Ikhtiar Cinta

By Fadhillah_10

228K 12.9K 2.3K

Spin off: Imam untuk Ara cover by pinterest follow dulu sebelum membaca.... ** Hari pernikahan adalah hari ya... More

prolog
1. Sakit
2.Hukuman
3. Rasa apa ini?
4. tidak setuju
5. Ning Amira
6. kagum
8.memendam rasa
9.cinta itu rumit
10. Maaf (untuk rasa yang tidak mampu di sampaikan)
11.kisah mereka
12. perubahan
13. Mendadak
14. katakan ini hanya mimpi
15. cinta pertama saya
16. Saya merindukan Allah
17. Cinta dan Fakta
18. Sisi Manis
19. Dua cerita, satu buku
20. Lingkaran permainan
21. Masa lalu mereka
22. Gus??
23. Calon penerus pesantren
24. Mengukir mimpi indah
25. Masing-masing warna
26. Berubah?
27. Perjodohan?
28. Ngambek
PO BUKU
Vote Cover (Imam untuk Ara)
Open PO!!

7.Rasa yang tersimpan

7.8K 468 47
By Fadhillah_10

Assalamualaikum semua nyaa...

Squel cerita 'imam untuk Ara'

Selamat datang di cerita Nadil...
Tinggalkan jejak vote dan komen kalian di chapter ini...

Jangan jadi readers gelap!




لاَ تَغْضَبْ وَلَكَ الْجَنَّةُ. "Janganlah marah dan bagimu surga." (HR. Al-Thabrani)

"syifa?" panggil gus fatih saat melihat syifa melamun

"nggih gus?"jawab syifa lembut,gus fatih enggeleng mengusir pikiran nya yang sangat kagum dengan santriwati nya ini

"Tidak,hanya saya igin bilang jika ustadzah nurul tidak bisa menemani kamu...maka saya punya tamu namanya ning Amira mira,seorang putri kiyai yang akan menemani kamu selama latihan nanti,dia adk kelas saya semasa saya di mesir,saya harap kamu mengikuti langkah-langkah pembelajaran yang ia berikan,fahimtum? " jelas gus fatih panjang lebar

"f-fahimna"jawab syifa gugup

'siapa ning amira?' hati kecil syifa terluka saat gus nya ini menyebut nama perempuan lain namun di satu sisi mereka juga cocok...dua orang mulia yang akan saling melengkapi. syifa juga dengar dari ning Intan semasa di ndalem jika gus fatih sampai masuk rumah sakit karena menyelamatkan ning amira,syifa tersenyum kecut... senyuman yang di sadari oleh gus fatih namun tidak berani bertanya lebih...

**

dua minggu kemudian...

gus fatih di tinggal oleh putri kecil nya karena mengikuti perlombaan di jakarta sana... sedangkan untuk kaligrafi akan di mulai seminggu kemudian...syifa yang berada di ndalem menatap sedikit tamu gus fatih,syifa dan teman-temannya yang lain menunduk sopan di hadapan keluarga kiyai termasuk mereka menyalimi ning Amira

"syifa,ini ning Amira...dia akan membantu kamu dan teman-teman yang ikut lomba kaligrafi juga bahasa arab"jelas aisyah di angguki mereka sebelum pamit ke dalam karena merasa tidak sopan jika ters berada di sana

"ning,saya mohon bantuannya untuk santriwati bernama syifa karena ini lomba pertama untuk nya"ucap gus Fatih pada ning Amira

ning Amira mendengar ucapan gus Fatih mengangguk patuh,ia yakin ada sesuatu pada gus Fatih,di tatap nya punggung ketiga abdi ndalem tersebut dengan senyum tipis...ia juga santriwati dulunya

"terimakasih gus"ucap ning Amira tiba-tiba yang di pahami gus Fatih secara langsung

"terimakasih juga karena kamu menepati janji kamu,ning"sahut gus Fatih

**

hari pertama lomba di mulai,para santriwati menatap heran ke arah gus Fatih yang ikut membantu ning Amira

"gus, kamu kenapa ikut saya ke kelas? kamu tidak mengajar?" tanya ning Amira bingung

"e-engga, saya cuma mau lihat-lihat" jawab gus Fatih gugup,ning Amira pun terlihat tidak keberatan maka gus Fatih ikut masuk ke dalam ruang kelas ning Amira.

hari kedua pun begitu juga alasannya karena di mesir mereka sama-sama satu kelas dalam kelas kaligrafi

hari ketiga para santriwati yakin jika gus Fatih menyukai ning Amira padahal gus Fatih ingin memperhatikan Syifa

hari ke-empat,ning Amira mulai risih karena gus Fatih mengganggu kelas nya

hari kelima, Syifa kesal karena kedekatan gus Fatih dan ning Amira (siapa kamu sok kesal?)😶

hari ke-enam,ning Amira berbicara serius kepada gus Fatih

"gus,ini kelas saya"ucap ning amira yang berjalan di belakang gus Fatih,gus Fatih berbalik dan menatap kesal ke arah ning Amira

"tidak perlu membuat raut wajah seperti itu gus,saya hanya kesal karena tidak bebas memberi materi karena gus Fatih terus mengganggu kelas saya"akhirya nin Amira mengeluarkan unek-unek yang ia pendam

"saya hanya membantu ning"sahut gus Fatih tak mau kalah

"kenapa tidak mengambil bahasa arab saja?" pertanyaan ning Amira tidak bisa di jawab oleh gus Fatih,masak harus jujur kalau ia modus memperhatikan syifa sih?

"nanti saya gantikan kamu ning"lain jawaban gus Fatih nemun membuat tatapan tajam ning Amira semakin lekat ke arah gus Fatih

"pandangan kamu ning"tegur gus Fatih namun ning amira ini sepertinya tipe yang menantang

"saya tau kamu menyukai salah satu santriwati di kelas kaligrafi kan gus?"gus Fatih ketar-ketir dalam hatinya namun ekspresi wajah nya hanya datar mentap ning Amira

"tidak"setelah mengucapkan satu kata kebohongan itu,gus fatih tetap masuk ke kelas ning Amira membuat gadis bercadar hitam ini sangat kesal dengan gus Fatih

"bohong" sindir ning Amira, gus Fatih yang malu bercampur kesal karena tebakan ning Amira pun akhirnya mengaku "iya, saya suka dengan salah satu murid didik kamu, sudah?" ning Amira menahan tawa nya dan mengangguk mempersilahkan gus Fatih bergabung

"ternyata kisah seorang gus yang mencintai santriwati nya benar adanya, gus Fatih kurang cepat, kan bisa nikah" kekeh ning Amira merasa lucu dengan seorang gus galak yang malu-malu dengan santriwati nya ralat modus

hari ke tujuh adalah hari perlombaan di mulai,ning Amira sepertinya tertarik dengan kegiatan santriwati kelas kaligrafi nya yang sibuk menggibahi para anak nyai Aisyah...eh?

"boleh saya gabung?"tanya ning Amira yang ikut duduk di rerumputan

"eh ning!ini duduk di tas saya saj-"

"saya dulu santriwati seperti kalian kok"kekeh ning Amira,ning Amira sangat ramah hingga mereka mudah berbicara kepada ning amira,mata ning amira menatap dari jauh..gus fatih menggendong zahra dan berbicara dengan syifa...santriwati yang sangat jarang mau berbicara dengnannya

"cantik,pantas saja gus fatih menyukainya"kekeh ning amira menatap ketiganya dari jauh...

**

malam nya, ada acara mahlul qiyam di pesantren ar-rasyid yang mengharuskan ning amira pulang untuk sehari sebelum kembali bertanggung jawab sebagai penanggung jawab di pesantren

melihat abang nya yang menyuruh nya menjaga pesanten gus fatih menolak

"ning tidak perlu pulang, kita semua ikut" final gus Fatih yang tak rela karena para peserta di ajak oleh ning Amira

"lho kok begitu" bantah gus ihsan

"tidak bertanggung jawab kamu,bang" kesal gus Fatih

"lho,ning Amira yang mimpin pesantrennya saja bisa pergi membantu kita sampai ngurus perusahaan, berarti kamu mau bilang ning amira juga tidak bertanggung jawab?" ucapan gus Ihsan malah membuat ning amira sedih, aisyah menyenggol lengan putra nya agar berhenti berbicara

"hayooo, ning amira sedih karena abang" tawa puas gus Fatih saat melihat raut wajah gus Ihsan yang tertekan

"eumm ning, maksud saya k-kamu udah keren kok handle semua nya sendiri" ning Amira masih menunduk membuat gus Ihsan semakin bingung

sedngkan di barisan belakang, para santri sudah sangat merasa cocok jika ning Amira menjadi menantu ndalem, hal itu semakin membuat Syifa panas entah kenapa saat gus Fatih di jodohkan oleh mereka bersama ning Amira, ia tidak rela!

gus Fatih pun berjalan lebih cepat untuk mengejar umma nya dan ning Amira "ning, jangan di bawa hati omongan abang saya, dia memang begitu ga mau salah" ucap gus Fatih berniat menghibur ning amira sekaligus mengerjai abang nya

"nggih,gus" jawab ninng Amira masih menunduk

"kenapa hobi cewek ngambek?" monolog gus Fatih

saat tiba di pesantren ar-rasyid,ning amira merasa flashback saat dia dalam masa hukuman bersama ning zifah dulu

flashback on:

"Amira! lo mau nonton konser gue ga? gue dengar lo ikut eumm apa namanya?" tanya farel secara terang-terangan kepada amira

"mahlul qiyam" jawab amira

"nahh itu, tapi gue ngajak lo konser, mau kan?" tanya farel dengan senyum mengembang, laki-laki yang perawakan nya tinggi itu membuat ning amira bingung

"aku ga dengar musik" ucap amira menolak ajakan farel

"what?! kok bisa ada orang ga mau dengar musik?" suara itu membuat farel berbalik dan menatap saudara kembar nya , farhan....

"sttt diem lo" bisik farel kepada farhan

"c'mon girl, banyak cewek ngantri untuk kencan sama saudara gue, untuk lo dia rela nurunin harga diri" ucapan farhan sangat tidak di sukai oleh amira, ia menolak farel terus menerus namun farel terlihat tidak mudah menyerah

"tunggu! oke kalau lo gamau nonton konser gue, but at least give me a chance...." lirih frel

"apa?" tanya amira tidak mau berbasa-basi lagi

"ajak gue ke mahlul qiyam"

deg

"k-kamu nonis farel" ucap amira bingung

"yeah,i know,but i'll do anything for you" ucap farel membuat amira akhrirnya pasrah

"eumm, oke aku setuju"

"yess" farel bersorak gembira

"tapi" farel menunggu ucapan amia selanjut nya

"pakai jubah atau pakai baju koko, celana kamu jangan jeans atau yang robek,ketat, harus sopan" ucap amira di angguki farel,amira pergi begitu saja membuat farhan melongo menatap saudara kembar nya

"lo gila?" ucap farhan tak habis fikir

"why?"

"kalau papa tau lo bakal habis" ingat farhan

**

"amira, gue mau ikut lo!" rengek farel membuat amira pusing sekarang

"barisan laki-laki disana, cewek disini kita pisah barisan,ga boleh berbaur" ucap amira membuat farel kecewa

"habis ini kita makan ya" bujuk farel, amira tidak terlalu mendengarkan dia hanya menganggk agar farel segera pergi

"hati-hati baby!" kekeh farel senyam senyum sendiri

saat mendengar mahlul qiyam,entah kenapa hati farel merasa tenang dan ada sebuah kerinduan,ia tidak tahu pasti namun saat mereka semua mengucapkan "YA RASULULLAH" farel menangis saat itu juga namun tidak lama setelah nya, ia ikut melantunkan sholawat sebisa yang ia tahu

saat pulang farel tiba-tiba menahan hijab amira membuat gadis dengan cadar hitam itu memekik terkejut "astaghfirullah, farel!" kesal amira

"hehe, sorry, gue mau cerita" ucap farel, amira masih memperbaiki hijab nya, tanpa sadar ia ikut berjalan berdua dengan farel untuk mendengarkan laki-laki itu

"gue tadi di mahlul qiyam nangis, lo jangan ketawa ya, gatau kenapa gue ngerasa ada perasaan rindu di hati gue,ga bisa gue definisikan yang pasti gue tenang aja gitu" ucap farel,amira mengangguk-angguk sampai kaki nya tidak sadar telah mebgiuti langkah farel ke seuah restoran

"kapan konser kamu?" tanya amira

"lo mau nonton?" tanya farel menghentikan langkah nya

"iya, teman aku ngefans sama kamu" jawab amira polos

farel menganga tak ercaya, ia kira amira mau melihat nya ternyata untuk teman nya "teman aku request lagu rewrite the stars" ucap amira di angguki farel

"lagu yang indah" ucap farel, 'andai bisa gue tulis ulang takdir hidup gue, gue mau lahir sebagai islam dan bertemu lo amira, bahkan kalau kehidupan selajutnya ada, gue mau ketemu lo terus, ketemu lo adalah part terseru dalam hidup gue" lanjut farel membatin menatap amira yang masih manunduk menunggu langkah nya

flashback off

"ning, kenapa melamun?" tegur gus Fatih

"hah? eumm ndak papa gus, saya hanya rindu masa muda" kekeh ning Amira, namun gus Fatih tidak percaya karena gadis di samping nya ini mengeluarkan bulir bening

"apapun masalah kamu, saya harap kamu tetap percaya dengan garis takdir -Nya, apapun yang menjadi milik kamu, pasti akan menemukan jalan untuk menemui kamu" ucapan gus Fatih membuat ning Amira terdiam

"menyenangkan memiliki masa muda yang bebas,ning, semoga kamu tetap istiqamah" tidak ingin melihat ning Amira menangis, gus Fatih pergi terlebih dahulu menuju ke barisan laki-laki


1.700+ kata
Nadil up lebih cepat nihh walau belum tembus target, yaudah gapapa tapi kali ini Nadil tambah lagi ya?

Nadil juga butuh support kalian hehe

60 vote, 20 komen, bisa?
Spam komentar 'Next'

Nadil tunggu yaa, terimakasih sudah membaca hingga akhir!!

See you next chapter!!






Continue Reading

You'll Also Like

106K 14.1K 52
[Privated] "Kamu Pangeran. Tapi aku bukan Tuan Putri. Bukankah dalam dongeng seorang Pangeran hanya bisa menikah dengan sang tuan putri?" Itu pemiki...
4K 152 23
22-sept-2015 Hujan, sekarang aku suka dia dan jika dia datang aku suka jika ada di dalamnya, karena dia, telah menyembunyikan air yang telah keluar d...
211K 9.8K 48
📌FOLLOW DULU SEBELUM BACA »Series Hidayatullah 1 Mencintai dan dicintai, adalah suatu hal yang lumrah bagi semua manusia. Setiap jiwa raga manusia p...
6.4M 454K 58
Apakah seorang anak Kiai harus bisa menjadi penerus kepemilikan pesantren? Ya. Namun, berbeda dengan seorang Haafiz Alif Faezan. Mahasiswa lulusan sa...