Friendship (Xodiac) End√

By SugaJennie24

86.7K 8.6K 4.7K

Zayyan seorang siswa pindahan dari Indonesia, akhirnya dapat mewujudkan impiannya untuk tinggal dan bersekola... More

Asrama
Ruang Mawar Melati
Gara-Gara Leo Kegerahan
Geng Belalang Kupu-Kupu
Perhatian Zayyan Pada Sing
Dongsaeng Mulai Posesif
Zayyan Menangis karena apa?
Zayyan Janjian
Salah Paham Bikin Lapar
Baikan Sama Sing?
Ada Apa Dengan Lex?
Obrolan Aneh Zayyan-Sing
Pemuda Misterius
Super Zayyan
Sing Kenapa?
Ketika Bocil Cemburu
Perasaan Lex Terhadap Zayyan
Dibalik Sikap Lex
Zayyan Perduli Pada Lex?
Lex-eu Jangan Menangis
Pergi Camping
Camping #1 (Mimpi Aneh)
Camping #2 (Di Mana Zayyan?)
Camping #3 (Selamatkah Zayyan?)
Davin Ke Mana?
Maunya Sama Zayyan
Sayang Lex juga?
Cemburu Sama Eunbi
ZaySing Yang Aneh
Perdebatan Para Bocil
Perkara Suap-Suapan
Pengakuan Sing?
Bogoshippeo
Saling Menjauh
Lebih Sakit Dari Luka
Upaya Mendamaikan
Curahan Hati
Dibohongi
Malam Minggu
Patah Hati
Who's That Girl?
Aku Tak Mengerti Perasaan Ini
Nasi Goreng Spesial
Sama-Sama Cemburu
Hati Yang Mendua
Disuruh Putus
Keputusan Berat
Pesta Kelas Dadakan
Jadikanku No.1 Dihatimu
Leo Nggak Mau Turun Tahta
Gara-gara cemburu
Pertengkaran Dongsaeng
Pengumuman
Zayyan Berterimakasih
Siapa Yang Menculik Zayyan?
Rasa Kehilangan
Keadaan Zayyan
Zayyan Tinggal Di Mana?
Upaya Mencari Zayyan
Apakah Semua Sandiwara?
Penyebab Zayyan Menghilang
Rahasia Davin Ketahuan
Menunggumu
Surprise
Akhirnya Aku Kembali
Perasaan Yang Tak Berubah
Akhirnya Saling Jujur
Pengumuman 2

Mencuri Kesempatan

835 81 76
By SugaJennie24

Typo ✌️

Happy reading

*
*

Pukul 23.00 KST, Sing baru pulang. Saat ia memasuki ruang Mawar Melati, dirinya melihat Zayyan yang tengah tertidur pulas di sofa ruang televisi.

"Loh kok Zayyan Hyung tidur di sini?" Batinnya heran.

Sing mendekati Zayyan dan menatap wajah damainya.

"Hmm...tampan," celetuknya pelan, lalu tersipu malu sendiri setelahnya.

Sing membelai pelan pipi Zayyan, lalu mengusap bibirnya. Ia juga merapikan helaian anak rambut Zayyan yang menutupi matanya.

Sing pun membopong tubuh Zayyan hendak memindahkannya ke dalam kamar.

Namun saat hendak membuka pintu, ia terheran-heran setelah mengetahui bahwa pintu kamar Zayyan dikunci dari dalam.

"Ck! Ini pasti kerjaannya si Leo nih!" Tebaknya.

Sing pun kembali membaringkan tubuh Zayyan ke sofa, lalu kembali lagi ke depan pintu kamar Zayyan.

Ia mengetuk pintu. "Leo, buka pintunya!"

Namun Leo tidak menjawab.

"Hhh...dasar bayi singa, kalau ngambek keterlaluan! Ribet banget dah!" Sing mengusak rambutnya kasar sambil menghela napas lelah.

"Leo pasti ngambek sama Zayyan Hyung gara-gara masalah itu dan sengaja mengunci pintu kamarnya," batin Sing.

Ia kembali ke tempat Zayyan berbaring.

Sing kembali memandangi wajah Zayyan seraya berpikir.

"Apa Zayyan Hyung kupindahkan ke kamar Gyumin Hyung saja ya?" Pikir Sing.

"Ah, tidak usahlah. Lebih baik aku saja yang menemaninya di sini," Sing tersenyum penuh arti.

Ia pun segera masuk ke kamarnya, namun bukan untuk tidur bersama Gyumin, melainkan hanya untuk mengambil dua buah selimut, satu untuknya dan yang satu lagi untuk Zayyan.

Sing terlihat sangat semangat sekali.

Ia kembali lagi ke ruang televisi, lalu menyelimuti tubuh Zayyan dengan selimut yang diambilnya barusan.

Kemudian ia pun berbaring tepat di bawah sofa yang ditempati Zayyan saat ini, dan ia hanya beralaskan karpet bulu tebal yang ada di ruang televisi tersebut.

Aneh memang, padahal di ruangan itu masih tersedia sofa panjang lain yang bisa ia gunakan untuk tidur, tapi ia malah memilih untuk tidur di bawah sofa tempat Zayyan tidur.

Sing juga menyelimuti dirinya, lalu mulai memejamkan matanya.

Berusaha untuk tidur, namun pikirannya malah melayang ke mana-mana. Alhasil Sing malah tak kunjung tidur. Dirinya bergerak gelisah, dan memiringkan tubuhnya menempel ke sofa tempat Zayyan berada.

Namun tetap saja ia tak dapat tidur. Akhirnya Sing pun mendudukkan dirinya, lalu memandangi wajah damai Zayyan lagi.

"Ashh...aku nggak bisa tidur. Gimana ini? Mau ngobrol sama Hyung, tapi Hyungnya udah tidur. Aahh...sebal!" Gumamnya.

Lama Sing hanya diam menatap wajah tampan Zayyan, yang akhirnya menyebabkan suatu keinginan nakal pun muncul di benaknya.

Sing tersenyum miring, lalu mendekatkan wajahnya ke wajah Zayyan.

Kemudian...

"Cup!" Sing mengecup pipi Zayyan dengan cepat.

Dan setelahnya ia buru-buru berbaring dan menyembunyikan wajahnya di balik selimut. Dadanya bergemuruh, meski kini ia tersenyum malu-malu. Ia khawatir jika tiba-tiba Zayyan terbangun karena ulahnya barusan.

Hampir lima menit berlalu, dan Sing merasa lega karena tak ada pergerakan apa-apa dari Zayyan. Ia membuka selimut yang menutupi wajahnya, dan memeriksa keadaan.

"Ah, syukurlah, aman. Zayyan Hyung nggak terbangun karena ulahku tadi hihihi...," Sing terkikik pelan sambil menutup mulutnya.

Lalu kemudian ia pun duduk kembali. Lagi-lagi ia memandangi wajah Zayyan, dan kali ini sambil tersenyum-senyum nggak jelas.

Dan tak lama setelahnya...

"Cup!"

Bukannya berhenti, Sing kini melanjutkan lagi aksinya dengan mengecup bibir Zayyan.

Jantung Sing berdebar karena ulahnya sendiri. Wajah dan telinganya pun kini memerah, ia tersipu malu.

Melihat tak ada respon dari Zayyan, yang menandakan memang pemuda itu tengah tertidur sangat pulas, membuat Sing kini ingin mengulangi perbuatan nakalnya itu lagi.

"Cup!" Lagi, ia mengecup bibir Zayyan namun kali ini sedikit agak lama dari sebelumnya.

"Eughh!" Zayyan melenguh, sepertinya tidurnya terusik.

Mata Sing membulat kaget, dan ia pun buru-buru menjauhkan wajahnya dari wajah Zayyan. Ia menatap Zayyan dengan perasaan takut.

Zayyan bergerak, berganti posisi menjadi miring menghadap sandaran sofa.

Sing yang ketakutan Zayyan akan terbangun pun buru-buru berbaring kembali dan menyembunyikan wajahnya di balik selimut.

***

Keesokan paginya...

Diruang Belalang Kupu-Kupu, Lex terbangun dan tak mendapati Zayyan di sampingnya, melainkan Davin.

"Loh kok cuma ada Davin, Zayyanku ke mana?" Gumamnya sendu.

"Vin...Vin...bangun! Davin-ie bangun!" Lex mengoyak-ngoyak tubuh Davin.

"Eughh...apa Hyung?" Davin pun terbangun dan menimpali dengan suara serak khas bangun tidur.

"Zayyan mana?"

"Udah pulanglah, Hyung."

"Ha? Pulang??" Lex tak menyangka, karena pikirnya semalam Zayyan akan menginap dan menemaninya sampai pagi.

"Iya, Hyung. Semalam setelah kau tertidur pulas, Zayyan Hyung berpamitan pulang padaku."

Lex tampak kecewa mendengarnya.

"Ya sudahlah, meskipun dia tidak mau menemaniku sampai pagi, setidaknya semalam Zayyan sudah mau menemaniku dan memelukku sampai aku tertidur pulas," ucap Lex dalam hati, berusaha untuk menghibur diri.

***

Semua penghuni ruang Mawar Melati kini sedang menikmati sarapan bersama di ruang makan.

Sejak bangun tadi pagi, Leo terus memasang wajah cemberut dan tak lupa juga dengan bibir manyun khas lima sentinya itu di depan Zayyan maupun Sing.

Leo bahkan melarang Zayyan untuk duduk di dekatnya.

Zayyan berpikir bahwa Leo marah padanya gara-gara kemarin tidak diperbolehkan ikut ke rumah sakit. Karena itu sejak ia bangun dan bertemu Leo pagi hari tadi, ia terus meminta maaf dan merayu Leo agar memaafkannya, namun anehnya kali ini Leo tak dapat diluluhkannya.

"Ouyin, kamu kenapa sih? Aku kan udah minta maaf, tapi kenapa kamu masih ngambek terus? Lagian semalam aku juga udah bawain kamu oleh-oleh camilan sebagai ganti karena nggak ngajak kamu kemarin," ucap Zayyan pada Leo setelah selesai sarapan. Saat ini Hyunsik dan Gyumin sedang pergi ke kamar untuk mengambil tas masing-masing.

Namun Leo hanya diam dengan wajah juteknya di hadapan Zayyan.

Sing yang melihat itu langsung menarik Zayyan menjauh dari Leo.

"Udah Hyung biarin aja. Leo ngambek bukan hanya gara-gara nggak di ajak kemarin, tapi karena ada hal lainnya juga," bisik Sing.

"Ha? Hal lainnya apa?" Zayyan tak mengerti.

"Nanti aku ceritain," ucap Sing.

"Anak-anak, yuk kita berangkat sekolah!" Hyunsik menginstruksi.

"Ndee...," jawab semua dongsaengnya menurut.

Mereka pun berangkat ke sekolah bersama-sama, namun selama di perjalanan, Leo terus-terusan menghindari Zayyan. Bahkan Leo menepis tangan Zayyan dengan kasar saat Zayyan hendak menggandeng tangannya. Dan dengan sengaja Leo malah menempel terus kepada Hyunsik, ia menggandeng tangan Hyunsik dan bergelendotan manja di lengan Hyunsik.

Bukan hanya Zayyan yang sedih hatinya melihat Leo seperti itu, melainkan juga Gyumin. Gyumin merasa bahwa Leo saat ini sedang caper terhadap Hyunsik.

"Hyunsik Hyung...gandeng tangan Umin juga dong!" Rengek Gyumin.

"Apa sih? Manja banget jadi bocah! Nggak ada gandeng-gandengan, emangnya mau nyebrang jalan pakai gandengan segala!" Hyunsik malah mengomeli Gyumin.

"Lah itu si Leo gelendotan mulu sama Hyung, kok nggak diomelin?" Protes Gyumin.

"Leo kan bontot, jadi harus dimaklumi. Lagian kamu kenapa sih? Ngalah napa sama yang bontot, jangan sirik aja jadi orang tuh!" Gyumin kena omel Hyunsik lagi.

Gyumin pun berjalan sambil cemberut. "Lagian kenapa sih Leo jadi nempel-nempel mulu sama Hyunsik Hyungku, biasanya juga nempelnya sama Zayyan doang?" Batin Gyumin kesal.

Sing menyadari jika saat ini Zayyan sedih, karena melihat tingkah Leo yang nempel-nempel terus pada Hyunsik. Lalu Sing menggandeng tangan Zayyan yang tadi ditepis oleh Leo.

"Hyung, jangan sedih. Kan masih ada aku," ucap Sing pelan pada Zayyan.

Zayyan pun menatap Sing sambil tersenyum, mencoba menutupi kesedihannya saat ini. "Terimakasih, Sing," balasnya.

***

Setibanya di sekolah, Zayyan terkejut sekaligus senang melihat Lex yang saat ini telah berada di kelas.

"Kamu sudah masuk sekolah lagi? Memangnya udah sembuh?" Tanya Zayyan sambil menyentuh kening Lex untuk memeriksanya.

Lex menampilkan senyuman manisnya pada Zayyan.

"Iya, Zayyan. Aku udah sembuh," jawab Lex.

Sing memilih menyingkir dan duduk di tempat duduknya, dari pada harus mendengarkan obrolan Zayyan dan Lex.

"Syukurlah!" Balas Zayyan seraya tersenyum lega.

"Zayyan-ie, makasih ya, karena semalam kau sudah mau menemaniku sampai aku tertidur."

"Iya, sama-sama Lex-eu."

"Tapi sebenarnya aku sedikit kecewa sih. Karena kupikir semalam kau beneran akan nginep, tapi nggak taunya kamu malah pulang waktu aku udah tertidur pulas."

"Ng...iya, maafin aku ya."

"Ya udah, nggak apa-apa. Ditemenin aja aku udah sangat senang kok."

Mereka pun saling tersenyum.

Dari kursi belakang, Leo dan Sing membombastic side eye ke arah mereka berdua tanpa mereka sadari.

***

Saat jam istirahat, Sing mengajak Zayyan untuk berbicara di rooftop gedung sekolah.

"Jadi sebenarnya Leo itu marah kenapa? Ada hal lain apa memangnya?" Tanya Zayyan penasaran.

"Leo sudah tahu semuanya, Hyung," jawab Sing.

"Tahu tentang apa?"

"Tentang hubunganmu dengan Lex-eu Hyung, dan juga tentang perasaan kita berdua. Dia juga tahu kalau saat ini kita memilih untuk menjalani hubungan tanpa status dikarenakan agama yang melarang kita untuk menjalin hubungan yang salah."

Zayyan terperanjat kaget. "Kok bisa Leo tahu semuanya itu?! Kau yang cerita ya?" Tuduh Zayyan.

"Bukan aku, Hyung. Tapi kemarin dia diam-diam mengikuti kita berdua ke rumah sakit dan juga ke restoran. Dan dari situlah Leo bisa tahu semuanya, karena dia mendengar obrolan kita saat di restoran."

"Duh, gawat!" Batin Zayyan ketar-ketir.
Zayyan menghela napas sambil memejamkan matanya sejenak. "Ouyin pasti sangat kecewa padaku."

"Hyung, aku sudah memperingatkan Leo agar tak menceritakan semua hal ini pada siapapun. Dan semoga saja dia mau menurutinya."

"Iya, semoga saja," timpal Zayyan namun dengan nada pasrah.

"Hyung, ada hal lain lagi yang ingin kutanyakan padamu."

"Tentang apa lagi?" Zayyan tampak lelah menanggapi.

"Semalam aku bertemu Ricky dan dia sudah menceritakan semuanya padaku."

Lagi-lagi Zayyan dibuat terkejut dengan ucapan Sing. "Cerita tentang apa?"

"Tentang alasannya ingin melukaimu waktu itu dan yang akhirnya malah salah sasaran kepadaku. Aku sudah tahu bahwa ternyata Lex-eu Hyunglah otak di balik itu semua. Dan kau juga sudah tahu tentang hal itu kan, Hyung?"

Zayyan kembali menarik napas lelah. Dirinya tak menyangka bahwa Ricky akhirnya berani membocorkan rahasia itu pada Sing.

"Iya, kau benar. Aku juga tahu jika Lex-eu-lah otak di balik itu semua," jawab Zayyan akhirnya. Dia terpaksa mengakuinya.

"Kalau begitu, kenapa kau masih mau berpacaran dengannya, hah?!"

"Itu karena...aku ingin melindungi Ricky."

"Melindungi Ricky? Jadi maksudmu kau terpaksa berpacaran dengan Lex-eu Hyung hanya demi Ricky?"

"Iya, begitulah. Karena aku ingin agar Ricky bisa kembali ke sekolah, dan sebagai syaratnya maka aku harus mau berpacaran dengan Lex-eu," Zayyan akhirnya jujur.

"Aigoo! Hyung, kau itu jadi orang baik banget sih?!" Sing tak habis pikir. Ia jadi merasa bersalah karena sempat salah paham terhadap Zayyan, karena mengira Zayyan telah mengkhianati perasaannya.

"Mau bagaimana lagi, habisnya aku kasihan sama Ricky yang terpaksa harus berjualan tteokbokki dan mau mengubur impiannya waktu itu. Aku nggak tega lihat Ricky terpuruk seperti itu."

"Ya ampun, Hyung, aku memang nggak salah menyukai orang sepertimu. Kamu tuh baik banget. Seandainya kau adalah seorang gadis, kita pasti sudah bisa pacaran, dan aku pasti bahagia banget bisa memilikimu," ucap Sing, lalu memeluk Zayyan.

***

Hari Sabtu pun tiba, hari di mana Sing akan berkolaborasi dengan Toptap, content creator yang berasal dari Thailand tersebut.

Kebetulan saat ini Toptap memang sedang berlibur di Korea Selatan sekaligus membuat konten untuk channel youtubenya selama ia liburan di negeri ginseng tersebut. Dan salah satunya ialah berkolaborasi dengan Sing.

"Annyeong haseyo," Toptap yang ditemani timnya pun saling menyapa dengan Sing yang saat ini ditemani oleh Zayyan. Dan ternyata Toptap memang sangat fasih berbicara dalam bahasa Korea, sehingga dirinya tak mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dengan Sing, meskipun sebenarnya mereka juga bisa menggunakan bahasa Inggris.

Mereka juga saling berjabat tangan dan saling mengenalkan diri dalam bahasa Korea.

Tempat pertemuan mereka adalah di sebuah restoran Thailand yang ada di Seoul. Toptap memang memilih restoran tersebut sesuai isi konten kolaborasi mereka hari ini.

Sebelum mulai syuting, Toptap menjelaskan terlebih dulu isi konten kolaborasinya kepada Sing, yakni mereka akan bermain game dan hadiahnya nanti adalah menyantap makanan khas Thailand bersama-sama.

Selama berbincang, Toptap terlihat sangat ramah dan bahkan bertingkah sok akrab terhadap Sing dengan banyak melakukan skinship. Hal itu sebenarnya sedikit membuat Zayyan tak nyaman melihatnya.

"Belum mulai syuting aja, Singku udah digrepe-grepe mulu dari tadi. Gimana nanti kalau udah mulai syuting coba?" Batin Zayyan kesal. Wajahnya mulai bete.

Sing pun telah mendengarkan dengan seksama dan telah memahami isi konten yang akan lakukannya nanti bersama Toptap.

"Jadi bagaimana Phi, apa bisa dimulai sekarang saja syutingnya?" Tanya Sing.

"Ng...tunggu sebentar, kita masih menunggu satu orang lagi. Sebenarnya kali ini aku akan berkolaborasi dengan dua orang. Yaitu kau dan...nah itu dia sudah datang!" Toptap menunjuk kepada seorang pemuda lain yang baru saja memasuki restoran.

"Lex-eu Hyung??!!" Sing terkejut.

"Lex-eu??!!" Zayyan pun tak kalah terkejut.

Begitu pula dengan Lex-eu yang juga terkejut tak menyangka bahwa dirinya akan bertemu Zayyan dan Sing di tempat tersebut.

"Zayyan? Sing??" Balas Lex-eu.

"Loh kalian semua sudah saling mengenal toh?" Toptap pun tak menyangka.

"Iya, kami bertiga sekelas," terang Lex.

"Wuahh...daebak! Baguslah kalau sudah saling mengenal, jadi kalian tidak akan canggung dan aku juga tidak perlu repot-repot mengenalkan kalian hehe...," Toptap malah senang.

"Kepalamu senang, dia ini rivalku tahu!" Dalam hati Sing kesal.

"Ck! Tahu gini tadi aku mendingan nggak usah datang deh, dari pada harus collabs bareng si anak badung ini!" Batin Lex pun kesal.

"Waduh kenapa jadi dua-duanya diajak collabs sama Phi Toptap sih? Kalau begini kan aku jadi bingung mau jagain yang mana? Sing atau Lex-eu ya?" Batin Zayyan.

Bersambung...

Terimakasih sudah membaca.

Jangan lupa Votmen jika suka dengan cerita ini.

🌺🌸🌺🌸🌺🌸🌺🌸🌺🌸🌺🌸🌺🌸🌺🌸

Continue Reading

You'll Also Like

9K 552 25
Tawa dan kehadirannya adalah suatu anugerah bagi orang-orang disekitarnya. Misaki hanya ingin menjalani kehidupannya dengan baik. Menghiraukan hidupn...
10.7K 1.6K 5
"Hei maknae, mengapa kau menangis?" {First Book ; I'm Okay +Jonghyun} {Complete} --- Cover by : @baekfml :* Another Jonghyun book, it's just because...
5.9K 402 9
Jangan sampai salah lapak ya, jika tidak suka silahkan out:)
14.1K 1.4K 25
Zayyan dilahirkan dalam ketidakbahagiaan. Ibunya tidak menginginkannya, meninggalkan sang ayah sebagai satu-satunya orang yang peduli dan mengurusnya...