DANGER

By RaraRahma909

6.1K 313 3

"Gue suka sama lo Xal." Ucap Anta lagi yang membuat Xalva menutup matanya sekejap. "Lo suka sama gue?" Tanya... More

Prolog
Part 1 - Back to school
Part 2 - Awal dari masalah
Part 3 - Martabak
Part 4 - Plaster kupu-kupu
Part 5 - Sang penyelamat
Part 6 - Berita
Part 7 - Tiger Warn
Part 8 - Melawan Elang
Part 9 - Tolong
Part 10 - Markas Danger
Part 11 - Sosok bertopeng
Part 12 - Pemilihan
Part 13 - Tidak Terima
Part 14 - Berubah
Part 15 - Pembalasan ke 2
Part 16 - Pesta
Part 18 - Pulang
Part 19 - Pertandingan Basket
Part 20 - Menang
Part 21 - Kakak
Part 22 - Kesal
Part 23 - Bertengkar
Part 24 - Pengumuman
Part 25 - Naik Bus
Part 26 - Mendaki
Part 27 - Tim
Part 28 - Tangkap
Part 29 - Dalang

Part 17 - Balasan

137 12 0
By RaraRahma909

Didalam sebuah pesta yang semakin ramai, membuat perasaan seseorang sedikit tidak nyaman.

Ia menunggu kedua temannya yang sedang bergoyang diatas panggung dengan sangat senangnya.

Ia tidak biasa menghadiri pesta ini, jika bukan terpaksa, karena sebuah undangan dari senior terdekatnya itu.

Minuman dan makanan yang dihadapannya sudah semua ia coba, bahkan sudah hampir habis karenanya.

Semakin tak nyaman, ia semakin lapar. Ia tidak tahu harus melakukan apa. Pria yang tadi menjemputnya sudah berkumpul bersama teman-temannya.

'Ketua Descraz emang cantik.' Ucap Batin seseorang yang tak jauh dari sana.

"Anta gue udah jemput dia, tuh dia disana." Ucap Bima.

"Oke thanks Bim." Ucap Anta berterimakasih.

Anta mengeluarkan ponselnya, membuka layar chat yang bertuliskan nama 'Cebel'.

________________________
Cebel

Ga usah bohong

_________________________

Setelah mengirimkan pesan itu, ia menatap gadis yang kini tengah menatap kearah panggung.

Tidak sedikit orang yang menatapnya, kini ia sudah menjadi pusat perhatian para pria yang datang.

Penampilannya yang memukau itu membuat semua orang seakan terhipnotis dan ingin mendekatinya. 

"Hai?" Sapa seorang pria sambil berdiri dihadapannya.

"Hai." Jawabnya.

"Minum." Ucap pria itu sambil memberikan segelas minuman kepada Xalva.

Anta yang melihat itu, mengepalkan tangannya. Ia terus memperhatikan gerak-gerik keduanya.

"Gue udah banyak minum, jadi sorry." Tolaknya.

Memang benar ia sudah kebanyakan minum, ia hampir menghabiskan 8 gelas sambil menunggu.

"Makan?" Ucap pria itu lagi sambil memberikan sebuah piring berisikan sepotong kue.

"Gue udah kenyang." Tolaknya lagi.

"Lo sendiri kan? Gue udah perhatiin lo dari tadi, jadi gue temenin lo ngobrol ya." Ucap pria itu terus berusaha.

"Silahkan." Jawabnya.

Drrtt

"Tunggu sebentar." Ucap Xalva saat merasakan kembali ponselnya bergetar.

_________________________

0××××××

Dia Elang

Ketua Tiger War

_________________________


Ia membaca pesan itu, lalu menatap pria yang berada dihadapannya itu. Ia tersenyum kepadanya, lalu kembali menatap ponselnya lagi.

_________________________

0××××××

Kalau dia macem macem sama lo, kasih tau gue

Gue tau

_________________________

Jawabnya, dengan cepat ia menutup ponselnya dan menyimpannya kedalam tasnya.

'Jadi dia si burung, apa dia ga sadar ya siapa gue?' Batinnya sambil menatap Elang kembali.

"Lo diundang juga sama Kak Raya?" Tanya Xalva.

"Iya, dia kan sepupu gue." Jawabnya.

'Sepupu? Raya sepupu si burung?' Ucap batinnya.

"Ohh." Ucapnya sambil mengangguk kepala.

"Kita belum kenalan loh cantik, gue Elang." Ucap Elang sambil mengulurkan tangannya.

"Xalva." Jawab Xalva, yang sontak langsung membuat Elang terkejut.

Elang menarik tangannya kembali, lalu menatap Xalva dengan tatapan yang berbeda seperti tadi.

"Kenapa? Gue cantik ya?" Tanya Xalva sambil tersenyum.

"Sial." Umpat Elang lalu pergi dari sana.

"Bye bye." Ucap Xalva sambil melambaikan tangannya kepada pria yang tidak lagi menoleh.

Drrtt

Drrtt

Ponselnya terus bergetar sedari tadi, namun ia abaikan. Ia tidak melihat ponselnya lagi dan fokus menunggu kedua temannya yang masih bersenang-senang diatas panggung.

Lalu matanya tidak sengaja menatap seorang pria yang sedang menatapnya juga.

Pria itu mengangkat ponselnya dan seperti memintanya untuk melihat ponsel yang ada didalam tasnya.

Xalva membuka tasnya dan mengambil ponselnya itu, ia melihat layar chatnya yang sudah dipenuhi pesan chat dari pria itu.

____________________________

0××××××

Lo ngobrolin apa sama dia?

Xal, lo harus hati-hati sama Elang

Xalva liat hp lo

Jangan kasih tau dia kalau lo Xalva

Xalva

Elang bukan orang baik

Abaikan dia

__________________________

Ia tersenyum setelah membaca pesan itu, pria yang sedari tadi membuat ponselnya bergetar ternyata sedang mengkhawatirkannya.

_________________________

0××××××

Gue tau

__________________________

"Bawel banget jadi cowok." Ucapnya, setelah menjawab pesan itu, lalu ia kembali menaruh ponselnya dan kini ia memilih untuk bergabung bersama kedua temannya yang berada diatas panggung itu.

Ia menghampiri kedua temannya itu sambil membawa segelas minuman. Ia bergoyang dibawah lampu yang terus menyorotinya.

"Xal, lampu itu kayaknya terus ngarah ke lo deh." Ucap Amel.

"Biarin aja." Jawabnya.

"Xalva, walaupun kamu teh pake topeng ya. Tapi cantiknya kelihatan." Ucap Asep.

"Asep, jangan muji gue terus." Ucap Xalva.

Sejujurnya ia sangat senang mendengar semua pujian itu, namun ia merasa tidak nyaman karena ia selalu jadi pusat perhatian.

"Mending kita happy happy." Ucap Amel.

"Iya kapan lagi kita seneng seneng dipesta." Ucap Xalva.

Lampu yang tadi mengarah padanya kini sudah tidak lagi menyorotinya. Lampu yang menyinari isi ruangan itu, tiba-tiba padam.

Dan semua menjadi gelap dan tidak ada satupun yang terlihat apa yang berada didepan mata.

"Aduh ini teh kenapa jadi gelap gini." Ucap Asep panik.

"Asep lo jangan jauh jauh dari gue ya, Xalva lo dimana?" Ucap Amel sambil memegang tangan Asep.

Isi ruangan itu menjadi sangat ricuh dengan suara panik dari semua orang, mereka bahkan tidak berani bergerak sedikitpun karena takut.

'Ini hadiah dari gue buat lo.' Batinnya, sambil tersenyum.

Tidak lama lampu itu sudah menyala kembali, sebuah layar besar diatas panggung tiba-tiba menyala.

Menampilkan sebuah foto seseorang dengan penampilan yang sangat seksi. Namun wajahnya sengaja ditutupi.

"Siapa itu?" Tanya Xalva.

"Gue juga ga tau, muka nya ga jelas." Jawab Amel.

'Bukan itu yang jadi kejutannya. Let's go, selamat menikmati.' Ucap batinnya lagi.

Sebuah video orang yang sedang melakukan hubungan intim bersama seorang pria yang sudah tua di sebuah kamar bar.

Wajah kedua orang itu tidak terlihat jelas, namun bagi orang yang merasa pasti dia akan merasa malu.

"Waww, mata gue ternodai." Ucap Xalva, lalu tiba tiba matanya ditutupi oleh seseorang.

"Jangan diliat." Bisik seorang pria tepat ditelinganya, sambil terus menutupi matanya dengan tangan kekarnya.

"Lo ngapain deketin gue, kalau ada orang yang liat ntar mereka salah paham." Ucap Xalva sambil sedikit menjauh.

Namun tubuhnya kembali ditarik oleh Anta agar lebih mendekat kepadanya.

"Gue udah ganti baju dan ga akan ada yang bakalan ngenalin gue." Ucap Anta.

"Tetep aja, udah sana." Ucap Xalva.

"Diem." Pinta Anta.

Video yang terus diputar dan tidak dihentikan sama sekali, membuat perasaan seseorang tidak nyaman.

Orang itu terus gelisah dan kini keringatnya mulai bercucuran. Napasnya menjadi sedikit cepat.

Namun dia berusaha untuk tetap tenang agar tidak ketahuan, bahwa yang ada di dalam video itu adalah dirinya.

'Sial itu kan om om yang kemarin gue layanin.' Batin Lyora sambil mengepalkan tangannya.

"Siapa QD?"

"QD?"

Semua orang pada bertanya-tanya setelah melihat akhir dari video itu, yang diakhiri dengan sebuah dua huruf besar bertuliskan 'QD'.

"Queen Descraz?" Ucap seseorang saat membaca sebuah tulisan di layar.

Menampilkan sebuah foto seorang wanita yang membelakangi kamera, dengan menggunakan jaket yang dibelakangnya bertuliskan 'Queen Descraz'.

"Dia udah datang." Ucap Anta.

"Dia siapa?" Tanya Xalva.

"Queen Descraz." Jawab Anta.

"Descraz? Geng motor juga?" Tanya Xalva sambil menatap Anta.

"Iya, Descraz adalah penguasa jalanan dan negara ini. Geng ini banyak ditakuti, cuman gara-gara ketuanya mati, geng ini udah lama ga ada kabar. Dan sekarang geng itu kembali dengan seorang queen." Jawab Anta menjelaskan.

"Danger juga kalah dong?" Ucapnya.

"Danger sama Descraz itu setara dan ada satu lagi Tiger Warn, tapi emang Descraz punya posisi yang lebih tinggi diantara kita." Ucap Anta.

"Berarti tetep dong Descraz bisa ngalahin Danger." Ucap Xalva lagi.

Tanpa menjawab Anta memilih untuk pergi dari sana meninggalkan Xalva yang sedang tersenyum meledek kearahnya.

Drrtt

_________________________

0××××××

Ga akan bisa ada yang ngalahin Danger kalau ketuanya sekeren gue

_________________________


"Dih, pd banget ni anak." Ucapnya pelan sambil tersenyum setelah membaca pesan yang dikirimkan pria itu. Lalu ia menatap kearah pria yang sedang menatapnya juga.











°
°
°
°
°

Continue Reading

You'll Also Like

1M 73.2K 38
Aneta Almeera. Seorang penulis novel legendaris yang harus kehilangan nyawanya karena tertembak oleh polisi yang salah sasaran. Bagaimana jika jiwany...
1.9K 1.1K 31
Gimana jadinya kalau seorang gadis cantik namun barbar bertemu dengan lelaki dingin plus badboy? Dan lebih parahnya gadis cantik itu mendapat dare un...
1.7K 284 54
[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Jatuh cinta itu, seperti jatuh kedalam jurang yang dalam. Terjebak didalam lembah gelap tanpa penerangan. Tersesat dijalan...
169K 9.8K 45
[SEBELUM BACA FOLLOW DULU💥] . . Tiga cewek dengan pesona yang hampir mendekati kata sempurna membuat siapa yang melihat akan memuja mereka. Tapi, me...