HOLD MY HAND

By lilac_Jasmine14

253 68 27

Dua hal yang sangat ingin dilupakan dan diingat selama hidup perempuan berusia 24 tahun ini adalah masa lalu... More

Prolog
Cast
Bagian Dua
Bagian Tiga
Bagian Empat
Bagian Lima
Bagian Enam
Bagian Tujuh
Bagian Delapan
Bagian Sembilan

Bagian Satu

31 7 2
By lilac_Jasmine14

Setelah pertemuan sengit antara Shenina dan Anggara. Anggara pergi meninggalkan ruangan tersebut. Shaka yang melihat hal itu lantas saja menyusul Anggara yang telah pergi meninggalkan ruangan lebih dulu.

"Ga lo mau kemana?"

Anggara tak mengindahkan panggilan Shaka dan masih terus berjalan menelusuri koridor kantor Emily Group.

"Woyy.. Anggara?!" Teriak Shaka dengan berusaha berlari kecil menyusul Anggara.

"Lo mau kemana? Lo Kenapa sih?"

Tanya Shaka ketika berhasil mencegat Anggara yang telah berdiri di depannya. Mau tak mau Anggara menghentikan langkahnya serta menatap Shaka dengan raut wajah dan sorot mata yang tak bisa Shaka tebak.

"Lo kenapa Anggara?" Tanya Shaka kembali karena Anggara hanya diam menatapnya.

"Lo kenapa ngga bilang kalau itu Cenin?"

Shaka mengerutkan dahinya hingga kedua alisnya saling bertautan.

"Cenin? Cenin siapa?"

Anggara tak menjawab pertanyaan Shaka dan hanya menundukkan kepalanya dengan helaan nafas yang kasar.

"Mana gue tau kalau Cenin itu Shenina," ucap Shaka asal. Merasa telah mengingat sesuatu Shaka menatap Anggara.

"Wait.. Cenin? Cenin itu Shenina?"

Anggara memajukan dagunya ke arah Shaka.

"Hmm,"

"Lo kenapa ngga bilang kalau itu Cenin?"

Anggara menatap sengit Shaka

"Menurut lo aja gue tau darimana kalau itu Cenin, kan lo yang urus recruitment,"

"Emang dasar atasan cuma mau tau beresnya aja,"

"Lo ngatain gue?"

"Ngga... gue ngatain atasan yang lain bukan LO,"

"Yaudah, bukannya bagus ya lo ngga perlu cari Cenin lagi kan?"

"Ngga gitu,"

"Terus kenapa?"

"Ngga tau deh, banyak tanya lo," Lantas Anggara pergi meninggalkan Shaka sendirian.

"Woy Ga! Mau kemana lo?! Balik lo kerja!"

"Beli kopi,"

"Berasa gue yang jadi atasannya, sabar banget punya temen sekaligus atasan macam Anggara yang moody-an sama tukang marah-marah,"

"Gue denger!"

Shaka terpelonjak kaget mendengar teriakan Anggara.

Pasalnya Shaka hanya mengucapkannya dengan pelan,

"Buset kuping lo, nitip kopi lah satu!"

Anggara hanya mengacungkan jempolnya ke udara dengan isyarat menyetujui permintaan Shaka.

Anggara dan Shaka ini sudah berteman sejak lama, sedari duduk dibangku SMA sampai mengenyam pendidikan Perguruan Tinggi pun mereka selalu bersama.

Teman seperjuangan, teman satu kostnya. Bukan rahasia lagi bagi Shaka bagaimana kehidupan Anggara. Bagaimana tabiat Anggara begitupun sebaliknya.

"Kayaknya mulai hari ini gue harus mulai extra sabar dan siap-siap melihat kejadian-kejadian yang akan datang,"

***
Sudah sekitar hampir 20 menit Shenina bergerak mondar-mandir seperti setrikaan di depan Ody dan Sean dengan tangan disimpan di dagunya tak lupa raut wajahnya yang terlihat sedang berpikir keras.

"Shen, mending lo duduk deh gue pusing liatnya dari tadi lo mondar-mandir mulu kayak setrikaan,"

Tentunya Shenina tak mengindahkan ucapan Ody teman lamanya yang meminta Shenina untuk duduk di kursi kerjanya.

"Gue lagi mikir.."

"Emang lo punya pikiran?" potong Ody.

"Sembarangan aja lo! Gini-gini gue juara olimpiade sains internasional yaa,"

Ody hanya mengangguk-anggukan kepalanya, "Udah lo duduk sini buruan,"

Sementara Seano sudah dibuat terkekeh oleh tingkah Shenina yang sejak tadi mondar-mandir didepannya. Lucu. Gemas. Itulah First Impression Seano atau yang bisa disapa Sean terhadap Shenina.

Sean bergerak mendekati Shenina dengan sedikit menarik lengan Shenina lembut.

"Weh.. lo siapa?"

Bukannya menjawab, Sean hanya terkekeh.

"Saya Sean rekan kerja kamu Shenin, kan tadi sudah dikenalkan oleh Mas Shaka,"

Karena jabatan Shaka sedikit lebih tinggi dari Sean.

Meskipun mereka seumuran tetapi Sean tetap memanggil Shaka dengan embel-embel Mas untuk menghormatinya.

Mengingat Shaka tidak ingin dipanggil Pak. Sebetulnya Shaka masih tidak terima dipanggil Mas oleh Sean.

Kata Shaka, "Panggil saya Shaka aja kita kan seumuran,"

Namun tetap Sean terus memanggil Shaka dan Anggara dengan sebutan Mas.

Shenina mengingat kembali beberapa menit yang lalu ketika ia memperkenalkan diri pada rekan kerjanya,

"Ohh.. iyaa, Seano yaa,"

Shenina mengulurkan tangannya ke arah Sean. Sean yang paham dengan maksud tindakan Shenina tersebut dengan segera meraih uluran tangannya yang masih mengudara.

"Shenina atau panggil Shen, not shenin," ucap Shenina ramah.

Mendengar ucapan Shenina barusan. Sean kembali terkekeh, "Okee Shen, salam kenal saya Sean, panggil saya Sean aja,"

"Sekarang kamu duduk dulu itu meja kerja kamu sebelah saya, kalau kamu butuh bantuan apa-apa panggil saya aja, sekarang kamu duduk kasian teman kamu frustasi kayaknya liat kamu dari tadi mondar-mandir terus,"

"Betul!" ucap Ody semangat dengan menjetikan jarinya menunjuk ke arah Sean.

Setelah bujukan Sean. Akhirnya Shenina mau mengikuti Sean dan duduk di meja kerjanya.

"Gue lagi mikir Dy,"

"Masih aja,"

"Diem, dengerin gue dulu,"

Ody mengangguk-angguk kepalanya. Mulai lelah dengan sikap teman lamanya ini.

Lagi dan lagi Sean tertawa dengan interaksi kedua perempuan didekatnya ini. Ody menarik kursi kerjanya mendekat ke arah Shenina dan menduduki kursinya,

"Iya, jadi lo mikir apa?"

"Kok lo ngga bilang kalau Anggara kerja disini?"

"Menurut lo aja Maemunah!" ucap Ody jengkel.

"Kenapa?" Tanya Shenina polos.

"Gue aja baru tau lo kerja disini dan baru ketemu tadi, gimana caranya gue ngasih tau lo elah.. gue tuh kadang heran deh,"

"Heran kenapa?"

"Lo tuh pinter tapi kadang otak lo error gitu, ya mana gue tau lah!"

"Yaa ngga.. gue masih berusaha mengartikan situasi ini, gue masih amaze gitu, kok bisa gue satu kantor sama dia dan yang paling bikin gue HAH.. dia atasan gue Odyyyy," ucap Shenina sambil menenggelamkan wajahnya.

"Emang lo sama Anggara masih begitu Shen?"

"Masih,"

"Kok bisa? Kan udah lama juga?"

"Menurut lo aja tadi gimana? Kilatan matanya kayak udah mau nyaplok gue,"

"Hati-hati Shen, siap-siap aja jadi bulan-bulanan dia, mana tau Shen.. si Anggara makin galak. Marah-marah mulu dia, habis dah lu sama dia,"

"Gue lebih setuju Shaka yang jadi team leadernya, kalau si Anggara duh.. udah deh kayak antara hidup dan mati,"

"Gue aduin lo," bukan..bukan Shenina yang menjawab kali ini.

Ody melempar tutup pulpen ke arah seseorang yang memotong pembicaraannya dengan Shenina,

"Sumpah yan, gue dari tadi gemes liat tingkah lo yang sok sokan jaga image padahal aslinya lo sama aja kaya Shenina,"

Sean hanya menunjukkan deretan giginya, "hehehe.."

Shenina menengok bolak-balik ke arah Ody dan Sean, "Hah?"

"Lo.. jangan ketipu sama sikap sok cool Sean tadi, dia ini pencitraan doang sama lo, aslinya gue yakin dia udah gatel pengen flirting elo Shen,"

"Lo ngga usah buka kartu gue dong Dy,"

"Heleh.." ucap Ody dengan memainkan bibirnya mengejek Sean. "Shen, kayaknya kita cocok deh,"

"Cocok apa?"

"Lo Shen, gue Sean.. nama kita sama gue rasa kita berjodoh," ucap Sean dengan
menampilkan deretan giginya yang putih.

Mendengar serangan ulti dari Sean. Tubuh Shenina bergerak mundur dengan posisi menutup mulutnya kaget.

"Kaget kan lo? Jangan ketipu sama tampang dia aslinya tengil dia,"

Shenina mengangguk-angguk dengan tangan yang masih menutup mulutnya,

"Fix Sen.."

"Sen siapa?"

"Lo Sean.. fix mulai detik ini gue rekrut lo jadi besti gue,"

Sean membungkukkan tubuhnya ke kanan ke kiri,

"Terimakasih.. terimakasih,"

Sementara Shenina bertepuk tangan.

"Mulai hari gue harus extra sabar menghadapi dua manusia ngga jelas ini,"

Siapa lagi kalau bukan Ody yang berbicara seperti itu.

***

To be continued

Haloo gimana nih ceritanya?

Suka ngga??

Jangan lupa vote dan comment yaa teman-teman🤗






Continue Reading

You'll Also Like

2.9M 303K 50
Bertunangan karena hutang nyawa. Athena terjerat perjanjian dengan keluarga pesohor sebab kesalahan sang Ibu. Han Jean Atmaja, lelaki minim ekspresi...
558K 21.4K 46
⚠️ WARNING!!! : YOUNGADULT, 18+ ‼️ hars word, smut . Tak ingin terlihat gamon setelah mantan kekasihnya berselingkuh hingga akhirnya berpacaran denga...
835K 79.7K 34
Lily, itu nama akrabnya. Lily Orelia Kenzie adalah seorang fashion designer muda yang sukses di negaranya. Hasil karyanya bahkan sudah menjadi langga...
386K 21.7K 29
Mature Content ❗❗❗ Lima tahun seorang Kaia habiskan hidupnya sebagai pekerja malam di Las Vegas. Bukan tanpa alasan, ayahnya sendiri menjualnya kepad...