menikahkan anak kita. Eh kamunya malah pindah jauh, aku kira kita ga bakal ketemu lagi huhuhu ..." ucap umi Fiya sembari menangis.

"Fiyaa ... Kamu jangan nangis nanti aku ikut nangis," jawab bunda Husna.

"Hey Fiya sudah jangan menangis, malu sama anak kamu," ucap abi Faqih sembari mengelus punggung sang istri.

"Sedih mas," jawab umi Fiya melepas pelukan dengan bunda Husna.

"Sudah, sudah, mari duduk semuanya," ucap ayah Haidar sembari memeluk bunda Husna yang masih terbawa suasana.

"Mari duduk," ucap abah Hamzah.

Semua duduk dengan rapih.

"Baik saya mulai, Bismillahirrahmanirrahim, assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh," ucap salam kyai Faqih.

"Waalaikumsalam," jawab seluruh orang yang ada disana.

"Saya selaku ayah dari ananda Muhammad Pangeran Yusuf Bilal Al-Malik izin menimang putri kalian," ucap kyai Faqih.

"Selanjutnya akan dilanjutkan oleh Yusuf, ayo Yusuf mulai perkenalan diri," sambung kyai Faqih.

"Baik Abi," jawab gus Yusuf.

"Bismillahirrahmanirrahim, assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh," ucapan salam gus Yusuf kepada semuanya.

"Waalaikumsalam," jawab seluruh orang yang ada disana.

"Perkenalkan saya Muhammad Pangeran Yusuf Bilal Al-Malik, usia saya sudah genap 17 tahun dan bersamaan dengan Humai ulang tahun. Saya sekarang bersekolah di pesantren kakek Hanif, dan saya juga sudah mengelola salah satu perusahaan bisnis abi Faqih. Bismillah, Jika allah mengizinkan, saya ingin menjadikan putri ayah dan bunda sebagai istri saya, menemani setiap langkah perjuangan saya, menjadi penyejuk hati saya dikala gundah dan menjadi penasihat saat saya melakukan kesalahan, dan insyaAllah saya tidak akan meninggikan suara saya dihadapannya. Jika kalian mengizinkan saya, Yusuf akan melakukan ijab qobul siang ini, setelah salat Zuhur," ucap gus Yusuf dengan lantang.

"Baik, saya selaku ayah dari Nur Jannah Humairah Al-Husaini, insyaAllah menerima pinangan dari ananda Yusuf," jawab ayah Haidar tak kalah lantang.

"Alhamdulillah," ucap seluruh orang yang berada di sana.

"Tapi ..." ucap ayah Haidar terhenti menahan air mata agar tidak lolos.

"Tapi apa ayah?" Tanya Aiman yang sembari tadi diam mendengarkan percakapan.

"Kalau kamu sudah tidak menyayangi putri ayah, kembalikan kepada ayah dengan cara yang baik, seperti kamu memintanya hari ini," ucap ayah Haidar.

"Baik ayah, insyaAllah Yusuf usahakan untuk terus menyayangi anak perempuan ayah," jawab gus Yusuf.

"Alhamdulillah, kalo gitu kalian beristirahat lah di sini, sembari menunggu azan Zuhur," ucap abah Hamzah.

"Baik kek," ucap abi Faqih.

"Hey jangan panggil saya dengan sebutan kakek, saya masih muda, panggil saya abah," jawab abah Hamzah.

"Eh, baik abah," ucap kyai Faqih.

"Memang begitu dia Faqih, lupa umur," ucap ayah Haidar yang memang sudah berteman dengan Faqih sejak kecil.

"Hahaha, iya, dari tadi saya ga lihat Humai, kemana dia?" Tanya kyai Faqih.

"Sekolah qih, nanti setelah Zuhur pulang," jawab ayah Haidar.

"Biar Aiman yang jemput Humai nanti ya ayah," ucap Aiman kepada sang ayah.

"Iya, dia pasti senang," jawab ayah Haidar.

Tak lama terdengar suara azan Zuhur yang dikumandangkan oleh masjid sebelah rumah Humai.

Allahu akbar, Allahu akbar

"Nah sudah azan, sebaik nya yang laki-laki segera ke masjid," ucap umi Fiya.

"Baik umi," jawab Yusuf dan Aiman.

Kini tersisa bunda Husna dan umi Fiya, mereka saling tatap lalu berpelukan kembali.

"Huah Fiya aku kangen banget," ucap bunda Husna.

"Sama Husna," jawab umi Fiya.

"Anak kamu tampan sekali," ucap bunda Husna sembari melepas pelukan mereka.

"Jelas tampan, siapa dulu ibu nya?" Jawab umi Fiya meledek bunda Husna.

"Anak kita nikah nanti, apakah kamu ikhlas Husna?" Tanya umi Fiya yang menggingat usia Humai.

"Insyaallah ikhlas Fiya, lagi pula Humai masih bersama aku sampai umur 17 tahun," jawab bunda Husna.

"Iya juga, tapi nanti Yusuf akan kesini 1 bulan sekali," ucap umi Fiya.

"Tidak masalah Fiya, seminggu sekali pun tak apa," jawab bunda Husna.

20 menit berlalu bunda Husna dan umi Fiya asik dengan topik mereka dan sudah melaksanakan salat Zuhur. Tak terasa para laki-laki sudah sampai dirumah.

"Assalamualaikum," ucap para laki-laki.

"Waalaikumsalam," jawab bunda Husna dan umi Fiya.

"Bagaimana? Mau sekarang atau nanti?" Tanya kakek Hanif sembari mendudukan dirinya di sofa ruang keluarga.

"Sekarang saja kakek, keburu Humai pulang," jawab Yusuf.

"Baik lah, jadi apa saja mahar nya?" Tanya ayah Haidar.

Hening, seketika ruangan yang awalnya bising menjadi sunyi karena sebuah pertanyaan yang dilontarkan oleh ayah Haidar.

"Maharnya ..." ucapan kyai Faqih dipotong seseorang.

ツ¯♡➳♡¨̮॰*ãₗɦãӍᵈꪊₗᶤ𝑙𝑙ãɦ*॰¨̮ ♡➳♡¯ツ

Tandai typo ...

Jangan lupa vote nya kawan-kawan. Dengan 1 vote kalian, insyaAllah kalian mendapatkan pahala karena sudah membuat saya senang.

Dalam kitab Al 'Athiyyatul Haniyyah dijelaskan, barang siapa yang membahagiakan orang mukmin lain, Allah Ta'ala menciptakan 70.000 malaikat yang ditugaskan memintakan ampunan baginya sampai hari kiamat sebab ia telah membahagiakan orang lain.

Target vote: 700
Follow Ig: merindu_senjaaa__a
Panggil aku cahaya, bukan kak, bukan author, dan juga bukan Thor, terimakasih ☺️☺️☺️🫶🫶🫶

Terimakasih untuk yang sudah membaca ...

Okumaya devam et

Bunları da Beğeneceksin

1.5M 105K 45
Aneta Almeera. Seorang penulis novel terkenal yang harus kehilangan nyawanya karena tertembak oleh polisi yang salah sasaran. Bagaimana jika jiwanya...
360K 22.8K 48
"Tidak ada yang menetap selama nya, semua orang akan pergi jika sudah waktunya."_ Rules: 1.Ini cerita Gus Tampan Imamku versi yang baru ya, yang lama...
100K 10.6K 22
Kisah tentang masa masa pacaran Jungkook dan Jimin
31.2K 3.2K 23
"Angan-angan adalah tirai kematian." "Angan-angan adalah fatamorgana. Menipu siapapun yang melihatnya, merugikan siapapun yang mengharapkannya." Aku...