| Heavy fall in love | One Pi...

By dannieljust

9.9K 1.1K 90

Gadis keturunan Wano yang kabur? Hah- Bagaimana?? apa jadinya jika gadis itu kabur dan malah menemui Bajak la... More

| 00. Note |
| 01. Kabur |
| 02. Dingin
| 03. Shanks & Uta |
| 04.Shanks & Uta 2 |
| 05. Goa Kingdom, Foosha Village |
| 06. Bocah bernama Luffy |
| 08. Masak-masakan |
| 09. Kepergiannya |
| 10. Kematiannya(?) |
𓆩♡𓆪 Valentine Special 𓆩♡𓆪
| 11. Kehidupan Baru? |
| 12.Jualan, biar apa? Biar kaya dong 🤑 |
| 13. Sabaody |
| 14. Kakek tua, Garp |
| 15. Air Mata |
| 16. Ojīchan |
| 17.Hari-hari𓍢ִ໋ |
| 18.Rokok |
A/N
| 19. Kencan Dingin |
| 20. Masa jaya nya |
| 21. Melayang |

| 07. Kenangan Bersama |

387 52 2
By dannieljust

*beberapa huruf/angka di keyboard author rusak :') jadi maaf klw banyak typoo

- '𝐿𝓊𝓅𝒶𝓀𝒶𝓃 𝓂𝒶𝓈𝒶 𝓁𝒶𝓁𝓊𝓂𝓊, 𝒹𝒶𝓃 𝒷𝓊𝒶𝓉 𝓀𝑒𝓃𝒶𝓃𝑔𝒶𝓃 𝒷𝒶𝓇𝓊 𝒷𝑒𝓇𝓈𝒶𝓂𝒶𝓀𝓊' -







― 🌺 ☁️ ―

dengan angin yang cukup kencang membuat rumput rumput itu bergesekkan dan membuat suara halus

terlihat bahwa ada tiga bocah di atas tebing itu, Luffy, [Name] dan Uta

Uta juga Luffy menghadap ke [Name] dan bertatapan dengan tatapan heran juga curiga, maskudku, bagaimana [Name] bisa naik tebing ini lebih cepat? mereka bahkan tidak lihat dia naik

"Ada...apa?"

[Name] sendiri sedang duduk menyilang kakinya juga melipat tangannya di dada, menatap polos kedua teman didepannya

Uta dan Luffy bertatapan satu sama lain dan memasang raut wajah kesal

"[Name]-chan! bagaimana kamu bisa naik begitu cepat? aku tidak marah sih..hanya ingin tahu saja."

"Ya ya! bagaimana?! perasaan saat kami naik kamu masih dibawah membeku!"

ucap Luffy dengan sembari mengepalkan tangannya, [Name] Hanya melemaskan pundaknya dan menghela nafas panjang

bagaimana dia harus jelaskan ya..

lebih simpelnya, di saat Luffy menantang Uta untuk manaiki tebing itu dan siapa yang bisa lebih cepat, [Name] sudah melompat dan memanjat tebing itu dengan cepat sampai tidak ada suara

"bagaimana ya, Pokoknya ketika kalian sedang adu mulut aku udah naik duluan tapi ya, Sudahlah jangan pikirkan hal itu, oh ya-"

sebelum [Name] bisa mengakhiri pembicaraannya. Uta memeluk pinggang nya dan membuat wajah kesal pada Luffy

ternyata ketika [Name] berbicara tadi mereka berguman satu sama lain tentang betapa kerennya [Name] bagi mereka. mulai dari kemampuannya, sisi kakaknya, juga betapa ia suka menemani mereka ketika kesepian

Luffy dengan geram mengepalkan tangannya dan menunjuk telunjuknya ke arah Uta

"Gak adil! [Nickname] itu temanku!"

"Huh, apa maksudmu? [Name]-chan itu gak akan pernah mau temenan sama orang lusuh sepertimu."

"Aku gak lusuh tau!"

"Walaw e...ta bahaya tak?"

sekarang dia benar-benar terjebak diantara kedua orang yang entah mengapa, memperebutkan suatu hal yang tak perlu direbutkan

wajahnya memucat keringat berjatuhan, apa yang harus dia lakukan sekarang? gtw

Luffy juga memeluk lengan kanan [Name] dan menjulurkan lidahnya, membuat Uta memeluk lebih erat juga

tapi sepertinya mereka sudah agak anteng dan bersamaan melihat ke atas, [name]

"Ne nee, [Name]-chan suka aku kan? aku udah anggap [Name]-chan sebagai kakakku sendiri loh, hehe"

"[Nickname]! dukung aku jadi bajak laut kan? maka dari itu jadilah Nakama pertamaku!"

"Gak bisa! [Name]-chan itu sudah salah satu anggota Akagami pirate"

[Name] memasang senyuman pasrah, ia kemudian menunduk sekejap sebelum menggigit keras bibirnya

ia merasa sedikit terharu karena mereka ternyata menyayanginya ketika orang lain tidak

beberapa kenangan masa lalunya dengan saudara kandungnya datang, rasa membuat Hatinya diremas keras. namun melihat mereka berdua rasanya hatinya jadi lega. air mata pun berjatuhan dari matanya

sontak Uta maupun Luffy menatap kaget dengan [Name] yang setiba-tiba menangis tanpa alasan

"Kalian ini... HWAAAAA~!! MAKASIH!! BUAT AKU JADI TERHARU IHH!"

ia kemudian memandang ke atas dengan air mata yang mengalir dengan deras. mereka berdua bingung harus melakukan apa. jadi mereka hanya terkekeh dan meng-istirahatkan kepala mereka dipangkuan [Name]

Mungkin bagi kalian aneh melihat Luffy yang bisa bersikap seperti itu, maka dari itu...mari kita flashback sedikit sehari setelah Akagami Pirate berpangkalan di Foosha Village



― 🌺 ☁️ ―



Saat itu adalah siang yang sungguh cerah. masih ada beberapa kru lainnya yang mempersiapkan maupun merapihkan barang

Uta juga seakan buntut Shanks. ia selalu mengikutinya kemanapun dia pergi dan [Name]? oh ya tentu dia malas dan memilih untuk diam di tangga menuju kapal dengan antengnya dia memandangi lautan biru

Maunya tadi eksplor di pulau ini ya tentu saja karena ini pertama kalinya melihat pulau yang bukan dari negeri asalnya

tapi entah mengapa rasa malas menghampirinya (Kayak author :^)

jadi dia diem anteng aja gitu, sesampai matanya tertuju ke Bocah laki-laki yang kemarin ngajak gelud

dia kelihatan sedang memperhatikan kapal ini, dan sepertinya dia juga sadar tentang keberadaan [Name]. dengan suara lantangnya dia bertanya kepadanya

"Bukankah kamu cewek aneh kemarin?"

tanya nya, tidak sadar dengan apa arti perkataannya itu. seolah ada petir menyambarnya urat di keningnya terbentuk dan mengeras. namun ia memaksa sebuah senyuman agar terlihat ramah. sungguh ramah

"Bukankah sudah kubilang waktu itu? aku ini anggota bajak laut ini, Baka."

"aku tidak terlalu mendengarnya. tapi beneran kamu bajak laut?"

Tanya bocah laki-laki itu dengan begitu semangat, dia terlihat agak berbeda dengan kemarin. Jadi [Name] merilekskan tubuhnya dan bersandar di tangga

wajahnya menatap melas bocah itu, namun membentuk bibirnya menjadi senyuman dan menjawabnya dengan senang hati

"Ya, memangnya kenapa?"

"whoah...cerita-cerita dong! aku mau tau, Shishishi"

"Heeee begitukah? mengapa tidak ke shanks? pria merah itu loh"

"Ha? mboh ah. perempuan putih itu selalu dekat dengannya dan melarangku ke shanks."

"souka...sa, duduklah dan aku akan menceritakan beberapa hal yang aku tahu"

"hontou?! keren!!"

ia pun duduk di sebelahnya dan [Name] mulai bercerita beberapa hal keren yang dia alami selama di Akagami Pirate. Luffy juga kelihatannya anteng gitu, mendengarkan [Name] yang bercerita

mulau dari saat itu,Bocah itu memperkenalkan dirinya sebagai 'Monkey D. Luffy' [Name] dan Luffy jadi tahu satu sama lain walaupun tidak terlalu dekat. juga Uta yang mulai menyadari kedekatan mereka akhirnya ikut campur juga

Luffy menganggap [Name] sama kerennya dengan Shanks, sementara Uta. ia juga menganggapnya keren dan berbakat. hanya saja mungkin karena kenal pertama kali dengan [Name] dia jadi lebih dekat dengannya dibandingkan yang lain

Flashback End



― 🌺 ☁️ ―



[Name] mengelap air matanya yang berkucuran dan merapihkan sedikit rambutnya yang berantakan, tubuhnya tadi serasa sangat lemas tapi sekarang kelihatannya sudah ok

"Hmph...Sa, bagaimana kalau kita-"

bahkan sebelum dia bisa berbicara lebih lanjut. belum saja tadi suasana nya adem, kalem gitu kan

setiba tiba Luffy, Uta. berkelahi tentang siapa yang lebih hebat dalam segala hal

"[Name]-chan itu teman pertamaku. Jadi, aku ini masih lebih hebat darimu."

"Apa katamu?!"

"Yahh..mulai lagi dah."

"Baiklah, akan kutunjukan padamu. [Name] juga ada dipihakku"

"Heeee? aku kan gak ikutan...tapi ya sudahlah."

mereka mulai membandingkan satu sama lain. walaupun [Name] pikir ini tak ada gunanya, tapi apasih yang enggak untuk mereka

jadi dia ikut-ikut saja apa kemauan mereka

Mereka bertiga berdiri dan mulai perbandingannya

"Tanding tinggi badan! [Name]-chan menang!" -Uta

"Emangnya aku setinggi itu ya? oh iya deh" -[Name]

"Tanding keimutan!" -Uta

"Gak ngerti." -Luffy

"Tanding fisik! Aku yang menang Shishi~" -Uta

"Ehhh kamu mah curang!" -Luffy

mereka terlihat bersenang-senang bersama. sesampai dimana Luffy berdiri dan menegakkan tubuhnya

Uta juga [Name] melihat kearahya dengan tatapan heran, apa yang akan dilakukan bocah itu?

"Tanding suara besar! Yaahooo!"

teriak Luffy ke arah angin bebas di sana, Uta memancarkan senyuman. dia juga berdiri dan diam di tepi tebing menunggu Luffy berhenti teriak

Teriakan itu sebentar sih, Uta menarik nafas sedangkan Luffy melihat kearahnya dengan diam

tumben sekali dia anteng. mungkin kali ini dia tak akan kesepian

"Yaa Hoooooo~~"

Bukanlah teriakan yang dikeluarkan Uta melainkan suara lembut lantang yang berhasil menarik perhatian mereka berdua. Uta memang seorang Diva dan seakan dia sudah dilahirkan untuk menjadi seorang Diva

Suara bagusnya sehingga membuat [Name] menutup dramatis mulut dengan tangannya, merasa kagum dengan teman dekatnya

Luffy menyeringai Lebar dan ikut kagum dengan suara Uta yang memang menurutnya keren, dia jago pikirnya

"Huaaaa~ Uta-chan memang pandai dalam Hal seperti itu! aku iri deh~"

"Sōdesu ka? makasih [Name]-chan, hehe"

"Yosh! ayo kita tanding sekali lagi!"

pandangan Uta juga [Name] teralihkan ke Luffy, perlahan Uta menarik tubuhnya kebelakang untuk sedikit melirik Luffy

angin Halus melewati surai-surai rambut mereka [Name] bergumam sesuatu secara perlahan. dia menahan angin yang melewatinya. sebelah matanya terkejap

"Ya ampun, apa kau selalu berlarian seperti ini?"

Tanya Uta, kembali melihat lurus ke samping. Luffy sedikit tersentak namun kembali memperlihatkan seringainya itu

[Name] menepuk dahinya dengan telapaknya, Yaampun. sikapnya memang mirip persis seperti adiknya

"Habisnya bosan kalau diam terus sih!"

"Kamu ini, memang masih anak kecil"

"Setuju"

"Apa sih?!"

Uta menghela nafas dia melepaskan tangannya sedikit ke udara. sama seperti [Name]. ia juga melihat lurus ke luffy dengan tatapan hangat

"Luffy, sadarkah kamu? kamu ini punya banyak tempat kenangan disini ya, kamu pasti nyaman disini..kamu sungguh mirip dengannya."

"Hah?"

Luffy celengak celinguk, tempat kenangan? apa yang dimaksud [Name] itu dia tidak mengerti. namun ia kembali melihat ke arah dua gadis itu

"Benar, lagipula..."

Uta perlahan membalikkan badannya, melihat tepat kaarah matanya dan tersenyum tipis. kemudian matanya merotasi kebawah

"Tempat yang paling nyaman itu ada dalam diri kita sendiri."

setelah mengucapkan perkataan itu, Luffy mengulanginya dan melihat ke dalam bajunya sendiri

"di dalam Diri kita sendiri?"

"Luffy gak gitu."

[Name] menegurnya secara perlahan. kepalanya berputar ke arah Uta, Uta sedikit berlutut dan mengusap-usap rumput di sekitarnya dengan tangannya

dia sungguh anggun jika seperti ini, [Name] sangat terinspirasi olehnya dan mulai membuat kepribadian barunya sendiri saat ia bertemu pertama kali dengannya.

dari awal, sebelum ia bisa bertemu dengan Akagami pirate. dia adalah gadis yang kasar dan tak punya sopan santun. namun setelah bertemu dengan Uta entah kenapa ia merasa bahwa ada titik dimana dia akan bersikap lemah lembut

"Di dalam diriku selalu ada panggung hebat."

Uta kemudian berdiri dan membuka lengannya dengan bebas sembari sedikit melihat ke sekitar

"Padang rumput ini adalah panggungku. Samudera luas ini adalah mimpiku yang tak terbatas!"

seolah mendapat Ide, Luffy dengan wajah tegas kecilnya itu berlari ke Uta dan menatapnya

"Ayo, aku tahu dimana tempat yang ada banyak panggung-mu!"

"Ehh?"

Luffy dengan cepat berlari ke arah hutan, [Name] dan Uta melihat satu sama lain dan mengikutinya dari belakang

Luffy akan membawa mereka berdua, teman-temannya. ke tempat yang tentu mereka akan suka

perhatian banget sih :')



― 🌺 ☁️ ―



Sore hari pun tiba, tidak terasa ternyata mereka. tiga bocah itu sudah berjalan cukup jauh

Terdengar beberapa suara ombak lautan yang saling beradu maupun Burung-burung yang sedang berkicauan.

Uta maupun Luffy berjalan lebih cepat dibandingkan [Name] yang lebih memilih lebih pelan sembari memerhatikan mereka

Tiga bocah itu menaiki tangga dari bukit untuk ke atas, entah kemana Luffy akan memandu mereka

"Shanks kuat ya!"

"Nanio? Kamu saja belum melihat kekuatan Shanks. ah! kalau dipikir-pikir [Name]-chan juga tidak pernah deh"

Luffy yang tiba-tiba saja nyolot berhasil mendapatkan perhatian dua gadis itu. perkataan yang diucapkan Uta memang benar

[Name] melirik sedikit kearah mereka, namun kembali mengejapkan matanya. sebenarnya dia sudah merasa ngantuk tapi takut akan terjadi apa-apa pada mereka, dia ikut aja deh. sambil eksplor dikit lahh

"Aku tahu Shanks yang tidak kamu ketahui! Begitu-begitu, dia punya sisi kekanak-kanakan"

mereka pun sampai di..eh, belum sampai deh. namun terlihat Luffy yang menarik tubuhnya kebelakang untuk melihat mereka

dia tersenyum mengejek mendengar bahwa Shanks itu kekanak-kanakan

di ikuti dengan Ua dan [Name] yang terhenti meliha Luffy yang juga berhenti tepat di depan mereka, [Name] perlahan membuka matanya

"Heee ituu sisi jeleknya dong?"

ucap Luffy menempelkan senyuman mengejek tadi, Uta terdiam sesaat sebelum melangkah kedepan untuk menjawab pernyataan Luffy yang menurutnya konyol

"Menurutku tidak jelek sih. kelihatan Bego malah"

bahkan sebelum Uta yang menjawab pertama kali [Name] memutuskan Speak up pertama. fakta ataupun bukan ada beberapa sisi Shanks yang [Name] tidak suka, itulah alasan mengapa ia bilang Shanks itu ehhh Bego

Uta tersentak dan melihat kebelakang, mendengar ucapan temannya itu dia terlihat murung. melihat ayahnya diejek namun tak apa, toh dia bisa bela kok

ya lagipula Uta tidak pernah mendengar maupun melihat di saat saat Shanks, ayahnya itu menjahili, menggoda, ataupun melakukan hal lainnya pada [Name].

"Tidak kok, malahan sisinya itu manis, tau. hehe"

Cengir Uta merasa bangga, [Name] menghela nafas kemudian berjalan agar sejajar dengan Uta

"Manis itu tidak cocok dengan bajak laut..tapi kalian enak ya! aku juga ingin naik kapal Shanks!"

ucap Luffy dengan penuh semangat, dia membalikkan badannya dan kembali berlari ke depan. Uta kaget dong

"Eh?! Masih jalan lagi?"

"Kenapa, kaki Uta-chan pegal? mau ku gendong?"

"Ah- iyaiya. tidak perlu kok [Name]-chan! hehe..aku masih kuat kok! ayo"

"Heee, ya sudahlah."

Mereka pun berjalan mengikuti Luffy kembali. sembari membicarakan beberapa hal yang masih ada sangkut pautnya dengan Akagami Pirate

sampai pada akhirnya sampai di sebuah tempat Kincir Angin yang sepertinya sudah tidak digunakan lagi alias Terbengkalai

Luffy pun membuka pintu itu dengan perlahan dan cepat masuk ke dalam diiringi dengan sebuah tawaan

Uta juga [Name] masuk mengikutinya, Uta sempat berhenti melihat sekeliling dan melihat beberapa mesin yang sudah lama tidak dipakai. [Name] setiba-tiba menepuk pundaknya dan terkekeh

"Ada apa? apa ada sesuatu yang mengganggu.."

"Ungh, gak apa-apa kok. rasanya agak aneh aja ya..tapi kelihatannya menarik, bukankah begitu [Name]-chan?"

"Iya"

mereka pun berjalan perlahan diatas kayu yang kelihatan rapuh namun juga masih kuat, membuat suara hantekan kaki dengan pelan

Mata Uta menyusuri seiap bagian dalam itu, sedangkan Luffy sudah berada di tangga. sebelum dia bisa berjalan lebih jauh dia membalikkan badannya dan menyengir

"Hey, ternyata kamu tidak terlalu membosankan ya!"

ucap Luffy bermaksud memuji Uta, uta pun tersenyum kembali padanya. bersamaan dengan matanya yang melirik pelan

"Kau juga"

sesudah hal itu. jujur saja [Name] sendiri merasa mereka ini mengobrol banyak dan ia tidak terlalu merasa terganggu. malahan mendengar di belakang mereka

sungguh Deja vu bagi dirinya, dia pun menghela nafas dan terkekeh. kekehan itu terdengar oleh dua orang didepannya itu yang membuat mereka menoleh bingung

dia ini terkekeh mengapa?

"[Name]-chan? kok berhenti"

"[Nickname], kenapa? apa kakimu patah? (sakit)"

"Haha!..hah..tidak-tidak. hiraukan saja diriku ini, lanjutkan saja"

"Hahh?? hiraukan? bagaimana aku bisa menghiraukan teman baikku ini! tehe~"

seakan mereka tahu sesuatu, Uta mulai memeluk salah satu tangan [Name] dan menyeringai senang, merasa ditinggalkan, Luffy juga melakukan hal yang sama.

namun bukan memeluk tangan. melainkan lompat ke atas bahu [Name]

(ganggu bentar. mungkin bakal bingung kayak 'Hah? begimana si luffy bisa naik ke atas pundak [Name]?' Ekhem!..jadi, disini aku anggap keturunan Wano itu orang-orangnya tinggi-tingg ok. jadi aku buat [Name] itu sekitar..135cm, dan aku searching di fandomnya, luffy itu sekitar 91cm. bisa ngebayangin lah ya..sekian, terima gaji)

[Name] sedikit tersentak namun tertaa, kemudian mereka melanjutkan naik ke bagian paling atas



― 🌺 ☁️ ―



di sore yang indah itu mereka melihat sebuah pemandangan indah, juga dengan mereka yang membicarakan banyak hal.

pemandanan sore dengan beberapa kincir angin yang sudah tidak terpakai memanjakan mata mereka.

dua hari pun berlalu, Uta maupun Luffy sedang pergi entah kemana untuk sedikit eksplor, sedangkan [Name] duduk di bar dengan wajah serinya yang hilang. Sia sedang bad mood hari ini

Shanks juga yang lainnya sedang ada disana, minum-minum seperti biasanya, melihat [Name] yang menidurkan kepalanya di meja dengan melas berhasil mengambil perhatian Shanks

ia pun mendekatinya bermaksud untuk menjahili

"[Nickname]! lagi ngapain nih??""

ucanya secara tiba-tiba dengan nada canda, untuk ke dua kalinya disini. wajah [Name] menggelap dan-

*PLAKKK!*

[Name] menggamparnya. Jeki- Shanks pun ngeblank sekejap sebelum seisi bar tertawa dengan kejadian tadi

udah tau dia lagi masa2 murungnya malah di becandain

"Hahahaha!! Okashira! berhentilah menggoda [Name] terus! haha!" -Lucky

"Huft...terjadi lagi..." -Benn

"Pfftt- Hahaha! kapten! kau terlihat konyol! dia benar-benar mempermainkanmu!" -Yassop

"Hehehe...gak akur ya!.."-Bonk

"Hehahahah!!" -Hongo

"Duh..[Name]-chan, kapten-san jadi sakit loh, hmm" -Makino

Makino pun terkekeh sedikit sebelum menyodorkan minuman yang dipesan [name] sebelumnya

ia pun mendecih kesal. bukan rasa marah yang dia rasakan sekarang namun perasaan bimbang.

Shanks meraba-raba pipinya yang terkena gamparan tadi, tidak sakit sih..tapi tetap saja

"Duh...kamu ini jadi agak kasar sekarang ya? Heee padahal saat pertama kali bertemu kamu malu-malu! haha!"

"Berhenti tertawa...mood ku sedang tidak bagus hari ini, Shanks.."

Shanks seketika terhenti dengan tawaan itu, menatap tepat ke arah [Name] yang memang kali ini diem aja. matanya melembut seketika, senyuman terpancar di wajahnya

ia pun meng-istirahatkan telapak tangannya itu di dagu

"Ada apa? cerita aja kali! ingat, aku akan selalu dengar kok"

"Jeki sok asik ih"

*Jleb*

sebuah panah menusuk hati Shanks ditengah senyuman ramahnya itu

tumben-tumbennya [Name] bersikap seperti ini, dia mengusap-usap dada untuk sabar dengan sikapnya ini 

'Huft...sepertinya lagi serius nih, kenapa sih?'

tanya Shanks di hatinya, kemudian mencoba membujuknya sekali lagi. siapa tau dia mau cerita y kan

"Kenapa? lagi ada yang menggangu ya, cerita saja." -Shanks

"Hmm...buat apa kamu peduli.." -[Name]

"Sa, kita memang belum kenal lama namun, aku sudah menganggapmu seperti keluarga loh!" -Shanks

"cerita gak ya..." -[Name]

[Name] memutar bola matanya ke kiri sembari berfikir, haruskah dia cerita? memangnya pria merah ini akan peduli. yntkts

ia menatap refleksi wajahnya di air minumnya. sekarang dirinya sendiri sungguh mirip dengan diri lamanya saat di wano, padahal dia berfikir dia sudah berubah

dia akhirnya memutuskan untuk cerita daripada harus memingkul bebannya sendiri

"Jadi...aku tuh"

"Ohh...kamu pasti sedih ya? sabar aja. namanya juga takdir"

"Aku belum cerita! Shanks Tolol!"

Ahh, rasanya hilang entah kemana mood sedihnya itu. Makino memantau mereka dengan tatapan datar

dia juga tahu kok, dibalik sikap Shanks yang suka sekali menjahili [Name] ia juga sebenarnya ingin membuat kekhawatirannya itu pergi

jadi dia gak salah kok

"Uhm, Aku teringat diriku di..wano, maksudku. aku berharap ingatan maupun kenangan diriku yang lama disana hilang! tapi mengapa hari ini aku teringat kembali.."

"Hmmm, tunggu. kamu dari Wano?!"

"Ehh..iya, Eh. memangnya aku belum cerita?"

salah satu kebiasaanya. Pasti sering lupa untuk bercerita lebih lanjut. bahkan cerita sedikit saja dia lupa

wajahnya nge blank seketika. mengingat dia benar-benar belum bercerita apapun tentang dirinya

"Ohh!.. aku memang belum cerita ya. Sa...lupakah saja apa yang kuceritakan tadi"

"Mana bisa begitu?!"

duhh, akur ya.

"kamu benar dari wano? hee baru tau aku. pantas saja tinggimu lebih dari Uta, ternyata. memangnya apa nama margamu?"

tanya shanks dengan penuh rasa ingin tahu. kalau enggak tahu palingan tempe, Wano ya..mengingatkannya akan Oden yang itu

"Ehm, aku pun baru sadar aku tinggi hehe. oh kalau tentang margaku..sekali lagi, perkenalkan. aku Amesthyta Ni [Name]"


― 🌺 ☁️ ―











pesan Author:

Saa..author hanya ingin memperjelas satu hal. kemarin ada salah satu teman author yang sedikit uhhhh, menyinggung

dia bilan bahwa buku auhor ini payah dll ya karena tidak banyak yang vote

jujur saja Author tidak merasa tersinggung sih :v
Toh dari awal, author membuat buku ini khusus buat Author sendiri tapi salah satu teman author menyarankan untuk mempublikasikan buku ini, berbagi itu indah

jadi ya gak peduli mau dikit atau banyak, Author tetep semangat sama seneng buat buku ini sih :)

yang penting Author sendiri juga gak keberatan untuk nulis dan kalian yang baca juga seneng ygy <3

Lysm Minna! Bye

Continue Reading

You'll Also Like

206K 33.1K 26
Bagaimana jika kamu masuk kedalam dunia novel???? apa yang akan kamu lakukan? . . . . . . "Hehehe...surga duniaaaa"-(Name) . . . . Disclaimer : plutu...
16K 2.1K 20
(Sedang tahap remake!) Erin adalah seorang jurnalis ia berlayar ke lautan untuk mencari seseorang yang ia kenal sejak lama,yaitu ke Grand Line Tetapi...
89.4K 11K 42
⚠️SAMBUNG BOOK 2 (Brigther ?)⚠️ Aku menjadi hero untuk melindungimu. Hanya itu saja. tapi mereka membawaku kedunia yang baru. "Apa makna menjadi Her...
18.9K 1.4K 40
Persahabatan tiga putri pagar bangsa dengan segala perbedaan, usia, kepangkatan, dan pendidikan. Namun jiwa mereka menyatu untuk keberlangsungan menj...