"Bunyi hp siapa? Sayang?"
"Bentar ya sayang, Awan nelpon aku" Berdiri dari sofa
(Gambaran sebelum Awan nelfon)
"Iya kenapa sayang?"
"...."
"...."
"Kemarin gua ke rs tapi cuman sebentar karena ada urusan mendadak"
"...."
"Gua beneran sayang gak lagi bohong"
"...."
"Diusahain ya sayang gua kesana"
"...."
"Heem aku matiin telfon nya Mama sudah minta pulang" Matikan telpon disaat Awan mau bicara lagi
Kiara lekas berdiri disaat Bumi selesai telfonannya
"Sudah selesai telfonan sama Awan?" Tanya Kiara ketus
"Sudah, Hei kamu kenapa sayang? Kenapa cemberut? Aku cuman bohongan bilang ke Awan kalo aku mau kesana" Tersenyum miring hadap wajah Kiara
"Iya aku percaya, So? Temeni aku shopping?"
"Heem" Mengangguki ucapan Kiara
Kiara tersenyum puas saat kemauan nya di turuti oleh Bumi
ଓ ̄ ̄ ̄ଓ
Langit yang lagi dimall bersama teman-temannya untuk mencari baju buat Awan
Tak sengaja salah satu dari temannya melihat Bumi bersemesraan
"Bentar. Bukannya itu Bumi ya? Sebelahnya siapa? Gak mungkin dong Awan" Ucap Bintang, Dan saat itu Langit dan lainnya berhenti
Mata Langit mentajamkan sebelah kanan nya
"Jadi alesannya cuman nemeni sampah hidup dibanding adek gua?" Batin Langit yang lagi berusaha menahan emosionalnya
"Difoto, Saat waktu tepat kasih lihat Awan" Ujar Langit dengan suruh Bintang foto mereka berdua
"Sudah gua foto" Ujar Bintang
(Bayangan Bumi dan Kiara)
"Kita pergi sumpek gua ngeliat dua sampah hidup" Kaindra pergi dulu ketimbang teman lainnya
"Aelah kebiasaan nih anak" Jaegar menyusul Kaindra setelah itu baru Bintang sama Langit menyusul mereka berdua yang sudah jalan dahulu
ଓ ̄ ̄ ̄ଓ
"Bumi mau kesini Wa?" Tanya Laut
"Diusahain kata Bumi mau kesini" Lesu Awan
"Lu jangan lesu cuma satu pria doang. Masih banyak pria luaran sama Wa" Sania menyadarkan Awan biar tidak terlalu mengejar dan cinta Bumi
"Susah sayy kalo Awan maunya pria brengsek kayak Bumi mah"
"Bumi gak brengsek Laut!" Tegur Awan
"Keras kepala kali lo ini, Lo jangan buta hal cinta. Inget kisah percintaan gua sama crush susah, Beda perasaan" Laut malah dikit curhat
"Yaelah bukan lu doang pea gue juga beda perasaan, beda agama ama laki korea gue" Peringati Laut saat dirinya dan biasnya mustahil
"Heh lo sama opah-opah korea lo itu mustahil goblok" Ocehan dari Laut tak suka jika Sania mulai membicarakan tentang korea-korea
"Gak usah begitu ye ntar awas kepincut sama cowok gue disana"
"Gua gak bakal kepincut sama cowok seperti itu aelah"
"Lu belum sih kena peletnya haechan, jaehyun, jaemin, jeno. Kena peletnya mampus"
"Tch bodoamat"
"Sudah diem kalian berdua! Kuping gue panas denger debatan kalian! Orang lagi sakit bukannya sembuh malah gak sembuh-sembuh denger debatan kalian!" Akhirnya buka suara, Awan sudah tidak kuat menghadapi debatan Sani dan Laut
"Dia duluan Wa bukan gue!" Tidak mau salah
"Dieh klo lo dluan bjir"
"Udah-udah kalian berdua yang salah!" Menutup kupingnya
"Lihat noh Awan sampai tutup kuping gara-gara lo"
"Bukan gue Laut!" Ngegas Sania
"Bacot"
"yaAllah salah gue apa punya dua makhluk idup kayak mereka" Renungi kesalahan yang ia perbuatan sambil mengingat-ingat kesalahan apa Awan sudah berbuat
Tok tok tok
"Masuk woi gausah ngetuk"
"Lah ada apa ini? Awan lo kenapa?"
"Tanyakan kepada dua makhluk ini ndra"
"Lo berdua bikin keributan apa?"
"Laut duluan bahas tentang crushnya ga berhenti-henti" Ngelunjuk tangan ke Laut
"Bener begitu?"
"Enggak!"
"Jadi yang bener yang mana jika kalian tidak mau mengaku?" Kaindra mulai kebingungan dan alis satunya naik
"Kami yang salah. Maafkan"
"Aish kalian ini" Mengusap jidatnya
"Tau ah gua males sama kalian." Jaegar pun membuka suara
"Maafnya ke Awan bukan kita"
"Maafin kita ya Awan, Karna kita istirahat lo keganggu"
"Iya gue maafin"
"Timacii Awan baekk hati" Ucap Sanie memeluk Awan
"Heh! Gua juga mau ikut pelukan"
"Yaudah sini" Ajaknya
"Terimakasih Tuhan dua makhluk ini akhirnya gak berantem lagi" Menghela lega, Berpindah dengan Langit yang masih kepikiran Bumi dan Kiara tadi mall
"Woi Ngit napa diem ae"
"Ah gkpp, Gua izin ke wc"
"Iyaa"
Ting
Handphone smartphone Awan berdering
"Eh Wa ad yg Bunda lo chat" Ujar Laut
"Bentar-bentar"
(Isi room chat)
"Ooh"
"Kenapa Wa?"
"Bunda dan Ayah gue mau kesini, Biasa ngeliat gue"
"Gua kira apa" Paham yng Awan ucapkan
Bersambung.....
GUYS SAMPE SINI DULU ALUR NYA, MAAF YA MASIH BANYAK SALAH DAN MAAF JUGA JRG UP. BESOK-BESOK AKU UP LEBIH CEPET SUPAYA KALIAN SEPUASNYA BISA BACA CERITA AKUU🤗ෆ╹ .̮ ╹ෆ
Continue or not?
Bumi&Awan
Bumi&Kiara
Jangan lupa vote dan komen supaya ngehargai karya aku, terimakasih 😁🥰
#TBC