Friendship (Xodiac) End√

By SugaJennie24

76.8K 7.9K 4.7K

Zayyan seorang siswa pindahan dari Indonesia, akhirnya dapat mewujudkan impiannya untuk tinggal dan bersekola... More

Asrama
Gara-Gara Leo Kegerahan
Geng Belalang Kupu-Kupu
Perhatian Zayyan Pada Sing
Dongsaeng Mulai Posesif
Zayyan Menangis karena apa?
Zayyan Janjian
Salah Paham Bikin Lapar
Baikan Sama Sing?
Ada Apa Dengan Lex?
Obrolan Aneh Zayyan-Sing
Pemuda Misterius
Super Zayyan
Sing Kenapa?
Ketika Bocil Cemburu
Perasaan Lex Terhadap Zayyan
Dibalik Sikap Lex
Zayyan Perduli Pada Lex?
Lex-eu Jangan Menangis
Pergi Camping
Camping #1 (Mimpi Aneh)
Camping #2 (Di Mana Zayyan?)
Camping #3 (Selamatkah Zayyan?)
Davin Ke Mana?
Maunya Sama Zayyan
Sayang Lex juga?
Cemburu Sama Eunbi
ZaySing Yang Aneh
Perdebatan Para Bocil
Perkara Suap-Suapan
Pengakuan Sing?
Bogoshippeo
Saling Menjauh
Lebih Sakit Dari Luka
Upaya Mendamaikan
Curahan Hati
Dibohongi
Malam Minggu
Patah Hati
Who's That Girl?
Aku Tak Mengerti Perasaan Ini
Nasi Goreng Spesial
Sama-Sama Cemburu
Hati Yang Mendua
Disuruh Putus
Keputusan Berat
Pesta Kelas Dadakan
Jadikanku No.1 Dihatimu
Leo Nggak Mau Turun Tahta
Mencuri Kesempatan
Gara-gara cemburu
Pertengkaran Dongsaeng
Pengumuman
Zayyan Berterimakasih
Siapa Yang Menculik Zayyan?
Rasa Kehilangan
Keadaan Zayyan
Zayyan Tinggal Di Mana?
Upaya Mencari Zayyan
Apakah Semua Sandiwara?
Penyebab Zayyan Menghilang
Rahasia Davin Ketahuan
Menunggumu
Surprise
Akhirnya Aku Kembali
Perasaan Yang Tak Berubah
Akhirnya Saling Jujur
Pengumuman 2

Ruang Mawar Melati

2.3K 202 32
By SugaJennie24

Typo ✌️

Happy reading

*
*

Zayyan dan Leo pun melanjutkan perjalanannya menuju ke ruang yang dimaksud dengan menaiki anak tangga hingga sampai dilantai lima gedung asrama tersebut.

"Hh...hh...hh...hh...hh....!"

Keduanya tampak ngos-ngosan dan kelelahan, karena selain harus menaiki anak tangga, mereka pun harus membawa beban koper dan tas mereka masing-masing.

"Hhh...capek banget...yahh...hh...!" Celetuk Zayyan sambil menyeka keringat didahinya.

"Hh...hh...iyah...mana haus lagi...," timpal Leo.

"Oh, kamu haus? Bentar!" Zayyan pun membuka tas ranselnya dan meraih sebuah botol minuman dari dalamnya.

"Nih minum!" Zayyan menyodorkan botol itu ke hadapan Leo.

"Apaan ini?" tanya Leo.

"Teh jasmine dari Indonesia," jawab Zayyan.

"Enak nggak?" tanya Leo ragu, karena ini pertama kalinya ia akan mencoba minuman teh dari negara lain.

"Enak lah, coba aja dulu kalau nggak percaya."

"Ya udahlah iya, daripada haus," timpal Leo.

Dan seperti kebanyakan orang Asia timur pada umumnya, Leo pun mencium aroma teh jasmine itu terlebih dulu sebelum meminumnya, dan kemudian ia pun menenggaknya.

"Aaahh...segaarr...," ucap Leo setelah selesai meminum teh kemasan botol pemberian Zayyan barusan.

"Gimana? Enak, kan?" tanya Zayyan.

"Enak sih, cuma manis banget rasanya."

"Masa sih?" Zayyan pun ikut menenggak sisa teh yang masih ada didalam botol itu tanpa merasa jijik meskipun botol itu sudah bekas di minum oleh Leo, pemuda yang baru dikenalnya itu. "Ah, enggak ah, segini mah biasa aja nggak manis-manis amat!" tutur Zayyan.

"Uhm...tapi kalau buat aku itu kemanisan," timpal Leo sambil merengut imut.

"Iya deh iya, terserah. Namanya juga lidah orang beda-beda ya," ucap Zayyan.

"Apa...orang Indonesia suka yang manis-manis?" tanya Leo penasaran.

"Iya, bukan cuma manis, orang Indonesia suka yang gurih-gurih, asam dan pedes-pedes juga."

"Eum...pantas, segitu di bilang biasa aja sama kamu," Leo manggut-manggut mengerti.

"Iya, rata-rata makanan atau minuman Indonesia memang memiliki rasa atau aroma yang kuat," jelas Zayyan.

"Ooh...gitu."

"Yuk kita lanjut cari ruangannya!" ajak Zayyan.

"Nde, kajja!" sahut Leo.

Mereka berdua pun kembali melanjutkan perjalanan sambil mencari dimana letak ruangan yang mereka tuju.

Hingga akhirnya mereka berdua pun berhasil menemukannya.

"Nah ini dia! Ruang Mawar Melati nomor 205! Benar kan yang ini?" ucap Zayyan.

"Kayaknya sih iya, coba kamu pencet belnya!" timpal Leo.

"Iiih...kamu aja gih yang pencet!" tolak Zayyan, dan malah balik menyuruh Leo.

"Ih enggak ah, kamu aja yang pencet!" Leo pun menolak.

"Kamu!" perintah Zayyan.

"Kamu!!" Leo pun memaksa.

"Iiihh...kamu aja yang pencet!!"

"Enggak! Kamu aja!!"

"Kamuuu...!"

"Enggaaakkk! Kamu ajaaa...!!"

Keduanya malah sibuk saling tunjuk dan saling nyuruh hanya karena perkara siapa yang harus memencet bel pintu.

"Ya udah, biar adil, kita mencet belnya barengan aja!" ucap Leo akhirnya mengakhiri perdebatan tidak penting itu.

"Oke, siapa takut?!" timpal Zayyan setuju.

Dan kini keduanya pun sama-sama mengunjukkan jari telunjuk tangan kanan masing-masing ke depan ke arah bel yang berada tepat disamping pintu.

"Awas! Jari kamu ngalangin jariku mau mencet!" ucap Leo.

"Ihh...jari kamulah yang minggir, kan aku mau mencet belnya ini!" Zayyan pun tak mau kalah.

"Yee...tapi jari kamu ngalangin jariku buat mencet! Awas minggir!" protes Leo lagi.

"Jari kamu juga ngalangin jari aku, ngerti nggak?!" balas Zayyan.

"Hiihh...nyebelin banget sih kamu!" kesal Leo.

"Kamu tuh yang nyebelin!" balas Zayyan juga kesal.

Tiba-tiba Leo pun menunduk sambil mempoutkan bibirnya dengan wajah sedih.

"Eh, kamu kenapa? Kamu mau nangis ya?" Zayyan tiba-tiba merasa bersalah.

Leo tak menjawab dan malah seperti hendak menangis.

"Maaf...maafin Zayyan ya Leo. Leo jangan nangis, nanti Zayyan ikutan sedih. Ya udah iya deh jari aku minggir, tuh udah kamu aja yang mencet!" Zayyan pun mengalah.

Tiba-tiba Leo menegakkan kepalanya, lalu tersenyum manis.

"Yeeayy! Akhirnya aku yang mencet!" seru Leo semangat, namun tiba-tiba...

"Eh, nggak jadi deh. Mendingan kamu aja yang mencet!" ucap Leo kemudian.

"Hadeuh!" Zayyan reflek menepuk jidatnya sendiri karena tak habis pikir. "Mau mencet bel doang ribetnya minta ampun," batin Zayyan.

Kemudian Zayyan pun buru-buru memencet bel sebelum Leo nanti berubah pikiran lagi.

Setelah bel dipencet, akhirnya tak lama kemudian seorang pemuda berwajah imut dan yang tingginya tidak terlalu jauh dari Zayyan pun membukakan pintu.

"A-Annyeonghaseyo," sapa Zayyan gugup, sementara Leo tiba-tiba bersembunyi di belakang Zayyan saking gugupnya juga.

"Annyeonghaseyo, kalian siapa ya?" tanya pemuda yang membuka pintu tersebut.

"K-Kami adalah anak gembala selalu riang serta gembira, eh salah...maksudnya kami adalah murid baru di OCJ high school. Dan kami berasal dari luar negeri. Kami ke mari karena kami mendapatkan tempat tinggal diruangan ini sesuai perintah Bapak Kepala Sekolah," jelas Zayyan.

"Ooohhh...," timpal pemuda itu sambil memperhatikan Zayyan dan Leo dari ujung kepala hingga ujung kaki.

"Kalian tunggu sebentar ya?!" ucap pemuda itu.

"I-Iya," balas Zayyan.

Pemuda itu pun kembali menutup pintu dan masuk ke dalam.

Didalam ruangan Mawar Melati, pemuda yang ternyata bernama Gyumin itu pun melaporkan perihal kedatangan Zayyan dan Leo kepada Hyung tertua diruangan tersebut yang bernama Hyunsik.

"Hyunsik Hyung," ucap Gyumin saat masuk ke dalam kamar Hyunsik tanpa mengetuk pintu dulu.

Hyunsik yang saat ini sedang sibuk maskeran pun menoleh ke arah Gyumin. "Apaan sih, ganggu aja, orang lagi perawatan wajah juga!" timpal Hyunsik sewot, pasalnya Sheet mask di wajahnya menjadi bergeser akibat terkejut dengan panggilan Gyumin barusan. "Kalau mau masuk tuh, ketuk pintu dulu kek, jangan asal masuk aja. Heran, nih bocah nggak ada unggah-ungguhnya sama sekali sama Hyungnya," Hyunsik mengomel.

Gyumin malah terkekeh dengan tampang tak bersalah, menyaksikan Hyung tertuanya itu mengomel sambil sibuk membetulkan letak sheet mask diwajahnya lagi.

"Itu Hyung, didepan ada dua orang murid asing. Katanya mereka dapat tempat tinggal diruangan ini juga atas perintah Kepala Sekolah," lapor Gyumin.

"Oh, mereka sudah datang rupanya," timpal Hyunsik yang seolah tak terkejut dengan berita tersebut.

"Loh Hyung sudah tahu ya kalau bakalan ada murid baru lagi yang berasal dari luar negeri?" tanya Gyumin.

"Iya, beberapa hari yang lalu, Pak Kepala Sekolah memanggilku ke ruangannya dan memberitahu bahwa sebentar lagi akan ada dua murid baru dari luar negeri yang akan bergabung dengan kita diruang Mawar Melati ini," jelas Hyunsik.

"Oh, begitu rupanya," Gyumin manggut-manggut.

"Ya udah, dimana mereka sekarang?" tanya Hyunsik.

"Diluar, Hyung."

"Lah kok di luar? Emangnya nggak kamu suruh masuk?"

"Hehe...belum, Hyung. Kan barusan aku lapor dulu ke Hyung," Gyumin nyengir.

"Yeee...gimana sih anak orang datang jauh-jauh bukannya disuruh masuk malah disuruh nunggu diluar. Kan kasihan, mereka pasti sedang kecapekan saat ini," Hyunsik kembali mengomeli Gyumin.

"Iya, maaf, Hyung," ucap Gyumin masih sambil nyengir.

"Ya udah buruan, suruh mereka masuk sekarang!" Perintah Hyunsik.

"Iya...iya, ini juga mau bukain pintu kok!" Gyumin pun segera berlalu dari hadapan Hyunsik.

Saat Gyumin kembali membuka pintu depan, dirinya melihat Zayyan dan Leo yang sedang duduk dilantai sambil selonjoran dan punggung mereka yang saling menyender satu sama lain, keduanya terlihat sangat kelelahan.

"Wah, kasihan banget mereka, kayaknya benar-benar kecapekan banget," batin Gyumin tak tega.

"Hei, kalian! Mau masuk nggak?" seru Gyumin mengagetkan keduanya.

Zayyan dan Leo yang terkejut pun buru-buru bangkit berdiri.

"Mau...mau...mau!" jawab keduanya bersamaan. Lalu keduanya pun segera masuk ke dalam sambil menenteng barang bawaannya masing-masing.

Sesampainya didalam, rupanya Hyunsik telah menyudahi momen bermasker rianya tadi dan kini telah siap menyambut kedatangan kedua murid baru itu dengan senyuman indah diwajahnya.


Selain Hyunsik dan Gyumin, Zayyan dan Leo rupanya juga disambut oleh salah seorang pemuda lain yang ada diruangan itu yang tak lain adalah Davin. Davin bertubuh tinggi dan memiliki senyum yang menawan.

Zayyan pun sampai terkejut melihat betapa tingginya pemuda bernama Davin dan wajahnya yang tampak tak asing baginya itu.

"Le...Le.. Leo...!" bisik Zayyan sambil menoel-noel lengan Leo disampingnya.

"Apaan sih Le...Le...emangnya aku ini ikan Lele apa?!" Leo sewot.

"Lihat deh, apa kita nggak salah masuk ruangan ya? Masa ada Kim Namjoon disini? Apakah ini artinya kita bakal satu manajemen sama BTS? Kalau iya, mimpi apa aku semalam coba? Hihihi...," Zayyan terkikik bahagia.

"PLAK!"
"Bukan Dodol! Itu bukan Namjoon BTS! Coba lihat yang bener, huh!" Leo sewot lagi dan kali ini sampai mengeplak lengan Zayyan.

"Isshh...sakiittt...Leo!" pekik Zayyan sambil meringis.

"Ekhem!" tiba-tiba deheman dari Hyunsik menghentikan bisik-bisik diantara Zayyan dan Leo barusan.

"Eh...a-annyeonghaseyo," Zayyan dan Leo pun memberi salam dengan gugup sambil membungkuk kepada mereka bertiga.

Hyunsik, Gyumin dan juga Davin pun membalas sambil membungkuk juga, sesuai adat kesopanan orang Korea pada umumnya. Mereka bertiga juga tersenyum ramah kepada Zayyan dan Leo.

"Perkenalkan aku Hyunsik, murid tertua di ruang Mawar Melati ini," ucap Hyunsik memperkenalkan diri.

"Kalau aku, namaku Gyumin," ucap Gyumin.

"Aku Davin," ucap pemuda bertubuh tinggi itu sembari menunjukkan senyumnya yang begitu mempesona.

"Nah, sekarang giliran kalian yang memperkenalkan diri!" pinta Hyunsik.

"N-Namaku Zayyan. Nama panjangku Muhammad Rifki Fahri Zayyan. Aku berasal dari Indonesia," Zayyan memperkenalkan dirinya dengan gugup.

"Indonesia?? Indo (India)??" timpal Gyumin penuh tanda tanya, karena memang banyak orang disana yang belum mengetahui mengenai negara Indonesia.

"B-Bukan Indo (India) tapi INDONESIA. Negara Indo (India) dan Indonesia itu berbeda. Indonesia letaknya di Asia Tenggara. Kalian tahu Bali nggak?" lagi-lagi Zayyan harus memberitahu tentang Indonesia secara lebih terperinci kepada mereka.

"Iya, kami tahu Bali, Singapura, Malaysia, Filipina, dan Thailand. Negara-negara itu ada di Asean, kan?" timpal Davin.

"Yaelah tahunya cuma segitu doang," batin Zayyan agak greget.

"Iya, tapi Bali itu bukan nama negara di Asia Tenggara. Tapi Bali adalah nama sebuah pulau yang ada didalam negara Indonesia," jelas Zayyan lagi.

"Ooohhh...begituuu...," Hyunsik, Gyumin dan Davin ber-oh ria sambil manggut-manggut.

"Oke, terimakasih buat informasinya dan selamat datang diKorea Zayyan," ucap Davin.

"Nah, sekarang silahkan selanjutnya!" ucap Hyunsik sambil melihat ke arah Leo yang terlihat bengong sejak tadi.

Dan Leo pun tetap bengong, ia tidak menjawab permintaan Hyunsik barusan.

"Eh...Leo! Malah bengong lagi!" Zayyan terpaksa menyenggol lengan Leo untuk menyadarkannya.

"Apaan sih?!" pekik Leo terkejut.

"Sekarang giliranmu untuk memperkenalkan diri. Buruan, udah pada nungguin tuh!" bisik Zayyan.

Leo pun melihat ke depan, ke arah mereka bertiga.

"Uhm...aku Leo," ucap Leo singkat dengan tampang datarnya.

Hyunsik, Gyumin, dan Davin belum ada yang menimpali karena masih menunggu ucapan Leo selanjutnya. Namun sayangnya, Leo tak kunjung melanjutkan ucapannya.

"Udah segitu doang perkenalannya?" tanya Hyunsik heran.

"Yang jelas dong Leo perkenalannya tuh, kayak aku tadi!" Bisik Zayyan.

"Emang tadi perkenalannya gimana?" tanya Leo yang memang tidak menyimak ucapan Zayyan saat perkenalan diri tadi.

"Yee...emang tadi nggak dengerin aku pas perkenalan?" protes Zayyan.

"Enggak!" jawab Leo santai.

"Aishh! Nyebelin banget nih bocah!" Zayyan gregetan.

"Biarin! Weee...!" Leo malah meletin lidahnya ke Zayyan.

"Ekhem!" Hyunsik kembali berdehem.

"Ng...aku berasal dari Hongkong," lanjut Leo akhirnya.

"Oke, selamat datang Leo dan Zayyan. Semoga kalian berdua betah tinggal dan sekolah disini," ucap Hyunsik.

Setelah itu mereka pun menyebutkan tanggal dan tahun lahir masing-masing dan didapati bahwa Leo lah yang paling muda diantara mereka yang ada diruangan tersebut. Sesuai peraturan yang berlaku diKorea, maka yang lebih muda harus memanggil Hyung kepada yang lebih tua diantara mereka, dan Zayyan maupun Leo pun tak keberatan.

Dan tiba-tiba Davin yang sedari tadi melihat Zayyan dan Leo masih terus memegangi kopernya pun nyeletuk.

"Zayyan Hyung, Leo, kopernya taruh sini saja, jangan dipegangi terus, memangnya tidak berat?" ucap Davin, lalu membantu meletakkan koper Zayyan dan Leo ke suatu sudut ruangan.

"Terimakasih," ucap Zayyan dan Leo pada Davin yang telah menunjukkan perhatiannya.

"O ya, kalian pasti haus. Kalian mau minum apa? Nanti akan ku buatkan," Gyumin menawari.

"Ng...nggak usah repot-repot," basa-basi Zayyan khas orang Indonesia.

"Boleh, buatin gih!" berbeda dengan Zayyan, Leo malah langsung menyetujui.

Gyumin pun hanya tersenyum.

"Jadi mau minum apa?" Gyumin mengulangi ucapannya lagi.

"Ng...air putih aja," ucap Zayyan.

"Beneran mau air putih saja?" tanya Gyumin.

"Iya, air putihnya dikasih susu ya," lanjut Zayyan.

"Yee...bilang aja mau susu gitu!" ucap Gyumin.

"Iya, hehe...," Zayyan nyengir.

"Aku mau jus jeruk," ucap Leo.

"Aduh, maaf, jus jeruknya nggak ada," ucap Gyumin.

"Yee...gimana sih? Nawarin tapi nggak lengkap minumannya," protes Leo yang lagaknya seperti sedang berada direstoran saja.

"Ck! Jangan kayak gitu, Leo. Nggak sopan!" Zayyan menegur.

"Udah kasih susu saja sama kayak aku!" pinta Zayyan.

"Oke, ditunggu ya," Gyumin pun berlalu ke dapur.

"Eh, kalian berdua nggak pegal apa dari tadi berdiri terus? Duduk gih!" ucap Hyunsik.

Zayyan dan Leo pun duduk disofa berhadapan dengan Hyunsik.

"Eh, hyung, ngomong-ngomong aku mau pulang ke ruanganku dulu ya, udah malam udah ngantuk. Dan juga takut dicariin sama Lex-eu Hyung," ucap Davin berpamitan.

"Ya udah iya, sana cepetan pulang. Lebih baik kamu istirahat, karena besok kan harus sekolah," timpal Hyunsik.

"Loh, kamu nggak tinggal diruangan Mawar Melati ini toh?" tanya Zayyan pada Davin.

"Iya, aku ke sini cuma mau main sama Gyumin Hyung tadi. Aku tinggalnya diruangan Belalang Kupu-Kupu nomor 217, dilantai enam," jelas Davin.

"Oohh...gituuu...," Zayyan ber-oh ria sambil manggut-manggut.

"Ya udah, aku pamit dulu ya. Bye...bye...sampai bertemu besok pagi disekolah. Hyunsik Hyung tolong bilangin ke Gyumin Hyung ya, kalau Davin pulang dulu," ucap Davin.

"Iya, nanti Hyung sampaikan," timpal Hyunsik.

Setelah Davin pergi, tiba-tiba muncul seorang pemuda lain lagi dari dalam kamar ke ruang tamu.

Zayyan dan Leo pun terkejut melihatnya, begitu pula dengan si pemuda itu.

"Loh...itu kan si bocah bombastic side eye?" batin Zayyan.

"Loh, kalian kan yang tadi ketemu aku dibawah??" ucap pemuda tersebut.

Bersambung...

Jangan lupa tinggalkan komen dan vote ya guys, terimakasih.

Note:

*Btw ini tuh asramanya terdiri dari beberapa ruangan yang memiliki nama-nama unik di setiap ruangannya. Nah setiap ruangan bentuknya tuh mirip kayak dorm/apartemen jadi didalamnya terdapat kamar-kamar tidur, dapur, ruang tamu atau pun ruang makan dan ada ruang cuci jemurnya juga.

*Ruang Mawar Melati dihuni oleh lima orang murid, termasuk Zayyan dan Leo didalamnya.

*Ruang Belalang Kupu-Kupu ditempati oleh empat orang murid.

🌺🌸🌺🌸🌺🌸🌺🌸🌺🌸🌺🌸🌺🌸🌺🌸




Continue Reading

You'll Also Like

475K 5K 86
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...
110K 11.6K 37
Bahagianya Junghwan saat tau bahwa sebenarnya dia tidak lah sendiri.
12.1K 1.2K 25
Zayyan dilahirkan dalam ketidakbahagiaan. Ibunya tidak menginginkannya, meninggalkan sang ayah sebagai satu-satunya orang yang peduli dan mengurusnya...
1.9K 276 7
"zayyan-ii, kamu adalah bagian dari duniaku. kau adalah adik bagai permata yang harus dijaga. tolong hidup lebih lama ... aku rela mati demi bisa mem...