Swastamita

By luvonyca

30.4K 1.3K 133

Salma tidak pernah menyangka hidupnya akan berubah setelah bertemu dengan Rony. Hidup yang selama ini ia jala... More

#1 Cowo Gila
#2 Sahabat
#3 Pacar
#4 Cita-cita
#5 Tenang
#6 Bali (1)
#7 Bali (2)
#8 Bali (3)
#9 Tukad Korea
#10 Tertarik
#11 Overthinking Rony
#12 Vindes
#13 Virtual
#14 Movie Date(?)
#15 Tumbuh Rasa
#16 Pulang
#17 Kali Kedua
#18 D'Pakar
🙏🏻
#19 Museum Date(?)
🌻🧡
#20 Overthinking Salma
#21 Braga
#22 Sleep Call
#23 Konsumsi Publik
#24 That's What Family's for
#25 Perjalanan (1)
#26 Perjalanan (2)
#27 PMI
#28 Terbakar
#29 "24"
#30 Jangan Ada Dusta Diantara Kita
#31 Mukbang
#32 Confess
#33 Aku Sayang Kamu
#34 Rencana Perjalanan
#35 Setu Babakan
#36 Whoosh
#37 Bercelah
#38 Sadar
#39 Kakang
#40 Adek
#41 Mall dan Salma
👋🫶
#42 Rony dan Ceritanya
#44 Picnic Date
#45 Snacks Party
#46 Perkara Fabi
#47 Rumah Rony
#48 Semua Aku Dirayakan

#43 Hadiah

537 26 2
By luvonyca

Halo semuanya, maaf ya 2 minggu kemarin menghilang dan baru bisa up lagi sekarang. Walaupun slow tapi tenang aja, aku masih berusaha nyelesain cerita ini kok, hihi.

Enjoy!🤍

--

“Pahhh.. Pahhh..” teriak Rony, ia dengan cepat menuruni anak tangga mencari keberadaan Papa nya.

Mama nya yang pusing mendengar Rony berteriak pun menegurnya, “Abang kenapa sih masih pagi ini udah teriak-teriak?! Berisik tau.”

“Hehehe maaf Ma, Papa dimana?” tanya Rony.

“Di taman belakang, mau apa sih emang?”

“Ony mau pinjem motornya Papa, Ma. Kemarin udah janji ajak Salma jalan tapi pake motor, lupa kalo motornya ada di Jakarta.” Jelas Rony.

“Oh ya udah sana samperin aja, sekalian bawain ini, Bang.” Mama nya memberikan secangkir kopi hangat, untuk Papa nya.

Rony pun mengambilnya dan bergegas menuju tempat Papa nya berada.

“Ini Pa, kopinya.”

“Makasih yaa.”

“Sini duduk, udah lama kita ga duduk berdua sambil ngopi santai gini.”

Rony pun duduk menuruti perintah Papa nya.

“Iya juga ya, Pa. Tapi maaf Ony ga bisa kalo sekarang, mau siap-siap ketemu Salma.”

“Aduh bucin nya. Inget loh pesan Papa!”

“Siap Papa ku.”

“Ya udah sana, katanya mau siap-siap.”

“Iyaa mauu. Oh iya btw Pa, Ony boleh minjem motor Papa ngga? Kemarin tuh janji ajak Salma jalan nya pake motor, tapi lupa motor Ony kan di Jakarta.” Tanya Rony, meminta izin.

“Pake ajaa, tapi kamu cek dulu ya Bang. Papa udah jarang pake, sering lupa buat panasin juga. Takut ntar tiba-tiba mogok di jalan.” Jawab Papa nya.

“Amann, nanti Abang cek dulu sebelum pergi. Makasih yaa Pa, Abang ke kamar lagi mau lanjut siap-siap dulu.” Pamit Rony.

“Iyaa, jagain Salma yaa.”

“Siap boss!!” Rony pun berlalu ke kamarnya.

--

Rony sudah sampai di depan lobby apartemen Salma. Ia sudah mengirimi Salma pesan bahwa dirinya sudah menunggu di bawah. Oh iya, sebelum berangkat tadi Rony sudah mengecek motor Papa nya, sejauh ini aman, tidak ada masalah. Semoga.

Tak lama Salma sampai dan berdiri dihadapannya, Rony tersenyum lebar. Seperti biasa, cantik. Perempuan ini selalu saja bisa membuat mood nya naik.

“Kenapa sih senyum-senyum sendiri? Takut banget.” Ucap Salma.

“Kamu cantik.” Balas Rony, membuat Salma menahan saltingnya.

“Gembel banget, masih pagi juga. Udah ayo, mau kemana kitaa?” Rony tau Salma salting, tapi ia tidak berusaha membuat Salma mengakuinya.

“Hahaha gemes banget sih kamu. Oh iya, udah sarapan belom?” Tanya Rony.

Salma menggeleng.

“Pas banget, ini aku bawa sarapan buat kamu, dari Mama. Nanti kamu makan nya pas sampe tempatnya gapapa kan?”

Mendengar itu, senyum di bibir Salma seketika hadir, “Ih baik banget, jadi ga enak aku. Makasih yaa, bilangin makasih juga yaa ke Mama kamu, Ron.”

“Ga mau.” Di benak Rony muncul ide untuk mengusili Salma.

“Hmm mau deh, tapi ada syaratnya.” Lanjutnya.

“Ish nyebelin banget, apa syaratnya?” Tanya Salma.

“Bilang makasih nya pake kata ‘Ronyy kuuu, sayangg kuuu’ dulu baru aku bilangin ke Mama.” Usil Rony, tersenyum sembari menaik-turunkan alisnya.

“Najissss, alayyy bangett Ronyy.” Jawab Salma, malas menanggapi kejailan Rony.

“Ya udah ga akan aku bilangin, kamu bilang sendiri aja kalo nanti ketemu.” Ucap Rony, mengancam.

“Okee, kalo nanti ketemu aku bakal bilang ke Mama kamu kalo kamu ga mau nyampein pesan aku. Ga tau kenapa, tapi aku yakin Mama kamu bakal belain aku sih, hahaha.” Balas Salma, tidak mau kalah.

Seketika wajah Rony ditekuk. “Kamu kek ga mau banget ya bilang gitu? Sedih tau aku.”

“Drama deh, jadi berangkat ga nih? Kalo ngga aku balik lagi aja ke dalem.” Ucap Salma, tubuhnya sudah ia putar dan bersiap untuk melangkah.

Dengan sigap, Rony langsung menahannya. “Ehh ehh mau kemana? Jadi dongg, ayo naik.”

Salma pun menaiki motor yang dibawa Rony. Rony pun mulai menjalankan motornya keluar dari kawasan apartemen Salma.

Bertepatan dengan itu, tiba-tiba Salma membisikkan sesuatu tepat di telinga kanan Rony.

“Ron, u look so handsome today.” Dibisikkan seperti itu membuat Rony membeku dan kehilangan fokus, sontak Ia mengerem tiba-tiba, membuat Salma hampir terjengkang ke belakang. Untung saja Ia sigap memeluk perut Rony dengan kedua tangannya dan langsung mencondongkan tubuhnya ke punggung Rony.

“Aaaahh.” Teriak Salma, saat Rony mengerem motornya tiba-tiba.

“Sayang maaf, kamu gapapa kan?” tanya Rony, ia sadar telah salah, tapi Salma juga salah menurutnya karena membuatnya mendadak salting saat sedang mengendarai motor.

Salma melepaskan pelukannya, tak lupa menghadiahi Rony cubitan-cubitan kecil di perutnya karena kesal.

“Rony apaan sih?! Bahaya tau main ngerem dadakan gitu. Untung masih dipinggir dan jalanan masih sepi.” Omel Salma.

“Aww sakit sakit, ampun sayang. Lepasin dulu tangan kamu dari perut aku, udah nyubitnya please.” Salma menarik tangannya, menyudahi cubitannya.

“Iya aku tau bahaya, tapi tadi reflek pas denger kamu bilang gitu. Aku tiba-tiba salting nge-blank aja gitu. Maaf ya, ga lagi-lagi. Kamu juga jangan dadakan bikin jantung aku ga aman kalo lagi di jalan.” Jelas Rony.

“Aku niatnya mau isengin kamu aja, tapi reaksi kamu berlebihan. Aku juga minta maaf ya.” Ucap Salma.

“Iyaa, ya udah jalan lagi ya kita. Hmm tapi…” Ucap Rony,menggantung.

“Tapi apaa?” Salma penasaran.

“Peluk lagi dong aku nya kaya tadi, hehehe.”

“Kamu mau aku cubit lagi? Udahh cepet jalan lagi, aku bete nih lama-lama.” Salma mulai jengah dengan kelakuan lelaki satu ini.

“Ehh jangan-jangan, ya udah oke deh.” Rony pun kembali menjalankan motornya, ia sedikit sedih Salma tidak menuruti keinginannya.

Sepanjang perjalanan mereka sama-sama diam. Rony memperhatikan perempuannya sesekali melalui spion, terlihat Salma yang asik melihat sekitarnya.

Rony tiba-tiba memelankan laju motornya dan berbelok ke arah minimarket.

Salma akhirnya membuka suara, “Kenapa ke sini? Kamu mau beli jajanan dulu? Atau emang tempatnya deket sini?” tanya Salma beruntun.

“Bukan deket sini, tapi ga lama lagi kita sampe kok. Aku berhenti dulu di sini sengaja. Aku tau kamu bete, jadi aku mau kasih kamu hadiah.” Ucap Rony.

“Apa hadiahnya? Mana?” Tanya Salma, excited.

“Kamu turun dulu.” Pinta Rony, Salma pun menurut.

“Hadiahnya, kamu boleh jajan apa aja yang ada di dalem, bebas pilih yang kamu mau, tapi ada syaratnya.” Ucap Rony.

“Ishh kamu mah ribet banget ada syaratnya, apa coba sebutin?” Tanya Salma.

“Kamu harus beli berdasarkan warna, mau makanan atau minuman bebas. Mau semua warna juga boleh, tapi yang utama mejikuhibiniu yaa.” Jawab Rony.

“Alaahh ribett, tapi ya udah oke. Aku sih seneng, hahaha.”

“Oke, deal ya?” Rony mengulurkan tangannya mengajak Salma berjabat tangan.

“Deal.” Salma menerima uluran tangan Rony dan menjabatnya.

“Tapi kamu jangan protes kalo lama, aku pasti pas di dalem bingung mau pilih apa.” Salma sudah mewanti-wanti sebelumnya.

“Amann sayang. Aku tunggu di kursi itu ya, istirahat sambil nge game bentar, hehehe.” Tunjuk Rony ke kursi yang kosong di sekitar area pintu masuk.

Salma mengangguk, Rony turun dari motornya dan merogoh dompetnya, mengeluarkan debit card nya.

“Nihh.” Ucap Rony.

Dengan senang hati Salma menerimanya.

“Akan aku kuras isi kartu ini, hahaha.” Canda Salma.

“Hahahaha jangan dong, ini isinya tabungan buat nikah kita loh.” Ucap Rony.

“Dihhhh??!!” Salma memasang wajah anehnya.

Rony hanya tertawa. Mereka berjalan beriringan menuju tujuannya masing-masing.

-20 menit berlalu-

Salma keluar dan berjalan menghampiri Rony dengan senyuman yang merekah.

Rony yang menyadari kedatangan Salma langsung menghentikan kegiatan bermain game nya. Ia kaget melihat satu tangan Salma yang menenteng belanjaan dan satu nya lagi memegang debit card miliknya.

“Loh kok dikit bangett?” tanya Rony, heran dengan perempuannya. Ia kaget bukan karena Salma membeli banyak sekali makanan dan minuman, justru karena sebaliknya.

“Aku kan ngikutin kata kamu, beli warna mejikuhibiniu. Tapi aku tambahin warna hitam, coklat, sama pink. Pink ga boleh kelewat soalnya warna kesukaan kedua setelah hijau, hahaha.” Jawab Salma.

“Iya aku emang bilang gitu, tapi aku ga bilang per warna 1 pcs aja, sayang. Aku kan bilangnya bebas apa pun yang kamu mau.” Balas Rony.

“Ini juga banyak kok, ada 10 item yang berbeda. Kalo kebanyakan juga nanti susah bawanya, terus kalo nanti dibuka semuanya dan ada yang ga abis juga jadi sayang kan, mubazir.” Ucap Salma.

“Nih, aku balikin. Makasih yaa hadiahnya, Rony Avond Parulian.” Rony menerima kembali debit card nya, senyumnya mengembang tak bisa ia tahan.

“Sama-samaa, Ashana Salma Nayyara.” Balas Rony, masih dengan senyum di bibirnya.

“Kamu kenapa senyum-senyum gitu?” Tanya Salma, aneh melihat lelakinya.

“Engga, tiap aku lagi sama kamu kayanya selalu ada aja hal yang bikin aku kagum. Jadi makin cinta deh akuu.” Jawab Rony, mencolek dagu Salma, menggodanya.”

“Ishh colek-colek. Udah ah ayo jalan lagi biar cepet sampe.” Salma berjalan mendahului Rony.

Salma memang selalu saja bisa membuat Rony terus menerus kagum, kian hari kian bertambah daftar kekagumannya terhadap Salma. Di saat yang lain mungkin akan memanfaatkan kesempatan yang ada dengan berlebih, berbeda dengan Salma. Ia menggunakan kesempatan itu sewajarnya. Tidak kurang dan tidak lebih.

Continue Reading

You'll Also Like

38.9K 2.1K 29
Y/N didn't expect to meet again the person she met before. Haitani Ran is truly dangerous even if he still was a delinquent but that's not how Y/N se...
462K 31.4K 47
♮Idol au ♮"I don't think I can do it." "Of course you can, I believe in you. Don't worry, okay? I'll be right here backstage fo...
247K 5.4K 20
Kingdom High School was your ordinary cliche high school with its cliques. You have the populars. Jocks. Nerds. Band geeks. Outcasts. Delinquents. Th...
225K 3.4K 24
A story where two broken pieces find their way to each other to become whole. A girl that self doubts and misses the bright world that her mother had...