Ikhtiar Cinta

By Fadhillah_10

227K 12.9K 2.3K

Spin off: Imam untuk Ara cover by pinterest follow dulu sebelum membaca.... ** Hari pernikahan adalah hari ya... More

prolog
1. Sakit
2.Hukuman
3. Rasa apa ini?
4. tidak setuju
5. Ning Amira
6. kagum
7.Rasa yang tersimpan
9.cinta itu rumit
10. Maaf (untuk rasa yang tidak mampu di sampaikan)
11.kisah mereka
12. perubahan
13. Mendadak
14. katakan ini hanya mimpi
15. cinta pertama saya
16. Saya merindukan Allah
17. Cinta dan Fakta
18. Sisi Manis
19. Dua cerita, satu buku
20. Lingkaran permainan
21. Masa lalu mereka
22. Gus??
23. Calon penerus pesantren
24. Mengukir mimpi indah
25. Masing-masing warna
26. Berubah?
27. Perjodohan?
28. Ngambek
PO BUKU
Vote Cover (Imam untuk Ara)
Open PO!!

8.memendam rasa

7K 432 9
By Fadhillah_10

Assalamualaikum semua nyaa...

Squel cerita 'imam untuk Ara'

Selamat datang di cerita Nadil...
Tinggalkan jejak vote dan komen kalian di chapter ini...

Jangan jadi readers gelap!

Aku lagi kena writers block...minta support kalian ya... Aku izin vakum sementara tapi tenang aja aku up tiga chapter malam ini dan aku tunggu vote komen kalian!!!

**

memang tidak menunjukkan rasa suka,namun terang-terangan aku berdoa kepada allah untuk meminta mu dalam sepertiga malam ku -gus fatih-

jika kemarin gus fatih di tinggal oleh zahra,maka hari ini zahra lah yang di tinggal oleh gus fatih...meski seharusnya gus fatih tidak perlu ikut karena ada gus ihsan namun putra bungsu Bu nyai aisyah ini cukup beruntung untuk menemani syifa...karena gus ihsan harus menetap di ndalem...orang tua ning zifah telah tiba jam tiga dini hari...untuk memberi tahukan bahwa pernikahan mereka tidak dapat di lanjut kan...ralat pernikahan gus ihsan dan ning zifah,karena kondisi ning zifah yang terus menerus menurun

"kuat ya bang"ucap gus fatih menepuk bahu sang kakak

gus ihsan menghapus kasar air matanya..matanya memanas menahan rasa sesak di dada nya,gadis yang ia tunggu-tunggu kesadarannya malah memberi kabar buruk untuknya yang sangat menunggu kesembuhan gadis itu

"gus,putri saya memiliki persen yang sedikit untuk hidup"lirih ibu ning zifah menangis di pelukan sang suami

"Ibu bukan tuhan!"tegas gus ihsan dengan nada bergetar,ia lemah soal gadis-nya

"relakan putri-"

"TIDAK!!"ucap gus ihsan secara lantang

"SAYA YAKIN AZIFAH SAYA AKAN KEMBALI!!dia berjanji kepada saya untuk tetap hidup bu nyai...azifah saya bukan orang yang mengingkari janji nya"lirih gus ihsan...keadaannya sudah kacau,zahra takut melihat gus ihsan yang berteriak histeris begitu ingin menangis namun segera tubuh mungil nya di dekap oleh syifa yang ternyata masih berada di ndalem

syifa tidak bermaksud lancang untuk menguping pembicaraan keluarga mereka,namun ia masih belajar bersama zahra tadi...dan sekarang mungkin untuk malam ini saja zahra akan tidur di kamar asrama nya

"ning ikut saya ya"bisik syifa menenangkan zahra yang mematung menatap orang dewasa di sekeliling nya

saat hendak keluar,syifa di halang oleh ning amira yang menatap tajam ke arah nya "ning zahra tidak di izinkan bu nyai untuk pergi malam ini"ucap ning amira menegaskan kepada syifa

"Tapi,ning zahra tidak mungkin mendengar masalah ini"jawab syifa menunduk

"apa kamu mendapat izin gus fatih ?"tanya ning amira yang langsung mengambil zahra dari syifa secara lembut

(serasa punya dua istri ye gus)

"kak,ara sama ning amira aja"lirih zahra,mendapat penolakan dari zahra membuat hati syifa sedikit sakit karena ini pertama kalinya zahra menolak dirinya...

ning amira meminta zahra masuk ke dalam kamarnya saja yang tepat di kamar tamu posisinya jauh dari ruang tamu,syifa hendak beranjak namun suara ning amira menghentikan langkah nya "kamu putri usahawan itu bukan?" syifa tak suka  dengan ning amira yang sok tahu tentang hidupnya pun lantas berbalik menatap tajam ke arah ning amira

"ning jangan sok tahu soal hidup saya,lebih baik ning urus keluarga ning saja" terkejut ning amira karena ucapan santiwati ini di luar ekspetasinya

"maksud kamu?" tanya ning amira berusaha sabar

"ning kan  hampir di perko-"

"SYIFA!"

deg

syifa menunduk mendengar suara bariton yang sangat ia kenali,siapa lagi jika bukan suara gus fatih "minta maaf sama guru kamu"titah gus fatih pada syifa yang sudah menahan rasa kesal.sedangkan tangan ning amira bergetar mengingat waktu itu ia hampir saja di lecehkan...ning amira trauma sejak saat itu

"saya ga salah gus"ucap syifa masih pada rasa kesalnya

"tidak sopan begitu pada guru-"

"karena saya bukan anak pemilik pondok bukan berarti saya tidak punya hati gus...ning zahra mengacuhkan saya sejak kehadiran ning amira dan gus juga selalu membela ning amra terus menerus-"

"m-maaf s-saya p-pergi"ucap ning amira memotong kekesalan syifa,ning amira menangis dengan rasa trauma yang ia bawa,sedankan gus fatih menatap syifa dengan lekat

"sopan begitu pada guru mu?" tanya gus fatih,syifa menggeleng lalu pergi dari hadapan gus fatih dengan rasa kesal 

 gus fatih melirik kamar ning amira yang tertutup,entah kemana ning amira pergi namun yang pasti gus fatih merasa tidak enak karena ucapan syifa kepada ning amira,meski gus ihsan paham perasaan syifa saat ini...

**

dari bangkunya ning amira  duduk menatap gus fatih dan syifa yang berfoto,dari mata gus fatih dapat ning amira simpulka jika gus fatih benar-benar mencintai syifa,ning amira terkekeh pelan menatap gus fatih yang terlihat gengsi di hadapan syifa,menatap sekeliling...netra coklat milik ning amira salah fokus mendengar nama guru pendamping si juara satu

'kak abi' pikir ning amira tertuju pada abidzar namun apa mungkin? sedangkan abidzar pergi hijrah ke turki?

seorang laki-laki yang memakai jubah hitam tersebut naik ke atas panggung menemani seorang peserta perempuan

deg

"abidzar"gumam gus fatih menatap laki-laki yang lewat di depannya,mata gus fatih mencari keberadaan ning amira dan benar ning amira menatap abidzar

tiga puluh menit kemudian,ning amira berlari keluar meningalkan gus fatih dan syifa di dalam demi mengejar abidzar yang hendak pulang lebih dahulu

"KAK ABI!"pekik ning  amira mengejar abidzar,langkah kaki abidzar terhenti...ia tidak percaya bisa bertemu dengan ning amira disini

"mira"gumam abidzar menatap ning amira yang mengenakan cadar saat ini

**

flashback on:

hari ini, seluruh kelas 11 akan melaksanakan study tour, amira ingin menolak namun azifah yang biasa di kenal di pesantren dengan nama ning zifah itu terus memaksanya,sudah kena hukuman namun tidak tobat juga begitulah pikir amira

"Mira! ayolah kita pergi, di pesantren kita ga ada kegiatan kayak gini, ga sia-sia juga ngerjai adik nya gus Ihsan hehe" ya, salah satu alasan mereka di hukum adalah karena dengan sengaja menghilangkan pasport gus fatih yang hendak pergi menjalankan studi di kairo mesir, dan mereka ketahuan mencuri mangga saat sedang berkunjung di pesantren ar-rasyid milik ning amira sendiri

"aku gatau yang mana adik nya tapi aku takut menghambat seseorang pergi menuntut ilmu, kan jadi gini, jauh dari pesantren sementara lingkungan kita sekarang jauh dari kata ramah" keluh amira membuat azifah terdiam

"aku sih selamat karena gus ihsan hehe" bukan rahasia lagi jika azifah dengan dengan calon pemimpin pesantren al-huda itu, kedua nya adalah teman semasa kecil karena itulah ia bisa dekat dengan kedua gus pesantren al-huda. sedangkan amira yang polos hanya ikut saja

"kalian yakin ga ada rasa?" pertanyaan amira membuat azifah terdiam sebelum menggeleng "gus ihsan itu masya allah banget, walaupun aku seorang 'ning' tetap saja ilmu agama ku masih jauh, aku lebih suka mengurusi dunia ini, bahkan ilmu agama kku jauh dari kamu" suara tawa itu menyimpan kesedihan di balik nya, itulah yang amira tangkap

"jodoh ga ada yang tau" celetuk amira membuat azifah sedikit mendapat harapan 

"semangat! demi calon ayang!" kekeh ucap azifah menyemangati dirinya sendiri

"semangat calon bu nyai!" bisik amira membuat azifah membulshing

saat sedang asik berdua, tibba-tiba seorang laki-laki dengan almameter nya menatap tegas ke arah mereka sebelum pandangannya berubah berbinar saat melihat amira

"amira! lo di kelas gue aja mau ga?" siapa lagi laki-laki yang sok akrab dengan amira kecuali farel tentunya, wakil ketua osis yang sebentar lagi lepas jabatan itu secara terang-terangan menyatakan dirinya tertarik dengan gadis bercadar di kelas nya 

"maaf farel, aku bersama teman ku saja" tolak amira secara lembut

"eumm oke, but if you need somthing,call me pretty,ok?" sebelum pergi, farel mengedipkan sebelah matanya genit ke arah amira yang membuat amira merinding saat itu juga

"mira,aku kira farel itu cool gitu lho soalnya kan tegas banget, eh ternyata humoris" kekeh azifah namun amira tidak menghiraukan perkataan nya 

"tapi aku suka aksen yang dia pakai, selama ini aku cuma belajar bahasa arab dan mandarin saja" gumam amira

"hm?" azifah seperti mendengar amira berbicara karena itu ia menoleh

"gajadi" ucap amira

"katanya farel itu keturunan darah biru lho, dia juga salah satu pewaris keluaraga nya kalau ga salah nama lengkap dia Crist Alfarel Aldara" amira membelalakkan matannya saat mendengar nama terakhir laki-laki itu

"Aldara?" gumam Amira

**

mereka berkunjung ke sebuah pantai dan menyewa villa juga,hari sudah malam dan para siswa sudah idur, villa di pisahkan antara laki-laki dan perempuan untuk meredam kekhawatiran para orang tua

amira yang terbangun dan tidak bisa tidur kembali pun pergi keluar villa, suara ombak dan angin dingin menjadi kesan baru untuk amira, ia ingin sekali melihat bintang di malam hari saat berada di pantai, itu salah satu whistlist nya saat kecil, namun abah nya terlalu sibuk karena itu amira hanya memendam keinginanya

amira melihat kondisi dan berjalan menjauh dari villa untuk menyusuri pantai, sweater yang ia kenakan tidak mampu untuk menghalau angin dingin yang menusuk kulit nya, namun ia menikmati semua ini

tanpa melepas cadar nya, amira duduk sendirian di tengah pantai tanpa rasa takut, ia memejamkan mata dan menikmati suara ombak yang memecah kesunyiannya

"lo ga di villa?" suara bariton itu membuat amira terpaksa membuka matanya dan menatap seorang remaja laki-laki seumurannya, kulit putih,hidung mancung,tinggi,serta memiliki rahang tegas, amira akui visual laki-laki di belakang nya ini sangat sempurna

tersadar dengan pikirannya, amira menggeleng dengan cepat, ia tidak menolak saat farel duduk di samping nya, entahla namun biarkan malam ini amira bebas mengekspresikan diri nya yang selama ini tinggal di pesantren tanpa tahu apa itu dunia luar

"amira"

"hm?"

farel menghela nafas nya lalu menunduk, rambut laki-laki itu sudah acak-acakkan karena terkena angin malam yang menusuk kulit nya "gue mau cerita, boleh?" tanya farel ragu

amira terlihat berfikir sejenak sebelum mempersilahkan farel berbicara "gue...mau jadi penyanyi kayak idol gue" ucap farel penuh harapan namun matanya menggaambarkan kekecewaan yang besar

"karena itu kamu bisa main gitar?" tebak amira tepat sasaran

"yeah, i love music, sesuatu yang membuat gue merasa bersinar di dalam nya" sahut farel

"then, do it" untuk pertama kalinya amira menggunakan aksen inggris yang membuat farel tersenyum simpul

"for the first time, i love how do you talk" kekeh farel

"apasih" elak amira

hening beberapa saat, kedua manusia ini sibuk menikmati angin yang beradu dengan suara ombak, mereka tenggelam dalam suara ini

"amira"

"hm?"

"thank you for everything"

"what?" tanya amira bingung

"bertemu kamu, mengangumi kamu, memperhatikan kamu secara diam-diam, dan...bisa seluasa ini bicara sama kamu, aku cuma...laki-laki berandalan dengan image yang baik di sekolah, terlepas dengan apa kata papa aku, you give me a light, you shine on me amira, i have a reason for the first time ini my life" amira diam, ia tidak tahu apa yang sudah ia lakukan namun semoga ini tidak menambah masa hukumannya

"aku  akan tetap mengejar kamu meski saingan ku putra kiyai,ning amira"

deg

Ramein komentar nya ya teman-teman!!
Masih sama, 60 vote 20 komen

Terimakasih sudah membaca hingga akhir!!

See you next chapter!!

Continue Reading

You'll Also Like

1.9K 79 1
Dia tidak memiliki iman di hatinya, bahkan Tuhan pun tidak. Nalaka Han Dirandra. Namanya saja sudah membuktikan bagaimana kepribadiannya. Titan, ibl...
6.8K 1K 52
Pre-order [25 Februari - 30 Maret 2022] Bisa beli di Shopee : cmgbekasi.store Pembayaran melalui : 1. PayPal 2. OVO 3. DANA 4.Bank Mandiri More in...
4.7M 287K 60
[ FOLLOW SEBELUM MEMBACA ] Hana di deskripsikan sebagai gadis nakal pembuat onar dan memiliki pergaulan bebas, menikah dengan seorang pria yang kerap...
106K 14.1K 52
[Privated] "Kamu Pangeran. Tapi aku bukan Tuan Putri. Bukankah dalam dongeng seorang Pangeran hanya bisa menikah dengan sang tuan putri?" Itu pemiki...