fairy and devil | nomin, mark...

Od jaeminuman

52.1K 6.3K 706

"aku hanya suka pada dewa minhyung!" -na jaemin, little fairy "kau takut aku membunuh minhyungmu itu?" -lee j... Více

0 | king of the moon
1 | sasung temple
2 | sooyoon sky
3 | hatae tower
4 | unsealed
5 | mysterious world
6 | god minhyung
7 | flower
8 | withered
9 | life saver
10 | sunrise
11 | fairy donghyuck
12 | fairy test
13 | ilcho
15 | fantasy crystal
16 | disenchanted
17 | lee jeno, moon clan
18 | moon vs sky
19 | changyoon sea
20 | anger
21 | swapping bodies
22 | fairy = devil
23 | patricide
24 | checkmate
25 | ambush
26 | turnover
27 | flower in the moon clan
28 | foxy ideas
29 | worldly feelings
30 | injoon
31 | thousand-level illusion
32 | falter
33 | demesne
34 | homicide
35 | riddle
36 | the beginning of destruction
37 | pinkish heart
38 | ice cream mode
39 | live your own life
40 | yoonmi pool
41 | party at the mansion
42 | good boy gone bad
43 | pairs
44 | a miss
45 | useless great trick
46 | comradery
47 | banquet
48 | clownery things
49 | literally a clown
50 | what if...
51 | where does broken heart go?
52 | connexion
53 | knotty
54 | gloomy
55 | the wedding
56 | horror
57 | sugar-coat
58 | do not kick up a row
59 | the union of hearts
60 | fairies who commit sins
61 | supreme lord's sacrifices
62 | jasmine fairy's sacrifices
63 | wheel
64 | dreadful
65 | tears & kindness
66 | nana
67 | a world full of poison
68 | the war
69 | it looks like an ending, but it's not
70 | for the sake of love
71 | the illusion of the dozens of skies
72 | rebirth
73 | the guardian gods of the three worlds
74 | seo
75 | the broken hearts of the knights
76 | story at the heeyoo pavilion
77 | the contrarian of fate
78 | the king's death
79 | epilogue
hi! it's been a week

14 | nono & jasmine

945 107 10
Od jaeminuman

paviliun leepan, kota laut

deokjun mengerang kesakitan ketika dihempaskan ke lantai paviliun. ia memandang orang di hadapannya takut-takut.

"kau bahkan tidak bisa membunuh seorang peri biasa. selain itu, kau juga meninggalkan hawa iblis di tempat kejadian hingga ketahuan." tangan wookhee mengarah ke atas kepala deokjun, merapikan rambutnya, namun lelaki yang kini tersungkur di atas lantai itu malah semakin ketakutan, "menurutmu, apa waktu itu seharusnya aku membunuhmu saja?"

"yang mulia, mohon ampun. deokjun pantas mati. tetapi... pria misterius yang mengacaukan kota laut beberapa hari lalu mendadak muncul di hutan siyoo. saya tidak bisa mengalahkannya."

"kalau begitu, kali ini apakah kau sudah mencari tahu dengan jelas siapa pria itu?" wookhee terdiam sejenak. pandangannya tak sengaja mengarah pada luka di punggung deokjun. ia dapat melihatnya sebab pakaian deokjun di bagian sana sampai robek karena diserang. deokjun menjerit kesakitan ketika sang atasan menyentuh lukanya yang terbuka lebar, "ini bekas api neraka."

🌒💮

"aku menyuruhmu untuk mengawasinya dengan baik, tapi kau malah membiarkannya berada dalam bahaya. apa kau mengakui kesalahanmu?" jeno bersidekap membelakangi anak buahnya.

"saya sudah lalai. saya hampir saja menghancurkan rencana besar yang mulia. mohon yang mulia menghukum saya."

"untungnya ia baik-baik saja." raja bulan itu berbalik menghadap kuanlin yang sedang berlutut, "ingat. mulai sekarang, jika aku tidak ada, kau tidak boleh meninggalkannya satu langkah pun. jika ia terluka sehelai rambut saja, aku akan menguliti seluruh sisik imoogi-mu dan mematahkan tulang-tulangmu."

"baik."

"berdirilah."

kuanlin menurut.

"saat aku menolong melati di kota laut, aku sudah merasakan hawa iblis di sana. hari ini ilcho menggila juga disebabkan oleh hawa iblis itu. hawa iblis itu adalah sisa kejahatan zaman purba. tidak mudah didapatkan tanpa berlatih dengan susah payah. masalah ini tidak mungkin kebetulan."

"yang mulia, maksud anda adalah... hari ini ilcho menggila juga karena perbuatan kota laut?"

jeno mengangguk, "mereka menghalalkan segala cara untuk menyerang melati. mungkin karena melati sudah mengambil buku kehidupan milik lee youngheum, maka mereka ingin menggunakan kesempatan di ujian peri untuk membunuhnya. berapa banyak yang kau pahami tentang kota laut?"

"mohon ampun, yang mulia. saya tidak begitu mengetahui tentang kota laut. saya hanya tahu tiga puluh ribu tahun yahg lalu, setelah klan khayangan dan klan bulan selesai berperang, kota laut tiba-tiba muncul. kepala kota laut itu memiliki kekuatan sihir yang sangat hebat dan tidak bisa diprediksi. ia tidak pernah menggunakan wajah aslinya dan selalu memakai topeng untuk menemui orang."

"tiga puluh ribu tahun yang lalu? kalau begitu, hari di mana kota laut dibangun adalah hari ketika lee youngheum mulai melewati rintangan di dunia fana. sementara itu, buku kehidupan lee youngheum disembunyikan di kota laut. apa mungkin kepala kota laut ini adalah orang yang menyimpan inti jiwa lee youngheum?" pandangan jeno menerawang.

"leeno, keluar kau! aku ingin berbicara denganmu!"

🌒💮

malam ini, jeno dan jaemin tengah duduk sembari meminum teh di teras kuil sasung.

"nono, aku tanya padamu. hari ini mengapa kau bisa muncul di hutan siyoo?"

"aku sudah bilang hanya kebetulan lewat." jawab jeno setelah menyesap tehnya.

"walaupun kekuatan sihirku rendah, tapi aku tidak bodoh. katakan dengan jujur. apakah hawa iblis itu perbuatanmu?"

"konyol sekali. jika aku benar-benar ingin melukai orang, aku tidak perlu menggunakan trik rendahan seperti ini." jeno menyesap lagi tehnya.

"kau masih mengelak?! dewa minhyung sudah bilang bahwa hawa iblis hanya dimiliki oleh peri berdosa dan klan bulan."

jeno meletakkan gelasnya dengan agak keras, "apakah perkataan minhyung adalah kebenaran?"

"hari ini di hutan siyoo selain para peri yang berpartisipasi dalam ujian itu hanya ada dewa minhyung, dewa agung youngho, dewa wookhee, dan dewa taeyong. jika bukan kau yang melakukannya, apakah mungkin itu perbuatan mereka?"

"aku sudah bilang bukan aku yang melakukannya. selain itu, kau seharusnya bersyukur kalau itu bukan aku karena jika aku ingin membunuh, hari ini tidak akan ada satu pun yang bisa keluar dari hutan siyoo dalam keadaan hidup termasuk minhyungmu itu." jeno menatap jaemin dengan angkuh.

"semua ini salahku! aku terus bersikap lunak padamu dan tidak melaporkanmu kepada dewa minhyung! hari ini peri donghyuck dan yang lainnya hampir saja mati dibunuh ilcho. jika hari ini terjadi sesuatu pada mereka, berarti secara tidak langsung aku yang sudah mencelakai mereka." napas jaemin terengah karena kesal, "aku tidak peduli apa tujuanmu. saat ini juga kau harus ikut denganku untuk menyerahkan diri kepada dewa minhyung. ayo!"

bintang biru di dahi jeno kembali menyala sehingga ia tak bisa berkutik ketika jaemin menarik tangannya. untung saja kuanlin segera muncul walaupun dalam bentuk tembus pandang karena hingga saat ini jaemin masih belum mengetahui keberadaan jelmaan imoogi itu.

"yang mulia, ini... apakah yang mulia benar-benar akan menyerahkan diri bersamanya?" kuanlin bertanya dengan polos.

"aku juga tidak ingin menyerahkan diri, tapi aku tidak bisa melakukan apa pun sekarang."

"walaupun kau tidak ingin menyerahkan diri, kau tetap harus menyerahkan diri. tidak ada kompromi." jawab jaemin yang mengira jeno sedang berbicara dengannya karena suara kuanlin tak dapat didengar olehnya. ia juga terus menarik tangan lelaki itu dengan susah payah.

"yang mulia, aku tahu jika semua dewa-dewi dan peri di langit sooyoon digabungkan juga masih terlalu lemah untuk menjadi lawan anda. namun, saat ini rencana besar kita belum terwujud. lebih baik jangan membuat musuh menjadi waspada." kuanlin terus mengikuti jeno dan jaemin.

"kau pikirkan caranya!" geram jeno.

"tidak ada cara lain! menyerahkan diri adalah cara satu-satunya." jawab jaemin yang lagi-lagi mengira jeno berbicara padanya.

"sekarang anda hanya bisa menjelaskan padanya dan memintanya untuk menarik kembali perintahnya."

"konyol! aku tidak pernah membuat penjelasan."

"apa lagi yang bisa kau jelaskan? seluruh bukti sudah menunjuk padamu."

kuanlin semakin khawatir begitu mereka telah berada di luar kuil sasung, "jika yang mulia tidak menahan diri, maka rencana besar akan rusak."

jeno memutar bola mata, "siluman bunga."

"apa?" jaemin berhenti menarik jeno.

"bukankah kau ingin tahu apa yang aku lakukan di hutan siyoo? aku akan menjelaskannya padamu."

peri itu melepaskan pegangan tangannya di tangan jeno, "katakan."

"aku ingin membantumu melaksanakan ujian peri."

"membantuku melaksanakan ujian peri?" jaemin tiba-tiba teringat ketika ia terlempar ke hadapan dewa taeyong untuk menjadi peri pertama yang memasuki hutan siyoo, ketika kekuatan sihirnya bisa mengalahkan peri donghyuck dan kawanannya sekaligus, serta ketika ilcho yang garang melemah dan berubah ke bentuknya semula, "ternyata kau tadi membantuku."

"aku sudah bilang sejak awal bahwa aku hanya akan melindungimu dan tidak akan mencelakaimu. hari ini ilcho hampir saja membunuhmu. jika kau mati, aku juga tidak bisa hidup lagi. jadi, bagaimana mungkin aku yang melakukannya?"

"apakah hidupku sebegitu pentingnya untukmu?"

"sama pentingnya dengan nyawaku."

"nono, maaf. sepertinya aku sudah salah paham padamu." sorot mata jaemin penuh penyesalan, "kalau begitu, kau jangan menyerahkan diri. bagaimana kalau mereka mengira kau yang membuat hal ini terjadi? mereka pasti akan mengurungmu kembali di menara hatae. nanti kau benar-benar tidak akan bisa kembali lagi."

🌒💮

jeno mendekatkan wajahnya untuk mengamati jaemin yang sedang melamun, namun peri itu tetap tak terusik.

"ada apa lagi? bukankah aku sudah menjelaskannya? mengapa kau masih terlihat sedih?"

"aku mengira kekuatan sihirku sudah meningkat. tak kusangka hingga akhir itu hanyalah sebuah kebahagiaan palsu. besok aku akan menemui dewa taeyong dan menjelaskannya. lalu, membatalkan peringkat nomor satu milikku."

"kenapa?" nada bicara jeno sedikit tinggi.

"terima kasih, nono. walaupun aku memiliki kekuatan sihir yang rendah, tapi karakterku tidak rendah. mau bagaimana pun, berbuat curang tetaplah tidak baik." jaemin menghela napas, "namun, jika aku mengatakan bahwa kau membantuku, mungkin saja kau akan dikurung kembali di menara hatae."

"bukankah setiap hari kau selalu berharap aku kembali ke menara hatae?"

"aku memang mengharapkannya. namun, setelah melewati banyak hal bersama-sama, aku sepertinya tidak begitu mengharapkannya lagi."

jeno menurunkan pandangannya.

"lupakan saja. kau juga tidak akan mengerti. intinya kelak kau jangan sebaik ini lagi padaku."

"memangnya kenapa?" jeno kembali menatap jaemin. tatapannya kini berubah sedih walaupun tetap tajam.

"ini seperti ketika kau selalu minum obat hingga terbiasa, tetapi mendadak suatu hari ada seseorang yang memberikan permen untukmu. karena sudah mencicipi rasa permen, kelak saat meminum obat yang sama, kau akan merasakan pahit dan sulit menelannya." mereka berdua sama-sama menghela napas, "kemarin-kemarin guruku tidak ada dan aku berjaga sendiri di kuil sasung. aku tidak pernah merasa kesepian. kemudian, kau mendadak datang dan menemaniku setiap hari. kau membawaku berjemur, memasakkan sup ratusan bunga untukku, dan membantuku saat ujian. aku takut aku akan merasa terbiasa. setelah kau pergi nanti, aku akan tinggal sendiri lagi. layaknya orang yang pernah merasakan permen setelah merasakan obat, aku tidak ingin merasakan kepahitan itu lagi."

jeno merasakan kesedihannya. ia menatap jaemin yang kini langsung berlari ke dalam kamarnya, meninggalkan jeno sendiri di teras.

"siluman bunga itu berbicara tidak jelas. apa yang sebenarnya ingin ia sampaikan? mengapa aku tidak memahaminya sama sekali?"

🌒💮

suara seruling mengalun indah di seluruh penjuru ruangan. wookhee yang sudah berganti pakaian menjadi pakaian khas kota laut meniup seruling dengan tatapan kosong. di depannya sosok seorang lelaki cantik tengah menyalakan beberapa lilin.

"aneh. aku selalu melihat guru setiap hari, tapi semakin lama malah semakin tidak ingat penampilan guru." wookhee menghentikan permainan serulingnya.

"wuki, kau berbicara seperti seorang anak kecil lagi. guru sudah menyalakan lilin untukmu. dengan begini, wuki tidak perlu takut akan mimpi buruk lagi." sosok itu memegang pipi wookhee.

wookhee menatap sosok di hadapannya dan memegang tangan yang berada di pipinya, "guru adalah dewa perang tiga dunia. tidak ada yang bisa mengalahkan guru. bagaimana bisa wuki membuat tangan yang menggenggam pedang soopark ini menyalakan lilin untuk wuki?"

sosok lee youngheum di hadapannya mendadak tak bisa berkata-kata dan bersujud mencium lantai, "saya tidak berguna. gaya saya yang buruk tidak bisa dibandingkan sedikit pun dengan dewa lee youngheum. mohon yang mulia mengampuni saya."

tangan besar wookhee mengangkat dagu sosok di hadapannya yang kini mulai mengeluarkan air mata ketakutan, "bagaimana bisa kau berani menggunakan wajahnya untuk bersujud di hadapanku? guru juga tidak akan mengeluarkan ekspresi sepertimu sekarang. simpan kembali air matamu."

sosok itu bangkit berdiri kembali. matanya membelalak ketika wookhee mencekik lehernya hingga napasnya habis, kemudian terjatuh setelah berubah ke wujud aslinya yang merupakan pelayan di kota laut. para pengawal segera membawa jasad itu keluar dan wookhee kembali meniup serulingnya dengan nada yang sama.

🌒💮

"manusia diikat oleh tujuh perasaan duniawi. kebahagiaan, kesedihan, kekhawatiran, rasa iba, cinta, kebencian, dan cemburu. semua ini akan menjadi halangan untukmu saat membuat keputusan. putuskan akar perasaan, maka kau tidak akan memiliki kelemahan dan kau bisa menjadi orang terhebat di tiga dunia."

jeno masih ingat ketika semua perasaannya dihilangkan ketika ia masih sangat belia. jeno kecil itu menjerit kesakitan dan meminta ayahnya untuk lebih baik membunuhnya saja. ia tahu rasanya sakit sekali walaupun sekarang ia sudah tidak ingat bagaimana rasa sakit itu. kini, dirinya terduduk di sebelah tempat tidur jaemin, memandangi lelaki manis yang tengah tertidur pulas itu.

"justru karena kami memiliki hati yang tidak tega dan tidak ingin melihat rekan mati begitu saja, makanya kami menahan rasa takut serta bekerja sama sehingga mendapat kesempatan untuk menyelamatkan diri. jadi, perasaan itu bukanlah sebuah beban. itu adalah alasan kami bisa tetap hidup kali ini."

perkataan jaemin itu terus terngiang. jeno juga nampaknya tahu bahwa sebelum mereka bertukar tubuh di menara hatae, jaemin sempat menyentuh sebuah pohon tak berdaun yang sebenarnya sangat berhubungan dengan perasaannya.

🌒💮

hari sudah pagi di langit sooyoon. jeno terus saja mengikuti ke mana pun jaemin pergi.

"bukankah kau sangat ingin lulus ujian peri? mengapa sekarang ingin membatalkan peringkat itu? bukankah usahamu sebelumnya akan menjadi sia-sia?"

"tidak masalah jika aku lemah, tapi aku tidak akan berpura-pura. aku tidak akan mengambil peringkat yang bukan milikku." jaemin memajukan bibir dan membuang muka. tak sengaja dirinya melihat sesuatu di antara bunga-bunganya.

"kunang-kunang dari kristal fantasi?! ternyata kau ada di sini! apakah kau memakan bungaku selama ini?" jaemin berjongkok di hadapan serangga spiritual itu. senyumnya terbentuk secara otomatis ketika ia perlahan menyodorkan sebuah bunga pada sang kunang-kunang, "kau terus memakan bunga yang sama. apakah kau tidak ingin mencoba bunga yang lain? coba cicipi ini. ini lebih wangi dan manis."

ketika kunang-kunang spiritual mendekati bunga yang diberikan jaemin, peri itu langsung mengambil kristal fantasi pemberian dewa minhyung dari sakunya dan menarik serangga itu ke dalamnya.

"aku menemukan kunang-kunangnya. aku bisa sekalian mengembalikan kristal ini pada dewa minhyung. semua hal memang harus kembali ke posisi masing-masing. dengan begitu, aku baru bisa tenang."

dan jeno sedari tadi menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan.

🌒💮

sebuah kupu-kupu ungu mendekati wookhee. binatang itu berubah wujud menjadi seo deokjun ketika sudah bertemu dengan tuannya.

"ternyata memang dia."

deokjun membelalak, "bukankah lee jeno sudah mati tiga puluh ribu tahun yang lalu?"

"itu hanyalah dalih dari langit sooyoon untuk menenangkan tiga dunia. tubuh lee jeno tidak hancur. inti jiwanya tidak bereinkarnasi menjadi manusia. ia benar-benar makhluk abadi yang sesungguhnya. kala itu, dewa yoonoh mengumpulkan kekuatan para dewa dan peri, tetapi hanya berhasil merusak inti jiwanya dan menyegelnya di menara hatae." wookhee tiba-tiba mendapat pencerahan, "aku sempat mendengar dari minhyung bahwa ada seorang peri yang terserap ke dalam menara saat memperkuat segel hatae. apa mungkin peri itu yang berhasil memperkuat inti jiwa lee jeno?"

"di tiga dunia, selain dewa kecil dari gunung si, siapa lagi yang bisa memperbaiki dan memperkuat inti jiwa?"

wookhee berbalik menatap deokjun dengan semangat, "selain memperbaiki dan memperkuat inti jiwa, dewa kecil juga merupakan satu-satunya yang bisa memurnikan hawa iblis. kemarin saat di hutan siyoo, bagaimana peri itu bisa menundukkan ilcho? coba kau ceritakan dengan jelas padaku. jangan sampai ada yang terlewatkan."

"baik."

🦄

Pokračovat ve čtení

Mohlo by se ti líbit

638K 33.6K 46
Judul Sebelumnya : My Cold Husband Selena Azaerin, itulah namanya, walau dirinya bekerja sebagai agen intelijen negara, dia tak pernah kehilangan sif...
152K 403 17
21+++ Tentang Rere yang menjadi budak seks keluarga tirinya
127K 168 14
Kumpulan cerita dewasa part 2 Anak kecil dilarang baca
2.9M 314K 49
Canaria Adelia atau kerap di sapa Kana harus menjalani sisa hidupnya dengan cara yang menyakitkan, saat berada diambang kematian Kana dikejutkan deng...