MOMMY LOVE YOU

BP_Family által

378K 46.2K 1.6K

Perempuan cantik bermata kucing di kejutkan dengan seorang anak perempuan berusia 2 tahun yang mengganggu ket... Több

Mencari Ketenangan Bukan Menambah Masalah
Belum Apa-Apa
Mommy Rose
Aunty Jahat
Drakula Kecil
Mommy Osi & Aunty Alice
Lily
KIM LILY RUBY
Tawar Menawar Lily & Mommy J
Grandpa Lily
Siapa yang Jahat?
Ada Apa dengan Lily
Lily Lelah Tuhan
Mencari
Bagian yang dihilangkan
Ucapan Lily Menyayat Hati
Menemukan
Kau Ingin Anakmu Mati!
Rumit
Dunia Terlalu Kejam & Tidak Adil
permintaan Putri Kecilku
Irene?
OTW New Zealand
Obrolan Menyakitkan J & Lily
Bernegosiasi dengan Putriku
Day 2 New Zealand
Day 3 New Zealand
Day 4 New Zealand
Kepulangan
Kucing Baby Lily
Lika-Liku Lily
Konflik Makna Rumah
BBQ
Mermaid Kecil
Jennie Besar VS Jennie Versi Mini
Nahkan
Ekstra Sabar
Full Day With Little princess
Ciapa Dadda Baby, Nty?
Cantik & Tampan
Kesayangan
Pantai Day
Pemeriksaan Awal
Ngamuk!!
Cucu Harga Mati
Anak Aunty Irene
Bocil Happy Birthday Guys
Irene & Dadda Baby?
Mood Swing Drakula Kecil
Who?
Happy Aja Tuh 😎
Kamu Malaikat Itu, Sayang
Makna Mendalam Pasta
Tragedi
Tolong Pulang!
Koma
Obrolan Melantur Baby, Penuh Makna???
Baby Hidup untut di Matitan!
2 bukan 1
Awal Kehidupan
Mansion Baru Baby
Shopping Mommy & Little princess
Mommy & Baby
Mommy J Ingkar Janji!
Deep Talk Mommy J & Baby
Love You Drakula Kecil Mommy
Baby Become A Little CEO All Day
Bayi Senja
Bayi & Arkan
Attaced Baby
Quality Time Baby With Uncle Arkan & Bibi
Cate Untut Mommy
Dinner Romantis Mommy & Little Princess
The Kim's
The Kim's 2
Datang & Pergi
Kelakuan Bayik Mommy Jennie
Bayik Bayik
Ikatan Batin Si Kembar
Drakula Kecil Istirahat
Koma, Pergi, Gores! (Batin)
Mommy Tidak Sekuat Itu, Sayang!
Tuda Myy!
Bayik Cried Happily
Batu VS Batu!
Dewasa karena keadaan, bukan usia!
Pada Akhirnya Drakula Kecil Pemenangnya!
Nyesek-Nya Mommy J
Manja-Nya Bayik!
Baby Ingin?
Ayo Beltemu Dadda!
Deg ...

Murka

6.5K 724 27
BP_Family által

"Cepat sembuh sayang. Mommy minta maaf, ya. Mommy lalai menjaga Lily," lirih Rose yang saat ini sedang berdiri di samping kasur Lily.

Tidak mudah bagi Rose untuk bisa berdiri di posisinya saat ini. Dia mendapatkan 1 tamparan yang cukup kuat dari Jennie dan penolakan untuk menemui Lily.

Namun, karena dia memohon pada Jennie dan melakukan kesepakatan. Akhirnya Jennie luluh dan memberikan dia izin untuk bertemu Lily.

"Jangan sebut itu lagi, ingat kesepakatan kita. Mulai hari ini, aku mommynya. Kau masih boleh berdekatan dengannya sebagai auntynya, tidak lebih dan beri balasan yang sepadan dengan apa yang sudah haraboeji dan halmonie mu lakukan pada putriku," tekan Jennie yang duduk di kursi samping tempat tidur Lily, berseberangan dengan Rose.

"Ne unn. Aku akan dan akan mengingat perjanjian kita. Tidak masalah, hanya sebagai aunty. Yang terpenting aku terus tetap bisa bersamanya," saut Rose yang mengepalkan tangan karena dia harus merubah statusnya lagi dan mendapati kesayangannya penuh dengan perban akibat ulah dari haraboeji dan halmonienya.

"Pergilah, urus semuanya. Aku menunggu kabar darimu. Jangan sampai aku dan daddy yang turun tangan!" tegas Jennie menatap ke dalam mata Rose.

Rose tidak mengatakan apapun lagi, dia menatap sekilas kesayangannya dan pergi meninggalkan ruang rawat Lily. Air mata terjun bebas, tidak ada aba-aba sebelumnya. Sakit sekali hatinya, dia sedang dikhianati keluarganya sendiri. Kebahagiaannya di hancurkan karena ego haraboeji dan halmonienya.

"Sabar, ya. Perlahan, Jennie akan luluh juga nanti," ucap manajer yang sudah sama langkahnya dengan Rose, sebelumnya dia tertinggal di belakang.

"Ayo, ke Mansion, unn," ajak Rose dengan suara lirih.

"Ne," manajer mengikuti permintaan Rose.

"Kenapa seperti itu dengan Rose, J?" tanya Jisoo yang dari tadi ada di dalam ruangan. Tapi, dia memilih untuk tidak ikut campur dengan perdebatan kedua adiknya. Dalam posisi ini, dia harus menjadi penengah tidak berpihak pada siapa pun.

"Sebanding dengan yang Lily dapatkan saat ini, unn. Lebih baik dia yang bertindak sebelum aku ataupun daddy yang turun tangan," Jennie mencium punggung tangan Lily.

Jisoo tidak bersuara lagi, jika sudah seperti ini. Daddy dan mommy Kim keluar sebentar, membeli keperluan Lily dan Jennie saat di rumah sakit.

***
Mobil yang di kendarai manajer tiba di depan pintu masuk Mansion, Rose keluar lebih dulu dari mobil untuk segera bertemu haraboeji dan halmonienya.

Pelayan menyapa Rose, yang di ekori manajer. Manajer takut terjadi sesuatu dengan Rose yang sudah dia anggap seperti adiknya sendiri.

"Nona muda," sapa pelayan membungkukkan tubuh, "dimana haraboeji dan halmonie," ucap Rose to the point.

"Tuan besar sedang berada di ruang kerjanya dan nyonya besar sedang berada di kamar nona muda," jawab pelayan to the point.

Rose tanpa basa-basi langsung menuju ke kamarnya, dia ingin bertemu halmonienya terlebih dahulu. Untuk menanyakan apa penyebab mereka melakukan tindakan keji pada putrinya. Manajer masih terus mengikuti Rose, walaupun terkesan tidak sopan. Tapi, mau bagaimana lagi selain dia khawatir dengan Rose, dia juga sudah di amanatkan oleh daddy, mommy Park dan Alice untuk menjaga Rose.

Ketika menapaki kaki di anak tangga pertama, air mata Rose lagi-lagi keluar tanpa permisi. Dia terus menaiki anak tangga, bahkan dia menghitung jumlah anak tangga di Mansionnya. Hal ini baru pertama kali dia lakukan selama berpuluh-puluh tahun dia tinggal di Mansion ini. Itupun karena dia sedang membayangkan betapa sakitnya tubuh putrinya, saat berguling bebas dari 38 anak tangga.

Klik ...

Rose masuk ke dalam kamarnya dan melihat halmonie sedang duduk di tepi kasur dengan mengelus bingkai foto dirinya saat sedang bersama Lily di supermarket, foto itu di ambil Alice unnie pada saat mereka pergi berbelanja bersama.

"Jauhkan tangan kotormu dari fotoku dan putriku!" ujar Rose, menghampiri halmonienya dan merampas bingkai foto itu.

Srek ...

Rose menatap halmonienya dengan tatapan memburu dan penuh kebencian. Halmonie Park menyesal dengan perbuatannya. Seharusnya dia tidak mendukung perbuatan keji suaminya dan memilih untuk melindungi Lily yang merupakan kebahagiaan cucunya.

"Miane, halmonie salah. Tidak seharusnya halmonie melakukan hal itu," sesal halmonie Park menatap mata Rose dengan penuh penyesalan, bahkan dia ingin mencoba menyentuh pipi Rose. Tapi, Rose lebih dulu memberikan jarak.

"Sudah terlambat! Apa dengan kata maaf semuanya akan kembali seperti semula. Putriku akan kembali seperti sebelumnya?" Rose mencerca halmonie dengan emosinya yang meluap-luap.

"Miane, sayang," ulang halmonie.

"Apa salah putriku? Jadi selama ini alasan kenapa putriku selalu menungguku pulang baru dia makan, itu tidak lain tidak bukan karena perbuatan kalian 'kan? Semua cerita yang putriku dan kalian buat seperti indah, itu hanya sebuah kebohongan 'kan? Kalian menyiksa putriku 'kan?" cerca Rose dengan banyak pertanyaan dan air mata menetes dengan wajah merahnya.

"Ya!" tegas suara laki-laki yang baru memasuki kamar Rose, tidak lain adalah haraboeji Park.

Semua pandangan tertuju pada haraboeji.

"Semua pertanyaan mu, jawabannya Ya," tegas haraboeji yang sudah ada di depan Rose di samping halmonie.

"Wae?" tanya Rose dengan lirih. Dia meratapi kebodohannya yang begitu saja percaya meninggalkan Lily dengan haraboeji dan halmonienya yang sejak awal menentang keras keberadaan Lily.

"Aku tidak sudi silsilah keluarga ku, di rusak dengan orang asing!" jawab haraboeji dengan penekanan.

Mata Rose membulat sempurna, setelah mendengar ucapan haraboejinya.

"Sampai jumpa di persidangan, aku bukan lagi bagian dari Park. Kalau pun hal itu terjadi, aku baru akan kembali menjadi bagian Park setelah tuan dan nyonya besar sudah mati!" balas Rose yang tidak kalah menusuk hati haraboeji dan halmonienya.

Plak ...

"Jaga ucapanmu!" bentak haraboeji, "kau akan melawanku di pengadilan hanya untuk anak sialan itu yang sebentar lagi akan bertemu ajalnya?" tanya haraboeji yang tidak percaya dengan tindakan cucu kesayangannya.

Chuih ...

Rose membuang ludah yang bercampur darah dari mulutnya. Hari ini dia mendapat 2 tamparan di pipinya, dari Jennie dan barusan dari haraboejinya.

"Jangankan melawan kau, mati untuk putriku, aku rela! Mari bertemu di pengadilan, pastikan usia kalian cukup! Mulai saat ini aku bukan bagian dari marga Park!" tekan Rose, pergi meninggalkan kamar dengan menarik tangan manajer.

Halmonie berjalan menyusul Rose dan manajer, "Rose, tolong berhenti," ujar halmonie masih terus mengikuti langkah Rose dan manajer.

Rose menghentikan langkahnya, begitu juga dengan manajer. Halmonie melajukan langkahnya dan membawa Rose ke dalam pelukannya. Syukurnya, Rose tidak melakukan pemberontakan.

"Halmonie minta maaf, sampaikan maaf halmonie pada Lily juga. Halmonie menyesal, sangat menyesal. Kembalilah jika kamu sudah mulai tenang. Layangkan saja tuntutan untuk halmonie dan haraboeji, halmonie mendukung hal itu. Karena halmonie mengaku salah," ungkap halmonie dengan sangat lembut.

Rose tidak mengeluarkan satu kata pun. Dia keluar dari pelukan halmonienya dan kembali melanjutkan langkahnya meninggalkan Mansion dengan menggelar tangan manajernya untuk memasuki mobil.

Brug ...

Rose duduk di kursi penumpang depan, dia menundukkan kepala dan menangisi lirih sambil memukul dadanya.

Brug ...

Manajer unnie yang baru masuk mobil, syok dengan tindakan Rose. Manajer unnie langsung membawa tubuh Rose ke dalam pelukannya.

"Hiksss ... hiksss ... hiksss, sakit sekali unn rasanya di khianati orang yang kita sayang. Dadaku sesak unn, sakit sekali," lirih Rose di dalam pelukan manajer unnie.

"Shuts, menangis sesukamu. Tidak ada yang melarang, luapkan semuanya. Hidup tidak selamanya berjalan sesuai dengan skenario kita. Yang sabar dan kuat untuk Lily. Jisoo barusan mengirimkan foto Lily yang sedang menangis menunggu keberadaan mu," ucap manajer unnie.

Mendengar nama putrinya, Rose langsung melerai pelukan dan menghentikan tangisnya. Rose menatap wajah manajer unnie, sambil menghapus kasar air matanya dengan tisu yang ada di dalam mobil.

"Ke rumah sakit, sekarang unn. Tolong berhenti di toko mainan nanti," pinta Rose yang mulai memasang seat beltnya.

"Ne," manajer unnie memasang seat beltnya dan mulai melajukan mobil ke arah rumah sakit.

***
Sementara di dalam ruang rawat Lily, anak perempuan itu sudah bangun dari 10 menit lalu. Dia menangis mencari keberadaan mommy Osinya. Sedangkan Jennie berusaha untuk menghentikan tangis putrinya.

"Hiksss ... hiksss ... hiksss, mommy," lirih Lily dengan air mata yang terus mengalir.

"Sayang, lihat aunty," panggil Jennie dengan lembut dan hal itu sukses membuat Lily berhenti menangis dan menatap Jennie.

"Mulai hari ini, Lily akan ikut bersama aunty. Lily resmi menjadi putri aunty. Dan Lily memanggil aunty dengan sebutan mommy, bukan aunty lagi," ucap Jennie dengan sangat lembut memberikan putrinya pengertian.

"Aunty ahat, Lily tidat ingin punya mommy cepelti aunty ahat. Aunty yang bilang Lily, dlatula tecil dan tidat ingin beltemu Lily," ucap Lily yang menolak permintaan Jennie. (Aunty jahat, Lily tidak ingin punya mommy seperti aunty jahat. Aunty yang bilang Lily, drakula kecil dan tidak ingin bertemu Lily).

"Lupakan yang dulu, sayang. Mommy minta maaf, mulai saat ini dan seterusnya mommy akan merawat, menyayangi dan melindungi Lily," ucap Jennie dengan keseriusan di wajahnya.

"Telima taci, nty. Tapi, Lily cuda memiliti mommy, mommy Oci," saut Lily. (Terima kasih, nty. Tapi, Lily sudah memiliki mommy, mommy Osi).

"Mommy yang membuat Lily menjadi seperti ini? Tidak dia hanya aunty Lily, aunty Osi dan ini adalah mommy Lily. Mommy J," tolak Jennie dengan tegas, menaikkan nada suaranya pada Lily.

"J," tegur Jisoo yang melihat Lily tersentak dan mulai menangis lagi.

Jennie memang susah kontrol emosi saat keinginannya tidak dia dapatkan, seperti saat ini. Lily menolak dirinya. Namanya juga anak-anak, butuh waktu untuk menyesuaikan diri. Tidak bisa langsung A, terus berubah langsung jadi A.

Maklum guys, mommy muda mah gini, suka lepas kontrol dan labil.

"Hiksss ... hiksss ... hiksss, aunty ahat," ucap Lily yang kembali menangis.

Jennie merutuki kebodohannya, "hah," menarik napas perlahan dan mulai menaiki kasur tempat putrinya tiduri, "unn, tolong selimuti kami. Sepertinya Lily haus," ucap Jennie yang ingin menyusui putrinya pertama kali.

Jisoo mengikuti keinginan adiknya. Dia percaya adiknya bisa meluluhkan Lily. Jisoo mulai menyelimuti tubuh Jennie dan Lily, sesaat setelah Jennie berhasil membuat posisi yang nyaman saat menyusui putrinya.

"Shuts, mommy miane, sayang," ucap Jennie mulai mengarahkan mulut Lily dengan payudaranya.

Hebatnya Lily tidak menolak dengan tindakan Jennie, mungkin dia sudah lelah karena beberapa waktu lalu menangisi mommy Osinya dan sekarang kembali menangis karena mommy J nya. Benar-benar melelahkan, ya, Lily, ya 😁.

Chup ...

Satu ciuman mendarat sempurna di perban kepala Lily dari Jennie. Jennie bahkan bersenandung sambil mengusap punggung putrinya.

Hati Jisoo menghangat setelah melihat tindakan adiknya pada ponakannya.

Semoga segera pulih dan membaik. Yang sabar sayang, kamu akan mendapatkan milikmu kembali, batin Jisoo.



Olvasás folytatása

You'll Also Like

154K 15.8K 49
Bercerita tentang seorang anak bungsu yang yang memiliki masa lalu yang kelam dimana dahulu pada saat dia masih kecil, dia selalu menyaksikan sebuah...
68.6K 5.9K 62
"Hidup selalu tak sempurna Tapi Bagaimanapun Kita Harus selalu Bersyukur " Me. " Aku muak,Tak Bisakah Kita Menyederhanakan Hidup?" Han Jisoo. "Kau Te...
371K 53.3K 22
The Alpha. Chenle pikir semua cerita tentang alpha ataupun omega dari neneknya, hanya kebohongan alias fiksi semata. Sampai akhirnya ada serigala yan...
3K 123 2
Menceritakan kehidupan seorang Lalisa Ruby Jane Manoban . anak dari seorang CEO dan ketua mafia yang terbesar di Asia , ia bernama Jennie Ruby Jane...