62• FAYA YANG BEGITU RAPUH.
⚠️WARNING⚠️
SEBELUM BACA HARAP PENCET
TERLEBIH DAHULU LOGO
BINTANG DI SAMPING KANAN
BAWAH⭐
•
•
•
•
•
•
1. Sudah ibadah apa belum?
Kalau belum, ibadah dulu ya. Dengerin
Omongan aku tuh. Ya... walaupun aku aja
Kadang belum full 5 waktu, setidaknya
Saling mengingatkan lah ya.
لا يختل حياتنا بسبب لا يضطرب عبادتنا
"Tidak teraturnya hidup kita disebabkan tidak teraturnya ibadah kita"
•
•
🔹☁️💠☁️🔹
"Sholatlah agar hatimu tenang, Istighfarlah agar kecewamu hilang dan berdoalah agar
bahagiamu segera datang"
-Quotes islami 1:01
•
•
🔹☁️💠☁️🔹
"Seorang pendosa pun butuh Allah."
-Quotesislam
•
•
🔹☁️💠☁️🔹
"Mencintai serupa air laut ; pasang-surut Akan selalu ada. Namun air laut tidak Pernah berubah rasa."
•
•
🔹☁️💠☁️🔹
"Jauh ataupun dekat, lama ataupun singkat.
Jika hatiku telah memilih mu, Maka aku akan
Mencintai sehidup semati, bahkan sesurga."
-Aubriyiella Stefanya Fazza
•
•
🔹☁️💠☁️🔹
"Ya Allah cobaan dari mu begitu berat bagiku, namun aku percaya dirimu tidak akan memberikan cobaan yang begitu berat kepada Hambanya, jika hambanya tidak bisa melewatinya"
-Aubriyiella Stefanya Fazza
*******
"Kenapa kamu keluar terus sih?" Faya ikut kesal dengan air matanya yang terus-menerus keluar.
"Tadi Iaz bilang bukan Hamka, lalu siapa? Apa mungkin iaz sudah menikah." Faya bergumam terus menerus dengan air mata yang sedari tadi tidak berhenti-henti.
"Ya Allah, jika memang suami hamba telah menikah lagi maka ikhlaskan lah hati hamba lahir dan batin untuk menerima semua kenyataan ini." Faya berdoa di dalam hati, dengan air mata yang sudah membuat suaranya menghilang-hilang.
Setelah cukup lama Faya menangis, dia berdiri. Namun tiba-tiba kepalanya terasa pusing dan hampir saja dia terjatuh pingsan. Tapi untungnya dia tidak sampai terjatuh ke batu-batuan yang ada di depan masjid, karena ada seseorang yang tiba-tiba datang menahan Faya agar tidak terjatuh ke batu-batuan tersebut.
"M-maaf, t-terimakasih." Faya berucap dengan terbata-bata karena dia kesulitan dalam berbicara sebab dia menangis begitu lama.
Faya mendongak menatap orang yang menolongnya. Dia melihat itu adalah Hamka putranya.
"Nak." Faya memanggil Hamka yang juga tengah menatapnya, Hamka menganggukkan kepalanya pertanda bertanya.
"Terima kasih. Kamu mungkin tidak percaya jika saya Umma kamu, tapi mau bagaimanapun saya adalah Umma kandung kamu nak. Jika kamu percaya bahwa saya adalah Umma kamu, kamu juga mungkin akan membenci Umma, karena Umma tidak ada dalam masa pertumbuhan kamu, Umma hanya ada sampai kamu berumur 5 tahun. Umma tidak ada ketika Abi kamu terbaring koma di rumah sakit.
Tapi Umma tidak ada karena suatu alasan, Umma tidak lari dari tanggung jawab. Umma kembali untuk memenuhi tanggung jawab Umma terhadap kamu dengan Abi kamu, karena selama 12 tahun ini Umma belum bisa menjadi istri dan Ibu yang baik buat kamu sama Abi kamu. Tapi, sepertinya tugas Umma sudah diambil alih oleh orang lain, Umma mungkin belum ikhlas, tapi percayalah Umma tidak akan menggangu kehidupan kalian lagi. Umma kalau kangen kamu boleh ya liat kamu? " Faya berbicara panjang dengan lebar sambil air mata yang kembali luruh. Hamka tidak tega melihat wanita didepannya yang mengatakan jika dia adalah umma nya menangis.
"Kamu tadi bilang kamu tidak punya Umma kan nak? Aku umma kami nak, dan istri baru dari Abi kamu juga harus kamu anggap sebagai Umma, atau kamu manggilnya Bunda? Kamu harus nurut sama dia dan Abi kamu sayang. Jadilah anak yang berbakti, bisa kan? Harus bisa dong, anak Umma pasti bisa. Jadilah anak yang hebat Hamka, sama seperti yang telah kakekmu sampaikan saat kamu masih kecil. Kamu pasti tidak ingat, mau Umma katakan?" Faya mengusap air matanya dan tersenyum dengan lebar, lalu kembali berbicara.
Hamka yang melihatnya merasakan sakit, seperti ada ikatan antara dirinya dan wanita didepannya ini. Benarkah jika wanita ini adalah Umma nya. Mendengar pertanyaan dari wanita di depannya ini lantas Hamka menganggukkan kepalanya. Dilihatnya wanita di depannya ini tersenyum ceria, dan kembali mengusap air matanya bahkan matanya sudah sangat merah. Hamka yakin wanita di depannya ini telah menangis dari lama.
"Kakek kamu Zafran, pasti kamu tau, pada saat pemakaman Kakek dan Nenek kamu, Umma sempat hadir tapi Umma tidak dapat melihat kamu nak. Capek ya denger Umma cerita, hehe maaf ya. Kakek kamu bilang pada saat hari kematian Kakek buyut kamu, 'Faizar, Faya bimbinglah putra kalian, Imam untuk menjadi laki-laki yang bertanggung jawab, taat dalam kewajibannya sebagai umat muslim, dan berbakti kepada kedua orang tuanya. Imam kamu harus jadi anak yang hebat, Kakek percaya kamu dapat menjadi seperti yang Kakek inginkan'." Faya mengatakan ucapan almarhum Kyai Zafran.
Hamka mendengar nama Faya, yang diucapkan seseorang di depannya ini seketika jantungnya berdetak dengan kuat. Faya adalah nama Umma nya, dia tau ini dari sang Nenek, tapi untuk masalah wajah dari Umma nya Hamka memang tidak pernah ingin melihat wajah dari sosok umma yang telah meninggalkannya dan sang Abi.
"Kalau begitu, jadilah anak yang baik untuk Umma kamu yang sekarang dan Abi kamu. Umma mu ini akan tetap menjadi Umma mu, tapi tidak lagi istri dari Abi mu. "Faya Kembali menetes kan air mata. Hamka yang tidak tahan melihat air mata dari wanita didepannya ini lantas segera memeluknya, tidak peduli jika wanita di depannya ini bukanlah Umma kandung nya ataupun memang benar Umma kandungnya. Faya yang dipeluk semakin menangis kencang.
"Saya tidak tau seperti apa Umma saya, tapi ketika melihat Ibu menangis, saya merasa Ibu adalah Umma saya." Hamka memeluk dengan erat Faya.
Setelah beberapa menit Hamka melepaskan pelukannya terhadap Faya, dia kembali menatap Faya.
"Bisa Umma nitip surat buat Abi kamu?" Faya bertanya dan diangguki oleh Hamka.
Faya segera mengambil sebuah buku dan pena dalam tasnya, dia menuliskan sesuatu untuk diberikan kepada iaz-nya.
🔹🔹☁️💠☁️🔹🔹
Iaz nya Fazza sudah bukan Iaz yang dulu. Dimana Iaz yang katanya akan memiliki 1 istri sampai selamanya? Di mana Iaz yang akan menuntun Fazza menuju Jannah? Selamat berbahagia dengan kehidupan barunya Iaz, tapi Iaz tau kan jika Fazza tidak dapat menerima jika dipoligami? Tapi Fazza tau, Allah membenci sebuah kata perceraian. Jadi kita tetap akan menjadi suami istri tanpa sebuah perceraian, namun Fazza ini tidak akan menggangu kehidupan Iaz-nya yang baru.
Tertanda: Aubriyiella Stefanya Fazza
Fazza nya Iaz
Ana uhibbuka fillah Zauji
🔹🔹☁️💠☁️🔹🔹
Faya menulisnya dengan tersenyum. Dia memberikan kertas surat yang telah dia buat kepada Hamka, putranya.
"Umma pulang dulu ya, kapan-kapan kita ketemu lagi. Walau kamu belum bisa nerima Umma sebagai Umma kamu, tapi Umma harap kamu mau bertemu dengan Umma. Assalamu'alaikum." Faya hendak berjalan dari tempatnya berdiri, namun terhenti kala Hamka menyodorkan tangannya untuk salim. Faya kembali menangis, namun kali ini adalah tangisan kebahagiaan.
"Terima kasih banyak nak." Faya mencium kening sang anak, lalu tersenyum dan berjalan meninggalkan Hamka yang masih berdiri di tempatnya.
Hamka berjongkok karena melihat sebuah foto yang sepertinya terjatuh dari tas wanita yang mengaku sebagai Umma nya. Dilihatnya di foto itu terdapat....
Bersambung.....
📌Hayo tebak foto apa?
📌Foto apaa hayooo?
📌Foto apalah itu?
📌Siapa yang gak mau Faya dipoligami?
Hayoo, Mau Faya dipoligami atau jangan?
10 November 2022
Publish: 22 Desember 2023
1100 kata