Friendship (Xodiac) End√

By SugaJennie24

86.8K 8.6K 4.7K

Zayyan seorang siswa pindahan dari Indonesia, akhirnya dapat mewujudkan impiannya untuk tinggal dan bersekola... More

Asrama
Ruang Mawar Melati
Gara-Gara Leo Kegerahan
Geng Belalang Kupu-Kupu
Perhatian Zayyan Pada Sing
Dongsaeng Mulai Posesif
Zayyan Menangis karena apa?
Zayyan Janjian
Salah Paham Bikin Lapar
Baikan Sama Sing?
Ada Apa Dengan Lex?
Obrolan Aneh Zayyan-Sing
Pemuda Misterius
Super Zayyan
Sing Kenapa?
Ketika Bocil Cemburu
Perasaan Lex Terhadap Zayyan
Dibalik Sikap Lex
Zayyan Perduli Pada Lex?
Lex-eu Jangan Menangis
Pergi Camping
Camping #1 (Mimpi Aneh)
Camping #2 (Di Mana Zayyan?)
Camping #3 (Selamatkah Zayyan?)
Davin Ke Mana?
Maunya Sama Zayyan
Sayang Lex juga?
Cemburu Sama Eunbi
ZaySing Yang Aneh
Perdebatan Para Bocil
Perkara Suap-Suapan
Pengakuan Sing?
Bogoshippeo
Saling Menjauh
Lebih Sakit Dari Luka
Upaya Mendamaikan
Curahan Hati
Dibohongi
Malam Minggu
Patah Hati
Who's That Girl?
Aku Tak Mengerti Perasaan Ini
Nasi Goreng Spesial
Sama-Sama Cemburu
Hati Yang Mendua
Keputusan Berat
Pesta Kelas Dadakan
Jadikanku No.1 Dihatimu
Leo Nggak Mau Turun Tahta
Mencuri Kesempatan
Gara-gara cemburu
Pertengkaran Dongsaeng
Pengumuman
Zayyan Berterimakasih
Siapa Yang Menculik Zayyan?
Rasa Kehilangan
Keadaan Zayyan
Zayyan Tinggal Di Mana?
Upaya Mencari Zayyan
Apakah Semua Sandiwara?
Penyebab Zayyan Menghilang
Rahasia Davin Ketahuan
Menunggumu
Surprise
Akhirnya Aku Kembali
Perasaan Yang Tak Berubah
Akhirnya Saling Jujur
Pengumuman 2

Disuruh Putus

881 88 63
By SugaJennie24

Typo ✌️

Happy reading

*
*

"Ketika memilikimu itu mustahil, namun aku tetap memaksa," Lex tersenyum miring menatap dirinya di cermin kamarnya.

"Itulah aku, Lex a.k.a Zo Dohyun, yang tak kenal dengan kata 'menyerah' sedikit pun. Dan buktinya aku berhasil memilikimu, bukan? Tapi...entah mengapa aku merasa aku belum sepenuhnya memiliki hatimu, Zayyan. Sebenarnya siapa yang ada di hatimu? Siapapun itu, aku pasti akan menyingkirkannya dari hidupmu," gumamnya lagi.

Pintu kamar pun dibuka, menampilkan sosok Davin yang kini berjalan ke arahnya.

"Hyung," panggil Davin.

"Ada apa?" Ketus Lex yang masih kesal karena kejadian kemarin saat Davin memperingatkannya perihal hubungan terlarangnya bersama Zayyan, meskipun ia sendiri pun tak mengakuinya secara terang-terangan mengenai hal itu.

"Sing mencarimu," jawab Davin.

"Mau ngapain dia nyariin aku?"

Davin mengedikkan bahunya. "Entahlah, tanya saja sendiri," jawabnya malas, lalu Davin merebahkan dirinya di kasur.

"Haelah, ganggu aja tuh bocah, mau ngapain sih dia mencariku segala?!" Lex ke luar kamar sambil menggerutu.

Lex menemui Sing di depan pintu ruangan Belalang Kupu-Kupu, karena rupanya Sing menolak untuk masuk ke dalam saat dipersilahkan masuk oleh Davin tadi.

"Ada apa kau mencariku?" Tanya Lex tanpa basa-basi.

"Apa kau tahu di mana Zayyan Hyung saat ini?" Sing balas bertanya.

"Ha?? Memangnya dia nggak ada di ruang Mawar Melati?" Lex terkejut.

"Kalau dia ada di sana, mana mungkin aku mencarinya ke sini dan harus repot-repot bertanya padamu segala," timpal Sing.

"Bukankah hari ini dia tidak ada kelas tambahan apa-apa. Seharusnya dia sudah pulang dari tadi dong?"

"Ya, itu masalahnya. Makanya aku mencarinya ke sini, karena Zayyan Hyung belum pulang sejak tadi. Jadi gimana, kau tau tidak di mana dia sekarang?"

Lex menggeleng. "Enggak," jawabnya.

"Aishh! Gimana sih kamu tuh, masa nggak tahu pacarmu ke mana? Pacar macam apa kamu tuh?!" Cibir Sing.

"Tunggu! Kau tahu hubungan kami dari mana? Apakah Zayyan yang cerita?" Lex terkejut bukan main.

"Heuh!" Sing tersenyum miring. "Bukankah hal itu terlihat jelas? Dari caramu menatapnya dan memperlakukannya akhir-akhir ini, bukankah semuanya telah berubah 180° dibandingkan sikapmu dulu terhadapnya?"

"Apakah sejelas itu?" Lex panik.

"Ya, begitulah," jawab Sing.

"Lalu apakah hanya kau yang tahu, atau jangan-jangan teman-teman yang lain juga sudah tahu?" Lex benar-benar panik.

"Ng...kalau masalah itu aku tidak tahu ya. Tapi yang jelas, aku tahu hubungan kalian. Ya sudahlah, kalau kau memang tidak tahu di mana Zayyan Hyung berada, maka aku akan mencarinya ke tempat lain."

"Eh, tunggu! Aku ikut! Aku juga ingin mencarinya," Lex mengikuti Sing yang telah berjalan mendahuluinya.

***

Zayyan duduk di sebuah ruangan di dalam sebuah rumah yang cukup besar dan megah.

"Wuaaahhh...rumah ini besar sekali, mirip seperti istana. Hmm...pasti di dalam sini banyak makanan yang enak-enak nih!" Batin Zayyan sambil menatap takjub ke sekeliling ruangan yang diisi dengan berbagai macam perabotan dan hiasan dinding yang mewah dan artistik.

Seseorang pun datang, memasuki ruangan tempat Zayyan berada.

"Ekhem!" Deheman dari seorang pria paruh baya yang baru memasuki ruangan kini mengalihkan perhatian Zayyan.

"A-Annyeong haseyo," Zayyan berdiri lalu menyapa sambil membungkuk hormat.

Pria itu pun duduk di sebuah kursi yang berada di balik meja kerjanya.

"Sepertinya aku pernah melihat Ahjussie ini deh. Mmm...kalau nggak salah, beliau ini kan yang waktu itu menampar pipi Lex-eu dan meninggalkannya begitu saja. Ah iya benar, aku yakin beliau ini orangnya, dan pria yang membawaku tadi itu sepertinya memang bodyguard yang bersamanya waktu itu. Tapi untuk apa ya Ahjussie ini menculikku?"

"Apakah kau yang bernama Zayyan?"

"Iya, Tuan. Nama saya Zayyan. Kalau Tuan namanya siapa?" Zayyan malah balik bertanya.

Pria paruh baya itu terkejut sejenak, tak menyangka bocil di hadapannya itu berani menanyakan namanya.

"Panggil saja aku Tuan Zo. Aku adalah Ayahnya Zo Dohyun."

"Aa...jadi Anda Ayahnya Lex-eu??"

"Ya, Lex itu nama baratnya."

Zayyan manggut-manggut mengerti. "Jadi Ahjussie yang menampar Lex-eu waktu itu adalah Ayahnya toh. Kok tega ya, beliau melakukan itu pada putranya sendiri?" Batin Zayyan.

"Ngomong-ngomong ada apa ya Tuan menyuruh orang membawaku kemari?" Tanya Zayyan lagi.

"Karena ada hal yang ingin kubicarakan denganmu, bocah ingusan."

"Eh?" Zayyan buru-buru memegangi hidungnya. "Perasaan aku lagi nggak ingusan deh, hidung aku bersih kok, dasar halu nih bapak-bapak!" Batin Zayyan.

"Bodyguard, cepat ambilkan kopernya!" Perintah Tn. Zoo pada salah satu bodyguardnya yang berdiri di ruangan tersebut.

"Baik, Tuan."

Bodyguard itu mengambil sebuah koper dan meletakkannya di atas meja di depan Zayyan.

"Bukalah!" Perintah Tn. Zo lagi.

Bodyguard itu membuka koper tersebut, lalu nampaklah di mata Zayyan lembaran mata uang won yang tersusun rapi di dalam koper dengan jumlah banyak dan fantastis.

"Wuaaahhh...daebak! Ini uang semua ya?" Celetuk Zayyan dengan mata berbinar, karena baru pertama kali melihat uang sebanyak itu.

"Iya, dan itu semua untukmu!" Ucap Tn. Zo.

"Ha??" Zayyan melongo seolah tak percaya dengan apa yang didengarnya barusan.

"Perasaan aku akhir-akhir ini nggak ikut kuis apa-apa deh, kok bisa dapat hadiah uang sebanyak ini hehehe...," batin Zayyan.

"Zayyan, apakah itu cukup?"

"I-Ini banyak banget kok, Tuan. Sangat amat lebih dari cukup malahan. T-Tapi ini maksudnya untuk apa ya, Tuan?"

"Dengan uang ini, aku memohon dengan sangat padamu, Zayyan, agar kau menjauhi putraku Dohyun dan jangan lagi bergaul dengannya, baik di sekolah maupun di asrama!"

"A-Apa? K-Kenapa aku tidak boleh bergaul dengan Lex-eu, Tuan?"

"Karena kudengar kau membawa pengaruh buruk bagi putraku."

"Pengaruh buruk apa ya, Tuan? Maaf, saya tidak mengerti."

"Ck! Jangan pura-pura bodoh. Aku sudah tahu latar belakangmu, dan juga mengenai kedekatanmu dengan putraku akhir-akhir ini. Kau menjalin hubungan yang tidak wajar dengan putraku, kan?" Mata Tn. Zo syarat dengan emosi.

Lidah Zayyan tercekat, dirinya tak dapat membantah, karena memang begitulah adanya.

"S-Saya...m-minta maaf, Tuan," Zayyan menunduk takut.

"Mulai besok, jangan lagi masuk ke OCJ High School. Keluarlah dari sekolah itu, kemasi semua barangmu nanti malam dan pergilah dari asrama mulai besok pagi. Gunakan uang yang kuberikan ini untuk pindah ke sekolah lain atau pulang ke negaramu, aku tidak perduli. Tapi yang jelas kau harus benar-benar berpisah dengan putraku dan jangan pernah menemuinya lagi sampai kapan pun. Kau mengerti?"

"Tuan, saya tahu, saya salah. Tapi tujuan saya bersekolah di sana, karena saya ingin mengejar impian saya untuk menjadi seorang idol di masa depan, jadi mana mungkin saya mau meninggalkan sekolah itu. Saya tidak mau ke luar dari OCJ High School, saya mohon jangan paksa saya, Tuan."

"Ck! Beraninya kau melawan keputusanku. Apa kau tidak tahu siapa aku, hah?!"

"Saya tahu, Tuan adalah salah satu donatur terbesar di OCJ High School, dan Tuan juga memiliki pengaruh besar di sekolah tersebut. Tapi saya tidak bisa mengubur impian saya dengan meninggalkan sekolah itu."

"Jadi kau tetap ingin menjalin hubungan terlarang dengan putraku, begitu?! Dasar anak kurang ajar kau!"

Zayyan terdiam, ia bingung harus bagaimana, karena yang di pikirannya saat ini adalah Ricky.

"Aduh, bagaimana ini? Kalau aku putus dengan Lex-eu, maka Lex-eu pasti akan mengeluarkan Ricky lagi dari sekolah," Zayyan galau dan ia pun mulai mencari ide untuk melindungi Ricky.

"Mengenai hubungan kami, aku janji akan segera putus dengan putra Anda, Tuan. Dan mengenai uang ini, saya tidak membutuhkannya, saya tidak akan mengambilnya, tapi sebagai gantinya saya memiliki suatu permintaan lain pada Anda."

"Permintaan apa?"

"Jika nanti saya sudah putus dengan putra Anda, maka saya minta tolong agar Anda mau melindungi murid yang bernama Ricky yang saat ini berada di kelas Pickus, agar ia tidak dikeluarkan lagi dari sekolah," pinta Zayyan dengan sangat.

Tn. Zo memicingkan matanya.

"Ricky? Hmm...ya aku ingat bocah itu, dia itu kan yang dulu pernah mencari gara-gara dengan putraku. Jadi saat ini dia sudah bersekolah lagi?"

"Iya, Tuan, Ricky saat ini sudah bisa bersekolah lagi."

"Lalu kenapa kau memohon demi dia? Memangnya siapa yang mau mengeluarkannya lagi dari sana?"

"Saya hanya takut, jika sewaktu-waktu terjadi sesuatu masalah lagi di antara Lex-eu dan Ricky, saya mohon agar Anda tidak membiarkan Ricky dikeluarkan lagi oleh Lex-eu dari sekolah. Hanya itu permintaan saya." Zayyan sengaja tidak memberitahu mengenai ancaman Lex terhadapnya yang terkait dengan Ricky, karena Zayyan tidak mau menjelekkan Lex di depan Ayahnya.

"Hmm...baiklah, kalau hanya itu permintaanmu, itu tidak sulit bagiku. Tapi ingat akan janjimu tadi bahwa kau akan segera putus dengan putraku, dengan begitu aku akan tetap mengijinkanmu untuk bersekolah di sana."

***

Cukup lama Sing dan Lex berjalan ke sana kemari untuk mencari Zayyan. Mereka bahkan telah berulang kali mengitari gedung sekolah serta asrama tempat mereka tinggal demi mencari Zayyan, mereka juga pergi ke halte bus terdekat, ke minimarket langganan mereka, dan juga ke kafe Only Fun tempat favorit mereka jika sedang berkumpul, namun Zayyan tak kunjung mereka temukan.

Saat keduanya mulai lelah dan hampir putus asa mencari keberadaan Zayyan, tiba-tiba mereka melihat sebuah mobil mewah yang tiba-tiba berhenti di halaman depan asrama. Dan dari dalam mobil tersebut turunlah Zayyan dengan wajah lesu.

"Zayyan Hyung??!!" Pekik Sing.

Sementara Lex merasa heran kenapa Zayyan turun dari dalam mobil yang sangat tidak asing baginya itu.

"Itu kan mobil milik keluargaku, kenapa Zayyan bisa turun dari dalam mobil itu?" Batin Lex bertanya-tanya.

Sing dan Lex pun berlari menghampiri Zayyan yang sedang berjalan dengan langkah gontai.

"Zayaaaannnn...!!" Panggil Sing sambil berlari diikuti Lex di belakangnya.

Reflek Zayyan pun berhenti dan melihat ke arah kedua orang pemuda itu, yang kini sedang berlari ke arahnya.

"Zayyan Hyung, kau dari mana saja? Kenapa jam segini baru pulang?" Tanya Sing setibanya di depan Zayyan.

Zayyan menatap Sing dengan mata berkaca-kaca. "Sing...," Zayyan langsung menghambur ke pelukan Sing di hadapan Lex.

Tentu saja Lex merasa cemburu dan tak terima dengan apa yang dilihatnya saat ini.

"Lepaskan pacarku!" Lex mendorong tubuh Sing dengan kasar, lalu menarik Zayyan ke pelukannya.

Zayyan yang tengah merasa lelah dan lemas hanya bisa pasrah, meski dalam hati ia terkejut karena Lex berani menyebutnya 'pacar' di depan Sing. Sementara Sing memutar bola matanya jengah atas sikap posesif Lex barusan.

"Syukurlah, Zayyan, akhirnya kau pulang juga. Aku khawatir sekali saat tahu bahwa kau belum pulang. Aku kangen kamu, Zayyan," ucap Lex.

Namun sesaat kemudian Zayyan yang teringat akan janjinya pada Tn. Zo pun kini melepaskan dirinya dari pelukan Lex.

"Maaf Lex-eu, aku lelah. Aku ingin kembali ke ruang Mawar Melati dulu ya, aku ingin beristirahat," ucap Zayyan.

"Oke, aku antar," ucap Lex. Lalu Lex menggandeng tangan Zayyan, namun Zayyan menolaknya, ia tak ingin digandeng oleh Lex dan malah berjalan mendahuluinya.

Lex kesal karena perubahan sikap Zayyan yang tiba-tiba, namun ia kemudian berpikir bahwa Zayyan bersikap seperti itu tadi mungkin karena ada Sing saat ini di dekat mereka.

Mereka bertiga pun tiba di depan ruang Mawar Melati.

"Sebenarnya ada yang ingin kutanyakan padamu mengenai ke mana saja kau tadi sepulang sekolah, tapi karena kau kecapekan, jadi aku akan bersabar. Aku akan menunggumu sampai rasa capekmu hilang, dan nanti kita akan bicara berdua ya," ucap Lex sebelum berpisah ke ruangannya.

"Eum. Aku juga, ada hal yang ingin kubicarakan denganmu nanti, Lex-eu," balas Zayyan.

"Oke, kalau begitu istirahatlah dulu. Selamat tidur!" Seperti biasa sebelum berpisah, Lex selalu mempuk-puk kepala Zayyan dengan lembut.

Setelah Zayyan dan Sing masuk ke dalam ruang Mawar Melati, Lex pun tampak menghubungi seseorang.

***

"Sing, aku lapar," ucap Zayyan sesampainya di dalam.

"Hyuuungg...!!" Leo berlarian menghampiri Zayyan, bocah itu sangat senang, hyung kesayangannya telah pulang. Leo pun langsung memeluk Zayyan dengan erat di depan Sing.

"Tadi Lex-eu Hyung yang meluk dia, dan sekarang si bontot! Hadeuh! Ampun deh! Musti banyak sabar aku ngebucinin Zayyan Hyung nih!" Batin Sing berusaha untuk sabar.

"Hyuungg...tadi ke mana aja sih? Aku kangen banget tahu!" Ucap Leo dengan nada manja, setelah dirinya melepaskan pelukannya.

"Tadi aku cuma jalan-jalan sebentar," bohong Zayyan.

"Sebentar apaan? Lama banget tahu aku nungguin Hyungnya!" Protes Leo dengan bibir manyun lima sentinya.

"Iya, maaf karena kelamaan perginya. O ya, ngomong-ngomong Hyunsik Hyung dan Gyumin ke mana? Kok nggak kelihatan? Apa mereka belum pulang dari les vokal?" Tanya Zayyan, sengaja mengalihkan pembicaraan.

"Mereka udah pulang dari tadi. Tapi sekarang Hyunsik Hyung lagi bobo sambil maskeran, Gyumin lagi menicure dan pedicure mandiri di kamar," terang Leo.

"Ooohh...," Zayyan ber-oh ria.

"O ya, Hyung. Tadi kau bilang kau lapar, kau ingin aku buatkan apa?" Tanya Sing menimpali ucapan Zayyan tadi.

"Ng...buatin aku lima bungkus ramyeon dong!" Pinta Zayyan. Leo dan Sing pun sudah tak heran jika Zayyan memang bisa makan ramyeon sebanyak itu dalam sekali makan.

Sing yang sebenarnya masih marah atas sikap Zayyan yang seperti hanya mempermainkan hatinya kemarin pun tak keberatan dimintai tolong untuk membuatkan ramyeon.

"Oke, akan kubuatkan!" Sing bergegas ke dapur.

Sementara Leo langsung bergelendotan ria di lengan Zayyan.

"Ouyin, aku mau ganti baju dulu ya!" Ucap Zayyan sambil berjalan memasuki kamar dan tentu saja bersama Leo yang tak mau jauh darinya.

***

Saat Sing sedang membuatkan ramyeon untuk Zayyan, tiba-tiba dirinya mendapatkan panggilan masuk dari seseorang.

"Hmm...nomor siapa nih? Kok aku nggak kenal ya?" Batin Sing.

Namun dirinya tetap mengangkat telepon tersebut.

"Yeoboseyo," sapa Sing di telepon.

"Yeoboseyo, dengan Mak Chun Sing?" Balas seseorang di seberang telepon.

"Ya, ini aku Sing. Kau siapa?"

"Perkenalkan aku Toptap seorang content creator dari Thailand."

"Oh, kau seorang content creator. Lalu ada apa menghubungiku?"

"Kau adalah seorang selebgram dan juga tiktoker terkenal, kan?"

"Yaaa...begitulah."

"Dan kau juga terkenal karena wajah tampanmu yang sangat unreal bagaikan anime itu kan?"

"Yaaa...seperti itulah."

"Nah karena itulah aku ingin mengajakmu untuk collabs di channel youtubeku? Apa kau bersedia?"

"Ng...," Sing sok-sokan berpikir. "Yaaa bolehlah!" Jawabnya kemudian.

Toptap tertawa senang di seberang telepon.

"Oke, terimakasih karena kau sudah bersedia. Nanti aku akan mengabarimu lagi untuk menentukan waktu dan tempatnya. Oke?"

"Oke."

"O ya, berhubung aku lebih tua darimu, jadi kau bisa memanggilku dengan sebutan Phi Toptap."

"Baiklah, phi Toptap. Aku tunggu kabar selanjutnya ya."

"Oke, bye."

"Bye."

Sing pun menutup panggilannya.

"Siapa itu phi Toptap?" Zayyan tiba-tiba mengagetkan Sing.

Bersambung...

Hmm...kira-kira mereka bakalan putus nggak ya? 🤔😥

Terimakasih sudah membaca.

Jangan lupa Votmen.

🌺🌸🌺🌸🌺🌸🌺🌸🌺🌸🌺🌸🌺🌸🌺🌸

"Yakin lo mau mutusin gue? Nggak nyesel, hah?!"

Continue Reading

You'll Also Like

7.6K 773 23
Sakit. Satu kata yang memiliki arti segalanya. Sakit apa? oh jangan tanyakan hal itu pada lelaki macam Zayyan ... Zayyan berpikir, sakit a...
874 374 25
menceritakan seorang remaja laki-laki yang bernama Phichit Devantara ia akrab di panggil dengan nama devan ia dibesarkan dari keluarga yang penuh den...
33.7K 5.5K 36
hanya berisi chat random dan kehidupan sosmed barudak xodiac yang baca selengkapnya.. Warn! [ harsh word, non-baku, garing ; jadilah pembaca yg baik...
YES, DADDY! By

Fanfiction

301K 1.8K 9
Tentang Ola dan Daddy Leon. Tentang hubungan mereka yang di luar batas wajar