pantrologimata

Door RaisyaAngraeni

847 143 116

Ainara putri seorang perempuan yang harus menyetujui sebuah pernikahan hasil dari perjodohan kedua orangtuany... Meer

Prolog 🙌
part 1
part 2
part 3
part 4
part 5
part 6
part 7
part 8
part 9
part 10
part 11
part 12
Part 13
part 14
part 15
part 16
part 17
part 18
part 20
part 21
part 22
part 23
part 24
25
26
27
28
29
30
31
32

part 19

16 2 2
Door RaisyaAngraeni

Happy Reading...

Ainara memandang makanan yang ada di depannya sejak mengetahui keberadaan Amanda di rumah mertuanya membuat nafsu makannya menurun drastis padahal sebelumnya ia merasa sangat lapar.

"Kenapa gak di makan nak? kamu gak suka ya?" tanya Alifia.

Ainara menggeleng "engga Bu, aku ngerasa gak enak badan aja," ucapnya berbohong.

Mendengar itu Aiden refleks menatap istrinya khawatir karena tiba-tiba perempuan itu merasa tidak enak badan.

"Hmmm ibu tau ini, jangan-jangan kamu hamil?" tanyanya membuat Aiden tersedak oleh makanan.

"Doain aja ya Bu semoga segera di beri kepercayaan sama Allah untuk jadi orang tua," ucap Ainara.

Mana mungkin ia mengatakan kalau selama ini ia selalu menahan Alister untuk tidak menyentuhnya bisa-bisa Ainara akan di penggal oleh Ayahnya.

"Yasudah kalau begitu kamu lanjut makan lagi pelan-pelan kamu baru makan dikit loh nanti sakit perut," ujar Ayah mertuanya.

Setelah perbincangan kecil itu mereka kembali fokus dengan makanan mereka masing-masing, sehabis makan malam Ainara membantu membereskan meja makan itu sedangkan yang lain termasuk Aiden dan Amanda sudah berada di ruang tamu.

Ainara mengetikkan sesuatu di ponselnya pesan untuk suaminya itu.

Ainara
Mas, aku lagi di kamar kamu kesini bentar dong.

Tak butuh waktu lama pesan yang ia kirim sudah di baca oleh suaminya dan beberapa saat kemudian Aiden mengetuk pintu kamarnya.

"Masuk mas gak di kunci kok," ucapnya sedikit berteriak.

"Kenapa?" tanya Aiden meyimpan ponselnya diatas nakas.

"Mas kok gak bilang kalau ada Amanda, Mas kan tau aku kesel sama dia," ucap Ainara memelas.

"Mas juga gak tau kalau ada dia, pas di telepon ibu gak bilang apa-apa sama Mas," jawabnya.

"Jadi mau gimana? kamu mau pulang sekarang?" tanya Aiden.

"Jangan Mas, jarang-jarang kita kerumah Ibu masa langsung pulang," ucapnya Aiden mengangguk.

"Oh ya tadi kamu gak enak badan? kenapa?" tanya Aiden.

"Gapapa kok mas mungkin masuk angin doang," ujarnya.

Aiden duduk di belakang Ainara, "Mas olesin minyak kayu putih ya biar enakan," katanya sambil mengambil minyak kayu putih yang ada di dalam lacinya.

Ainara memejamkan matanya merasakan pijatan lembut dibelakangnya, pijatan Aiden membuat badan Ainara merasa lebih enak.

"Aiden kamu di-" ucap Amanda terpotong karena terkejut melihat pemandangan didepannya itu.

"Lo gak sopan banget sih!" kesal Ainara.

"Maaf aku lupa kalau Aiden udah nikah toh biasanya juga aku langsung masuk ke kamar Aiden, soalnya dulu kami sering banget belajar bareng di kamar ini," ujarnya.

"Tetap aja lain kali tolong yang sopan, saya gak mau istri saya ngerasa gak nyaman," kata Aiden.

"Apa? Saya? Tumben banget biasanya juga pake Aku," katanya.

Sumpah demi Tuhan ingin sekali Ainara mencakar wajah perempuan ini namun ia harus menahan diri karena mengingat sekarang berada di rumah mertuanya.

"Ada apa?" tanya Aiden tidak memperdulikan perkataan Amanda barusan.

"Ka-kamu di panggil ibu," ujarnya.

"Yasudah, kamu keluar nanti saya kesana sama istri saya".

Amanda mengangguk dan ingin meninggalkan kamar Aiden namun ia menyempatkan untuk melirik Ainara sedangkan yang di lirik hanya menaikkan sebelah alisnya.

"Maaf Bu tadi Aiden nyusul Ainara kekamar katanya dia gak enak badan," ujar Aiden saat berada di ruang tamu.

"Kamu beneran gak apa-apa nak? atau mau panggil dokter aja?" tanya Argantara.

"Enggak usah Yah, Ainara cuma masuk angin doang soalnya semalam tuh di kamar aku dingin banget," ucapnya.

"Yaudah kalian duduk dulu, Ainara kamu bantu ibu di dapur bentar ya nyiapin kue," ujar Alifia.

"Aku ikut ya Tan," kata Amanda.

"Gak usah sayang biar Tante sama Ainara aja".

***

"Ibu mau ngomongin sesuatu sama kamu," kata Alifia sambil memotong kue bolu yang terlihat lezat.

"Apa Bu?" tanya Ainara.

"Kamu sebenarnya cinta gak sih sama Aiden?" tanyanya membuat Aktivitas Ainara yang sedang menyusun kue di piring terhenti.

"Maksud ibu apa?" tanya lagi.

"Hmmm begini nak, tadi Amanda cerita sama ibu kalau sikap kamu ke Aiden itu terlalu kasar seolah-olah kamu gak menghargai dia sebagai suami kamu".

"Ibu tau pernikahan kalian itu hasil dari perjodohan tapi bukan berarti kamu bisa seenaknya mempermainkan hubungan pernikahan kalian, mungkin ini jadi alasan utamanya kenapa kamu belum hamil, kamu terlalu kasar sama suami kamu nak, jujur aja ibu marah sama kamu karena sikap kamu ke anak ibu ternyata seperti ini," setelah mengatakan itu Alifia mengambil kue yang Ainara susun itu dan meninggalkan menantunya sendiri didapur.

Mata Ainara memanas entah mengapa hatinya menjadi sakit saat mendengar perkataan mertuanya itu, ia tau kalau selama ini ia salah tapi itu terjadi karena dari awal Ainara membenci Aiden.

"Sayang?" panggil Aiden membuat Ainara terkejut dan langsung mengusap air matanya dan merapikan pisau yang ia pakai tadi.

"Kita pulang aja ya," kata Aiden.

"Mas apaan sih gamau," tolak Ainara mentah-mentah.

"Mas tau, sekarang ini perasaan kamu lagi gak baik jadi mendingan sekarang kita pulang nanti kalau udah membaik kita kesini lain hari kita nginep kalau perlu,"kata Aiden.

"Tapi mas apa kata ibu sama ayah nanti".

"Soal itu biar Mas yang urus sekarang yang terpenting kita pulang mas tau suasana dirumah ini bikin kamu gak nyaman".

Setelah mengatakan itu Aiden menarik tangan Ainara menuju ruang tamu dan mengalihkan pandangan orang-orang yang ada di ruang tamu menuju mereka.

"Ayah ibu, aku sama Ainara harus balik sekarang soalnya tiba-tiba ada urusan penting," kata Aiden.

"Urusan apa? Pekerjaan?" tanya Argantara sambil melepas kacamatanya.

"Bukan, ini urusan sama temen aku yah," ucap Aiden.

"Yasudah kalian hati-hati ya," ucap Alifia.

Aiden dan Ainara mencium punggung tangan mereka tiba-tiba Alifia memeluknya dan membisikannya sesuatu "renungkan kata-kata ibu tadi, jadi seorang istri harus patuh dan taat sama suami," ucapnya.

Ainara mengangguk dan berusaha untuk tersenyum meskipun hatinya menolak dan perasaannya campur aduk.

"Eh kalau gitu aku juga pamit deh om Tante," ucapnya sambil mencium punggung tangan orang tua Aiden.

"Kalian hati-hati yaa," ucap Alifia dan di angguki oleh tiga orang itu.

Saat ingin memasuki mobilnya Amanda menahan lengan Aiden membuat laki-laki itu menatapnya bingung.

"Kapan-kapan aku main kerumah kalian boleh kan?" tanyanya.

"Mas ayo aku udah ngantuk," teriak Ainara dari dalam mobil. Aiden memasuki mobilnya dan tidak merespon pertanyaan Amanda tadi.

Mobil sport hitam milik pasutri itu keluar dari pekarangan rumah tersisa hanya Amanda yang menatap mereka dengan kesal.

"Ainara ngeselin banget sih! Manja banget!" kesalnya menjalankan mobilnya keluar dari rumah megah itu.

Seeu in the next part 🙌




Ga verder met lezen

Dit interesseert je vast

333K 53K 39
Ini tentang Dilan Laksmana Wijaya ketua Genk Magenta. Terlahir sebagai anak haram, membuatnya di pandang sebelah mata. Dilan melakukan apapun agar di...
3.7K 339 31
" lo pasti bisa lupain dia dara "-ucap lika yang mulai meyakinkan " gak bisa lika !"-ucap dara " sudahlah pertemuan memang berakhir perpisahan "-uja...
81.3K 5.9K 24
Kookie cewek cantik berbadan semok yg tak sengaja berkenalan sama Bang Taehyung karna sahabatnya yg kanyak cabe. Bagaimana kisah mereka? taekook gs
6.6M 544K 62
{COMPLETED} #Rank 1 Model (8 Juni 2020) #Rank 1 profesi (13 Juni 2020) #Rank 1 Cupu (28 Juni 2020) #Rank 1 cupu (31 Juli 2020) #Rank 1 Indonesia memb...