Lost sheep.

By DesiNataliaSilaban9

290 190 36

cinta bisa saja menjadi segalanya untuk saling berbagi memori hidup. namun pendewasaan dari setiap masing-mas... More

prolog.
bab 1
berubah?
para orangtua.
kebiasaan baru??
7
back home
9
10
back to home 2

cuti

22 21 0
By DesiNataliaSilaban9

Keringat yang menggangu penglihatannya berhasil membuat Jo yang sedang bermain futsal berhenti dan berjalan kepinggir lapangan tempat tas dan barang-barangnya berada.

"Kenapa?? Mau istirahat dulu?" Tanya salah satu temannya
"Gapapa cuman sedikit perih mata gue, kena keringat" jawabnya lalu meraih botol minum mineral yang ada di sampingnya.

"Yaudah. Thanks ya guys hari ini gue cabut duluan" sahut yang lain sambil meraih barang-barangnya lalu bersalaman  diikuti yang lainnya.

"Mark."  Jo memanggil sahabatnya itu yang masih duduk santai menikmati minumannya

"Ya?"

"Belum pulang?"
"Emang kenapa? Ada yang penting?"

"Engga. Mau nanya doang"
"Ah... Basi pertanyaan lu"  ujar Mark lalu mengenakan jaketnya dan menenteng sepatunya berjalan menuju parkiran motornya.

"Yaelah namanya juga lagi nanya. siapa tau mau mampir dulu"

"Mau mampir kemana lu jam segini?. Stres lu"

Mendengar ucapan Mark , Jo spontan melihat jam tangannya yang menunjukkan jam 18:07
Lalu beralih mencari ponsel didalam tas.

Setelah menemukan ponselnya Jo melihat ada panggilan tak terjawab dari Flo. Lalu mencoba menghubungi balik namun tidak ada jawaban.

"Mark."

Mark yang sedang memasukkan sepatunya ke jok motor, Mendengar namanya dipanggil lagi  hanya menoleh dan menaikkan alisnya seolah bertanya.

"Tolong. Hubungi Flo dong panggilan gue gak diangkat"

"Mulai lagi kan."  Ujar Mark yang udah paham dengan kecerobohan sahabatnya itu.  Mark tau situasi kalo sahabat dan istrinya itu sedang tidak baik-baik saja.

Dan dia tau kalo Jo itu kadang ceroboh dia bisa saja mengingatkan sahabat nya itu contohnya sekarang ini dalam memberi kabar istrinya tapi, itu tidak selalu bisa dia lakukan karena kadang aktifitas diluar mereka kadang tidak selalu sama.

Jadi dalam proses perbaikan diri itu pokok dan utamanya adalah diri sendiri.

"Gue benar-benar lupa Mark gara-gara tadi buru-buru"  

"Gak diangkat "  ujar Mark yang mencoba menghubungi Flo.

"Yaudah. Thanks ya gue cabut dulu"

"Hati-hati "

Tanpa menghiraukan Mark lagi Jo langsung melesat pergi.
"Percuma juga buru-buru palingan kejebak macet tuh nanti " gumam Mark yang memang sudah kebiasaan di kota itu setiap magrib.

***

Jo memasuki apartemen mereka dan apartemen terlihat sepi. Jika seperti ini dia nyakin sang istri pasti ada dikamar.
Sebelum berjalan ke ke kamar, Jo terlebih dahulu meletakkan bawaannya di meja depan Tv.

Jo mendekati ranjang yang disana Flo sedang tertidur pulas. Dia dapat lihat gerakan naik turun tubuh sang istri.
Jo berjalan menuju sang istri menatap lekat wajah lelapnya.

"Sampai ketiduran yah nunggunya? Maaf ay" gumamnya sembari mengecup singkat kening Flo.

"Hay calon bayi papa... baik-baik disana yah kita sama-sama jagain mama yah" ucap Jo yang mengajak perut Flo ngobrol dan sesekali mengelus perut sang istri.

Jo memilih duduk di bawah untuk lebih leluasa memperhatikan wajah sang istri yang posisinya tidurnya menyamping. Dan dengan setia mengelus-elus perut Flo.

Suara erangan Flo membuat Jo sedikit khawatir karena takutnya dia mengganggu tidurnya.

"Kamu udah pulang?"

"U-dah ay."

"Maaf ay udah  buat kamu nungguin ya sampe ketiduran dan tanpa ngasih kabar dulu."

Flo mengatur posisinya dan mulai menatap sang suami dengan lekat.

"Dari mana?"
"Main futsal di tempat biasa"

"Kamu sekarang hobinya pergi gak jelas dan susah dihubungi yah" ujar Flo dengan nada biasa namun tidak dengan Jo yang mulai khawatir.

"Maaf ay. Aku benar-benar lupa"
"Bisa aku peluk bentar gak?"
Pertanyaan Flo membuat Jordan bigung namun segera membalas pelukan Flo yang sudah memeluknya terlebih dahulu.

"Aku kangen banget sama kamu Jo"
Jo tersenyum bahagia mendengar ucapan Flo Namun ada rasa bersalah yang ikut mendominasi.

"Apalagi aku ay. Tapi itu kamu serius kangen?"

"Bukan aku. Calon bayinya yang kangen dari siang gak enak banget bawaannya "

Jo melepaskan pelukannya lalu mensejajarkan tubuhnya ke perut Flo yang sudah berdiri sejak tadi.

"Oh... Anak papa kangen? Maaf ya sayang udah buat kamu nungguin lama" ujar Jo sambil mengelus perut Flo lalu mengecupnya berkali-kali.

"Udah Jo. Pegal berdiri dari tadi."
"Udah ya sayang. Mama udah capek berdirinya, nanti lagi yah" ujar Jo lalu kembali berdiri menatap Flo.

"Kenapa?" Tanya Flo yang tidak suka ditatap.

"Jadi mamanya gak kangen juga?"
"Gak usah kepedean deh Jo"

"Tapi aku kangen banget sama istrinya aku ini" seru Jo lalu memeluk Flo dengan sigap tanpa menghiraukan ocehan Flo.

"I love you ibu anak-anakku" bisik Jo tepat ditelinga Flo dan dia dapat merasakan nafas Jo pada kulitnya.

"Aku lapar makanan, bukan lapar ucapan manis kamu Jo" balas flo yang membuyarkan harapan Jo untuk membuat suasana romantis.

"Gak mau balas gitu? I love you too ayah anak-anakku..."

"Mau di balas?" Tanya Flo dan di angguk i cepat oleh Jo.
Flo mencubit perut Jo sedikit kencang yang membuat sang empunya meringis kesakitan.

" Sakit ay..."
"Itu balasan kalo kamu buat aku khawatir dengan  alasan tidak jelas kamu itu Jo" jawab Flo lalu pergi meninggalkan Jo.

***

" Kamu mau masak yah ay?" Tanya Jo yang sudah terlihat segar karena mandi, memasuki dapur dan mengambil gelas buat minum.

"Enggak. Cuman rebus mie doang"
"Emang tebus mie gak termasuk kategori memasak?"

"Perasaan dari tadi kamu cuman bertanya aja deh" jengah Flo.

"Hehehe masa gitu aja kesal sih. Tapi aku udah pesan makan tadi" ujar Jo menatap takut ke istrinya itu.

"Apaan sih Jo. Kamu tau kan kita harus berhemat buat mencukupi kebutuhan kita sehari-harinya"

"Sekali-kali gak papa ay..."
"Aku gak mau yah kamu trus minta-minta dari mama papa untuk kebutuhan kita."

"Gapapa ay. Mereka juga bilang kalo butuh apa-apa bilang aja"

"Iya. Tapi setidaknya kita harus cukup dengan apa yang diberikan. Jangan apa-apa minta. Ingat kita udah menikah "

"Iya ay. Tapi ak.... Tunggu aku ambil pesanannya dulu " Jo pergi mengambil pesanan meninggalkan Flo yang menatap masakannya tak selera.

Tak berselang lama Jo kembali dengan membawa makanan pesanannya namun seseorang mengikutinya memasuki dapur.

"Hay Flo..." Sapa Mark
"Eh... Hay Mark mau ajak Jo keluar yah?" Tanya Flo yang memang sudah hafal kebiasaan dua orang yang di hadapannya ini

"Makan aja dulu daripada makan diluar nanti. Mending disini Kebetulan dia pesan makanan" lanjutnya sambil membuang mienya membereskan berkas memasaknya.

"Iya gue makan. Tapi gue gak mau ajak Jo keluar"

"Oh..."

"Gue numpang makan bareng kalian yah... Gapapa kan?? Gue bawa makanan kesukaan Lo tuh"

"Gapapa kan ay??. Kasian Mark tau sendiri kan kalo dia gak bisa makan sendirian "

"Makasih Mark. Tapi gak papa Gue tinggal yah mau istirahat. ngantuk berat nih" balas Flo tidak enak hati dan diangguki oleh Mark.

"Yaudah gapapa Flo, selamat istirahat bumil" ucap Mark dan langsung ditatap permusuhan oleh Jo.

"Istri gue..." Sahut Jo sembari menyiapkan soto ayam miliknya.

"Iya Mark. Selamat makan juga yah" balas Flo lalu berjalan keluar dari dari dapur.

"Ini istri Gue Ngapain juga sih harus menyahut si kepala bangunan ini?" Batin Jo yang mulai menikmati makanannya.

"Punya gue mana?" Tanya Mark yang melihat sahabatnya itu sudah menikmati makanannya tanpa basa-basi padanya.

"Siapin sendirilah."

"Gak tau berterimakasih. Udah gue yang bawain nyiapin aja gak bisa"

"Gue tuan rumah"

"Lo nyadar .tapi Maka dari itu!"

"Suka-suka pemilik rumah dong"
"Bodo ah." Kesal Mark lalu menyiapkan makanannya sendiri.

Sedangkan Flo yang di kamar dapat mendengarkan dengan jelas apa yang sedang diperdebatkan dua sahabat itu. Namun memilih memainkan ponselnya karena dia tau keduanya akan lupa waktu jika sudah bersama.

***


Yeei.... Udah part 6 aja nih
Makasih yah yang udah mau mampir dan ninggalin jejaknya. Itu sangat berharga buat author ya.

Bantu authornya makin semangat yah ka
Jaga kesehatan selalu tuhan memberkati 🙏

Oh iya author punya beberapa cerita lainnya loh yuk mampir juga ke sana siapa tau menyukai cerita lainnya soalnya ada yang on going dan udah selesai kok.😁😁

Bye bye sampai jumpa di part selanjutnya

Jakarta, 19 Januari 2024

Continue Reading

You'll Also Like

582K 54.7K 44
Demi menghindari sebuah aib, Gus Afkar terpaksa dinikahkan dengan ustadzah Fiza, perempuan yang lebih dewasa darinya. Gus Afkar tidak menyukai Fiza...
98.3K 6.4K 21
"Hestama berhak tahu kalau ada bagian dari dia yang hidup di dalam rahim lo, Run." Cinta mereka tidak setara. Pernikahan mereka diambang perceraian...
57.1K 10K 39
Edisi BeckFreen...
71.4K 12.1K 49
Ketika hidup seorang SHANILA ADIRA yang hancur semenjak Ibu dan Adik tersayang nya harus meninggalkan nya karena kecelakaan mobil beruntun, Tiba-tiba...