*gatau ini bakal nyambung sama story utama atau enggak, tapi Author lagi abis ide nihh :')
- Gak tau ah hilang idee~ -
― 🌺 ☁️ ―
Hari yang indah untuk merenung di sisi pelabuhan. dengan suara ombak yang saling beradu dengan batu, juga kicauan burung di atas, apa yang akan salah hari ini?
Uta merenungkan dirinya dengan duduk di tepi pelabuhan
menatap kososng ke arah lautan biru dengan sungguh diam.ada beberapa orang yang lalu lalang namun menghiraukannya
Uta mempunyai firasat tidak enak hari ini, mengapa ya? apa karena kemarin dia bertanding dengan Luffy tentang lomba makan, dan Luffy yang diseruduk karena dirinya
apa itu mengapa firasatnya sangat buruk hari ini? entahlah
"... duh, Shanks dimana ya..di momen ini aku akan bersamanya, tapi aku tidak tahu dia dimana.." -Uta
"[Name] juga dimana lagi? apa bersama Luffy ya?..Hmm" -Uta
Seiring ia yang Bergumam dibelakangnya terdapat seorang gadis yang sedang memerhatikannya
gadis itu tampak kepo dengan Uta. maksudku, siapa yang tidak akan memerhatikan gadis seunik dan secantik dirinya?
Uta merasakan kedatangannya dengan cepat dan segera melompat ke depan untuk melihat siapa itu
*Hup!..*
"Siapa kamu?" -Uta
Gadis itu tampak sedikit terkejut dengan kesadarannya
Ia pun mengelus rambut depannya dengan malu. apaan sih pikir uta, kemudian Uta memegang pinggangnya dengan melas
Gadis itu tidak berbicara saat Uta pertama kali buka suara
"E-etto..namamu..uhm, Uta kan? anak perempuan dari kapten bajak laut itu kan?" -___
Tanya gadis itu sembari menunjuk ke kapal bajak laut Akagami
"iya, Emangnya kenapa?" -Uta
"Tidak kok, saya hanya..ingin berkenalan hehe..nama saya Rea" -Rea
Rea namanya, gadis itu berambut coklat pendek, dengan mata hitamnya itu. Uta menyipitkan matanya
mengapa gadis ini seperti [Name]? ya walaupun [Name] sikapnya tidak semalu dan seformal ini
"Memangnya mengapa? kamu ingin mengenal denganku?" -Uta
"Uhmm! saya dengar dari warga desa..Uta-chan ini pintar menyanyi ya? sugoi!" -Rea
"Iya sih..Sa, aku tinggal dulu. aku ingin mencari temanku" -Uta
"E-eh? udah mau pergi?.." -Rea
"Memangnya kenapa? masalah?" -Uta
Uta sedari dulu, memang tidak terlalu mempermasalahkan orang yang ingin berteman dengannya
namun, ada beberapa orang yang Uta hindari karena mudah membuatnya kesal
contohnya, orang yang terlalu mencari perhatian. pokoknya dimanapun dan siapapun yang harus menjadi Perhatian Utama itu Uta.
karena dia ingin sekali melihat orang bahagia karenanya, karena nyanyian yang dia nyanyikan
Uta juga baru sadar. Rea memanggilnya 'Uta-chan'? mereka saja baru kenal. belum akrab
"Bukan begitu!..saya hanya ingin berteman denganmu, Uta-chan...bisakah kamu luangkan waktu untukku?" -Rea
"Hmmm, kamu keras kepala ya. ndak ah aku mau nyari temenku" -Uta
bahkan sebelum Rea maupun Uta melakukan hal selanjutnya, seorang gadis berambut pendek dengan baju hitam berlari menghampiri Uta
"Uta-Chan!..kamu disini toh..aku cariin kemana-mana kamu gaada tau!! kukira kamu bersama Luffy-chan" -[Name]
Teriak nya sembari melambaikan tangannya. Uta melirik [Name] dengan heran
"Are? [Name]-chan. malahan aku mengira kamu bersama luffy, dan ada apa dengan 'Luffy-chan' itu?" -Uta]
"Huft...hah..bentar, lupakan saja. oh? bersama siapa kamu ini?" -[Name]
"Hmm?" -Uta
[Name] menaikkan satu alisnya kepo juga menunjuk tepat ke arah gadis di belakangnya.Rea
tumben sekali Uta mau sama warga desa lainnya, juga siapa dia? [Name] tidak pernah melihat gadis itu semenjak pertama kali berpangkalan
atau cuman dia aja yang tidak tau?
"Katanya namanya Rea" -Uta
"Oh..Rea ya? eh tapi kok mirip aku sih??" -[Name]
[Name] pun berbisik pada Uta yang disebelahnya sebagai balasan Uta mengangkat kedua bahunya dia juga tidak tau
Rea yang awalnya tersenyum ramah, senyumannya itu pudar menjadi sebuah tatapan kosong
"Uta-chan..uhm, apa dia temanmu itu?" -Rea
tanya Rea dengan enah mengapa aneh bagi mereka. [Name] malah dibuat tambah bingung, 'Chan'? apa mereka berdua dekat?
"hm iya. kamu aneh banget sih tadi malu, sekarang tiis." -Uta
"Uta-chan dan Rea dekat? kok panggilannya akrab sih..gak masalah sih sbnrnya" -[Name]
[Name] bertanya dengan kecewa. sejak kapan Uta temannya itu dekat dengan orang lain
Tatapannya pun ikut sedih, keringat Uta menetes melihat reaksinya yang aneh. ia pun menghela nafas dan menggetok kepala [Name] yang lebih tinggi
"[Name]-chan juga ngomong apasih? Toh kita aja baru kenal 5 menit lalu, aku juga gak tertarik kok" -Uta
"Ah ah! ittai..Heee Sodesuka? hm ya sudahlah!" -[Name]
Seri [Name] dengan lebar ia pun kemudian terkekeh dan berbalik. membiarkan angin berhembus melewatinya
"Uta-chan mau ikut aku gak? ke bar Makino-san! sambil mencari Luffy, sedari tadi aku juga gak ketemu dia sih.." -[Name]
"Ke sana? hmm ya boleh aja sih." -Uta
bahkan sebelum bisa pergi, Uta tersentak dengan rasa sebuah pegangan di pergelangan tangannya
[Name] juga berhenti melihat Uta yang berhenti dibelakangnya
"Uta-chan...mau meninggalkanku?..a-aku juga ingin menjadi temanmu! aku ikut dong!" -Rea
Hah, eh- Ekhem!.. Rea menunjukan wajah belas kasihannya, dengan mata yang sudah berkaca-kaca membuat mereka berdua kebingungan
dan mengapa aksen yang tadinya sungguh amat formal menjadi normal?
"Kamu ini kenapa sih? tadinya aku biasa saja denganmu. tapi mengapa menjadi menyebalkan seperti ini sih??...tch!.." -Uta
Uta memalingkan wajahnya kesal. padahal di awal-awal dia berniat baik kok
eh tapi boongw
dia melepaskan genggaman itu dan segerap terkekeh. kemudian menarik tangan [Name] dan berlari, dia tidak mau masalah ini menjadi lebih panjang nantinya
dia sudah berjanji untuk tidak membuat keributan disini
Rea dengan terkejut melihat mereka berdua pergi. tatapannya segera dingin dan tajam
― 🌺 ☁️ ―
*Kreakk!...*
Suara pintu bar terbuka. memperlihatkan Uta juga [Name] yang datang dengan cekikikan sembari bergandengan tangan
"Uta! [Nickname]! Kalian kemana? kok aku cariin gak ada ya?" -Luffy
Nyelenoh Luffy secara tiba-tiba, dia turun dari dimana ia duduk dan berdiri tepat di hadapan dua gadis itu
ia memegang kedua pinggangnya dengan satu alis terangkat, kepalanya juga sedikit dimiringkan
*Deg*
"(Duh...gak sehat buat jantungku...)" -[Name]
Batin [Name] dalam hatinya seolah ada sebuah panah menusuk tepat ke tengah hatinya, membuat mulutnya mengeluarkan setetes darah
"tapi [Nickname], kamu tahu? Uta kemarin kamu curang! g-a-k a-d-i-l! karena itu..aku yang menang deh! Shishi~" -Luffy
"Jangan salahkan aku! kan kamu yang salah~ gak lihat kebelakang sih" -Ua
mereka pun beradu tatap dengan [Name] yang memisahkan mereka
"Heee begitukah? whaa~ selamat Luffy-chan!" -[Name]
"J-jangan panggil aku begitu dong! aku bukan perempuan!!" -Luffy
"Memangnya kenapa? kan lucu!" -[Name]
"Lucu gak cocok denganku!" -Luffy
Luffy memasang wajah hiunya dengan tampak kesal namun dibalas dengan kekehan ia kemudian berjalan maju ke arah depan meja
kedua orang itu menatapnya dengan bingung, mau kemana dia sekarang?
"[name]-chan mau kemana? ikut dong~" -Uta
ucap Uta dengan senyuman tipis diikuti Luffy yang memiliki seri lebar
"hee gak kemana-mana kok! Makino-san" -[Name]
"Hmm? ada apa [Name]?" -Makino
"Apakah sekarang dapur belakang sedang ada orang?" -[Name]
tanya [Name] begitu semangat, Makino sempat terpatung sekejap sebelum Dia memasang pose berpikir sambil melihat ke belakang lalu tersenyum hangat padanya
"Sepertinya dapur sedang kosong, memangnya [Name] mau apa? kalau mau makan bibi buatkan kok" -Makino
"Uhm hmm" -[Name]
"Īe" -[Name]
ia menggelengkan kepalanya yang membuat Makino mencoba menebak apa yang sedang dipirkirkan gadis itu
Uta maupun Luffy yang mendengar kata 'Makan' mendelik ke arah perut mereka sendiri dengan rasa nafsu makan
"[Name]-chan...makan dulu yuk, nanti kita cari Shankss" -Uta
"Setuju...Hara hetta! eh? kok nggak ngajak mau ketemu Shanks?!" -Lufy
"yaa kalau mau ikut silahkan sih, kan kita sudah temenan. tehe~" -Uta
[Name] juga Makino melihat ke arah mereka dengan begitu gemas, siapa yang tidak akan gemas melihat dua bocah ini akur?
Tanpa sadar ketika dua anak itu melihat ke depan [Name] sudah pergi tanpa mereka sadarti
dengan Uta yang celingak-celinguk juga Luffy yang bingung mau ngapain. tapi karena Luffy memang sudah keburu lapar ia duduk di kursi dan bertanya dimana makanannya
"bibi makino! hara hetta.." -Luffy
Luffy pun melihat tegas ke arah Makino berharap ia segera membuatkan daging untuknya
Makino pun terkekeh dan menyilangkan tangannya menjadi tangan X sembari menggelengkan kepala
Luffy juga Uta bingung apa maksud Makino
"Dekinaiyo! Khusus kali ini, [Name] berkata padaku bahwa kali ini yang akan memasakkan makan siang kalian adalah dirinya" -Makino
"Hahh?? [Nickname] bisa masak? aku harap [Nickname] masak Daging deh! Hehe" -Luffy
"Uh? sejak kapan [Name]-chan bisa memasak? kok aku tidak tahu..duh, orang itu..." -Uta
uta menghela nafas sembari menggelengkan kepala lelah mengingat [Name] itu selalu saja menyembunyikan sesuatu dari siapapun
Namun juga mengingat di saat ia mulau membuka dirinya membuat Uta senang, ia pun tersenyum tipis
"Yah mau bagaimana lagi..kan itu [Name]-chan. Sodesu ka? [Name]-chan ingin memasak untuk kita? Mmmh kedengarannya menarik" -Uta
Uta pun ikut duduk dengan cepat di sebelah Luffy. terdengar beberapa suara alat yang saling bergesekkan dari dapur belakang
Sepertinya ia sudah mulai memasak
sepanjang waktu sekitar 10-15 menit. suara panci lah, minyak lah, bentrokan besi lah Dll selalu keluar dari dapur belakang
yah palingan gpp lah
setelah beberapa menit kemudian [Name] pun keluar dengan keadaan..B aja. walaupun sepertinya tangan maupun pipinya seperti terbakar
"[Name]-chan kok lama? dan ada apa dengan pipi mu..." -Uta
Lintas uta dengan curiga dibalas dengan sebuah Kekehan dari [Name]
ia terlihat sangat bahagia ketika keluar dari dapur, sebuah senyuman lebar dipancarkannya
"Hehe! ya habisnya ini adalah pertama kalinya aku masak dengan leluasa mhhm~ Whaa! rasanya bahagia!" -[Name]
Lapornya dengan senyum lebar. ia kemudian kembali ke dapur dan membawa sebuah nampan berisi 3 mangkuk Tahu juga daging
Mencium ada bau daging, Luffy yang tadinya terduduk diam sembari menunggu makanan kembali semangat setelah melihat makanannya sudah jadi
"Hai'k! Do zou~" -[Name]
Dirinya yang memang lebih tinggi menyuguhkan makanan itu ke kedua temannya
Luffy maupun Uta terlihat kagum dengan skill masak [Name]. dihadapan mereka disuguhkan dengan beberapa potongan Tofu dengan Daging cincang diatasnya
Pov:
(Anggap saja seperti ini namun dengan porsi yg lebih banyak wkwk)
"Whoahh!! Niku Niku! dan apa kotak putih ini? slurp...eh! asin!" -Luffy
"Hmm~ oishi-sōdesu ne! Makanannya berbeda dengan penampakan makanan yang sering aku makan.." -Uta
"Benar kan? Ini adalah makanan yang dulu ibuku sesekali buatkan untukku saat di Wano...Duh~ jadi ingat masa-masa itu deh!" -[Name]
[Name] memegang pipinya yang mulai hangat mengingat masa-masa indah bersama ibunya, Uta memerhtaikan setiap detail dari makanan tsb
mengingat bahwa Ibunya sering kali memasakkan untuk nya. ada banyak makanan yang belum pernah ia coba
"Ah, dan Luffy-chan. ini adalah Tofu dan aku menambahkan beberapa Daging karena aku tahu kamu pasti suka! dan dibawahnya adalah soy sauce. rasanya memang asem dan asin..tapi pasti cocok!" -[Name]
"Souka? [Name]-chan ternyata pintar memasak ya!" -Uta
Mereka pun mulai makan dengan lahap sedangkan [Name] duduk disamping mereka sembari memperhatikan pelan-pelan
Makino juga sempat terkekeh melihat kelakuan tiga bocah yang menggemaskan itu
apalagi Luffy yang makan begitu lahapnya sampai menghabiskan milik [Name] juga
"Fyuhh~..Hmm,aku masih lapar [Nickname]..Ah! beri punyamu dong!" -Luffy
"Hoi, punyamu kan sudah habis. jangan habiskan punya orang lain tau!" -Uta
Ujar uta tampak sedikit tersinggung entah mengapa dan membalasnya. Luffy mengembungkan kedua pipinya dengan kesal
sepertinya tadi belum cukup, [Name] pun tertawa lebar dan menyuguhkan mangkuk miliknya kepada Luffy yang membuat 2 orang mendelik tiba-tiba
"Silahkan saja. aku tidak begitu lapar sih" -[Name]
"Eh? sungguh? wahh! kau memang baik seperti Shanks! walaupun dia kadang jail sih...Shishi~" -Luffy
"[Name]-chan, apakah itu sungguh tak apa? maksudku, kamu belum makan dan kamu memberikan bonus porsi untuk mangkuk milik Luffy..dan" -Uta
Ucap uta dengan sedikit khawatir akan dengannya namun sebelum ia bisa melanjutkan [Name] menggelengkan kepalanya dengan halus
Disambut dengan sebuah senyuman tipis darinya
"Tidak apa kok. aku sudah biasa berpuasa. Sa! lanjutkan saja" -[Name]
"Ohh naruhodo...Kalau lapar bilang saja padaku. kia akan makan bareng!" -Uta
"Tentu saja" -[Name]
waktu pun berlalu dengan Luffy yang memang nafsu makannya lebih dan Uta yang kadang mengomelinya. dan di kedua sisi tersebut ditengahi [Name] yang selalu berlagak seperti seorang kakak
― 🌺 ☁️ ―
"Sencho. bukankah kau berfikir untuk melatih Uta lebih jauh?"
"Hmm..entahlah, tapi aku punya rencana"
"Apa itu?"
"Beberapa hari lagi kita akan berpangkanlan di
Elegia"
― 🌺 ☁️ ―
Pesan Author:
Soooo jadi sebenarnya gak ada yang mau disampaikan sih. hanya ada satu, yaiu Author baru saja ditimpa musibah :')
Rumah author tersambar petir dan beberapa elektronik dirumah author itu rusak dan salah satu nya wifi. yaitu satu-satunya jaringan terbuka yang biasa author gunakan, oh ya author itu biasanya nulis di laptop, hp author kecemplung dan hilang entah kemana :'D
Dan jadi akan susah untuk menerbikan cahpter-chapter selanjutnya dan ini juga diterbitkannya dipaksa bgt
jadi maaf dan yaaaa doain smg rumah author bisa pulih kmbl <3 mksh
Lysm minna! Bye