Mualafnya Seorang Gadis Nakal...

By Nailaptnh

978K 44.1K 899

©Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang •Plagiat? Dosa! ⚠️TAHAP REVISI⚠️ (SELESAI) = Sudah di Revisi ✔️ = Belum R... More

Pemberitahuan
1) Rencana Mualaf (SELESAI)
2) Keputusan yg Sudah Bulat (SELESAI)
3) Mengemasi Barang (SELESAI)
4) Resmi Mualaf (SELESAI)
5) MSGN (SELESAI)
6) MSGN (SELESAI)
7) MSGN (SELESAI)
8) MSGN (SELESAI)
9) MSGN (SELESAI)
10) MSGN (SELESAI)
11 ) MSGN (SELESAI)
12) MSGN (SELESAI)
13) MSGN (SELESAI)
14) MSGN (SELESAI)
15) MSGN (SELESAI)
16) MSGN (SELESAI)
17 ) MSGN (SELESAI)
18) MSGN (SELESAI)
19) MSGN✔️
20) MSGN (SELESAI)
21) MSGN (SELESAI)
22) MSGN (SELESAI)
23) MSGN (SELESAI)
24) MSGN (SELESAI)
25) MSGN✔️
26) MSGN (SELESAI)
27) MSGN✔️
28) MSGN (SELESAI)
29) MSGN (SELESAI)
30) MSGN✔️
31) MSGN ✔️
32) MSGN (SELESAI)
33) MSGN (SELESAI)
34) MSGN (SELESAI)
35) MSGN (SELESAI)
36) MSGN (SELESAI)
37) MSGN (SELESAI)
38) MSGN (SELESAI)
39) MSGN (SELESAI)
40) MSGN (SELESAI)
41) MSGN (SELESAI)
42) MSGN (SELESAI)
43) MSGN (SELESAI)
44) MSGN (SELESAI)
45) MSGN (SELESAI)
46) MSGN (SELESAI)
47)MSGN (SELESAI)
48)MSGN (SELESAI)
49) MSGN (SELESAI)
50) MSGN (SELESAI)
51) MSGN (SELESAI)
52) MSGN (SELESAI)
53) MSGN (SELESAI)
54) MSGN (SELESAI)
55) MSGN (SELESAI)
56) MSGN (SELESAI)
57) MSGN (SELESAI)
58) MSGN (SELESAI)
59) MSGN (SELESAI)
60) MSGN (SELESAI)
61) MSGN (SELESAI)
62) MSGN (SELESAI)
63) MSGN (SELESAI)
64) MSGN (SELESAI)
65) MSGN✔️
66) MSGN✔️
67) MSGN✔️
69) MSGN✔️
info
Perhatian!
70) MSGN✔️
MSGN ENDING
🤭
Minta tolong dong:)
Plagiat
Infoo
EKSTRA PART
SPESIAL
Cerita Baru

68) MSGN✔️

7.8K 346 40
By Nailaptnh

68• BERUSAHA MENJADI ISTRI DAN IBU YANG BAIK

⚠️WARNING⚠️
SEBELUM BACA HARAP PENCET
TERLEBIH DAHULU LOGO
BINTANG DI SAMPING KANAN
BAWAH⭐




1. Sudah ibadah apa belum?
Kalau belum, ibadah dulu ya. Dengerin
Omongan aku tuh. Ya... walaupun aku aja
Kadang belum full 5 waktu, setidaknya
Saling mengingatkan lah ya.

لا يختل حياتنا بسبب لا يضطرب عبادتنا
"Tidak teraturnya hidup kita disebabkan tidak teraturnya ibadah kita"


"Sholatlah agar hatimu tenang, Istighfarlah
agar kecewamu hilang dan berdoalah agar
bahagiamu segera datang"

-Quotes islami 1:01


"Seorang pendosa pun butuh Allah."

-Quotesislam

*******

Setelah Faya selesai menyiapkan air mandi untuk Faizar. Kini Faya telah turun kebawah tepatnya dapur, untuk menyiapkan makanan yang akan di bawanya menuju kamar sang suami.

***

Setelah Faya mengambil makanan untuk Faizar, dia bergegas menuju lantai dua. Dapat di lihatnya Faizar sedang duduk di kursi dekat dengan jendela. Faizar sedang memegang tasbih di tangan kanannya. Faya yang melihat itu tersenyum.

"Assalamualaikum." Salam yang diucapkan Faya dapat mengalihkan atensi Faizar mengarah kepada dirinya.

"Waalaikumussalam." Walaupun pelan, Faya masih dapat mendengar jawaban dari Faizar. Dia juga bahagia melihat raut wajah sang suami yang terlihat tenang, tidak seperti tadi.

Faya masuk kedalam kamar dan meletakkan nampan berisi makanan untuk Faizar di meja dekat dengan tempat sang suami yang sedang duduk.

"Maaf." Ucapan itu terdengar dari mulut Faizar, ketika Faya yang telah berbalik untuk keluar kamar.

"Kenapa?" Faya kembali membalikkan badannya untuk mengetahui kenapa tiba-tiba sang suami mengucapkan kata maaf.

"Saya tidak dapat mengingatmu." Jawab Faizar yang sudah membalikkan badannya menatap manik mata milik Faya. Setelah mendengar penuturan dari Hamka, Faizar merasa bersalah karena tidak dapat mengingat jika wanita di depannya ini adalah istrinya.

"Tidak apa-apa. Kamu tau? kamu kehilangan ingatan ini juga karena aku." Faya tersenyum menatap sang suami.

"Tidak. Jangan menyalahkan diri sendiri. Dan, bisakah kamu membantu saya untuk mengingat semuanya?" Tanya Faizar yang menatap Faya, dan Faya mengangguk kepalanya dengan mata berkaca-kaca. Tanpa sadar tangan Faizar juga sudah berada di ubun-ubun Faya, mengelusnya pelan.

*****

Setelah kejadian di dalam kamar tadi, Faya menjadi ceria. Setidaknya jika suaminya belum dapat mengingatnya, tapi suaminya dapat menerimanya jika dia memang istrinya.

"Umma sepertinya sedang ceria ya?" Hamka datang dari arah kamarnya menghampiri sang umma. Faya tersenyum menatap sang putra.

"Alhamdulillah." Ucap Faya dengan tersenyum, seraya mengelus pelan kepala sang putra yang ditundukkannya.

"Umma, boleh Hamka nanya?" Hamka sudah duduk lesehan menghadap sang umma, di tikar tempat sang umma duduk.

"Mau nanya apa?" Tanya Faya

"Ada satu perempuan yang setiap harinya selalu menggangu Hamka. Menurut umma, Hamka harus apa?" Tanya Hamka yang sudah berbaring di paha sang umma.

Hamka ini jika diluar adalah tipe orang yang cuek-cuek. Berbeda lagi jika sudah bersama sang umma. 12 tahun tidak dapat merasakan kasih sayang dari seorang ibu, wajar saja jika Hamka bersikap seperti ini kepada sang umma. Hamka saat ini sekolah di SMA cakrawala, tempat sang umma dulu sekolah. Pada saat umur 6 tahun sampai 16 tahun, Hamka belajar dipesantren. Tapi semenjak masuk umur 17 tahun, Hamka berkeinginan untuk sekolah ditempat yang dulunya adalah tempat sekolah sang umma.

"Mengganggu seperti apa?" Faya bertanya. Maksud mengganggunya seperti apa?

"Setiap hari dia akan datang menemui Hamka, dan berceloteh ini-itu. Hamka risih, tapi jika Hamka berbicara kasar, Hamka takut menyakiti perasaanya. Umma tau? bahkan setiap hari jika dia bertemu dengan Hamka dia akan mengatakan 'Wah, ketemu calon jodoh nih'." Hamka menirukan cara bicara gadis yang dimaksudnya. Faya tertawa melihat ekspresi sang putra.

"Dia suka kamu pasti." Faya menggoda sang putra. Tapi ekspresi yang Hamka tunjukkan adalah ekspresi datar.

"Umma mah gitu, Hamka jadi males sekolah." Jawab Hamka yang sudah menarik-narik ujung jilbab sang umma.

"Siapa namanya?" Tanya Faya yang membuat Hamka berpikir sejenak.

"Tidak tau." Jawab Hamka yang membuat Faya menarik hidung sang anak pelan.

"Kamu ini."

"Ingat! Jaga selalu pandangan kamu Hamka." Peringat Faya yang diangguki oleh Hamka.

"Siap atuh ibu komandan. Istrinya abi." Hamka memberi hormat dengan posisi yang masih berbaring di paha sang umma. Faya lantas tertawa menatap sang anak yang sedang berbaring di paha nya.

Ternyata ada seseorang yang memperhatikan mereka dari arah dapur. Dia adalah, Faizar, melihat kedekatan sang putra dengan wanita yang kata Hamka adalah istrinya, Faizar semakin yakin jika wanita itu memang istrinya. Dia berharap dan akan berusaha agar ingatannya cepat kembali.

Faizar tadi ingin mengambil sesuatu dari dapur, tapi ketika dia berjalan ke dapur dia melihat Hamka sedang bercerita dengan wanita itu. Awalnya dia hanya tersenyum melihatnya, tapi beralih memperhatikan ketika mendengar suara tawa dari wanita itu.

"Umma, ada Abi tuh." Faizar berbicara pelan agar tidak terdengar oleh sang Abi.

"Dimana?" Tanya Faya yang juga ikut berbicara pelan.

"Tuh di dapur." Hamka menunjuk posisi Abi nya dengan dagu. Faya lantas menatap sang suami yang sedang meminum air.

"Umma jangan natap gitu, ntar ketahuan. Pura-pura gak tau aja." Hamka ada sebuah rencana. Ahaha dia punya satu rencana yang dapat membuat hubungan sang umma dan sang Abi semakin dekat, dan siapa tau dengan ini ingatan sang abi dapat kembali.

Hamka melihat sang Abi yang akan kembali ke lantai dua. Dengan cepat dia berdiri dan memanggil sang Abi.

"Abi." Panggil Hamka, yang dapat membuat langkah Faizar berhenti, dan menoleh.

Tanpa banyak bicara, Hamka menarik tangan sang Abi untuk menuju tempatnya dan sang umma duduk. Faizar hanya pasrah saja ketika sang putra menarik tangannya untuk duduk.

Faya menatap bingung Hamka..

Ada apa?

Apa yang di rencanakan putranya ini?

"Sekarang umma sama Abi harus main suit. Yang kalah nanti aku kasih pertanyaan." Hamka membuat Faya tersenyum dengan ide sang putra. Ada-ada saja.

Faizar dan Faya saling menatap beberapa detik. Faya sepertinya paham akan tatapan Faizar.

"Abi kamu capek, Hamka. Kapan-kapan saja ya?" Ucapan Faya membuat Hamka menunjukkan ekspresi sedih. Padahal mah pura-pura doang xixixi.

"Ayo." Tiba-tiba Faizar angkat bicara yang membuat Faya terkejut, sementara Hamka menyunggingkan senyumnya.

Faya dan Faizar pun mulai melakukan suit. Pertama kali melakukan suit, Faya lah yang kalah.

"Nah berhubung umma yang kalah, Hamka mau nanya, kemana umma 12 tahun ini?" Hamka sangat penasaran urusan apa yang dibilang umma nya sampai begitu lama. Faya gelagapan ketika mendengar pertanyaan sang putra, tidak seharusnya dia ikut permainan ini. Dia harus berusaha sekuat mungkin untuk menutupi ini, dia tidak ingin putranya kecewa terhadapnya.

"Umma ada urusan." Jawab Faya yang sedikit gugup. Percayalah dia tidak enak jika harus berbohong seperti ini.

"Aku tau umma bohong." Monolog Hamka dalam hati.

"Hamka harap umma dapat jujur." Hamka seperti menyindir umma nya. Rasa bersalah kian menyeruak dalam diri Faya, dia tidak ada maksud untuk membohongi sang putra.

"Huh," Faya menghela nafas panjang sebelum dia mengatakan, "Umma 12 tahun ini dipenjara."

Ucapan Faya mampu membuat Hamka begitu syok, sementara Faizar dia seakan teringat sesuatu. Bayang-bayang saat dikantor polisi, dan kejadian penembakan itu mulai melayang-layang dipikirannya..

"Nanti kita bahas Hamka. Umma tidak mau Abi mu kesakitan." Bisik Faya kepada sang anak yang membuat Hamka menganggukkan kepalanya.

Suit kedua kembali dilakukan, dan Faizar lah yang kalah.

"Kenapa Abi bisa cinta sama umma?" Tanya Hamka yang membuat Faizar harus mengingat semua masalalu. Faya tidak tenang di tempatnya, dia tidak ingin sang suami kembali merasakan kesakitan akibat mengingat masalalu.

"Diaa...dia membuat Abi gelisah, tapi Abi tidak tau siapa namanya, dan Abi tidak tau apa yang bisa membuat Abi mencintai Umma mu. Abi mencintai Umma mu karena Allah." Jawab Faizar yang membuat Faya meneteskan air matanya, terharu mendengar penuturan dari suaminya.

"Ya Allah, terimakasih jika ini adalah awal dari ingatan nya kembali. Hamba memohon kepadamu, izinkanlah suami hamba mengingat semuanya tanpa ada rasa sakit yang dia rasakan." Faya berdoa didalam hatinya, dengan air mata yang terus menetes..

Hamka yang juga mendengar penuturan dari sang abi tersenyum bahagia, mungkin ini adalah awal dari abinya untuk mengingat semuanya.

Faizar tidak tahan ketika melihat wanita yang tidak asing baginya itu menangis. Tanpa terasa, Faizar telah mengikis jarak dengan Faya, dan satu detik kemudian, Faizar memeluk Faya dengan erat.

"Jangan menangis, saya tidak ingin melihatmu meneteskan air mata." Faizar mencium kening Faya dengan begitu lembut, Faya dapat merasakan kehangatan yang sudah berpuluh tahun tidak dia rasakan. Dia merindukan semuanya, semua momen-momen yang telah dia lewati dengan Faizar.

Hamka ikut meneteskan air mata melihat sang Abi dan sang umma. Hamka ingin Keuda orang tuanya ini bersatu kembali. Walau bahkan dia tau kenyataan jika umma nya adalah mantan narapidana, dia tidak akan membenci sang Umma. Umma nya telah melahirkan dia kedunia, umma nya mempertaruhkan nyawanya. Umma nya merawat dirinya selama 5 tahun, walaupun hanya sedikit dari umurnya yang sekarang telah 17 tahun. Tapi masa umur ketika 1-5 tahun adalah masa tersulit dalam orang tua mengurus anaknya.

Faya ikut menarik Hamka dalam pelukan mereka. Mereka sama-sama menangis dalam pelukan itu, terlebih Faya yang telah sesegukan, rasanya dia akhir-akhir ini sangat suka menangis.

****

Jama sudah menunjukkan pukul setengah sembilan, setelah beberapa saat lalu keluarga ini melaksanakan sholat berjamaah, kini mereka telah berada di atas karpet diruang tamu, sambil menonton televisi.

Posisinya Hamka tiduran di paha sang umma sebelah kiri, dan Faizar yang tiduran di paha sang istri sebelah kanan. Faya juga mengelus-elus rambut sang suami dan sang putra yang sedikit panjang. Dengan Faizar yang rambutnya pendek setara dengan leher, dengan poni di dahinya. Ternyata Faizar tetap menyukai model rambut ini, padahal dulu dialah yang menginginkan sang suami menggunakan model rambut seperti itu.

Tapi saat Faizar lupa ingatan pun, model rambutnya tetap tidak berubah, lucu sekali. Sementara Hamka yang rambutnya dipotong mulet dengan rambut bagian dahi dibentuk poni. Jika dibandingkan ketampanan antara dua laki-laki ini tidak dapat dibandingkan. Dimata Faya, anak dan suaminya sangat tampan.

"Tidak ada yang lebih tampan
daripada putra dan suami saya."

-Aubriyiella Stefanya Fazza

Faya juga tidak merasa keberatan sama sekali, dia senang dapat seperti ini. Faya tidak dapat mengutarakan rasa bahagia seperti apa, hanya Faya dan Allah yang tau bagaimana rasa bahagia yang Faya rasakan.

Bersambung..
Huhu akhirnya mualafnya seorang gadis nakal ending, dua bab lagi yaaaaa...

Mau tau Hamka itu seperti apa? Biar saya jelasin
📌Hamka itu adalah tipe cowok yang ketampanan
Bisa dibilang sangat tampan, namun tidak sempurna
Karena yang sempurna hanya Allah semata.
📌Hamka itu memiliki model rambut mulet dengan poni di dahinya. Terkesan seperti anak yang nakal, padahal mah tidak, mybe.
📌Hamka itu tidak suka keramaian.
📌Hamka itu menghargai perasaan seorang wanita.
📌Hamka itu akan manja, lemah-lembut, cerewet bahkan sangat banyak omong ketika bersama sang umma dan sang Abi. Beda lagi jika diluar rumah, dia akan seperti pohon yang diam.
📌Hamka itu tidak suka dengan perempuan yang suka mengganggu nya.
📌Hamka itu cinta Abi, umma
📌Hamka itu aduhhh Hamka itu terlope lope dehhh💋😘😍

Nah ini yang harus kalian tau!!
📌HAMKA ITU SUAMI SAYA💋😍

"Berhubung bapaknya tidak dapat,
Yodah anaknya saja lah."

-Author Nai🍀

14 November 2023
Publish: 27 Desember 2023
1800 kata


Maaf guys telat. Ahiya, semisal ada typo tandai ya. Aku kadang sering typo atau bahkan kebawa bahasa daerah aku. Kayak kemarin-kemarin mukena, aku tulis mungkena. Terimakasih.

Continue Reading

You'll Also Like

715K 52K 66
⚠️18+ ⚠️ Terdapat kata kata kasar dan adegan kekerasan [Lagi revisi] _______ "Apakah kunci surga itu...?" Satu pertanyaan dari gadis mungil itu bahk...
20.6K 754 35
[JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM MEMBACA AGAR GAK KETINGGALAN PART SELANJUTNYA] [DAN BUDAYAKAN VOMEN (VOTE DAN COMEN) AGAR AUTHOR MAKIN SEMANGAT NULISNYA]...
25.1K 1.4K 33
Cerita ini menceritakan tentang wanita yang di nikahi bukan karena CINTA melainkan harapan. Ya, harapan akan sesosok malaikat kecil yang di impikan u...
174K 1.3K 13
one-shot gay ⚠️⚠️⚠️ peringatan mungkin ada banyak adegan 🔞 anak anak d bawah umur harap jangan lihat penasaran sama cerita nya langsung saja d baca