"Wa!," Orang yang ngarasa terpanggil pun menengok kepada orang yang memanggil dirinya
"Ada apa?" Tanya Awan menatap kedua manik rese itu
"Kata Bunda lo gua harus pulang bareng ama lo. Dan malem ini gua tinggal di rumah lo seperti nya"
"Aish sekkiyaa shibal-seyo! Kenapa harus pulang bareng sama lo nyet, dan kenapa harus seatap lagi tch"Celetuk Awan tidak menyukai yang di jelaskan oleh Langit
"Gausah nyeletuk lu cil, Masih mending gua mau nemenin lo. Ya walaupun terpaksaan sie" Natap Awan sedikit deket
"bodo amat lah njeng. Heh! Lo napa deket muka gue hah? Oh pasti gue tau, lo terpesona kan ama kecantikan gue" Ucap dengan pedenya sambil mengibaskan rambutnya
"Dih amit-amit deh, jadi orang jangan terlalu pede wa" Smirk sambil menatap lekat mata indah Awan
"Bacyott lu"
"Bicit lu, Lama gua tinggal lu pendek" Beranjak meninggalkan Awan sendirian di lobby sekola
"Eh tunggu gue anj, gue bilangin mami lu kalau tinggal gue sendirian di sekola ini!" Ngomel Awan yang tidak mau berhenti
Langit yang sudah mulai geram sama sepupunya ini. Mulai berjalan samain tingginya dengan Awan yang tb hanya 160cm sedangkan dirinya 178cm
Tubuh mereka berdua semakin terhimpit karena Langit sengajain buat badan mereka terhimpit
"Sekali lagi lo ngoceh-ngoceh gua cipok juga lo, Kan lumayan gua ngerasain bibirnya bawel pendek ini" Senyum singkat berlalu pergi begitu saja, lantas Awan berlari seperti bocah yang tidak mau ditinggal oleh orang tuanya
Di sisi lain
"Huh! Apa-apa Awan. Gua selalu di asingkan, padahal gua saudaraan sama Awan!! "
"Liat lo rencana gua" Mengepalkan tangannya dan natap Awan dari jarak jauh tatapan benci
Saat siswi itu mau berjalan untuk keluar dari gerbang dan mau pulang, Tetapi ada yang memanggil nya
"Kiara!!" Panggilan dari sosok Laki-laki tersebut
Kiara pun membalikkan badannya untuk melihat siapa yang manggil nya
Pas Kiara balik badan, Kiara disitu mematung siapa orang didepannya itu
"Bumi?" Sebut nama orang yang ia sayangi, sebagai mantan bukan lagi pacar
Bumi tersenyum lalu berlari kearah dimana Kiara berdiri itu.
Deg
"Gua kangen lo kia. Kenapa lo pergi disaat gua masih sayang sama lo??"
"Gua seperti orang gila yang gak tau arah buat pulang. Lo tau? Saat lo pergi ke germany gua hampir stres akibat mikirin keberadaan lo dan masih shock kita sudah putus" Bumi meluapkan apa yang selama ini ia mendem sendiri, dan saatnya dirinya meluapkan di depan orang ia kangenin
"Gua juga kangen sama lo bum,gua juga gak mau putus sama lo. Tapi lo taukan, Papa gua gimana sifatnya?" Ujar Kiara
"Gua tau,tapi kita kan masih bisa backstreet kia. Kita masih bisa ldr pula kan?," Jawabnya.
"Maafin gua Bumi. Gua yang disini egois minta hubungan kita berhenti" Suara yang mulai serak, Bumi yang peka langsung membawa Kiara dalam dekapannya
Akhirnya Vincent Bumi Chelivier bisa bertemu lagi sama orang yang ia cintai selama ini. Dan kangennya ini ternyata terbalaskan akan hadirnya Kiara
Pelukan hangat tersebut terlepas dan berkata "Mau gua anterin pulang ke rumah lo??" Tanya Bumi
"T-tidak usah. Anter gua ke hotel saja karena bunda gua udah ngasih uang jajan bulanan dan nyewain hotel untuk diri gua bum" Menolak ajakan kerumah
"Oh yaudah mari Nona saya antarkan pulang" Memajukan tangan dan disambut oleh Kiara sambil senyum penuh bahagia
"Semoga kita seperti gini terus Bumi. Gua takut lo di ambil sama Awan lagi, Cukup kasih sayang kedua ortu gua saja." Batin Kiara entah mungkin saat ini dirinya mau menangis gak tau rasanya gimana yang pasti sakit sampai ngerasa tertusuk dengan pisau tajam yang sekarang menusuk-nusuk hatinya
ଓ￣￣￣ଓ
"Akhirnya sampe juga dirumah gue huhu" Sesaat masuk kerumah Awan langsung merebahkan dirinya disofa dan memainkan handphone smartphone nya itu
"Ini anak bukan langsung ganti baju malah rebahan disini" Ocehan dari sang Bunda
"Ish bund Awan capek loh pulang sekola langsung ke kamar" Mempoutkan bibirnya
"Udah cepat kamu ganti baju sebelum Ayah mu melihatnya"
Sinis dikit natap Bunda nya. "Apa kamu natap Bunda seperti itu? Mau uang saku mu Bunda bilangi ke Ayah supaya di turuni 30 juta?" Ancem Bunda dan saat itu Awan bergegas ngibrit ke kamarnya itu
Tetibanya Langit masuk kedalam rumah, Sebelum masuk Langit terdengar kalau Awan lagi dimarahi oleh Bunda dan di ancem uang sakunya di kurangi. Langit hanya ngetawain dalam hati
"Assalamualaikum Bunda" Salam dari Langit saat memasuki rumah
"Waalaikumsalam. Eh nak Langit" Menjawab salam Langit
"Ayo-ayo duduk dulu sebelum Tante sama Om mau take of pesawatnya, oh ya nak Langit mau minum apa??"
"Gausah Bund. Nanti aja barengan sama Awan aja Bund" Menolak penolakan dari Tante Elly
"Ouh. Ngomong-ngomong Tante perhatikan kamu suka sama Awan yah??" Tanya Bunda mengejutkan Langit
"H-hah tidak bund"
"Gausah bohong nak. Tante tau kok, Kalau suka sama Awan Tante bisa bantu buat ngejodohin kalian berdua" Ujar Bunda
"Kalau Langit sih gakpapa bund. Tapi Awan nya, karena Awan cintanya sudah habis di Bumi" Jelas Langit kepada Bunda
"Vincent Bumi Chelivier itu? Nama yang tidak asing untuk Tante sama Om. Anak itu bukannya anak dari Chef terkenal ya??"
"Maybe Tan"
"
Coba nanti Tante tanya ke om siapa tau om mengetahui keluarga Bumi. Soalnya keluarga Bumi seperti di tutupi dari Public" Kata Bunda, Langit hanya Menganggukinya
"BUNDAAA!" Teriak Awan dari bilik kamarnya
"Kenapa sayang??" Balas Bunda
"Bundd masa Ayah ngasih aku barang lagi sie?" Cemberut terlihat dari wajah Awan
"Bagus dong sayang Ayah ngasih barang lagi"
"Tetapi ini loh bund, Lihat nih totalnya berapa!?" Ngasih semua barang yang baru dilihat dikamarnya
Bunda terkejut dikit karena barang ini terbaru dan keluaran dari luar negeri semua
"Tas Celine? Sepatu Gucci? Dan barang semua ini?? Keluaran baru semua nak. Harganya tidak main-main loh" Natap sang empu
"Makanya itu Bunda bilangi Ayah kalau ngasih barang itu jangan mahal-mahal mendingan buat di jajanin aja ketimbang barang tidak berguna ini huh. Barang Awan masih baru semua Bund! Belum lagi dari bulan lalu dan kemarin" Ceteluk Awan tidak berhenti sampai Bunda menggeleng kepala sembari tersenyum manis
"Kamu ini tidak bersyukur? Kalau kamu gak mau Bunda kasih ke Sepupu kamu di Belanda mau??" Tanya bunda
"Ah tidak! Masa barang dari Ayah buat Sepupu sih!" Tidak terima atas pertanyaan dari Bunda nya itu
"Yaudah makanya. Kamu simpan itu dipakai jangan enggak",
"Ck iya Bunda tercintana Awan"
5 menit kemudian Suara mobil seperti biasa pun terparkir, Jelas Awan langsung berdiri untuk melihat itu Ayah nya apa bukan
Saat dilihat itu Arlino Reviano Kendrick(Ayah nya) Awan langsung menghampirinya
"Ayah Ayah!" Disambut ngerocos Awan
"Why my daughter? There is a mistake? Problem?" Yang turun dari mobil hitam itu
"A-ayah? Ayah beli mobil baru lagi?? Yang mobil tahun lalu ayah kemanain??" Kaget saat melihat plat yang masih putih
"Ayah taro di rumah Tante Elma" Jawab Arlino
"Tch. Betewe memang Tante Elma sudah pulang bersama Om Jaydan yah?" Tanya Awan
"Sudah, 1 hari lalu. Kenapa?"
"Gapapa yah"
"Nanti kamu kalau Ayah sama Bunda sudah berangkat, Kamu sama Langit ke rumah Tante Elma saja. Nemenin anaknya juga"
"Adek Eliza yah? Asik ketemu adek Eliza"
"Oh ya. Ayah dan Bunda berangkat jam berapa??" Tanya lagi
"Palingan setelah maghrib, Nanti kita sholat bersama dahulu"
"Iyayaa deh yang mau honeymoon" Ledek Awan
Bersambung....
PART INI SERU GAKK GUYS??MAAF JARANG UP AUTHOR SEKARANG BANYAK TUGAS DAN GAK SEMPET BUAT LANJUTIN CERITA NYA(๑╹◡╹๑)
Continue or not??
Bumi&Awan
Bumi&Kiara
Author ngucapin Terimakasih karena mau menunggu cerita ini up. Jangan lupa vote and komen yaa untuk ngehargai karya author
#TBC