Mualafnya Seorang Gadis Nakal...

By Nailaptnh

976K 44K 898

©Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang •Plagiat? Dosa! ⚠️TAHAP REVISI⚠️ (SELESAI) = Sudah di Revisi ✔️ = Belum R... More

Pemberitahuan
1) Rencana Mualaf (SELESAI)
2) Keputusan yg Sudah Bulat (SELESAI)
3) Mengemasi Barang (SELESAI)
4) Resmi Mualaf (SELESAI)
5) MSGN (SELESAI)
6) MSGN (SELESAI)
7) MSGN (SELESAI)
8) MSGN (SELESAI)
9) MSGN (SELESAI)
10) MSGN (SELESAI)
11 ) MSGN (SELESAI)
12) MSGN (SELESAI)
13) MSGN (SELESAI)
14) MSGN (SELESAI)
15) MSGN (SELESAI)
16) MSGN (SELESAI)
17 ) MSGN (SELESAI)
18) MSGN (SELESAI)
19) MSGN✔️
20) MSGN (SELESAI)
21) MSGN (SELESAI)
22) MSGN (SELESAI)
23) MSGN (SELESAI)
24) MSGN (SELESAI)
25) MSGN✔️
26) MSGN (SELESAI)
27) MSGN✔️
28) MSGN (SELESAI)
29) MSGN (SELESAI)
30) MSGN✔️
31) MSGN ✔️
32) MSGN (SELESAI)
33) MSGN (SELESAI)
34) MSGN (SELESAI)
35) MSGN (SELESAI)
36) MSGN (SELESAI)
37) MSGN (SELESAI)
38) MSGN (SELESAI)
39) MSGN (SELESAI)
40) MSGN (SELESAI)
41) MSGN (SELESAI)
42) MSGN (SELESAI)
43) MSGN (SELESAI)
44) MSGN (SELESAI)
45) MSGN (SELESAI)
47)MSGN (SELESAI)
48)MSGN (SELESAI)
49) MSGN (SELESAI)
50) MSGN (SELESAI)
51) MSGN (SELESAI)
52) MSGN (SELESAI)
53) MSGN (SELESAI)
54) MSGN (SELESAI)
55) MSGN (SELESAI)
56) MSGN (SELESAI)
57) MSGN (SELESAI)
58) MSGN (SELESAI)
59) MSGN (SELESAI)
60) MSGN (SELESAI)
61) MSGN (SELESAI)
62) MSGN (SELESAI)
63) MSGN (SELESAI)
64) MSGN (SELESAI)
65) MSGN✔️
66) MSGN✔️
67) MSGN✔️
68) MSGN✔️
69) MSGN✔️
info
Perhatian!
70) MSGN✔️
MSGN ENDING
🤭
Minta tolong dong:)
Plagiat
Infoo
EKSTRA PART
SPESIAL
Cerita Baru

46) MSGN (SELESAI)

12.5K 518 2
By Nailaptnh

46• KABAR GEMBIRA?

⚠️WARNING⚠️
SEBELUM BACA HARAP PENCET
TERLEBIH DAHULU LOGO
BINTANG DI SAMPING KANAN
BAWAH⭐




1. Sudah ibadah apa belum?
Kalau belum, ibadah dulu ya. Dengerin
Omongan aku tuh. Ya... walaupun aku aja
Kadang belum full 5 waktu, setidaknya
Saling mengingatkan lah ya.

لا يختل حياتنا بسبب لا يضطرب عبادتنا
"Tidak teraturnya hidup kita disebabkan tidak teraturnya ibadah kita"

****

"Mendapatkan kabar gembira adalah
sebuah kebahagiaan dan anugrah dari Allah."

*******

Setelah sebuah kecupan tadi, terjadi kegugupan antara dua sejoli ini. Seperti saat ini, Faya sedang ada di dapur tidak tau kenapa, hanya ingin saja. Sementara Faizar sedang duduk di ruang tamu. Faizar hari ini tidak masuk ke kantor, karena tidak enak badan, dan kondisi sang istri juga sedang tidak enak badan.

Faya berjalan ke arah ruang tamu di mana sang suami berada, dia membawa berbagai macam cemilan untuk dimakan. Namun kegugupan antara mereka masih saja terjadi.

Untuk menghilangkan rasa kegugupan antara keduanya, Faya mengajukan sebuah pertanyaan kepada Faizar.

"Gus," panggil Faya yang membuat Faizar menoleh.

"Apa hukumnya Seorang perempuan memakai jilbab?" Faya bertanya mengenai hukum mengenakan hijab, Gus Faizar menganggukkan kepalanya.

"Hukumnya wajib. Semua badan wanita adalah aurat, kecuali muka dan telapak tangannya."

"Kewajiban berjilbab dalam Al-Qur'an salah satunya diterangkan dalam surat Al-Ahzab ayat 59:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّبِىُّ قُل لِّأَزْوَٰجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَآءِ ٱلْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِن جَلَٰبِيبِهِنَّ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰٓ أَن يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ ۗ وَكَانَ ٱللَّهُ غَفُورًا رَّحِيمًا

Artinya: "Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS Al-Ahzab: 59). "

Faizar menjelaskan hukum tentang berjilbab bagi wanita, dia juga menyebutkan Firman dari Allah yang ada dalam Q.s Al-ahzab : 59.

"Perintah mengenakan jilbab dalam Al-Qur'an juga dijelaskan dalam surat An-Nur ayat 31 :

وَقُل لِّلْمُؤْمِنَٰتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَٰرِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا ۖ وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَىٰ جُيُوبِهِنَّ ۖ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا لِبُعُولَتِهِنَّ أَوْ ءَابَآئِهِنَّ أَوْ ءَابَآءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ أَبْنَآئِهِنَّ أَوْ أَبْنَآءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ إِخْوَٰنِهِنَّ أَوْ بَنِىٓ إِخْوَٰنِهِنَّ أَوْ بَنِىٓ أَخَوَٰتِهِنَّ أَوْ نِسَآئِهِنَّ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَٰنُهُنَّ أَوِ ٱلتَّٰبِعِينَ غَيْرِ أُو۟لِى ٱلْإِرْبَةِ مِنَ ٱلرِّجَالِ أَوِ ٱلطِّفْلِ ٱلَّذِينَ لَمْ يَظْهَرُوا۟ عَلَىٰ عَوْرَٰتِ ٱلنِّسَآءِ

Artinya: "Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita" (QS An-Nur: 31)."

Faizar melanjutkan penjelasannya kepada sang istri. Faya mendengarkan dengan begitu baik semua penjelasan dari Faizar dengan memakan cemilan yang dia bawa dari dapur tadi.

"Aku udah nutup aurat kan Gus?" tanya Faya yang berhenti mengemil, ia kembali mengemil lagi setelah mengajukan pertanyaan lagi.

"Menurut kamu?" tanya Faizar sambil menatap sang istri yang tengah mengemil itu.

"Udah." jawab Faya singkat dengan masih memakan cemilannya. Bahkan sudah hampir habis.

"Kalau pakai cadar, auratnya lebih tertutup." Faizar tersenyum menatap sang istri yang tengah sibuk memakan makanannya. "Tapi hukuman sunnah, bukan wajib. Jadi tidak papa jika tidak menggunakan cadar. Tapi jika ingin menggunakan cadar itu akan lebih baik," lanjut Faizar yang membuat Faya mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Tapi aku belum siap. Ntar deh kalau udah punya anak." jawab Faya santai dan kembali memakan cemilannya. Faizar yang mendengar ucapan sang istri tertawa pelan.

"Emang udah siap kalau jadi seorang ibu?" tanya Faizar.

"Siap dong!" seru Faya dengan antusias yang membuat Faizar menatap gemas sang istri.

Setelah jawaban yang diberikan oleh Faya, respon dari Faizar hanya tertawa pelan. Faya yang akan melanjutkan makan cemilannya, tiba-tiba berlari kearah kamar mandi. Faizar pun segera menyusul sang istri karena merasa ada hal yang aneh dari sang istri.

Di kamar mandi, Faya muntah-muntah. Wajahnya sekarang juga sudah begitu pucat pasi.

"Kita ke rumah sakit." Faizar langsung menggendong sang istri keluar dari kamar mandi untuk menuju garasi.

******

"Selamat ya Bu, Ibu sedang mengandung." Dokter wanita itu menatap Faya dengan tersenyum. Faya yang mendengar ucapan dari sang dokter lantas terkejut.

Hamil?

Dia hamil?

Benarkah?

"Kalau begitu saya permisi dulu," lanjut dokter wanita tadi, lalu keluar dari ruangan Faya. Setelah sang dokter keluar, Faizar masuk untuk mengetahui keadaan sang istri.

"Iaz aku lagi seneng banget." Faya tiba-tiba lompat ke pelukan Faizar, Faizar yang melihat sang istri tiba-tiba lompat ke pelukannya lantas langsung menangkap sang istri, takutnya sang istri terjatuh. Untung saja sang istri tidak memakai alat medis satu pun, jadi tidak apa-apa jika istri nya langsung lompat ke pelukannya.

Namun, Faizar juga kadang bingung, istrinya begitu aktif sekali beberapa hari ini, bahkan jika dia sedang merasakan senang, dia akan memeluk Faizar dengan senang hati, bukan seperti biasanya yang canggung.

Sudah 5 bulan pernikahan masih saja canggung? Ya-mau gimana lagi namanya juga Faizar dan Faya.

"Senang kenapa hmm?" tanya Faizar yang sudah mendudukkan Faya di ranjang rumah sakit.

"Iaz tau? Fazza hamil loh." Faya begitu antusias begitu mengatakan jika dia hamil. Faizar tentu saja terkejut dengan ucapan sang istri.

"Iaz gak percaya?" tanya Faya dengan muka galak nya.

"Percaya." jawab Faizar yang sudah mencium kening sang istri. Benar, istrinya sedang hamil. Dia tidak sengaja melihat kertas hasil pemeriksaan di atas kasur tempat Faya tadi berbaring.

Di tengah kebahagiaan Faizar dan Faya, ada seseorang dari balik pintu sedang berbicara lewat telpon.

"Izinkan dia hidup tenang selama 6 tahun." Seseorang di telepon sedang berbicara dengan orang yang sedang di teleponnya.

Siapa dia?

"Tunggulah 6 tahun lagi, hidupmu akan hancur Faya." Seseorang mengintip dari ruangan luar kamar tempat rawat Faya sekarang. Dia menyeringai, lalu berlalu pergi dari sana.

Siapa dia?

BERSAMBUNG!






Publish: 2 Desember 2023
(Malam : sekitar pukul delapan)
960 kata

Continue Reading

You'll Also Like

20.5K 754 35
[JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM MEMBACA AGAR GAK KETINGGALAN PART SELANJUTNYA] [DAN BUDAYAKAN VOMEN (VOTE DAN COMEN) AGAR AUTHOR MAKIN SEMANGAT NULISNYA]...
43.1K 1.3K 46
"Mengalah itu tidak mudah, makanya orang yang bisa mengalah itu hebat" ___ Note. Judul awal "Keluarga Harsa" yang sekarang author ganti menjadi "Men...
1.3M 28K 24
Yusuf Kuswanto, 35 tahun. seorang duda yg ditinggal pergi oleh istrinya saat melahirkan sang buah hati Ery Putri Kuswanto. anaknya sensitif dengan su...
4.3K 162 39
Hanya kumpulan kata kata singkat yang tertulis dari dalam hati. Tulisan yang terinsipirasi dari para orang terdekat. Terlebih dari si doi.