Happy reading...
***
Jalan kota kini dipenuhi oleh kendaraan. Giren mengendarai motornya dengan santai melewati jalan ibu kota. Tujuan Giren saat ini adalah rumah sakit.
Di perjalanan tiba tiba hp Giren berbunyi membuatnya harus menepi.
Sebuah nama kontak 'InaNdut' muncul di layar hpnya. Ia langsung menggeser tombol hijau ke atas.
"Halo na, Kenapa " Ucap Giren.
"Cepetan dateng ke cafe FullMoon" Ucap Letrina di sebrang sana.
"Hah ngapain, bukannya janjiannya jam 1, sekarang kan masih jam 10.23"
"Miranda ada disini tapi dia gak sendiri"
"Hah serius, sama siapa?"
"Gue gak tau, mukanya ketutupan tapi kayaknya cewe deh"
"Yang lain gimana"
"Yang lain udah otw kesini"
"Alamat cafenya?"
"Jalan Batu Sari, gak jauh dari taman kota kok"
"Oke oke"
Giren mematikan secara sepihak panggilan telfon itu. Ia bergegas menjalankan motornya menuju cafe FullMoon tanpa memikirkan lagi janjinya dengan dokter fajar.
***
"Sorry telat" Ucap Giren baru saja duduk di dekat Letrina tak lupa dengan masker dan kacamata yang tertengger di wajahnya.
"Mana" Tanya Giren sedikit berbisik sambil menengok kanan kiri.
"Kanan Kesya" Jawab Letrina menunjukkan menggunakan matanya.
Giren menengok ke arah yang Letrina katakan. Terlihat jelas dua orang gadis yang memakai pakaian yang terlihat tertutup. Hanya saja miran
"Lo yakin bakal ngelakuin ini" Ucap seorang gadis ber hoodie menutup kepalanya dengan tudung hoodienya.
"Why not?" Ucap Miranda mengaduk aduk minumannya.
"Lo tau kan ini beresiko Mir"
"Gue gak perduli"
"Terus gue harus apa?"
Miranda mendekat lalu membisikkan sesuatu. Giren, Letrina, Kesya, dan Casandra yang sedang memantau mereka mengerutkan keningnya. Mereka bertanya tanya apa yang sedang Miranda bisikkan pada orang di depannya itu.
"Mereka ngomong apa sih sampai bisik bisik gitu" Ucap Casandra.
"Gatau, yang pasti mencurigakan" Sahut Kesya.
"Gue rasa dia ngerencanain sesuatu buat lo deh Ren" Ucap Letrina melirik Giren.
"Gue tau" Giren memfokuskan matanya hanya pada Miranda.
"Eh eh mereka mau pergi" Ujar Casandra.
"Kita ikutin"
***
D
i lain tempat
Abizer duduk di sofa sambil memainkan hpnya. Sudah sekitar 15 menit Abizer fokus hanya pada hpnya semata.
"Serius amat pak. Ngapain sih?" Tanya Reno duduk di sebelah Abizer.
"Ck ganggu lo" Abizer sedikit bergeser menjauh dari Reno.
"Berasa kayak kuman gue pake di hindarin segala" Gumam Reno.
Abizer kembali fokus pada kegiatannya.
Baru saja ingin menyeruput kopi yang ada di atas meja, Reno mengerutkan keningnya melihat ada hal yang berbeda dari Abizer sekarang.
Abizer tersenyum tipis. Walau senyuman itu tak menonjol tapi Reno bisa mengetahui bahwa Abizer sedang tersenyum, dan yang mengherankannya lagi Abizer tersenyum sambil melihat hpnya.
Reno berdiri dari duduknya lalu melangkah ke belakang sofa tepat dimana Abizer duduk mencoba mencari tahu apa yang sudah membuat es kutub Fegozy menjadi tersenyum.
Mata Reno membulat begitu juga dengan mulutnya yang menganga lebar. 3 detik kemudian suara teriakan begitu nyaring terdengar.
"WOYYY ABIZER GAK BELOK COKKKK". Tau siapa orang yang berteriak itu? Tentunya sang kutu kupret Alyoreno Fazran Jaylen.
Abizer terkejut, sontak mematikan hpnya dan memasukkannya ke saku jaketnya.
Sesuai prediksi, semua anggota inti kini langsung berkumpul. Bukan cuman anggota inti, ada beberapa anggota lainnya yang ikut masuk akibat teriakan Reno.
"Seriusan No, Abizer gak belok?" Tanya Ovan dengan ekspresi terkejut.
"Serius tadi gue liat Abizer stalking ig cewe" Jawab Reno excited.
"Wahhh bentar lagi kita bakal punya buwaketu dong" Sorak Jenar anggota junior.
"Cantik gak bang?" Tanya Johan yang juga sebagai anggota junior.
"Mandang fisik lo" Sambar Yezran merauk wajah Johan.
"Bukan Mandang fisik bang, cuman kan nih ya bang Abizer kan ganteng plus kaya raya jadi pasangannya harus pas"
"Jadi kalau jelek gak cocok gitu?!" Ujar Yezril.
"Gak gitu juga kali bang"
"Siapa?" Kini Jerome membuka suara. Tak hanya itu Jerome juga kini sudah duduk di samping Abizer.
"Bukan siapa siapa" Ucap Abizer cuek.
"Gue seneng lo mau buka hati lagi. Gue cuma mau ngasih tau lo andai dia nyakitin lo, andai dia gak sesuai ekspektasi lo, jangan pernah pendam kesedihan lo sendiri-"
"Gue tau lo tipe orang yang selalu nutupin kesedihan lo. Inget Zer lo punya kita, lo punya Fegozy, lo bagian penting dari Fegozy. Pastinya kita semua bakal dukung lo terus" Ucapan Jerome membuat Abizer terharu, tapi ya seperti biasa wajah datar itu tidak akan lengser dari sang kutub.
"Thanks Jer"
"Jadi siapa tuh cewe" Celetuk Ovan yang masih setia berdiri sambil bersedekap dada.
"Gada"
"Gue liat loh Zer, yakin gak mau ngaku" Goda Reno menyenggol nyenggol bahu Abizer.
"Brisik lo"
"Siapa sih. Siapa No, kasi tau gue buruuu. Mati penasaran nih gue" Desak Ovan.
"Diaaaa" Semua orang menunggu jawaban Reno.
"Dia???"
"Diaaaaaaa"
"HANYA DIAAAA" Dengan polosnya Johan malah bernyanyi sambil menari.
"DIA DIA DIA DIA DIA DIA DIA DIA HANYA DIA"
"Heh Jamal kita lagi serius lo ngapain nyanyi" Kesal Ovan.
"Jamal bapak gue bang" Sahut Jenar.
"Oh iya lupa" Ucap Ovan enteng.
"Ya lagian bang Reno bilang dia dia mulu sih" Ovan hanya menghela nafas lelah.
"Jadi siapa No" Ovan kembali bertanya.
"Diaa"
"Dia siapa sih"
"Ampe lo ngomong diaa lagi pala lo ilang sekarang" Ancam Yezril yang ikut kesal.
"Wes wes sello atuh bang" Ujar Reno.
"Jadi?"
"Gue gatau"
Semuanya menganga tidak percaya. Sekitar 10 menit menunggu jawaban ternyata yang di dapat seperti ini.
"Maksud lo apaan bikin kita nunggu cuman buat denger lo ngomong gatau" Ovan maju ingin menerkam Reno tapi untungnya di tahan oleh Johan dan Jenar.
"Eh tandulu gue jelasin" Reno melompat ke belakang sofa mencari perlindungan pada Jerome dan Abizer yang masih setia duduk tak berekspresi.
"Jadi tadi tuh gue emang liat fotonya, tuh cewe ngadep belakang makanya gue gatau mukanya gimana. Tapi gue inget nama Ignya"
"Kalau gue gak salah tulisannya @tataony_caks"
"Shit" Umpat Abizer dalam hati.
"Tar dulu nama Ignya gak asing" Ucap Yezril.
"Iya ya, kok gue kayak pernah denger" Sahut Yezran.
"Ini mah primadona sekolah kita bang" Ujar Jenar menyodorkan hp-nya.
Mata mereka membulat sempurna melihat foto yang terpampang jelas disana. Jerome bahkan sampai berdiri saking terkejutnya.
"D-dia"
Bersambung...
♣♠♣
Hay Readers My Twilight
Sorry karna baru up sekarang.
Harusnya part ini aku up minggu lalu sesuai jadwal kalau malam minggu aku up 2 part tapi ternyata gak keburu.
Harusnya juga aku nebusnya pas hari Senin tapi ternyata gak bisa juga karna ada tugas. Selasanya aku malah lupa, and baru ingat sekarang.
Lain kali aku usahain gak bakal terjadi lagi. KALAU GAK MAGER hehehehe.
Segitu dulu buat part ini cukup kali ya? Cukup dong.