Tok tok tok
Pintu rumah terbuka memperlihatkan Bunda Elly dengan senyuman anggunnya bertanya ke Bibi "Bi Elma ada dirumah gak?"
"Oh nyonya Elma ada bersama Eliza dan Aksa diruang bermain" Jawab Bibi Hena
"Baiklah. Kalau gitu saya kesana Bibi balik lagi kerjanya" Ucap Bunda Elly lalu pergi
Bibi Hena sudah tau jika Kakak nyonya itu datang kerumah ini pasti ada sesuatu yang mau dibicarakan penting
Bibi Hena balik kembali ke dapur buat masak siamg untuk nyonya dan tuan nya
"Mah liat in..." Kata Aksa terpotong saat pintu bermainnya ada yang ketok
"Sebentar ya sayang mama bukain pintunya" Tante Elma pun berdiri dan berjalan kearah pintu tersebut, Setelah dibuka pintunya Tante Elma kaget saat kakak datang kemari
Perasaan Tante Elma campur aduk saat melihat wajah Bunda Elly tak seperti biasanya, Tante Elma mulai bicara "Ada apa kaka kemari?" Bertanya Tante Elma sedikit gelagap
"Ikut kakak sebentar, Ada satu pertanyaan yang harus kakak tanya kepadamu"
Tante Elma mengangguk dengan gelisah, Lantas Tante Elma menatap belakang melihat anak-anaknya sedang bermain dan ucap "Kalian gapapa Mama tinggal sendiri? Mama gak akan lama sama Tante Elly"
Aksa dan Eliza pun menganggukkan kepalanya, Tante Elma melihat anak-anaknya setuju pun pergi mengikuti sang kakak dari belakang
(Ruangan rahasia)
Saat telah sampai disuatu ruangan yang pasti ruangan tersebut hanya tau keluarga tidak termasuk anak-anak mereka tau soal ruangannya
"Elma Saydnely jelaskan kepada saya tentang rahasia 18 tahun yang lalu dan kenapa bisa Awan mengetahui ini semua?" Tanya Elly sedikit keras
"Kak.. Saya tau saya salah, Tapi Awan juga berhak tau rahasia ini kak, Ga selamanya Awan gak tau, Awan pasti akan curiga kepada keluarga Viora mamahnya Kiara. Dan pastinya Awan akan mencari informasi sendiri terkait rahasia ini, Saya juga gak tega melihat Awan akan sesedih itu.. Kakak tau sendiri bukan? Awan anaknya akan mencari semua informasi keluarga kita? Awan anaknya pintar kak, Cepat atau lambat Awan bakal tau" Getar suara Tante Elma, Tentu Bunda Elly terdiam. Bunda Elly tau kalo anak satu-satunya itu gak akan diam untuk rahasia keluarga nya sendiri, Awan akan mencari letak segi dan detail keluarga sendiri nya jika mencari tau sendiri Awan
"Kak mana ada adek sendiri melihat ponakannya sedih, Kak tau? Saat Saya menjelaskan semuanya saya ikut sedih. Karena apa? Karena saya gak kuat melihat ponakan saya sedih" Ucap lanjut Tante Elma
Bunda Elly tak berkutik berbicara dirinya menarik adeknya tersebut kedalam pelukannya
Mereka berdua saling memeluk kuat satu sama lain
"Maafin saya juga karna saya terlalu egois, Agar Awan gak ngetahuinya. Sekarang Awan hanya menatap sinis dan ketus kepada Arlino.. Hati saya sakit melihat Ayah dan anak berjaga jarak tidak seperti dahulu, Seharusnya sejak dulu saya menolak pernikahan Viora dan Arlino" Menyalahkan dirinya sendiri, Tante Elma menenangkan Bunda Elly
"Kak ini bukan salah kakak sepenuhnya. Ini sudah takdir, Tapi saya melihat sorotan matanya Kiara keliatan ada kebencian terhadap Awan"
"Bagaimana kamu tau?" Mengerut Alisnya
"Sejak Kiara datang waktu hari lalu"
"Kita harus jagain Awan takut Kiara berbuat di luar dugaan kita,"
"Pasti kak, Saya akan menyuruh Langit sama temanmya yang lain supaya jagain Awan dan percaya sama Awan dari fitnah dan tuduhan Kiara." Ujarnya
"Iya. Sebentar ini jam berapa?"
Tante Elma menatap jam tangannya, Dan melepas pelukan Bunda Elly "Sudah jam 12 siang, Mari kita makan siang bersama" Ajak Tante Elma pada Bunda Elly
"Mari" Membalas Ajakan Tante Elma
Disisi lain
Ting
Notif handphone Awan berbunyi, Cepat-cepat Awan membuka notif tersebut dari siapa
"Bumi? Dia chat gue? Ada keperluan apa Bumi chat?" Tanyanya sendiri sambil menatap layar handphone nya
Gue bales ga ya? Bales aja deh, tapi tunggu.. Tunggu sejam dulu kali ye gue balesnya biar di kira sibuk? Tau lah anying gue bales ae
(Jam salfok jamnya!)
"Bjirr mau ngajk gue jalan" Terkejutnya
Gue terima apa engga? Kalau nolak gaenak gue, yaudah terima
(Jangan salfok jamnya!)
"Baju gue masih ada yang bagus kaga yaa? Coba gue lihat sekarang deng takut engga ada berabe" Dumel Awan segera bergerak kearah rak lemarinya
Awan setelah ngeliat bajunya masih pada bagus pun senyum dan mengambil salah satu outfit
"Bentar ini jam berapa?" Menoleh natap dinding yang ada jam nya, Lalu Awan kembali menatap bajunya itu "Masih lama, Dah ah gue bersih-bersih kamar ae." Ujar Awan
Bersambung.....
PART INI SERU GAA? MAAF YAA GUYS AKU JARANG UP, MAAF JUGA MASIH ADA KESALAHAN DAN BELUM NYAMBUNG ALUR CERITANYA😁
Continue or not?
Bumi&Awan
Bumi&Kiara
Jangan lupa untuk vote dan komen untuk ngehargai karya aku🤗
#TBC