My Twilight

By apsineng_ca07

3.6M 172K 3K

[SEBELUM BACA YUK FOLLOW DAN VOTE SETIAP CHAPTER SEBAGAI BENTUK PENGHARGAAN BUAT AUTHOR YANG CAPE CAPE MIKIR... More

Prolog
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 24
Part 25.
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Bukan update
Part 31
Part 32
PENTING
Part 33
Visual 1
Part 34
Visual 2
Part 35
Part 36
Part 37
Info
Part 38
Part 39
Part 40
Part 41
Part 42
Part 43
Part 44
Part 45
Part 46
Part 47
Part 48
Part 49
Part 50
Part 51
Part 52
part 53
Part 54
Part 55
Part 56
Part 57

Part 23

63.6K 2.9K 9
By apsineng_ca07

Happy reading...

***

"Eh lo liat Giren ga?" Tanya Kesya pada salah satu siswi yang lewat di koridor. Siswa itu hanya menjawab dengan gelengan kepala.

"Liat Giren gak" Tanya Casandra pada salah satu siswa namun jawabannya juga sama, tidak tau.

"Giren kemana sih, di cariin gak ada hpnya juga gak aktif" Ucap Letrina.

Kini mereka sudah frustasi mencari keberadaan Giren. Mereka sudah sangat khawatir karna Giren tak juga terlihat. Berkali kali mereka mencoba menelfon Giren namun tak kunjung di jawab.

"Ada satu tempat yang belum kita cek" Sahut Kesya. Letrina dan Casandra menatap Kesya menunggu jawaban.

***

"Lo yakin Giren ada disini" Ucap Casandra.

"Gak ada salahnya kan ngecek" Balas Kesya.

Sekarang mereka bertiga sedang berada di rooftop berharap Giren memang benar ada di sana.

Kesya membuka pintu rooftop perlahan-lahan. Mata mereka langsung tertuju pada adegan yang sangat membangongkan. Abizer yang berbaring di sofa dengan menjadikan paha Giren sebagai bantal.

"OMG GIRENNN" Teriak Casandra menggelegar.

Akibat dari suara Casandra Giren dan Abizer terlonjak kaget. Abizer tentu saja langsung duduk dengan nyawa yang masih belum sepenuhnya terkumpul. Giren linglung masih tak mengerti apa yang terjadi.

"KALIAN NGAPAIN" Casandra kembali berteriak sambil mendekat.

"Hah" Beo Giren masih ngeleg.

"Lo ngapain disini sama Abizer mana pake acara dia tidur di paha lo lagi" Tanya Casandra sekali lagi.

Giren menengok ke samping melihat Abizer sudah tidak ada lagi disana, entah kapan pemuda itu pergi.

"Sialan" Gumam Giren geram.

"Ren" Tegur Kesya.

"Hah apa?"

Kesya, Casandra dan Letrina menghela nafas gusar. Mengapa temannya satu ini sangat lalot.

"Girenta Wilony Caksara sayang, kita nanya lo ngapain lo disini sama Abizer" Ucap Kesya menekan kalimat terakhirnya.

"Eee anu, itu apa sih ck-"

"Apa anu anu" Desak Kesya.

"Ck itu apa sih namanya, anu loh eee"

Casandra membulatkan matanya. "Jangan jangan lo abis nganu sama Abizer ya" Ceplos Casandra.

Giren langsung menghadiahi pukulan pada Casandra. "Mulut lo sembarangan banget sih"

Kesya dan Letrina juga ikut menatap Casandra geram. Bisa bisanya fikiran temannya itu sampai kesana. Sedangkan Casandra hanya menyengir sambil menggaruk tengkuknya tak gatal.

"Jelasin" Sahut Letrina masih menatap Giren penuh selidik.

Giren menghela nafas. "Jadi tadi tuh gue ke rooftop pas jam istirahat pertama karena ada orang yang ngirimin gue pesan nyuruh kesini"

"Siapa?" Tanya Letrina.

"Miranda"

"WHAT? KOK BISA" Heboh Casandra.

"Bisa gak usah brisik gak sih, kuping gue pengang tau denger suara lo yang kayak kaleng rombeng" Ujar Kesya membuat Casandra cemberut seketika.

"Lanjut" Ucap Letrina.

"Sebenarnya gue gak mau kesini tapi dia ngirim pesan ancaman, jadi mau gak mau gue harus kesini"

"Pesan ancaman!? emang dia bilang apa?" Tanya Kesya mengerutkan keningnya.

"Dia bilang kalau gue gak kesini dia bakal buat keluarga gue enyah dari dunia ini, gila kan"

"Gila emang tuh si munafik" Ucap Kesya kesal.

"Pas gue sampai disini dia langsung mau nusuk gue pake pisau, tapi untungnya Abizer lebih dulu dateng"

"Kurang ajar tuh anak" Umpat Kesya.

"Kita samperin aja" Letrina berniat beranjak dari sana untuk mencari Miranda namun Giren lebih dulu menahannya.

"Ehh jangan Na"

"Kenapa, kita harus bikin perhitungan sama dia. Kali ini dia udah bener bener kelewatan"

"Gak sekarang, bisa aja dia udah ngerencanain sesuatu" Ucap Giren.

"Terus gimana" Ucap Casandra.

"Rencana. Kita juga harus bikin rencana"

***

Prakk

Pot bunga kecil yang ada di toilet dekat wastafel pecah. Pelakunya adalah Miranda. Ia tampak sangat marah.

"Akghhh SIAL, gara gara Abizer rencana gue jadi gagal." Nafasnya berderu menahan amarah.

"Tunggu aja Giren, gue pastiin lo bakal mati di tangan gue" Ucapnya menekan kata mati.

***

Abizer berjalan menuju meja kantin tempat teman temannya sedang berkumpul. Ia duduk di samping Ovan, memasang ekspresi datarnya seperti biasa.

"Abis bolos kemana lo" Tanya Yezran.

"Rooftop"

"Curang lo Zer, Bolos gak ngajak ngajak" Sahut Reno.

"Lupa"

"Sampai hati kau lupe kite orang" Ujar Ovan dramatis menirukan gaya bicara Upin Ipin.

"Lebay Lo" Sambar Yezril.

"Ishh gitu amat sih lo Ril"

"Masa bodo" Ovan mengerucutkan bibirnya sambil bersedekap dada.

"Jijik gue liat muka Lo" Reno sedikit menggeser kursinya menjauh dari Ovan.

"Lo kira gue kuman pake segala menjauh"

"Kan emang"

"Sialan lo" Umpat Ovan.

"Diam" Sahut Jerome membuat Ovan dan Reno kicep.

"Bentar lagi sekolah kita bakal ngerayain HUT 45 tahun-"

"Gue mau kalian semua lebih perketat keamanan sekolah dari yang kemarin"

"Kapan? Kok gue lupa" Ucap Ovan.

"Semuanya aja lo lupa, di otak lo isinya apa sih" Sahut Reno.

"Sorry gue gak ngajak lo ngomong ya"

"Bangke" Reno menggeplak kepala Ovan.

"Bisa serius dikit gak" Ucap Jerome datar.

"Acaranya 2 minggu lagi, gue harap gak ada kekacauan kali ini" Semuanya mengangguk mengerti.

***

Kini Giren dkk berada di cafe NightStar. Sepulang sekolah mereka langsung meluncur kesana untuk membicarakan rencana yang akan mereka buat.

"Lo yakin bakal ngelakuin itu" Tanya Letrina diangguki oleh Kesya dan juga Casandra.

"Yakin, gak ada salahnya nyoba"

"Huhh semoga secepatnya ketahuan deh" Ucap Kesya.

"Terus kapan mulainya?" Tanya Casandra.

"Lusa gimana?"

"Kenapa gak sekarang aja" Sahut Letrina.

"Gak bisa"

"Kenapa?" Letrina kembali bertanya.

Giren bingung harus menjawab apa, karna hari ini rencananya ia akan pergi ke rumah sakit untuk mengecek penyakit apa yang di derita Giren.

"Eeee. Gue-"

"Gue apa?" Desak Letrina.

"Gue mau temenin bunda ke mall, iya itu" Ujar Giren cepat.

"Ke mall? Bukannya kalau sekarang bunda Fana masih di butik ya?" Sahut Kesya membuat Giren panas dingin.

"Duhh harus bohong apa lagi ya. Bunda maafin Giren udah bawa bawa nama bunda" batin Giren.

"Ohh itu, bunda hari ini pulang cepet katanya soalnya ada barang yang mau di beli. Iya" Giren lagi lagi berbohong.

"Ooo gitu" Ucap mereka serempak sambil mengangguk anggukkan kepala.

"Eee, yaudah gue duluan. Bye" Giren menyambar tasnya segera berdiri keluar dari cafe itu setelah berpamitan.

"Lo ngerasa gak sih Giren lagi nutupin sesuatu dari kita" Ucap Letrina.

"Iya gue juga ngerasa gitu" Balas Casandra.

"Kalaupun ada biarin aja. Pasti nanti juga bakal cerita ke kita kalau udah siap" Sahut Kesya.


Bersambung...

♣♠♣

Hello, el is back

Kali ini el upnya sore, soalnya kalau malam takut lupa apalagi el kurang enak badan jadi takutnya nanti ketiduran.

Sorry karna minggu ini el gak post di hari biasa. Akhir akhir ini tugas el numpuk jadi gak ada waktu buat lanjut.

Continue Reading

You'll Also Like

SECRET(END)|| REVISI By sptrs

Mystery / Thriller

125K 11K 37
CALISYA BERVERILYA VISCOUNTE Gadis cantik berambut blonde yang memiliki sikap dingin dan misterius,di usianya masih muda dia sudah memiliki perusahaa...
58K 3.2K 26
FANTASI/KOMEDI/ROMANCE Di zaman modern ini apa kalian percaya tentang manusia serigala?? tentu saja tidak, tapi berbeda dengan seorang gadis yang ber...
6.3K 330 42
Bagaimana jika tubuh seorang cowok bertransmigrasi ketubuh seorang cewek. Benar-benar diluar dugaan Regan. Ia kira setelah kecelakaan beberapa hari y...
137K 4.9K 100
[ Tahap Revisi ] "Lepasin dia buat gue, Dek!" Karina berkata dengan wajah dan senyum tanpa dosanya. "Tapi, gue cinta sama dia Kak! Begitupun sebalikn...