pampering my little husband

By 03_Jisu

3.7K 769 180

Dita dipaksa untuk menikahi seorang pria dengan satu anak. Karena dia menjadi pewaris tunggal tanpa keturunan... More

Bagian 1
Bagian 2
Bagian 3
Bagian 4
Bagian 5
Bagian 6
Bagian 7
Bagian 8
Bagian 9
Bagian 10
Bagian 11
bagian 12
Bagian 13
Bab 14
Bab 16
Bab 17
Bab 18
Bab 19
Bagian 20
Bagian 21

Bab 15

139 28 4
By 03_Jisu

Sepanjang waktu Silla terus menutupi wajahnya. Perasaan malu belum bisa dia tekan. Demi Tuhan, didepan menantu baru juga pekerja, Suho berani meletakkan tangannya dengan sembrono.

"Istriku!"

"Tutup mulutmu, aku tidak ingin berbicara."

"Ada apa denganmu? Kita suami dan istri, wajar melakukan kontak intim...."

Kesal dan kesal, Silla memukuli suaminya tanpa ampun. "Tetapi tidak di depan orang! Kim Jun-myeon kau benar-benar aaakkkhhh....!!!!"

Dita dan Seokjin terkikik Mendengar kedua orang tua itu. Sekalipun mereka berkelahi terus menerus namun cinta mereka benar-benar nyata. Ayahnya sangat mencintai ibu mertua hingga kadar gila.

"Rumah ini sangat hidup."

"Apakah kau ingin tetap disini? Aku tidak keberatan." Gumam Dita.

"Bisakah kita mommy?" suara susu Haowen sangat keras. Dita tertawa melihat mata pria itu yang cerah.

"Xiao Hao ingin tinggal? Maka kita akan tinggal."

Ada sedikit rasa berat di hati Seokjin. Dia adalah pria, wajar jika harga dirinya akan terluka. Dia membuka mulutnya tetapi Dita lebih dulu berkata. " aku putri satu-satunya dan kau tinggal seorang diri di apartemen semula. Apakah sulit untukmu jika kita berada dirumah orang tuaku? Aku selalu ingin melihat mereka dari waktu ke waktu sama sepertimu yang ingin selalu melihat putramu. Itu juga berlaku untuk orang tua ku juga."

Benar. Dia tidak memiliki Siapapun selain Haowen. Jadi tidak masalah apakah dia tinggal dengan keluarga Kim milik Dita. Yang terbaik adalah merawat orang tua mereka. Terlebih akhir-akhir ini, ibu dita tidak dalam kondisi baik. Dan juga pikirkan tentang bulan depan di acara itu.

"Aku akan ikut dengan pengaturanmu selama kau tetap menjadi istriku."

"Kim Seokjin, kau buaya!"

"????????????"

Heol! Aku melakukannya lagi. Apakah  sifat bajingan ayahku menembus ke DNA ku?
.
.
.
.
.
.
Malam Perjamuan.

Tidak banyak orang yang akan datang. Hanya keluarga-keluarga  inti dan teman terdekat kami.

Hal pertama Yang aku lihat adalah keluarga Min Yoongi dan istri juga anaknya, Daehwi.

Mereka datang lebih awal, membawa banyak oleh-oleh dan hadiah. Wendy yang menjadi favorit kakek Dita terus mengibaskan ekornya. Bersikap seolah dia adalah senior di dalam list ini.

"Kakak ipar." sapa wendy ketika melihat Silla datang.

Tubuh Silla menegang, dan buku jarinya terkepal. Pelacur ini membuatku muak! Jika bukan karena ayah mertua, aku sangat enggan melihatnya menginjak lantai Mension ku.

Suho menemukan perubahan Silla. Dia berjalan di sampingnya dan melingkarkan lengan di pundaknya. "Eoh kalian sudah datang?"

Meskipun Suho terlihat ramah di permukaan namun di dalam dia tidak jauh berbeda dengan istrinya. Dia sangat membenci pasangan ini. Dari ketiga anggota keluarga hanya putra mereka yang masuk kedalam pandangan keduanya.

"Paman Kim." Daehwi berlari menyapa keduanya.

"Kau terlihat lebih panas dari sebelumnya, bocah." ujar Suho tulus.

Silla menilai pemuda itu, dengan genit dia berkata. " Jangan biarkan sikap tanpa rasa tanggung jawab seseorang mempengaruhi mu, ok.itu akan mengurangi  nilai ketampanan mu, sayang."

"Tentu aku akan menjadi pria yang bijak, bibi."kata Daehwi dengan angkuh.

Sudut mata Silla berkeliaran dia menunjukan provokasi ke arah pasangan disana. " itu bagus. Aku akan menambah kan nilai kesukaan ku padamu."

Setelah mengatakan hal itu, keduanya pergi menghampiri Dita yang masih Berdiri di teras. "Apa yang kau tunggu? Ayo kita masuk."

"Tunggu, Seokjin masih menjemput temannya tidak jauh."

Silla memandang gerbang Mension. Ya, menantunya belum kembali? "Ok, cepat masuk saat dia sudah datang."
.
.
.
.
"Hyung, apakah aku terlihat, ok?" Tanya Taehyung gugup.

Seokjin tertegun dengan sejuta pertanyaan. Pernikahan siapa yang akan dirayakan? Kenapa Taehyung lebih gugup darinya?

"Apakah itu aku yang menikah atau kau, Kim Taehyung."

Gerakan Taehyung merapikan rambutnya terhenti. Benar! Ini adalah acara Seokjin dan pria ini terlihat sangat biasa, jadi kenapa dia begitu repot dengan penampilan nya? Untuk apa?

Dia dengan canggung kembali merilekskan duduknya.
.
.
.
.
Keduanya sampai di Mension Kim dan Dita sudah menunggu mereka di depan. "Kalian datang."

"Apakah Jinny sudah datang?" pertanyaan Taehyung terlalu blak-blakan bukan?

Seokjin memutar matanya. " hey qku bahkan belum berkenalan dengan istriku, jika kau lupa." tegur Seokjin kesal.

Taehyung tersipu. Dia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Maaf. Aku Kim Taehyung. Teman Kim Seokjin."

Dita tersenyum dengan tulus. "Aku Dita Kim. Senang bertemu dengan mu."

Taehyung mengangguk samar-samar.

"Kalian masuk terlebih dahulu, semua orang sedang menunggu. Aku akan menyambut Jinny."

"Dia belum datang?" Taehyung sekali lagi bertanya dengan penuh minat. Membuat dita sedikit tidak nyaman karena sikap temannya yang terlalu gila terhadap Taehyung.

"Belum, tidak lama lagi, kurasa."

Selama Jinny datang, itu bukan masalah apakah dia terlambat.

Pada Akhirnya Seokjin masuk terlebih dahulu bersama Taehyung dan melakukan perkenalkan dengan keluarga baru Seokjin.
.
.
.
.
.
"Sorry aku terlambat. Aku memiliki sesuatu yang harus di selesaikan terlebih dahulu."

Jinny berlari menghampiri Dita yang sudah lama menunggunya. "Tidak masalah selama kau tetap datang."

Keduanya puas. Dita memiliki mata yang jeli, dia sangat mengenal gadis ini luar dan dalam tetapi hari ini apa yang membuatnya berbeda? "Park Jinny, kau memoles wajahmu dengan baik, kali ini."

"Apakah aku sudah terlihat seperti gadis desa yang merantau ke luar kota dan menjadi seorang idol? Atau sejenis nya?"

Kerutan terjalin di kening dita. " ada apa dengan mu? Haruskah kau memiliki konsep begitu detail? Ini hanya jamuan kecil."

"Hanya terlalu gugup. Aku tidak ingin keluargamu menilai ku tidak layak untukmu."

Kesal! "Kau anjing! Siapa yang ingin terikat denganmu? Ayo beri jarak dan jangan terlalu dekat dengan ku."

"Aku hanya bercanda man! Ku kira kau akan memiliki saudara yang mungkin panas untuk di dambakan seperti pamanmu  jadi aku berdandan sedikit."

"Kau gila!"

"Ku anggap itu sebagai pujian, Terimakasih!"

"Aku tidak memujimu."

Jinny menjulurkan lidahnya.

"Ayo, semua orang telah berkumpul, hanya kau yang terlambat."

"Sorry!"

Dita dan Jinny masih sempat melemparkan candaan di tengah jalan. Dan di ruang makan, juga tidak jauh berbeda.

"Ayah, ibu, perkenalkan Park Jinny temanku di california."

Ada beragam reaksi yang muncul ketika Jinny menunjukan wajahnya. "Hello everyone... Aku Park Jinny pinky princess." Pandangan Jinny bertabrakan dengan tatapan merindukan Kim Taehyung yang membuatnya ingin muntah dan pergi.

Jin Hee! Tuhan!

Semua orang terlihat sangat tegang. Bahkan kakek yang selalu tenang mulai goyah. Dia meminta paman Lee membawakan  inhaler miliknya. Dita menatap curiga kearah Jinny sementara gadis itu terlihat begitu polos dan alami. Tetapi dia tetap tidak bisa meninggalkan fakta bahwa ketegangan semakin naik dan naik. Dan apa yang terjadi dengan paman juga bibirnya, kenapa dia terlihat seperti melihat hantu. Ibunya? Bagaimana dengan ibunya? Mata ibunya sudah basah.

"Park Jinny, apa yang kau lakukan?" pertanyaan dita membuat Jinny kebingungan. "Apa yang aku lakukan? Tidakkah kau melihatnya? Aku diam dan patuh disini. Tetapi Dita, kurasa keluargamu tidak baik-baik saja. Ada apa dengan mereka?"

Dita dan Seokjin memandang keanehan keluarga mereka.

Silla adalah yang pertama, dia berjalan mendekati Jinny. " siapa namamu, berapa usia mu?"

Jinny menjadi sedikit takut, dia melihat Dita ragu-ragu, berusaha meminta pertolongan nya. "Aku Park Jinny, aku sepantaran dengan Dita." Silla nyaris roboh dan lemah, beruntung Suho menangkapnya. "Apakah .... Apakah ibumu Park Jin Hee?"

Mata Jinny terbelalak. "Aku Park Jin Hee, mendiang ibuku juga Park Jin Hee, apakah bibi mengenalnya?"

Silla membekap mulutnya sendiri. Wanita ini seperti dipukuli. Hatinya berdenyut sakit. Dia berbalik dan menatap Yoongi dengan kebencian dan menatap Jinny dengan penuh kasih.

"Ya... Ya... Aku teman ibumu. Aku bibi mu." Dia memeluk tubuh Jinny.

"Jun-myeon, Akhirnya kita menemukan anak Jin Hee."

Dita kebingungan dia melihat ibunya. "Ibu, apa yang terjadi? Apakah ibu benar-benar mengenal ibu Jinny. Apakah ibu juga mengenal ayahnya?"

Kakek Kim terbatuk sementara Wendy menjatuhkan sendok hingga suara mengejutkan semua orang.

"Aku lapar, ayo kita makan. Tidak baik terlalu banyak berbicara."

Ada kebencian yang tumbuh kembali di hati Silla dan Suho ketika penatua Kim menjadi bias terhadap keluarga Yoongi.

Mereka pergi ke tempat duduknya. Taehyung bergabung di bangku deretan keluarga Kim sementara Jinny berada di lingkup Min.

Ketika wanita ini duduk nyaman, dua tiga kursi terasa sangat suram. Dita semakin dan semakin curiga saat melihat pamannya Yoongi terus mengintip Jinny dari waktu ke waktu.

Dari semua orang hanya Taehyung, Seokjin Daehwi dan Haowen yang Bersikap seolah tidak memiliki hubungan dengan kekacauan sebelumnya.

"Makan lebih banyak. Kamu terlihat kering."

Semua orang membeku menemukan Jinny meletakkan banyak makanan di piring Daehwi.

"Terimakasih."

Semua orang akan muntah darah, terutama Taehyung dan Min Yoongi, melihat perlakuan Jinny kepada Daehwi. Dan apa itu? Daehwi menyambutnya.? Pria yang lebih muda dua tahun dari Jinny benar-benar bersikap patuh sekarang?

Taehyung mengepalkan tinjunya.

Break!

"Akh!" pekik Daehwi kesakitan. Ada Seseorang yang menendangnya.

Taehyung adalah pelaku yang harus dipukuli. Dia ingin menendang tulang kering jinny terapi salah dengan kaki orang lain. Dia Bersikap sangat alami, hingga tidak ada Siapapun yang mencurigainya.
.
.
.
.
.
.
Jinny berjalan-jalan di taman Mension. Dia akan berolahraga sedikit ketika suara bass yang panas mengejutkannya. "Park Jinny."

Disana kim Taehyung dengan jas hitam yang tampan.

Dibelakang siluet Taehyung ada bayangan asing yang bersembunyi, membuat Jinny sedikit tidak nyaman.

"Ayo menikah."

"???????????" Apakah pria ini mati otak?

Dia sekali lagi mengintip bayangan tersembunyi di balik punggung Taehyung.

"Oke!" dan wanita ini menciumnya ganas.

Taehyung: ??????????.

Yoongi di kegelapan mengepalkan tinjunya. "Beraninya kau menyentuh putriku." meninju dinding.

Continue Reading

You'll Also Like

231K 25.2K 17
[Brothership] [Re-birth] [Not bl] Singkatnya tentang Ersya dan kehidupan keduanya. Terdengar mustahil tapi ini lah yang dialami oleh Ersya. Hidup kem...
72.6K 6.9K 30
Marsha Ravena baru saja diterima di salah satu perusahaan ternama, ia jelas sangat senang karena memang dari dulu itulah yang ia inginkan. tetapi kes...
37.1K 3.1K 69
#taekook #GS #enkook "Huwaaaa,,,Sean ingin daddy mommy. Kenapa Sean tidak punya daddy??" Hampir setiap hari Jeon dibuat pusing oleh sang putra yang...
1M 82.7K 29
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...