Mualafnya Seorang Gadis Nakal...

By Nailaptnh

976K 44K 898

©Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang •Plagiat? Dosa! ⚠️TAHAP REVISI⚠️ (SELESAI) = Sudah di Revisi ✔️ = Belum R... More

Pemberitahuan
1) Rencana Mualaf (SELESAI)
2) Keputusan yg Sudah Bulat (SELESAI)
3) Mengemasi Barang (SELESAI)
4) Resmi Mualaf (SELESAI)
5) MSGN (SELESAI)
6) MSGN (SELESAI)
7) MSGN (SELESAI)
8) MSGN (SELESAI)
9) MSGN (SELESAI)
10) MSGN (SELESAI)
11 ) MSGN (SELESAI)
12) MSGN (SELESAI)
13) MSGN (SELESAI)
14) MSGN (SELESAI)
15) MSGN (SELESAI)
16) MSGN (SELESAI)
17 ) MSGN (SELESAI)
18) MSGN (SELESAI)
19) MSGN✔️
20) MSGN (SELESAI)
21) MSGN (SELESAI)
22) MSGN (SELESAI)
23) MSGN (SELESAI)
24) MSGN (SELESAI)
25) MSGN✔️
26) MSGN (SELESAI)
27) MSGN✔️
28) MSGN (SELESAI)
29) MSGN (SELESAI)
30) MSGN✔️
31) MSGN ✔️
32) MSGN (SELESAI)
33) MSGN (SELESAI)
34) MSGN (SELESAI)
35) MSGN (SELESAI)
36) MSGN (SELESAI)
37) MSGN (SELESAI)
38) MSGN (SELESAI)
39) MSGN (SELESAI)
40) MSGN (SELESAI)
41) MSGN (SELESAI)
42) MSGN (SELESAI)
44) MSGN (SELESAI)
45) MSGN (SELESAI)
46) MSGN (SELESAI)
47)MSGN (SELESAI)
48)MSGN (SELESAI)
49) MSGN (SELESAI)
50) MSGN (SELESAI)
51) MSGN (SELESAI)
52) MSGN (SELESAI)
53) MSGN (SELESAI)
54) MSGN (SELESAI)
55) MSGN (SELESAI)
56) MSGN (SELESAI)
57) MSGN (SELESAI)
58) MSGN (SELESAI)
59) MSGN (SELESAI)
60) MSGN (SELESAI)
61) MSGN (SELESAI)
62) MSGN (SELESAI)
63) MSGN (SELESAI)
64) MSGN (SELESAI)
65) MSGN✔️
66) MSGN✔️
67) MSGN✔️
68) MSGN✔️
69) MSGN✔️
info
Perhatian!
70) MSGN✔️
MSGN ENDING
🤭
Minta tolong dong:)
Plagiat
Infoo
EKSTRA PART
SPESIAL
Cerita Baru

43) MSGN (SELESAI)

12.5K 515 3
By Nailaptnh

43. IBU-IBU SOK IYE!

⚠️WARNING⚠️
SEBELUM BACA HARAP PENCET
TERLEBIH DAHULU LOGO
BINTANG DI SAMPING KANAN
BAWAH⭐




1. Sudah ibadah apa belum?
Kalau belum, ibadah dulu ya. Dengerin
Omongan aku tuh. Ya... walaupun aku aja
Kadang belum full 5 waktu, setidaknya
Saling mengingatkan lah ya.

لا يختل حياتنا بسبب لا يضطرب عبادتنا
"Tidak teraturnya hidup kita disebabkan tidak teraturnya ibadah kita"

***

Lima bulan pernikahan telah berjalan, namun tidak ada tanda-tanda Faya hamil sama sekali. Itu tidak masalah bagi Faizar, namun bermasalah bagi para Ibu-Ibu yang tempat tinggalnya di sekitaran komplek tempat tinggal mereka, terutama Ibu-Ibu yang Sudah tau jika Faizar dan Faya telah menikah selama lima bulan lebih.

Seperti saat ini, Faya sedang berbelanja di toko sayuran yang ada dekat dengan rumah.

"Kamu kok belum hamil-hamil nak?" tanya seorang ibu-ibu yang sedikit gendut dengan makeup tebal nya.

"Belum dikasih titipan sama Allah Bu," jawab Faya tersenyum tipis.

"Ibu heran aja atuh neng. Soalnya sepupu ibu yang dulu aja nikahnya baru satu bulan, sudah hamil. Tapi kok neng yang sudah 5 bulan menikah belum hamil?" timbal ibu-ibu lainnya yang sedang memilih-milih sayuran.

"Belum dikasih titipan sama Allah Bu." jawab Faya dengan jawaban yang sama.

"Cepet-cepet hamil atuh neng. Ntar suaminya diembat orang." timbal ibu-ibu yang lainnya.

"Suami saya tidak begitu Bu." kata Faya yang masih bisa sabar menghadapi ibu-ibu ini.

"Ya, siapa tau kan neng. Suami anak saya dulu juga gitu." balas ibu-ibu tadi lagi. Panggil saja Bu Ratna.

"Suami saya sama suami anak ibu Ratna kan beda." jawab Faya yang membuat Bu Ratna terdiam, mungkin Bu Ratna berpikir di dalam hati, 'iya juga ya'.

"Mending ibu-ibu diam deh. Nak Faya belum dikasih titipan sama Allah, mungkin belum waktunya, tinggal nunggu aja. Daripada ibu-ibu ngurusin hidup orang lain, mending urusin hidup anak sendiri. Kayak ibu Ratna, pulang sana urusin putri kamu yang janda itu." Ibu-Ibu yang bernama Bu Dena yang sedari tadi mendengarkan pembicaraan antara Faya dan ibu-ibu di sekitarnya, tiba-tiba mengeluarkan suara yang mampu membuat seluruh ibu-ibu tadi diam. Tapi tidak dengan Bu Ratna, dia terlihat murka terhadap Bu Dena.

"Maksud kamu apa, bilang anak saya janda?!" Bu Ratna murka mendengar ucapan Bu Dena

"Enak gak dibilang gitu? Ga enak kan? Makanya ngomong tuh dipikir dulu Bu." sindir Bu Dena yang membuat Bu Ratna langsung pulang dengan keadaan marah.

Faya yang mendengar ucapan Bu Dena berusaha menenangkan Bu Dena.

"Sudah Bu biarin saja. Mulut ibu-ibu sekarang emang begitu." Faya menyimpan kata-kata sindiran dalam ucapannya. Faya ini tidak sebaik yang dikira, mungkin kalian berpikir jika Faya telah berubah total setelah dia mualaf, tapi kalian salah, dia tetap tidak suka jika ada orang yang membicarakannya. Hanya saja sekarang dia bisa menahan emosi nya agar tidak mudah terpancing.

*****

Faya telah kembali ke rumahnya. Sang suami belum pulang dari kantor. Faizar berkerja sebagai pekerja kantoran di perusahaan nya sendiri. Perusahaan ini sudah lama ditutup oleh Kyai Zafran karena memutuskan untuk mengurus pesantren saja. Tapi kembali dibuka oleh Faizar yang sebagai bos di perusahaan itu. Alhamdulillah, karyawan sudah dapat terkumpul berkat adanya bantuan dari Allah.

Faya segera menyiapkan makanan untuk Faizar. Karena sebentar lagi sang suami akan pulang. Setelah menyiapkan makanan, Faya memilih untuk duduk di ruang tamu sambil membaca Al-Qur'an sekaligus memperlancar hapalannya. Dia berhenti dari pesantren bukan berarti hapalan-hapalannya juga berhenti.

Hapalan-hapalannya tetap berjalan, hanya saja berbeda tempat penyetorannya. Kemarin-kemarin dirinya setor hapalan kepada Ummi Ziana, tapi sekarang dia setor hapalan kepada Faizar, suaminya.

"Assalamu'alaikum." Terdengar suara salam dari luar pintu, Faya bergegas meletakkan Al-Qur'an ke atas meja dan tergesa-gesa membuka pintu.

"Wa'alaikumussalam." jawabnya yang sudah membuka pintu, dia kira suaminya yang datang ternyata Abang nya Rayza.

"Kenapa mukanya gitu?" tanya Rayza judes sambil mencubit-cubit pipi sang ADIK.

"Aku kirain Iaz." jawab Faya lesu. Dahlah dia bedmood setelah ini.

"Siapa Iaz? Kamu selingkuhin Faizar, Dek?" Rayza bertanya dengan terkejut.

"Abang ih.. apa sih, Iaz itu Gus Faizar. Abang ngapain kesini?" tanya Faya galak.

"Kenapa? Gak boleh?" tanya Rayza tak kalah galak.

"Apa sih yang enggak buat Abang ganteng. Ayo masuk." ajak Faya yang sudah tersenyum ceria. Lah, tadi aja marah-marah gak jelas, kok tiba-tiba ceria begitu, sungguh aneh, pikir Rayza.

"Abang gak mau masuk, mending pulang!" kata Faya yang kembali menatap galak sang Abang. Rayza yang ditatap seperti itu kelimpungan, ada apa dengan Adiknya.

"Hehe, mau masuk kok ini." ujar Rayza yang kebingungan, lalu langsung menggandeng tangan sang Adik untuk masuk ke dalam.

"Jangan pegang-pegang." tukas Faya galak. Rayza menatap sang Adik, kok beda banget pikirnya.

"Cium aja, jangan pegang." lanjut Faya lagi yang membuat Rayza kembali menatap aneh sang Adik.

"Kenapa? Abang gak mau? Yaudah." kata Faya ketus.

Adiknya marah?

Atau kenapa?

Tak ingin sang Adik marah, Rayza dengan cepat mencium pipi sang Adik. Faya yang dicium langsung berhamburan ke pelukan sang Abang.

"Kenapa? Siapa yang ngomong gitu sama kamu?" tanya Rayza setelah Faya menceritakan seluruh kejadian yang dialaminya tadi, mulai dari ibu-ibu pasar yang mengejeknya karena belum bisa hamil.

"Ibu-ibu tadi." jawab Faya yang sudah hampir menangis

"Dengerin Abang. Anak itu titipan dari Allah, mungkin untuk sekarang kamu sama Izar belum dikasih titipan sama Allah, tapi pasti akan segera dikasih titipan. Lagi pula pernikahan kamu baru lima bulan, itu hal wajar." jelas Rayza yang membuat Faya mendongak menatap sang Abang, lalu memeluk sang Abang dengan erat. Rayza yang dipeluk sontak membalas pelukan sang Adik tak kalah erat.

"Sayang Abang banyak-banyak." ucap Faya dengan suara seraknya karena tadi sudah menangis.

"Abang lebih sayang Faya banyak-banyak." jawab Rayza yang mencium pucuk kepala sang Adik yang terbalut oleh hijab.

Bersambung




VOTE!
29 Oktober 2023
Publish : 28 November 2023
900 kata

Continue Reading

You'll Also Like

164K 1.2K 13
one-shot gay ⚠️⚠️⚠️ peringatan mungkin ada banyak adegan 🔞 anak anak d bawah umur harap jangan lihat penasaran sama cerita nya langsung saja d baca
43.1K 1.3K 46
"Mengalah itu tidak mudah, makanya orang yang bisa mengalah itu hebat" ___ Note. Judul awal "Keluarga Harsa" yang sekarang author ganti menjadi "Men...
1.9K 325 22
"nikah yuk!" "lah apaan nih cewek tetiba ngajak nikah dipinggir jalan?" "ayo aja saya sih." "galau boleh boss tapi jangan asal setuju aja." "diem ka...
20.5K 754 35
[JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM MEMBACA AGAR GAK KETINGGALAN PART SELANJUTNYA] [DAN BUDAYAKAN VOMEN (VOTE DAN COMEN) AGAR AUTHOR MAKIN SEMANGAT NULISNYA]...