Mualafnya Seorang Gadis Nakal...

By Nailaptnh

978K 44.1K 899

©Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang •Plagiat? Dosa! ⚠️TAHAP REVISI⚠️ (SELESAI) = Sudah di Revisi ✔️ = Belum R... More

Pemberitahuan
1) Rencana Mualaf (SELESAI)
2) Keputusan yg Sudah Bulat (SELESAI)
3) Mengemasi Barang (SELESAI)
4) Resmi Mualaf (SELESAI)
5) MSGN (SELESAI)
6) MSGN (SELESAI)
7) MSGN (SELESAI)
8) MSGN (SELESAI)
9) MSGN (SELESAI)
10) MSGN (SELESAI)
11 ) MSGN (SELESAI)
12) MSGN (SELESAI)
13) MSGN (SELESAI)
14) MSGN (SELESAI)
15) MSGN (SELESAI)
16) MSGN (SELESAI)
17 ) MSGN (SELESAI)
18) MSGN (SELESAI)
19) MSGN✔️
20) MSGN (SELESAI)
21) MSGN (SELESAI)
22) MSGN (SELESAI)
24) MSGN (SELESAI)
25) MSGN✔️
26) MSGN (SELESAI)
27) MSGN✔️
28) MSGN (SELESAI)
29) MSGN (SELESAI)
30) MSGN✔️
31) MSGN ✔️
32) MSGN (SELESAI)
33) MSGN (SELESAI)
34) MSGN (SELESAI)
35) MSGN (SELESAI)
36) MSGN (SELESAI)
37) MSGN (SELESAI)
38) MSGN (SELESAI)
39) MSGN (SELESAI)
40) MSGN (SELESAI)
41) MSGN (SELESAI)
42) MSGN (SELESAI)
43) MSGN (SELESAI)
44) MSGN (SELESAI)
45) MSGN (SELESAI)
46) MSGN (SELESAI)
47)MSGN (SELESAI)
48)MSGN (SELESAI)
49) MSGN (SELESAI)
50) MSGN (SELESAI)
51) MSGN (SELESAI)
52) MSGN (SELESAI)
53) MSGN (SELESAI)
54) MSGN (SELESAI)
55) MSGN (SELESAI)
56) MSGN (SELESAI)
57) MSGN (SELESAI)
58) MSGN (SELESAI)
59) MSGN (SELESAI)
60) MSGN (SELESAI)
61) MSGN (SELESAI)
62) MSGN (SELESAI)
63) MSGN (SELESAI)
64) MSGN (SELESAI)
65) MSGN✔️
66) MSGN✔️
67) MSGN✔️
68) MSGN✔️
69) MSGN✔️
info
Perhatian!
70) MSGN✔️
MSGN ENDING
🤭
Minta tolong dong:)
Plagiat
Infoo
EKSTRA PART
SPESIAL
Cerita Baru

23) MSGN (SELESAI)

14K 949 0
By Nailaptnh

⚠️WARNING⚠️
SEBELUM BACA HARAP PENCET
TERLEBIH DAHULU LOGO
BINTANG DI SAMPING KANAN
BAWAH⭐

Bismillah dengan izin Allah saya publish cerita ini

Pembukaan singkat dari saya, hanya sekedar basa-basi.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu. Yang terhormat bagi semua pembaca cerita Mualafnya Seorang Gadis Nakal. Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur atas nikmat yang telah Allah SWT. limpahkan kepada kita semua. Sehingga kita masih bisa membaca wattpad. Sholawat beriring salam tak lupa juga kita hanturkan kepada junjungan kita, Baginda agung, nabi besar Muhammad SAW. 'allahumma solli ala saidina Muhammad, waala Ali saidina Muhammad."

Demikian, hanya itu pembukaan dari saya, harap pertolongan nya diberikan dengan memberikan vote di cerita ini.

*******************

*********************

Ternyata di sini lah keberadaan sang papa,di taman depan rumah. Alex tengah melihat langit pagi hari dan menikmati angin pagi hari.

Faya menghampiri sang Papa yang terlihat berantakan, bahkan papa nya belum mandi sama sekali. Pakaian yang dipakai Papa nya juga masih sebuah kaos biru tua dan celana pendek selutut.

"Papa," panggil Faya yang membuat Alex menoleh ke arahnya.

"Hmm," dehem Alex singkat.

"Papa tetap mau bercerai sama Mama?" tanya Faya yang sudah duduk disamping sang Papa.

Alex hanya diam tidak menanggapi, hal itu membuat Faya kembali angkat bicara.

"Faya balik ke pesantren besok, Faya harap Papa mikirin lagi soal ini ya. Faya bakal ajak Mama. Faya harap Papa bisa jaga diri baik-baik selagi Mama, Faya bawa ke pesantren. Pikirin lagi ya Pa, soal perceraian ini. Faya gak mau hubungan yang sudah Mama sama Papa jalin selama-lama berpuluh-puluh tahun, sampai Faya yang sekarang berumur 19 tahun dan Abang yang sudah berumur 23 tahun kandas hanya karena ego," ucap Faya panjang lebar, Alex hanya terdiam mendengar ucapan putri satu-satunya ini. Bibirnya tidak bisa menjawab apapun, menurutnya ini adalah hal yang menyakitkan bagi putrinya. Namun, namun, dia tidak bisa menjelaskan, yang pasti dia ingin perceraian ini terjadi.

"Papa izinin kan, Mama aku bawa ke pesantren?" tanya Faya kepada sang Papa, dan diberi anggukan oleh Alex.

************

Setelah perbincangan singkat antara putri dan Ayah tadi, di sini lah sang putri itu berada, di ruang tamu bersama sang kakak laki-laki dan sang Ibu.

"Mama besok ikut Faya ke pesantren ya?" ucap Faya yang membuat Liza menoleh ke arahnya.

"Kenapa?" tanya Liza keheranan, dia menatap wajah putrinya.

"Mama butuh ketenangan, hanya di pesantren mama bisa tenang, di sana Mama akan terbiasa mengaji. Faya mau Mama bisa ngaji," ucap Faya yang juga menatap Mama nya.

Liza memikirkan ucapan sang anak, benar dia butuh ketenangan. Dan, dia juga harus bisa mengaji, tidak ada gunanya dia mualaf jika tidak bisa mengaji dan sholat.

"Baik, Mama ikut kamu!" ucap Liza mantap. Dia telah memutuskan dia akan ikut sang putri ke pesantren.

"Mama yakin?" tanya Rayza yang bingung terhadap keputusan yang mamanya ambil.

"Yakin 100%. Mama butuh ketenangan Rayza, Mama juga harus bisa mengaji, tidak ada gunanya Mama mualaf jika tidak bisa mengaji." ucap Liza menjelaskan kepada sang anak alasan dia menyetujui ajakan putrinya.

"Kamu juga harus bisa ngaji, Bang." ucap Faya yang beralih menatap sang kakak .

"Abang mah udah bisa," ucap Rayza dengan begitu percaya diri.

"Jangan karena sudah bisa jadi tidak mau belajar lagi. Abang harus menghapal 30 juz kalau bisa," ucap Faya kepada sang Abang yang membuat Rayza mengangguk.

"Siap Miss!" ucap Rayza yang memberikan hormat kepada Faya, sontak hal itu membuat Liza tertawa.

Raut wajah bahagia tertata jelas di wajah Faya dan dan Rayza. Rasanya satu hari tanpa suara tertawanya sang Mama seperti ada yang kurang.

*************

Esok hari telah tiba, rencana Faya yang mengajak sang Mama untuk ke pesantren benar-benar dia lakukan. Semalam dia telah meminta izin kepada ummi ziana dan dia juga bertanya, 'Apakah boleh mama nya di ajak untuk ke pesantren?' Hal itu membuat Ummi Ziana bahagia, dia bisa memiliki teman nanti nya di pesantren, jika Liza ikut Faya ke pesantren.

Raut wajah bahagia tak bisa Faya sembunyikan, dia benar-benar bahagia karena dia bisa bertemu orang sebaik Ummi Ziana. Dia bahkan mengharapkan jika dia menikah dia akan memiliki Ibu mertua yang baik, lemah lembut, dan penyayang seperti Ummi Ziana.

"Mama jaga diri baik-baik, awas aja kalau Abang tau Mama sakit," ucap Rayza yang posesif kepada sang Mama.

"Mama sama Faya, Bang, Abang gak perlu khawatir, oke?" ucap Faya dengan jari telunjuk dan jempol disatukan dan dibentuk lingkaran. (kayak gini👌)

"Bang, jaga Papa selagi Mama aku bawa ke pesantren," lanjut Faya yang membuat Rayza menatapnya, tatapan itu terlihat seperti tatapan orang yang sedang marah, raut wajah Rayza seketika berubah ketika mendengar ucapan sang Adik.

"Bang," panggil Liza kepada anak tertua nya yang membuat sang empu menoleh ke arah sang Mama. Dirinya tadi fokus menatap sang Adik dan sekarang beralih menatap sang Mama.

"Iya?"

"Abang jaga Papa kamu ya, Mama harus nenangin diri dulu, dengan ikut adik kamu, Faya ke pesantren. Mungkin mama bisa lebih tenang. Mama juga mau lebih dekat sama Allah. Jangan kamu marahi Papa mu, kalau Papa mu tetap ingin bercerai silahkan jangan halangin ya, jika itu memang keinginannya. Mungkin papa kamu akan bahagia kalau perceraian itu terjadi." ucap Liza kepada Rayza, dirinya mengatakan ini karena dirinya melihat ada raut kemarahan dari raut wajah sang anak. Dia tidak ingin anak laki-laki nya itu marah kepada Alex, suaminya. Biarlah dirinya saja yang bertengkar dengan Alex, jangan sampai kedua anaknya juga ikut bertengkar.

"Mama jangan ngomong gitu ih," ucap Rayza yang langsung memeluk sang Mama.

"Mama sama Adek, biar Abang aja yang anterin ya," lanjut Rayza.

"Eh engga bisa dong, itu taksinya udah dateng. Assalamu'alaikum Abang ganteng nya Faya." ucap Faya lalu menyalim tangan sang Abang.

"Jangan lupa putusin Kak Ayesh ya Bang, Abang nggak boleh pacaran, kalau mau langsung nikahin aja kak Ayesh nya," lanjut Faya dengan berbisik dan bisikannya diberi anggukan oleh Rayza.

"Kalau gitu kita berangkat ya, Assalamu'alaikum," ucap Liza dan Faya bersamaan.

"Wa'alaikumussalam."

Sebelum menuju ke arah taksi, Faya sempat membisikkan sesuatu, dengan wajah yang tersenyumm "Bilang sama Papa, kata Mama ana uhibbuka Fillah." Faya berbisik tepat di telinga kanan milik sang kakak.

Walaupun Rayza tidak tau artinya, tapi dia memberikan acungan jempol dengan kedua tangannya. 👍👍

**************

Perjalanan menuju ke pesantren berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan sedikitpun. Sekitar 10 menit yang lalu Faya dan Liza sudah sampai di pesantren, setalah membayar taksi mereka berjalan masuk ke arah gerbang pesantren yang jaraknya sedikit jauh dari tempat mereka turun dari taksi.

Kehadiran Liza disambut baik oleh ummi ziana beserta para santri putri disini. Ternyata memang sengaja ummi ziana mengumpulkan mereka untuk menyambut kedatangan Liza.

Banyak bisikan terdengar dari lara santri putri. Mulai dari bisikan yang jelek, memuji, menghina dan semacamnya.

"Ibu nya Faya cantik ya, pantesan Faya juga cantik," ucap seorang gadis yang memuji kecantikan sosok seorang Liza.

"Udah tua kok masih masuk pesantren." Terdengar julid namun memang julid.

"Jangan-jangan Ibu nya Faya kesini mau belajar ngaji," ujar seseorang lagi.

"Emang nya salah ya? Bukannya semua orang berhak untuk belajar mengaji." Terdengar bagus di telinga, sebuah kata-kata yang bagus. Faya yang mendengar jawaban dari gadis itu, tersenyum simpul dengan tangan yang memberi acungan jempol yang rendah sejajar dengan pinggang. Sang gadis yang melihat acungan jempol dari Faya tersenyum cerah.

Ummi ziana yang juga mendengar bisikan-bisikan dari para santriwati nya itu seketika berucap. "Belajar adalah hak seluruh manusia. Sama seperti belajar, mengaji juga hak seluruh manusia. Mau orang itu tidak bisa mengaji, atau bisa mengaji, bukan urusan kita. Ingat ya kita harus mengoreksi diri kita terlebih dahulu sebelum mengoreksi diri orang lain. Orang yang kalian ejek mungkin akan lebih baik dari pada kalian. Jadi biasakan mulai dari sekarang, kalau ada seseorang yang tidak bisa jangan mengejek mereka."

***********

Setelah perdebatan singkat tadi, Faya telah mengajak sang mama untuk masuk ke kamar asramanya, yakni kamar nya, Syafiah, Syiara, dan Wina.

"Tante tau Faya itu sekarang bangunnya sudah bisa sendiri," ucap Syiara yang menggoda Faya.

Faya yang mendengar nya lantas mengubah raut wajahnya menjadi datar. "Dari dulu udah gitu."

"Eh, kapan coba? Setiap mau sekolah kalau gak Mama bangunin pasti telat." ucap sang Mama yang membuat Faya cemberut.

"Mama mah gitu." Mulut yang sudah cemberut, muka yang di tekuk, dan kepala yang menunduk, membuat Syiara, Wina, Syafiah bahkan Liza tertawa.

"Jangan gitu deh Fay, gak cocok tau muka kamu kalau lagi cemberut," ucap Syafiah yang masih tertawa.

Bersambung........

️ Assalamu'alaikum
📌1. Setelah membaca harap untuk memencet logo bintang di samping kanan bawah.
📌2. Membaca cerita nya harus dengan ikhlas lahir dan batin.
📌3. Sebelum membaca cerita diharapkan membaca bismillah terlebih dahulu.
📌 4. Diharapkan orang yang membaca ini sudah selesai ibadah.
📌5. Bila saya ada salah penulisan kata-kata atau kalimat, harap di tegur/ revisi di komentar.
📌6. Sebaiknya jangan panggil author, panggil Naila saja, boleh juga 'Nai'.
📌7. Diharapkan para pembaca tidak bosan dengan cerita ini.
📌8. Diharapkan untuk menyebarkan link atau share cerita ini.
📌9. Sekian terimakasih 🙏🏻

17 Oktober 2023
Publish: 15 November 2023
1400 kata

Double up.
Vote nya dibutuhkan 💋🍀

Continue Reading

You'll Also Like

1.3M 28.5K 24
Yusuf Kuswanto, 35 tahun. seorang duda yg ditinggal pergi oleh istrinya saat melahirkan sang buah hati Ery Putri Kuswanto. anaknya sensitif dengan su...
20.6K 754 35
[JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM MEMBACA AGAR GAK KETINGGALAN PART SELANJUTNYA] [DAN BUDAYAKAN VOMEN (VOTE DAN COMEN) AGAR AUTHOR MAKIN SEMANGAT NULISNYA]...
25.1K 1.4K 33
Cerita ini menceritakan tentang wanita yang di nikahi bukan karena CINTA melainkan harapan. Ya, harapan akan sesosok malaikat kecil yang di impikan u...
2.7K 284 21
Bagaimana jadinya jika kamu dijodohkan dengan seorang Idol yang sangat terkenal namun kamu tidak menyukainya? Dan bagaimana jadinya jika kamu seorang...