CINTA DALAM DO'A

By Liana652

4.3M 256K 23.5K

[USAHAKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Menikah di umur yang terbilang masih sangat muda tidak pernah terfikirkan... More

prolog
1. Perkenalan
2. Pasaran
3. Kabar Kepulangan
4. Pertemuan Pertama
5. Kitab
6. Belanja Bulanan
7. Sendal Milik Gus Syafiq
8. Ndalem
9. Rencana Boyong
10. Zia Boyong
11. Merasa Bersalah
12. Cincin Yang Hilang
13. Barirah Dan Mughtis
15. Rahasia Yang Terbongkar
16. Berpisah
17. Rumah Sakit
18. Pulang
19. Sakit Perut
20. Khawatir Berujung Salah
21. Jakarta
22. Humaira
23. Kesabaran Gus Syafiq
24. Gus Syafiq Salting
25.Kesedihan Zia
26. Sisi Lain Gus Syafiq
27. Gus Syafiq Manja
28. Sakit
29. Ngambek
30.Penjelasan
31. Modus
32. Kesiangan
33. Pergi
34.Ketakutan Gus Syafiq
35. Di lamar
36. Bayi besar
37. Do'a yang bersautan
38. Zia Marah
39. Awal mula berjodoh
40. Wisuda alfiyah
41. Amarah Gus Syafiq
42. Terungkap
43. Nasihat Gus Syafiq
44. Jealous
45.Gus Syafiq vs Gus Abi
46. Zia gengsi
47. Rumah
48. Khadijah dan Muhammad
49. Terluka
50. Pengakuan
51. Salting
52. Salah paham
53. Perdebatan
54. Koma
55. Kekuatan do'a
56. Amnesia
57. Sensitif
INFO
58. Kembali
59. Hadiah

14. Kecelakaan

70K 3.7K 133
By Liana652

"Sholawat lebih utama dari istigfar, jika engkau memperbanyak sholawat maka ALLAH mengampuni dosa dosa mu dan ke dua orangtuamu lebih cepat dari air yang memadapkan api"

[Habib Umar Bin Hafidz]

اللهمّ صلّي على سيدنا محمد وعلى عليّ سيدنا محمد


HAPPY READING❤️

•••

Hari demi hari pun silih berganti, kini hari H pun tiba. Tamu-tamu sudah banyak yang berdatangan, para orang tua santri pun nampaknya sudah banyak yang sudah hadir, banyak santri dan santriwati yang melepas rindu dengan orang tuanya.

Selesai acara ini memang di perbolehkan untuk langsung pulang dalam rangka liburan bagi yang bersekolah, beda lagi yang sudah menjadi mba-mba boleh pulang tapi harus dapet izin langsung dari baik abah maupun umi.

Acara demi acara juga sudah di mulai mulai dari pembukaan, sambutan dan acara ini juga sekaligus untuk pemberitahuan penerus ponpes al-ikhlas dari yang di pimpin abah karim akan di teruskan oleh putra ke-duanya yakni Syafiq Malik Al-farizi.

Setelah selesai sambutan kini acara inti pun tiba yakni pembacaan manaqib yang akan di lanjut sholawat dan di tutup doa bersama.

Semua terhanyut saat mahalul qiyam apalagi suara yang membaca sangat merdu dan lembut di dengarnya sehingga yang mendengar pun ikut terbawa suasana.

Tidak terasa banyak air mata yang ikut menetes seakan-akan hatinya ikut merasakan kehadiran nabi besar Baginda Nabi Muhammad SAW.

Tidak ada lantunan yang menenangkan selain mahalul qiyam, jika puncak mencintai adalah mengikhlaskan maka puncak kerinduan adalah mahalul qiyam.

Gus syafiq yang tau suara ini adalah milik istrinya seolah sedikit tidak rela saat orang lain mendengarnya, beliau hanya ingin suara lembut istrinya hanya boleh dirinya yang mendengar.

Selesai pembacaan mahalul qiyam kini di lanjut lantunan sholawat.

Semua santriwati yang mendengar suara gus syafiq seketika meleleh di buatnya.

"Yang kaya gini maksudnya ya allah,"

"Ga dapet yang kaya gus syafiq minimal foto copy an nya ada ga ya kira-kira,"

"Kamu pikir kertas apa foto copy,"

"Jalur langit juga macet kayanya,"

"Mengagumi, terpesona, sadar diri, udah paling bener dengerin aja,"

"Kalo nanti dapet jodoh yang kaya gus syafiq pokonya bakal tek kekep terus ga boleh di lepas,"

"Lebih penasaran jodoh gus syafiq dari pada jodoh sendiri,"

Itu lah beberapa pekikan-pekikan santriwati yang terpesona dengan aura gus syafiq.

"Kamu yakin zi ga mau spek gus, noh liat gus syafiq beh damagenya bukan maen,"

"Biasa aja,"

"Biasa aja dari mananya zi, kalo gini mah aku juga oleng ke gus syafiq,"

"Ye lo ustad arzan aja ga dapet apa lagi gus syafiq,"

"Ya allah gitu amat,"

"Bercanda elah az baperan amat, noh liat ustad fikri juga ga beda jauh lh gantengnya,"

"Ya udah buat kamu aja, aku ga like,"

"Dih nanti jodoh mampus,"

"Udah eh kalian bisa ga sehari ga ribut," lerai zia.

Acara pada hari ini berjalan dengan sangat lancar, dan allhamdulillahnya semua yang di sediakan cukup.

Selesai acara zia mencari-cari bunda dan ayahnya yang sendari tadi zia tidak melihatnya, apa mereka ga dateng ya tapi kemaren di hubungin bisa dateng ko.

Baru zia ingin menelvon dari arah belakang tiba-tiba ada yang memeluknya.

"Ade ya allah bunda kangen banget sama anak bontot bunda,"

Sebelum membalas pelukan sang ibu zia lebih dulu mencium tangan bundanya.

"Aaaa bunda ade juga kangen banget sama bunda,"

Mereka pun berpelukan seoalah-olah tidak pernah bertemu sudah lama, memang si sudah 1 tahun mereka belum bertemu, hanya berkomunikasi lewat hp itupun jarang.

"Ekhem, bunda aja ni yang di peluk,"

Zia yang mendengar sindiran dari suara yang sangat amat dirinya rindukan pun mengangkat kepalanya.

"Ayaah,"ucapnya dengan nada yang sangat manja berbeda dengan seorang zia di kehidupan sehari-harinya.

"Ade juga kangen tau sama ayah,"

"Oh ya, kangenya sekangen apa,"

"Kangenya, kangen banget banget banget pokonya ga bisa di jelaskan,"ucapnya sembari memeluk ayahnya dengan sangat erat.

"Tapi ayah biasa aja,"

"Ayaaahh,"

"Hahaha ayah juga kangen banget banget banget sama putri kecil ayah,"

"Ayah sama bunda apa kabar,"

"Ayah sama bunda allhamdulillah baik, ade gimana baik,"

"Allhamdulillah ade juga baik, sangat baik malahan,"

"Bang eza ga ikut,"

"Iya abangmu ga biasa ke sini, lagi sibuk banget dia de bentar lagi kan wisuda jadi lagi skripsian dia,"jelas bunda.

"Tapi abang nitip sesuatu buat ade dapet salam juga,"

"Oh ya nitip apa bun,"

"Ada di mobil mau ayah ambilin,"

"Eum nan

"Permisi, maaf mengganggu waktunya ibu, bapa,"

"Iya ngga papa mba, ada yang bisa di bantu,"tanya ayah zia.

"Kenapa mba,"tanya zia.

"Boleh minta tolong ngga zi, buat bantuin data-data santri yang mau pulang kamu pengurus juga kan, sebentar doang ko,"

"Oh iya ya allah sampe lupa aku, ya udah mba nanti aku nyusul ya,"

"Iya udah mba duluan ya, permisi ibu, bapa Assalamualikum,"

"Waalaikumsalam,"

"Bunda, ayah zia izin bentar yah mau ada tugas, janji deh ga lama,"ucap zia, karna takut ayah dan bundanya langsung pulang ke jakarta.

"Iya udah tenang ajah, ayah sama bunda free hari ini jadi bisa lama,"

"Beneran,"

"Iyalah orang jenguk ade jarang-jarang ko masa mau buru-buru,"

Zia yang mendengar orang tuanya libur hanya untuk menemuai dirinya, zia merasa sangat senang.

"Ya udah ade pergi dulu yah, ayah sama bunda mau nunggu di ruang tunggu apa mau nunggu di mobil,"

Memang di al-ikhlas di sediakan ruangan khusus untuk yang ingin menjenguk anak-anaknya yang di pesantren.

"Udah kalo itu gampang,"

"Ya udah ade pergi dulu, Assalamualaikum,"

"Waalaikumsalam,"jawab ayah dan bunda zia.

Seperginya zia, bunda dan ayah berniat untuk menunggu di mobil saja.

Setelah acara selesai kini di ndalem umi dan abah sedang menyambut tamu-tamu yang memang menyempatkan soan ke ndalem.

Saat di rasa sudah tidak ada tamu lagi, abah teringat dengan tamunya yang sendari tadi tidak terlihat sama sekali.

"Loh gus mertuamu ga ke sini,"tanya abah.

"Kemaren bilangnya pasti dateng bah, tapi syafiq juga belum sempat bertemu,"

"Lah kamu ni gimana mertua ke sini yo di sambut gus, udah sana coba kamu cari siapa tau lagi ngobrol sama zia,"

"Nggih mi, syafiq pamit Assalamualikum,"

"Waalaikumsalam,"

Gus syafiq sampai lupa untuk menyambut mertuanya karna sangking sibuknya beliau, setelah manggung beliau sowan dengan guru-guru sepuh yang memang menyempatkan untuk hadir.

Gus syafiq berkekiling berharap mertuanya belum pulang.

"Ayah, bunda,"

Ayah, dan bunda pun menoleh ke arah suara.

"Assalamualaikum,"salamnya sembari menciumi tangan ayah dan bunda zia bergantian.

"Waalaikumsalam,"jawab ayah dan bunda zia.

"Maaf syafiq baru samperin ayah sama bunda,"

"Ngga papa ayah tau kamu sibuk,"ucapnya sembari menepuk punggung menantunya.

"Ayah sama bunda udah ketemu sama zia,"

"Udah baru aja kita ketemu tadi, tapi pergi lagi dia masih ada tugas katanya,"

"Terus ayah sama bunda mau kemana,"

"Tadinya mau ke mobil sambil nungguin zia,"

"Loh kenapa ngga ke ndalem aja bun,"

"Bunda ga enak, pasti lagi banyak tamu kan takutnya nanti bunda sama ayah ngrepotin,"

"Ya allah bun ini kalo umi sama abah tau besanya ga di ajak ke rumah syafiq pasti di omelin umi bun,"

Ayah raka dan bunda fira pun tertawa mendengar penuturan menantunya. Mungkin hanya orang terdekat yang bisa melihat gus syafiq ternyata tidak sekaku kaya biasanya.

"Ayo ayah sama bunda nunggu nya di ndalem aja, umi sama abah juga udah nungguin,"

Ayah raka dan bunda fira pun akhirnya mengikuti gus syafiq pergi ke ndalem.

Sebenarnya bunda fira dan ayah raka belum sempat bertemu dengan abah karim dan umi dijah, di karenakan padatnya acara dan mungkin beliau sibuk menyambut tamu, sesepuh dan kerabat lainya.

Niatnya nanti bunda dan ayah sowan kalau sudah sepi di ndalem sekalian pamit pulang, tapi ternyata menantunya mengajaknya lebih dulu untuk mampir.

"Ayo bund, yah silahkan masuk,"

"Assalamualikum," salam bunda dan ayah barengan.

Umi dijah yang tadinya ada di dapur, mendengar ada yang mengucapkan salam langsung ke depan.

"Waalaikumsalam," jawab umi dijah.

"Masyaallah di tungguin dari tadi baru ke sini,"

Bunda dan umi pun cipika-cipiki ala perempuan, begitupun abah dan ayah raka yang saling bersalaman dan pelukan.

"Tadi niatnya mau langsung ke sini mi tapi takut umi lagi sibuk, malah tambah ngrepotin,"jelas bunda.

"Yo nda repot toh,"

"Ga ada repot-repotnya sama sekali justru seneng bisa ketemu lagi,"ujar abah.

Kedua keluarga pun berkumpul termasuk gus ahmad dan istrinya, dan pastinya ada gus syafiq juga. Keluarga ning athaya juga sempat hadir namun memang tidak bisa berlama-lama.

Mereka pun mengobrol, menanya kabar, dan masih banyak lagi.

"Ngomong-ngomong giman hubungan kamu sama putri ayah,"

"Ga gimana-gimana yah ya masih kaya biasa,"

"Sabar ya sebentar lagi,"

Gus syafiq menarik napas panjang. "Sebentarnya 1 tahun lagi yah,"

Sontak yang ada di ruangan tertawa mendengar jawaban gus syafiq.

"Yang minta buru-buru kan kamu,"

"Kalo ga buru-buru takut ada yang ambil bun,"

"Haha ya allah mantu-mantu,"ucap ayah raka sambil menepuk punggung gus syafiq.

"Bunda titip anak bunda yah, tolong jaga dia selama ada di sini,"

"Zia istri syafiq mi sudah seharusnya jadi tanggung jawab syafiq, tanpa bunda minta pun pasti syafiq jaga,"

Mereka dengan santainya berbicara mengenai pernikahan gus syafiq dan zia tanpa mereka sadari ternyata ada seseorang yang sendari tadi mendengarkan obrolan mereka.

•••

Seseorang berlari menuju gerbang utama al-ikhlas dengan sangat kencang dan bertepatan ada mobil dengan kecepatan penuh yang ingin melintas hingga terjadi lah kecelakaan.

BRAK.

Mendengar benturan yang sangat keras santri yang memang kebetulan tugas menjaga gerbang pun berbondong-bondong keluar, terlihat beberapa warga sekitar juga banyak yang sudah berkrubunan.

"Ya allah ini teh santri nya abah ketabrak,"

"Panggil ambulans cepet,"

"Asstagfirullah itu darahnya banyak sekali,"

Salah satu santri berhasil menerobos masuk. Dan betapa kagetnya saat tau korban yang di tabrak adalah salah satu santri al-ikhlas.

Santri yang melihat itupun sontak langsung berlari balik ke ponpes ingin memberi kabar tersebut.

"Kang tolong telvon ambulans secepatnya, saya mau kasih tau abah dulu,"

"Iya kang,"

Kang santri yang di ketahui namanya haikal pun berlari ke arah ndalem.

"Assalamualaikum,"

Sontak yang ada di dalam pun kaget saat mendengar suara yang begitu kuat.

"Astagfirullah kang, ada apa,

"Ngapunten abah, umi sedoyone, di depan ada kecelakaan,"

"Inanillahi, siapa yang kecelakaan,"

"Mba zia abah,"

Deg.

Bagai di sambar petir di siang bolong, jantung gus syafiq seketika berasa berhenti berdetak saat mendengar kabar istrinya kecelakaan.

"Astagfirullah ayah ade kecelakaan yah,"jerit bunda yang mendengar anaknya.

"Iya bun, bunda tenang yah kita susul ade,"

"Ayah ade yah, ade kecelakaan,"

"Iya iya bunda tenang dulu yah,"

"Inanillahi bah, mantu umi kecelakaan,"

Baik umi dan bunda pun yang mendengar kabar tersebut langsung menangis.

"Di mana kang,"ucap gus syafiq yang sudah sadar.

"Di depan gerbang utama gus,"

Gus syafiq pun langsung berlari sekuat-kuatnya.

Santri yang memang sudah mendengar kabar kecelakaan tersebut heboh bertanya-tanya siapa yang tertabrak. Apalagi melihat gus syafiq yang langsung berlari dengan raut muka yang sangat khawatir.

Gus ahmad yang mengerti situasi pun langsung menenangkan santri dan mencegat mereka yang berniat untuk keluar gerbang di bantu kang haikal.

"Mohon tolong jangan ada yang melewati batas gerbang asrama, semuanya masuk jangan ada yang keluar tanpa seizin dari pengurus,"teriak gus ahmad.

Semua santri yang mendengar perintah gus ahmad pun akhirnya masuk kembali ke asrama walaupun rasa penasaran masih menggrogoti hati mereka.

Gus syafiq pun membelah kerumunan. Saat sudah di depan beliau tercengang melihat kondisi zia yang lumayan cukup parah.

Gus syafiq pun langsung duduk dan mengambil kepala zia lalu beliau taro di pangkuanya dengan tangan yang gemetar, gemetar karna melihat kerudung yang di pakai zia basah karna darah dan gemetar karna untuk pertama kali nya beliau bersentuhan fisik dengan zia.

"Saya mohon bertahan sebentar,"batin gus syafiq.

Tidak lama mobil ambulans pun datang, dengan cekatan gus syafiq langsung membopong zia, saat tim petugas ingin membantunya gus syafiq langsung menolak, sungguh beliau tidak ridho jika istrinya di pegang oleh orang yang bukan muhrimnya.

Di dalam ambulans zia di temani oleh gus syafiq, sepanjang perjalanan gus syafiq selalu menggenggam tangan zia sembari merapalkan doa-doa.

"Ya allah hamba mohon berikan kekuatan untuk istri hamba, berikan kesembuhan untuknya dan hilangkan rasa sakitnya,"

Setelah menempuh perjalanan sekitar 10 menit akhirnya sampai di rumah sakit yang memang lumayan deket dengan ponpes.

Zia segera di bawa ke IGD. Saat gus syafiq ingin masuk beliau di cegah oleh petugas rumah sakit tersebut.

"Maaf mas, mohon kerja sama nya untuk menunggu di luar agar dokter bisa dengan cepat menangani korban,"

Pintu di tutup lalu gus syafiq duduk dengan kepala yang tertunduk, siapa sangka ternyata gus syafiq menangis.

Tidak lama kemudian bunda fira, ayah raka, abah dan umi pun sampai.

"Gimana fiq," tanya ayah.

"Lagi di tangani dokter yah,"

"Yang sabar ini semua ujian, kita hanya bisa berdoa dan pasrah kepada allah,"ucap abah menasehati putra ke duanya.

Bisa mereka lihat mata gus syafiq memerah, baru kali ini baik umi atau abah melihat gus syafiq menangis lagi.

Umi dijah pun memeluk putranya guna untuk menyemangati.

Bunda fira sendiri masih menangis walaupun tidak se histeris saat pertama kali mendengar kabar bahwa putrinya kecelkaan.

Ayah raka beliau mungkin terlihat biasa saja namun percayalah di dalam hatinya beliau juga sangat mencemaskan putrinya.

Setelah menunggu lebih dari setengah jam, akhirnya dokter pun keluar.

"Gimana istri saya dok,"tanya gus syafiq.

"Alhamdulillah pendarahan di kepalanya bisa kita atasi, tidak ada luka yang serius juga, tapi pasien masih membutuhkan perawatan yang intensif mungkin untuk beberapa hari ke depan pasien harus masih di rawat,"jelas dokter.

Mendengar penjelasan dokter semua menghembuskan nafas sedikit lega.

"Apa sudah bisa di jenguk dok?,"tanya bunda fira.

"Boleh bu tapi untuk sementara hanya satu orang yang bisa masuk, mungkin nanti kalo sudah di pindahkan ke ruang rawat inap keluarga boleh menjenguk,"

"Maaf ibu, bapa apa untuk administrasi sudah di urus,"tanya salah satu perawat.

"Biar ayah yang urus kamu masuk saja tidak papa,"ucapnya kepada gus syafiq.

Ayah tau kalau gus syafiq sangat khawatir, makanya beliau meminta untuk gus syafiq dulu yang menemui putrinya.

"Bunda aja dulu yah, syafiq gapapa nanti aja kalo zia udah di pindahin ke ruang rawat inap,"

"Kamu aja ga papa nak, biar bunda nunggu di sini lagian kalo nanti zia udah sadar takutnya malah kamu jadi ga bisa jenguk,"

Benar apa yang di katakan bunda pasti kalo zia sudah sadar dirinya tidak mungkin bisa menjenguk.

"Makasih bun kalo gitu syafiq masuk dulu,"

Sebelum masuk beliau sempat mencium tangan umi karna memang posisinya umi dijah masih menggenggam tangan syafiq.

Saat gua syafiq masuk hal yang pertama beliau lihat istrinya terbaring dengan perban di kepalanya dan ada selang infus di tangan kirinya, bajunya dan jilbabnya juga sudah di ganti dengan baju khas rumah sakit.

"Zaujati,"

Tanpa gus syafiq ketahui ternyata zia sudah sadar lama sebelum beliau masuk.



















●●●

AKU GANTUNG YA BIAR SERU....

UP NYA 1 MINGGU KEMUDIAN BIAR KALIAN MATI PENASARAN WKWK.

PLIS JANGAN JADI READRES GELEP HARUS NINGGALIN JEJAK.

BANTU FOLLOW🙏


TERIMAKASIH❤️

Continue Reading

You'll Also Like

13.3K 341 12
Cerita ini menceritakan seorang anak SMA yang dijodohkan dengan gurunya yang dingin. Penasaran dengan cerita nya?? Yu baca aja •Sari Mikhayla Adrian...
7.3K 1K 39
-ON GOING- CAST UTAMA 1. Sandrinna Michelle as Aurora 2. Basmalah Gralind as Evelyn 3. Gabriel Prince as Claydro 4. Rey Bong as Hiro 5. Raden Rakha a...
331K 35.4K 31
"Ustad, kata Abah kapan nih datang ke rumah?" "Kapan-kapan." "Kapannya itu kapan, Ustad Ayang!!!" "Nanti kalau saya mau nikah, Saya datang ke rumah...
47.2K 4.1K 45
{Cover by Azizah ☁️} 🏅Juara 5 Glorious Writing Contest "Inget ya, Lo sekarang lagi makek tubuh gue, kalau sampai Lo bikin gue malu, habis keluarga...