Cellyn sampai di sekolah dan sekarang ia masih berada dalam mobil nya, tak jauh dari ia parkir ia melihat sebuah mobil yang sedang bergoyang. hampir setengah jam ia menunggu akhirnya mobil itu sudah tidak bergoyang, dan keluarlah murid perempuan yang merapihkan seragam nya dan disusul dengan seorang pria yang tak lain adalah guru olaraga nya.
Apa yang mereka lakukan di mobil hingga membuat mobil itu bergoyang? ia melihat surya membuang sesuatu ke dalam tong sampah dan berjalan meninggal kan siswi yang sedang merapihkan menampilan nya.
Ia turun ketika siswi itu menjauh dari mobil surya, tak lupa ia mengambil pilok yang ia pakai untuk meneror ivana dari dasbor mobil nya. ia melihat sekeliling masih aman, ia berjalan menuju tong sampah ia menyerengit jijik ketika melihat sebuah kon*om yang dimana sudah terdapat cairan.
"Gatau malu"
Cellyn beralih ke kaca mobil surya dan mengukir tulisan yang memang cocok untuk pencinta lubang itu. ia tersenyum tipis saat ikiran di mobil surya sangat jelas disana ada 'CABUL'
Tulisan itu tertulis sangat besar di mobil surya, ia pun tersenyum puas dengan hasil karya nya.
"Cakep banget tulisan nya"
Cellyn tergelonjak kaget ketika mendengar suara seseorang, saat berbalik ia menghela nafas karena orang itu adalah guitar.
"Ck! lo ngagetin gue aja" Cetus nya sambil mengelus dada nya.
Guitar hanya terkekeh melihat wajah panik cellyn, ia pun mendekati cellyn dan mengambil sebuah pilok yang berada di tangan cellyn. ia menambah tulisan di mobil surya dengan bertulisan 'Surya Si Pencinta Lubang' kira-kira begitulah yang di tulis guitar.
Setelah menulis guitar memberikan lagi ke cellyn "buang aja" Kata cellyn.
Guitar mengangguk lalu membuang ke tong sampah tepat dimana surya membuang sisa bercinta nya, ia dan guitar beriringan menuju ke kelas. dapat di lihat beberapa pasang mata menatap cellyn heran, dan sebagian menatap guitar tajam.
"Mereka temanan ya?"
"Gue denger juga mereka duduk bareng"
"Fiks temenan"
"Ko cellyn mau temenan ama kriminal"
Kira-kira begitulah yang ia dengar dari siswa-siswi lain, tapi ia tidak mempedulikan hal itu. tiba-tiba guitar menghentikan langkah nya hal itu juga membuat cellyn berhenti dan menatap guitar bingung.
"Lo jalan duluan aja, karena gue nama lo jadi ikutan jelek" Ujar guitar jujur saja celotehan mereka mengganggu nya, bukan karena nama nya tapi karena nama cellyn yang juga ikutan jelek.
"Enggak usah alay! ayo"
Guitar mengangguk lalu kembali melanjutkan jalan nya menuju kelas baru sampai depan pintu ia di suguhkan orang yang membuat nya malas, ia melihat ketiga siswa yang ia saja tidak tahu namanya walaupun sekelas menghadang mereka.
"Widihh baru dateng ni abang ganteng" Kata pria berbadan besar sambil membenarkan dasi guitar.
"Minggir" Balas guitar dingin.
"Santay dong puh"
"Ajarin kita ngebunuh orang dong puh sepuh"
Guitar emosi mendengar itu "GUE BUKAN PEMBUNUH" Teriak nya emosi, ia pun langsung mendorong pria berbadan besar itu lalu memukul nya hingga pria itu terkapar.
Kelas semakin ricuh karena guitar sendiri melawan 3 orang, banyak siswa yang ingin membantu 3 orang itu tetapi cellyn lebih dulu menghadang nya.
"Lo bantu dia, lo lawan gue dulu" Ujar nya, para siswa itu pun akhirnya mundur tidak ada yang berani melawan cellyn bukan karena takut tetapi karena dari segi apapun cellyn bukan lawan mereka.
Bugh
Brak
Plak
Bugh
Cellyn hanya tersenyum miring melihat kejadian ini, ia melihat sisi ganas guitar sekarang. biarlah orang lain melihat kalau guitar bukan orang yang mudah di olok dengan begitu mereka akan mikir dua kali ketika mau menyudutkan guitar.
"STOP ADA APA INI?" Mata mereka teralihkan ketika bram sudah berada di depan pintu, cellyn mendelik malas karena tua bangka ini kenapa cepat sekali datang nya.
"Ganggu aja" Ia pun beralih menarik kerah belakang guitar agar pria itu berhenti memukuli para pria berbadan besar berotak kecil itu, dan berhasil.
Guitar masih mencoba menahan emosi nya, lengan nya juga di tahan cellyn agar guitar tidak lanjut menghabisi ketiga pria tadi.
Bram masuk ke dalam kelas dengan di kawal dengan beberapa guru termaksud surya disana, bram memerintahkan satpam untuk membawa ketiga pria ini kerumah sakit. setelah melihat ketiga nya sudah di bawa barulah ia mengunci pintu kelas cellyn.
"SEMUA DUDUK DI TEMPAT MASING-MASING" Perintah nya dengan nada membentak.
Semua duduk termaksud cellyn dan guitar, mereka semua takut dengan bentakkan bram karena ini pertama kali nya mereka melihat bram semarah ini.
"KENAPA ADA KERIBUTAN DI KELAS INI?"
Semua diam tidak ada yang menjawab, bram menghela nafas nya gusar lalu beralih menatap guitar "Guitar! katakan apa yang terjadi sampai kamu berantem dengan ketiga teman mu"
"Dia menghina saya sebagai pembunuh pak" Balas nya dengan nafas yang masih memburu.
"Tapi kan kamu memang pem-"
"Eh diem lo cabul" Sela cellyn sebelum surya melanjutkan perkataan nya.
Surya membulatkan mata nya mendengar ucapan cellyn, ia berfikir apakah gadis itu mengetahui nya?
"CELLYN DIAM" Bentak bram.
Cellyn mengangkat bahu nya acuh lalu diam.
"Dan kalian juga! kenapa diam saat teman kalian ada yang bertengkar?"
"Cellyn menghadang kami saat mau melerai pak"
"Benar gadis itu tidak membiarkan kami membantu mereka"
Lagi-lagi cellyn!, bram hampir di buat mati oleh tingkah gadis licik ini.
"Cellyn coba jelaskan apa maksud kamu menghadang mereka yang mau melerai"
"Ck dia bukan mau bantu pak! dia itu mau ngeroyok guitar, masa gitu aja enggak tahu"
Yang dikatakan cellyn memang benar mereka memang tidak berniat untuk melerai, tapi ingin mengkroyok guitar mereka kesal karena teman mereka di buat tidak berdaya jadi mereka berinisiatif untuk membuat guitar tak berdaya juga.
"Benar itu arden?" Tanya bram pada salah satu murid yang tadi di cegah cellyn.
"Bo-bohong pak" Elak nya, mereka tidak mungkin mengatakan sebenarnya.
"Kamu dengar kan cellyn?"
Cellyn memainkan kuku nya mendengar itu "coba bapak cek benda tajam di balik baju nya" Balas nya santay.
Mereka semua sontak menatap ke arah arden, sedangkan arden sendiri sudah mati kutu di buat nya. bagaimana cellyn tahu bahwa ia menyembunyikan cutter di balik baju nya.
"Arden kedepan"
Ia panik bukan main saat bram memerintahkan nya kedepan untuk membuktikan apa benar ucapan cellyn, ia berdiri tapi sebelum itu ia mengambil cutter nya dan mengoper ke teman sebangku nya agar pas di cek tidak ada bukti dan cellyn yang di salahkan.
"Temen sebangku nya juga di cek pa"
Deg
Arden memberhentikan langkah nya ketika cellyn lagi-lagi membuatnya mati kutu, seno teman sebangku arden meneguk ludah nya kasar tahu begini ia tidak mau menyembunyikan barang ini.
"Yasudah kalian berdua kedepan"
Seno dan arden maju kedepan dengan muka tertunduk ke lantai, bram meminta surya dan dewa untuk mengecek kedua murid nya dan senjata tersebut di temukan di saku Seno.
Mereka menganga di buat nya termaksud guitar juga, ia tidak menyangka apa yang di lihat cellyn memang benar ada nya.
"Ini bukan punya saya pak tapi punya arden"
Arden menggeleng mengelak "bukan pak, ini punya seno bukti nya saja ada di saku seno"
Seno dan arden saling melempar tuduhan, hal itu membuat cellyn tersenyum miring melihat kedua orang bodoh saling menyalahkan.
Guitar tak habis fikir dengan otak cellyn, ia sampai berfikir kira-kira berapa IQ gadis itu?
"KALIAN BERDUA IKUT BAPAK KE RUANG GURU DAN KAMU GUITAR JANGAN DI ULANGI LAGI" Ujar bram lalu keluar kelas diikuti guru-guru dan kedua murid yang masih saling melontarkan tuduhan tadi.
"Lo keren banget lyn" Pekik gadis berambut blonde.
"Ngaku lo! lo punya mata batin kan"
"Keren banget asli"
"Keren darimana anjir! dia bikin Seno dan arden di panggil ke ruang guru, sedangkan si pelaku di biarin gitu aja"
"Tau gila lo pada!"
"Biarin si gue gaperduli yang penting cellyn keren banget"
"STRES"
Jam pulang sekolah telah tiba sebagian murid-murid sudah mulai meninggalkan sekolah, surya baru saja kelar mendata nilai murid-murid nya. saat ia kembali ke mobil ia di kejutkan dengan penampakkan mobil nya yang sudah banyak coretan yang di coret dengan pilok.
Ia sangat tahu ulah siapa ini semua, ia berteriak kesal "CELLYNNNNN" Teriak nya prustasi,
Sedangkan cellyn dan guitar yang memang masih berada di sekolah menyaksikan kekesalan surya, akibat ulah nya dan guitar pria cabul itu pasti bingung sekarang. surya tidak mungkin pulang menggunakan mobil nya itu, bisa-bisa di jalan ia akan menjadi bahan tontonan.
"Tos dulu" Ajak guitar.
Cellyn mengangguk lalu mulai bertosan, anggap saja ini sebagai sedikit teguran untuk surya agar bersiap untuk ganjaran selanjutnya.
🎗🎗🎗
Part ini agak gaje, komen kalau ada yang typo
Btw kek nya gua hampir tiap hari ga si upload nya?
Vote jika jempol kalian masih berfungsi