CRYSTAL ROSE

By AZEEA02

356 32 0

CRYSTAL ROSE Hay, nama aku Zila, Gejora Zila Angkasa aku seorang siswi kelas 11 di SMA Bintang Harapan, aku p... More

Seorang Gejora Zila Angkasa
SMA Mawar Ungu
Akademi Sihir Mawar Ungu
Gelang Mutiara
Penasaran
Rahasia Agara
Latihan
Kepercayaan Diri
Fakta Sebenarnya
Masalah Agara
Yolanda
Kakak Pembimbing
Takut dan Bingung
Madam
Gadis Bergaun Putih
Masa Lalu Marsel
Keributan
Bingung
Udangan

Peraturan

31 3 0
By AZEEA02

Gimana guys masih lanjut, komen ya kalau ada yang kurang, oh ya guys kalau seandainya cerita Saya ada mirip-miripnya sama cerita orang, itu saya bukan jiplak ya cuman terinspirasi aja, kalo dasarnya ini cerita emang dari otak saya sendiri, oke guys kita lanjut jangan lupa follow dan vote ya.

Dikelas Marsel tidak henti-hentinya memberi tahu Zila hal-hal tentang SMA Mawar Ungu, dari kegiatan, ekstra, fasilitas-fasilitas, dan beberapa hal tentang murid-murid Mawar Ungu, bahkan Marsel membicarakan sesuatu kepada Zila mengenai teman sekelasnya.

"Hey lo tau" Marsel menunjuk Laura gadis yang memakai hoodie hitam "dia adalah cewek yang paling cool disekolah kita"

"Ouuh" Zila merespon

"Banyak cowok yang coba deketin dia, tapi semuanya dicuekin ngak ada satu pun yang direspon sama Laura"

Zila memperhatikan Laura

"Dan disana "Marsel menunjuk pria pojok yang sedang bercanda dengan teman-temannya "Namanya Wisnu cowok yang hobinya ceritaaa mulu ngak habis-habis mana sering bolos lagi tu anak, ada ya Zila waktu itu, si Wisnu disekors sama sekolah gara-gara sering bolos tapi eh waktu gue pulang sekolah gue liat si Wisnu malah nongkrong sama temen-temennya di pinggir jalan" Marsel bercerita

"Lah emang ngak dicari orang tuanya" Tanya Zila

"Orang itu pinter ngakalin orang lain, pastinya orang tuanya taunya dia sekolah-sekolah aja"

"Astaga" Zila menutup mulut

Zila dan Marsel banyak bercerita, Melalui Marsel Zila jadi tahu bahwa hampir seluruh teman sekelasnya, mempunyai berbagai kisah yang menarik dan keunikan-keunikan yang mereka miliki.

Beberapa jam kemudian kini tinggal jam pelajaran terakhir yang tersisa yakni pelajaran sejarah.

Marsel membisikkan sesuatu kepada Zila "Zila dengerin, guru sejarah ini adalah guru yang paling tua dan paling galak dari semua guru-guru yang lain" Marsel berbicara menggunakan espresi "bahkan jika ada satu murid yang ngobrol di jam pelajarannya, guru Ini bakalan langsung ngusir murid itu keluar dari kelas"

"Guru yang bijak itu namanya" jawab Zila meledak

"Bijak dari hongkong, mana ada guru galak dibilang bijak kupret"

"hehehe canda Marsel gitu doang baper" Zila meledak

"Heleh, Canda lo ngak lucu"

Zila dan Marsel tertawa

Guru sejarah datang dan masuk kedalam kelas, saat guru itu masuk, tidak ada satu pun siswa yang berkutik, termasuk Marsel bahkan seluruh kelas menjadi hening.

"Sore semuanya" suara yang serak

"Sore pak" Jawab semua murid

"Ini hari pertama kalian di kelas 11 jadi mari kita perkenalan dahulu"

"Baik pak" jawab semua murid

"Perkenalkan nama saya Halexander Inflora saya guru sejarah di SMA Mawar Ungu" Pak Halex menjelaskan

"Baik pak" ucap semua murid

Beberapa menit kemudian Zila dan yang lain sedang mendengarkan penjelasan Pak Halex dengan tenang

Di tengah pelajaran Pak halex terus memperhatikan Zila "Siapa namamu?" Pak Halex menunjuk Zila

"Namaku Zila pak" Jawab Zila sedikit canggung

"Oke Zila bisa kau jelaskan ini?" Pak Halex menunjuk foto sebuah kerajaan Hindu Buddha

Zila berdiri "Namanya kerajaan Majapahit ia merupakan kerajaan Hindu Buddha terbesar di Indonesia yang berdiri pada abad ke 13 hingga abad ke 16" jawab Zila lengkap

"Jawaban yang benar tepuk tangan" seluruh teman sekelas Zila bertepuk tangan "kau memang murid yang pintar Zila padahal saya belum menjelaskannya" Pak Halex terkagum kepada Zila

"Astaga Zila lo bener-bener jenius, ngak salah gue pilih temen eh tau ngak jarang-jarang Pak Halex muji orang tau" pujian Marsel

"Hehehe soalnya aku pernah belajar sejarah waktu mau ikut lomba cerdas cermat di sekolah ku dulu, makanya ada beberapa yang inget" jawab Zila

Marsel dan Seluruh teman sekelas terkagum melihat Zila menjelaskan pertanyaan Pak Halex dengan sempurna

Begitupun Pak Halex ia terus memandangi Zila dan memberikan pertanyaan-pertanyaan lagi kepada Zila, sedangkan Zila yang berada disana merasa heran kepada Pak Halex kenapa pria tua itu masih bekerja walaupun usianya tidak menyanggupi lagi sebenarnya Pak Halex sudah sangat tua jika di bandingkan dengan guru-guru yang lain. Sangatlah berbeda, Wajahnya memiliki kerutan-kerutan yang melipat-lipat dan rambut putih menyeluruh di semua kepalanya hingga membuat pria itu terlihat sangat tua dan rentah. Banyak yang bilang bahwa Pak Halex seharusnya sudah pensiun karna sudah sangat tua tapi karna suatu alasan Pak Halex tidak ingin pensiun dahulu. Meskipun terlihat tua Pak Halex memiliki pandangan yang tajam dan tegas, karnanya ia terlihat menyeramkan. Dengan pandangan seperti itu semua orang pasti mengira Pak Halex adalah sosok guru yang menyeramkan dan mistrius.

***

"Ting Tong" Lonceng berbunyi mewajibkan seluruh murid SMA Mawar Ungu pulang sebelum jam 03:00 sore termasuk Zila dan lainnya.

Di kelas Pak Halex sedang menyiapkan barang-barangnya untuk keluar tapi sebelumnya, ia sudah memberikan tugas kepada Zila "Zila, setelah selesai kumpulkan dan bawa buku-buku tugas keruangan Bapak, tidak ada yang tidak mengumpul, ingat!" Pak Halex berkata tegas.
Lalu ia pergi

"Zila tunggu sebentar aku belom selesai,"
"gue juga tunggu ya dikit lagi" saut teman-temannya yang belum selesai

"iya aku tunggu" jawab Zila mengiyakan

Sambil menunggu teman-temannya Zila meminta Marsel untuk menemaninya keruang Pak Halex, tapi Marsel menolak dengan alasan yang tidak jelas.
"Marsel, temeni aku ke ruangan Pak Halex?" ajakan Zila kepada Marsel

"anuu gimana ya?" Marsel mencari alasan "eee maaf Zila, gue nggak bisa, soalnya kucing gue belum gue kasih makan, gue duluan ya takut dia mati " Marsel pergi begitu saja

Zila yang melihat Marsel pergi hanya bisa menarik nafas

Setelah teman-temannya selesai, Zila melihat jam dan ternyata sudah pukul 02:30 yang artinya setengah jam lagi waktu Zila untuk di sekolah, tanpa pikir Panjang Zila segera berlari mencari ruangan Pak Halex, dengan terburu-buru Zila melewati Lorong-lorong sekolah hingga membuatnya kebingungan sendiri.

"aduuh, ini kemana lagi ya?" Zila kebingungan

Zila sedang berlari di Lorong tiba-tiba
"braak"
Ia tidak sengaja menabrak seseorang, yang mana tabrakan itu membuat semua buku-bukunya jatuh

"aduuh, maaf aku ngak sengaja"

Zila melihat siswa yang menabraknya kemudian ia kaget tak percaya melihat orang yang menabraknya adalah sang pangeran pertama yaitu Agara Andro Prada anggota dari enam pangeran SMA Mawar Ungu.
Menyadari orang yang berada di depannya adalah pangeran sekolah Zila segera menundukan kepala, seraya mengambil buku-bukunya yang terjatuh.

Agara melihat Zila "bukannya kamu?" ujar Agara "aah, lupakan" lalu Agara pergi meninggalkan Zila yang sedang mengambil buku-bukunya

Selang beberapa menit Zila berkeliling, akhirnya ia menemukan ruangan Pak Halex.
"Guru Sejarah Halexander inflora" Zila menemukan ruangan Pak Halex

"Akhirnya ketemu" ucap Zila bersyukur

di depan pintu Zila ragu untuk mengetuknya ia takut mengganggu ketenangan Pak Halex di dalam, tapi dengan menarik nafas dalam-dalam Zila nekat mengetuk pintunya "tok tok tok"

"Siapa itu?" Suara serak dari dalam

"Ini saya Zila pak dari kelas 10X2" jawab Zila

"Ouuh, silahkan masuk?"

Zila membuka pintu dan masuk, terlihan ruangan Pak Halex yang kuno penuh dengan barang-barang antik dan perabotan lama, Pak Halex yang sedang duduk mengelap barang antiknya melihat Zila yang membawa buku-buku tugasnya.

"permisi pak saya mengantarkan tugas" Zila masuk

"taruh aja bukunya di situ" Pak Halex menunjuk mejanya

Zila menuruti dan meletakan bukunya di meja Pak Halex

"terimakasih, dan sebaiknya kamu segera pulang karna sebentar lagi jam 03 sore, jika kamu ketahuan berada di lingkungan sekolah maka pak johan satpam sekolah akan menghukummu"

"Iya pak" jawab Zila

Pak Johan adalah satpam sekolah, ia selalu mengawasi keadaan murid-murid SMA Mawar Ungu dan fasilitas-fasilitas lainnya

Zila yang keluar dari ruangan Pak Halex segera melihat jam, dan ternyata waktu menunjukan pukul 02:55 sore yang mana itu Zila hanya memiliki sisa waktu 5 menit lagi untuk keluar sekolah, karna dikejar waktu Zila segera berlari menyusuri Lorong agar dapat keluar dari sekolah tepat waktu, apalagi dengan keadaan sekolah yang besar dan Lorong yang berliku-liku mustahil bagi Zila bisa keluar dalam waktu 5 menit meskipun berlari sekalipun.

"Aku harus cepat" Gumam Zila sambil berlari

Saat Zila sedang berlari secara kebetulan Calista juga berada di lingkungan sekolah, Calista melihat Zila yang berlari menuju gerbang keluar sekolah, tapi karna sama-sama dikerjar waktu Calista tidak mempedulikan Zila, ia pergi kearah yang berbeda.

"bruuuk" Zila tersandung dan jatuh ia melihat jamnya dan waktu sudah menunjukan pukul 03:01 "astaga bagaimana ini sudah pukul 03 sore" Zila panik.

Dibalik kepanikan Zila secara tidak sengaja melihat Agara, ia sedang berbincang dengan seseorang, yaitu seorang wanita menggunakan pakaian serba putih dari atas sampai bawah Zila melihat dengan seksama

"ini kan jam 03 sore kenapa Agara masih disekolah? Terus, dia bicara sama siapa?" Zila berusaha mendengarkan obrolan Agara dengan Wanita itu

"dia berada disini" obrolan Agara dengan Wanita itu

"Baiklah, kalau begitu kau terus pantau dia, jangan biarkan bahaya mendekatinya" ucap Wanita itu

"Pantau dia?, apa maksudnya?" Zila berkata lirih

Zila hendak mendekati Agara dan Wanita itu namun tiba-tiba terdengar suara seseorang bernyanyi dari balik tembok, Zila menyadari suara itu, yaitu milik Pak Johan -satpam sekolah- karnanya Zila panik dan segera mencari tempat sembunyi, saat Zila sedang mencari tempat sembunyi ia melihat teman sekelasnya Laura berjalan memasuk Lorong

"loh, itukan Laura kenapa dia belum pulang juga?" Zila mengikuti Laura "Kenapa sekolah ini penuh dengan hal-hal aneh" Gumam Zila mengikuti Laura

Laura pergi kesebuah kumpulan yang dimana hanya ada murid kelas 11 terpilih saja, termasuk Calista dan Tania dan satu murid kelas 12 yang memimpin semuanya murid itu adalah Aska Rafella Nandra Pangeran Kedua SMA Mawar Ungu

"Maaf, gua telat" Laura meminta maaf kepada Aska

"Gwenchana lagian aku juga baru sampai" jawab Aska dengan nada lembut

"waah, Kak Aska lembut dan sangat sabar" salah satu murid terpesona
"Iya mana ganteng banget lagi Kak Aska, makin suka deh gue"
"Kak mau ngak jadi pacar aku?" Tanya salah satu murid

"Ottoke, aku ditembak adik kelas?"

"Udah-udah cepet buka portalnya" Calista menyaut dengan wajah kesal

"Nanti Kakak Jawab sekarang kita masuk dulu ya"

Zila memperhatian mereka semua dari jauh, ia melihat Aska yang menunjukan sebuah lukisan kuno yang disembunyikan dibalik dinding, kemudian Aska meminta seorang murid kelas 11 untuk masuk kedalam lukisan, seorang murid laki-laki berjalan mendekati lukisan dan tiba-tiba "Plung" menghilang begitu saja, seakan-akan murid itu masuk kedalam lukisan.
Zila yang melihat kejadian itu merasa tidak percaya dengan apa yang dilihatnya, suatu hal yang benar-benar aneh dimata orang normal.

"Dari semu keanehan disekolah ini, jujur ini yang paling aneh" Gumam Zila melihatnya

Zila terus memperhatikan sampai semua orang masuk kedalam lukisan tersebut, Setelah yakin tidak ada orang disekitar sana Zila diam-diam menghampiri lukisan tersebut, ia terpaku tak mengerti dengan apa yang dilihanya barusan.

"Apa benar mereka masuk kesini?" Zila memperhatikan lukisan itu

Tiba-tiba "ada orang disana?" sebuah suara terdengar dari belakang diiringi langkah kaki lalu tersambung dengan nyanyian, Zila menyadari orang itu adalah Pak Johan, Zila hendak pergi dari sana namun didepannya hanya terdapat lukisan dan diding polos disekitarnya, Zila melihat lukisan itu tempat dimana Laura dan yang lain menghilang.

"Bagaimana ini?" Zila panik

Taka ada pilihan Zila menutup mata dan melompat masuk ke dalam lukisan, dengan resiko yang ia tidak sempat pikirkan.

"braaak"

Continue Reading

You'll Also Like

179K 11.4K 19
Ini dia jadinya kalo gadis bar-bar seperti Joana transmigrasi ke dalam sebuah novel romansa dan menjadi anak perempuan dari protagonis yang digambark...
ARSHALA By wlann

Teen Fiction

9.6K 472 29
[cerita ini hanyalah fiksi belaka!] Janlup follow dulu "senang mengenalmu" "Mengenal seseorang yang membuat diri kita lebih baik, is something we sho...
1.5M 78K 41
(BELUM DI REVISI) Aline Putri Savira adalah seorang gadis biasa biasa saja, pecinta cogan dan maniak novel. Bagaimana jadi nya jika ia bertransmigra...
55.1M 1.8M 66
Henley agrees to pretend to date millionaire Bennett Calloway for a fee, falling in love as she wonders - how is he involved in her brother's false c...