Lost sheep.

By DesiNataliaSilaban9

290 190 36

cinta bisa saja menjadi segalanya untuk saling berbagi memori hidup. namun pendewasaan dari setiap masing-mas... More

prolog.
bab 1
berubah?
para orangtua.
kebiasaan baru??
cuti
7
back home
9
10

back to home 2

5 3 0
By DesiNataliaSilaban9

"Jo."

Florin memanggil Jordan yang sibuk dengan laptopnya.
"Hmm..."

"Kita bisa ngobrol sebentar gak?"
Tanya Flo takut mengganggu suaminya itu yang belakangan ini memang terlihat lebih sibuk dari biasanya.

Namun dia sadar kalo masa-masa sekarang adalah sibuk-sibuknya berhubung karena akhir semester.

"Mau ngomong apa? Ngomong aja" jawab Jo lalu mengalihkan perhatian dari laptop.

"Apa gak sebaiknya Kita kembali ke apartemen saja?"

"Kenapa? Apa ada yang membuat mu merasa tidak nyaman?"

"Enggak. Hanya saja menurutku sebaiknya kita kembali tinggal di apartemen, kita  sudah cukup merepotkan mama dan yang lainnya " jawabnya mengingat mereka sudah hampir satu bulan berada disana.

Jo sejenak terdiam dan terlihat memikirkan sesuatu.

"Yaudah. Kalo memang menurutmu seperti itu aku akan ngomong sama Mama, rencananya kapan?"

"Sabtu kayaknya lebih baik, karena Minggu kamu bisa istirahat untuk besoknya masuk kuliah"

"Ide bagus. Yasudah aku lanjut nyelesaikan ini dulu yah " ucap Jo menunjukkan kertas-kertas yang didepannya dan diangguki oleh Flo.

Jo yang fokus dengan laptopnya tiba-tiba mengalihkan perhatian ke Flo yang sibuk dengan ponselnya. Setelah selesai bicara dengan Flo tadi pikirannya tiba-tiba tidak bisa beralih dari istrinya itu.

Jo gelisah.

"Kenapa?" Tanya Flo yah merasa diperhatikan.
"Emmm??  Ga..papa," jawab Jo sedikit ragu.

Mendengar jawaban Jo Flo kembali fokus dengan ke ponselnya.

"Belum tidur??" Tanya Jo namun tidak didepan laptopnya lagi. Dia sudah menaiki ranjang yang dimana Flo berada.

"Kamu liatkan aku lagi ngapain??" Tanya Flo yang sekilas menunjukkan mesin pompa ASI dengan malas.

"Oh iya maaf." Ucap Jo  pelan

" Ini dari mana? aku baru melihatnya" lanjutnya

"Dibeli. Yaialah kamu kan gak pernah perhatiin"

"Susu yang selalu di isi ke DOT Jhonatan aja kamu pasti gak tau kan itu ASI atau gak bukan?"  Lanjutnya.

"Ya pasti ASI kan?" Tanya Jo nyakin tapi tidak dengan nada suaranya.

"Ya kalo nyakin pasti ASI ngapain ditanya?"
"Ya... Gak salah memastikan"

"Terserah deh " balas Flo sambil membereskan peralatannya lalu menyimpannya di meja yang disamping ranjang.

"Jangan terlalu capek. Istirahatlah" ujar Jo menatap Flo yang sudah berbaring di sampingnya
"Iya. Terimakasih"

"Kok jawabnya gitu?"
"Trus??"
"Kamu cuek banget loh sama aku sekarang?"

"Gak usah mikir yang aneh-aneh. Good night... Nanti anak kamu kebangun aku juga yang ngurus"

Jo terdiam sebentar sebelum dia pergi ke alam mimpinya.

***

"Kalian nyakin? Kalo ada apa-apa cepat hubungi kami" ujar Mama Saras saat akan keluarga kecil anaknya itu akan meninggalkan rumah mereka.

"Iya mah. Nanti kami hubungi jika kami membutuhkan sesuatu"  jawab Flo untuk menyakinkan mertuanya.

"Kalo begitu kami berangkat yah ma, pa Zy" pamit Jo terlebih dahulu lalu menyalim orangtuanya lalu disusul Flo yang menggendong baby Jo.

"Sampai jumpa baby Gege" ucap Zyan menyapa ponakannya yang tertidur.

"Datang ke apartemen kalo kangen" ucap Jo entah pada siapa Namun tanpa mereka bertanya mereka tau itu pernyataan untuk siapa.

"Pasti. Tapi Kalo Uncle Yud mu disana kabarin yah. Cuek soalnya" jawab Zyan yang langsung disambut kekehan Flo. Dia juga mengakui kalo adeknya Andra Yuda terkesan cuek Jika dilihat sekilas. Karena itu keduanya tidak terlalu akrab.

"Bagus dong kalo barengan disana bisa makin dekat. Ada Uncle sama om nya" jawab Saras

"Bye-bye Gege." Ujar Zyan cepat
"Pintar banget lah kalo soal ngehindar" ujar Saras yang membuat semuanya terkekeh karena benar adanya

"Yaudah. Kabarin kalo kalian sudah sampai " akhirnya terdengar suara sang kepala keluarga

"Iya pah" Jawab Flo dan Jo secara bersamaan lalu menyalim kedua orangtua itu.

"Prasaan tadi udah salim-saliman deh" gumam Zyan melihat mereka

"Kami pamit pah, mah. Zy"
" iya . Hati-hati kalian" balas Saras sambil menggenggam tangan suaminya.

"Yuk. Aku bantu " ajak Jo membantu Flo menaiki taksi yang mereka pesan.

Taksinya melesat meninggalkan rumah itu. Sedangkan yang didalam taksi saling terdiam entah apa yang mereka pikirkan.

"Sini... Kita gantian menggendongnya" ujar Jo dengan tangan yang sudah siap di depan Flo.
"Ga usah. Kasian dia keganggu tidurnya "
"Dia pasti aman. Biar kamu juga bisa istirahat sebentar "

"Yaudah, makasih ..." ucap Flo lalu melepas gendongannya dan membiarkan baby Jonathan digendong papanya.

Lagian badannya terasa pegal-pegal dan kaku kalo kelamaan menggendong bayinya. Mending tidur dulu selama perjalan gumamnya lalu menutup matanya.

Melihat Flo yang sepertinya sudah tertidur, dirinya fokus momong anaknya agar tetap nyaman pada posisinya.
"Yang.. Sayangg... Bangun kita udah nyampe" Jo membangunkan istrinya dengan menepuk-nepuk pelan lengannya.

Flo yang sudah membuka matanya tersenyum kepada Jo.
"Kenapa? Ganteng yah?" Tanyanya menggoda

"Emang gak boleh senyum habis bangun? Percaya diri banget kamu."
"Gak juga sih.. tapi memang ganteng kan?" Ucap Jo kembali menanyakan yang di balas seolah bergidik geli

"tapi senyum kamu cantik banget sumpah" ucap Jo yang sedang berkata jujur. Dia bahkan jarang melihatnya tersenyum seperti itu belakangan ini.

Mendengar itu Flo seketika seperti kehabisan stok udara di mobil. Mukanya merah dan jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya.

"Sekarang aku boleh keluar gak yah?" Tanya Flo yang bigung dibangunin tapi malah ngehalang pintu untuknya keluar.

"Sekalian mau ikut di gendong gak? Dibelakang boleh..." Ujar Jo mengerjai istrinya itu yang sedang salah tingkah.

"Apaan sih Jo... Malu tau." Ucap Flo sedangkan tangannya bekerja mencubit perut Jo yang malah terasa seperti gelitikan
"Maaf ya pak jadi nunggu lama" lanjut Flo bicara pada supir taksi yang mereka tumpangi, dan dibalas senyuman.

"Bapaknya pasti maklum.." ujar Jo menimpali senyuman sibapak.

"Iya. Itu biasa untuk tetap menjaga keharmonisan rumah tangga"
"Tuh kan. Kalo begitu makasih ya pak" ucap Jo setelah membayar taksinya.

"Itu sih maunya kamu"

Jo terpingkal mendengar kekesalan Flo yang sudah meninggalkannya di lobby.

***
"Andra.. kamu mau kemana?"
"Main bun. Ketempat teman" jawab Andra sambil mengenakan topinya.

"Mbak dan mas mu udah pindah hari ini ke apartemen mereka " ucap  Bunda Rissa memberitahukan anaknya

Mendengar itu Andra diam menunggu apa yang akan di sampaikan bundanya.

"Kok malah diam?" Tanya Rissa kesal melihat keterdiaman Andra.
"Aku nunggu Bunda melanjutkan apa yang akan Bunda bicarakan"

"Huuff.." terdengar helaan nafas bunda Rissa
"Maksud bunda kita kesana jenguk lihat mereka, lagian kamu belum liat ponakan kamu sama sekali kan?"

"Iya. Tapi gak mungkin sekarang kan? Aku udah ada janji sama teman"

"Tadi katanya cuman main ke tempat teman "
"Iya. Maksud aku main ketempat udah janjian. Lagian mereka juga pasti lagi sibuk atau lagi istirahat Bun habis pindahan."

"Iya juga sih. Yaudah deh tapi besok kita kesana yah bareng ayah juga"

"Kalo besok aku setuju. Yaudah aku pergi dulu yah Bun "

"Iya hati-hati. Jangan pulang malam-malam "
"Ok Bun"

"Tapi ingat.! Jangan lupa dan jangan pura-pura lupa" ujar Bunda tiba-tiba mencegat  Andra
"Iya.... Bunda....."
Merasa puas Mendengar jawabnya  Carissa melepaskan tangan anaknya
Andra berpamitan kepada bundanya dan menyalimnya.

"Kira-kira masak apa yah buat dibawa besok?" Gumam  Carissa sepeninggalnya Andra lalu berjalan menuju kamar mengambil ponselnya untuk mencari inspirasi terlebih dahulu.

***

.
.
.
.
.
.
.
.

.
. kembali lh dengan cerita yang sama dengan scane yang akan berbeda-beda pastinya.
Maaf ya ges baru bisa up. Gak tau belakang ini pada malas banget nulis, apalagi kok makin sepi aja lapaknya jadi kurang semangat.

Tapi demi Kalian yang setia aku rela begadang smpe Subuh 😁😁

Wkwkwkwk becanda
Gbu all

Jangan lupa untuk selalu meninggalkan jejakyah bye bye bye

Jakarta 08 Maret 2024

Continue Reading

You'll Also Like

SCH2 By xwayyyy

General Fiction

70K 11.7K 35
hanya fiksi! baca aja kalo mau
797K 24.7K 72
Elia menghabiskan seluruh hidupnya mengagumi sosok Adrian Axman, pewaris utama kerajaan bisnis Axton Group. Namun yang tak Elia ketahui, ternyata Adr...
49.6K 302 9
Yang orang tau Kiara Falisha adalah gadis lugu, imut, lucu, menggemaskan juga lemot. Tapi di depan seorang Faidhan Doni Advik tidak seperti itu. Pun...
59.9K 3.3K 31
"Hari ini, saya menutup pintu ke masa lalu saya... Membuka pintu ke masa depan, ambil napas dalam-dalam dan melangkah untuk memulai bab berikutnya da...