I Became The Villains

By imbebyona

1.9K 677 172

Peppermint Snowy, Antagonist dalam novel berjudul The Pursuit Of Love yang akan berakhir tragis ditangan suam... More

• Mimpi Buruk
• Failed Escape
• Attention
• Felix?

• End Of Life

902 425 132
By imbebyona

Hi, welcome to 'I Became The Villains'

Aku nerima saran dan kritikan dari kalian asal dengan cara baik baik, kecuali hate comment.

Moga suka.

Jangan lupa pencet vote dan komen.

Happy reading.

***

Menghayal berpacaran dengan Jaemin adalah kebiasaan Tyra dari dulu, terutama ketika sedang BAB, sebelum tidur, atau mandi, dll. Selalu Tyra terapkan dalam hidupnya dengan iming iming, kali aja jadi nyata.

Seperti saat ini contohnya, setelah mencuci wajahnya Tyra berniat untuk tidur namun sebelum itu ia kembali membayangan dirinya dan sang idola sedang malmingan.

"Kenapa orang orang di negara kita kebanyakan mengalami diabetes?"

Tyra mulai menghalu sedang digombalin oleh sang idola.

"Enggak!"

"Ya gimana gak diabetes, orang penduduknya aja semanis kamu."

"Jiakh!" Tyra berteriak kencang dengan senyum senyum sendiri, seakan sedang salting setelah digombalin. Padahal mah otak dia juga yang mikir gombalannya, ck.

"EMAK, TYRA PENGEN NIKAH AMA JAEMIN! MY PERFUCK HUSBAN-"

"Ehh, yakali perfuck, perfeck lah. Jaemin gue kan-"

"TYRA."

Teriakan menggelegar dari luar kamarnya membuat Tyra buru buru menyelimuti tubuhnya lalu berpura pura tidur.

Cklek.

Pintu terbuka, menampilkan mamanya yang berkacak pinggang dengan wajah garang persis seperti soimah, eh.

Mama Tyra menarik selimut anak semata wayangnya itu, namun Tyra segera menahannya kuat kuat. "Tyra jangan main main sama mama, mau uang jajan kamu mama potong, hah!"

"Potong aja, kan Tyra bisa minta sama papa." masih dengan berusaha menahan selimutnya Tyra membalas ucapan mamanya membuat wanita paruh baya itu mendelik.

"Oh, kalo gitu biar album kpop kesayangan kamu itu aja mama bakar, biar hangos!"

Mama Tyra berbalik badan namun dengan secepat kilat Tyra tahan diiringi teriakan nyaring melebihi dasyatnya malaikat pencabut nyawa.

"Mama apa apaan sih, kok ngancemnya pake libatin calon calon suami aku?" gadis itu menekuk wajahnya dengan tatapan kesal.

Mama Tyra mendengus. "Halu mulu perasaan, jangan jangan kamu gila ya!" tuduh wanita itu sembari menunjuk anaknya.

Tyra menepis telunjuk mamanya pelan. "Mama mo doain Tyra biar gila yah? Gak berperikemamaan banget!"

"Siapa yang doain?"

"Situ." tunjuknya. "Ucapan orang tua adalah doa!" Tyra menirukan suara mamanya seperti biasa yang sering mamanya ucapkan ketika ia sedang melakukan kesalahan.

"Ya lagian, kamu ngapain malem malem gini pake teriak, mau jadi orgil yang joget joget depan lampu merah itu ya?"

"MAMA!"

Mama Tyra mengusap telinganya yang berdengung, ketika mendengar teriakan sangkakala putrinya. "Yaudah tidur, awas kalo sampai mama denger kamu teriak teriak lagi, album kamu itu beneran mama bakar."

"Ck! Iya iya, nyai ronggrang."

Wanita itu terkekeh, ia senang melihat wajah kesal anaknya ketika kalah adu bacot dengannya, wanita itu memang tak ingin terlalu memanjakan anaknya namun juga tak ingin selalu mengekang dan memarahinya.

Ia menyelimuti tubuh Tyra sampai batas leher, kemudian keluar kamar tak lupa mematikan lampu, hanya menyisakan lampu tidur yang masih menyala.

Tyra mulai memejamkan matanya berusaha untuk tertidur, tak lama terdengar dengkuran halus dari mulut gadis itu hingga alam mimpi menyambutnya.

***

Seorang gadis terlihat berjalan menyusuri lorong kediaman Wesley, wajah cantiknya yang diterangi beberapa obor terlihat sedang menguap.

Ini masih tengah malam, tapi gadis itu mengeluh karena tak bisa tidur padahal sudah berkali kali menguap.

Snowy menghentikan kaki jenjangnya kala melihat pelayan pribadinya-Ella menghalangi jalannya dengan membawa nampan berisikan minuman berwarna bening.

"Ella, apa yang kau lakukan?"

Ella menunduk dalam. "Nyonya, tadi saya bertemu tuan Duke dan beliau meminta saya untuk memberikan minuman ini kepada nyonya."

Alis Snowy terangkat, dengan tersenyum juga merasa bingung pada minuman bening didepannya. "Benarkah? Lalu minuman apa itu?"

"Ii-ini minuman alcohool Duchess, tuan Duke ingin melakukan hubungan suami istri bersama anda." Ella tetap menunduk tak berani menatap wajah Snowy.

Gadis itu mendadak bersorak gembira tanpa curiga sedikitpun. "Yasudah, kalau begitu berikan minumannya." ia mengulurkan tangannya pada pelayan pribadinya, Ella langsung memberikan minuman itu kepada Snowy lalu melihat dengan jelas bagaimana Snowy meminum minuman bening itu.

Selesai, Snowy memberikan gelas kosong ditangannya pada Ella lalu dengan cepat berjalan menuju kamar suaminya, namun belum ada tiga langkah tubuh Snowy langsung ambruk jatuh kelantai, dengan mulut dipenuhi darah dan busa.

Ella terdiam mematung ditempat tanpa berniat menolong, ia merasa bersalah namun kalau tidak melakukan itu sudah pasti nyawanya yang akan hilang.

"Bagus, kau melakukannya dengan benar."

Seorang wanita paruh baya muncul dari kegelapan dengan senyuman iblisnya sembari menatap tubuh Snowy.

"Miris sekali, mati diusia muda, yakni 20 tahun." tawa wanita itu mengudara, lalu dengan langkah anggun berlalu pergi, menyisakan Ella yang buru buru membawa Snowy kekamar, meskipun sudah meracuninya Ella masih ingin menyelamatkan nyawa gadis itu.

Hingga kabar Duchess Wesley yang diracuni itupun tersebar luas, sampai ketelinga Leonard yang tak tahu harus berekspresi seperti apa, disatu sisi ia tak peduli namun disisi lain tetap ada sedikit rasa tak tega.

Dengan berat hati Leonard berjalan menuju letak kamar istrinya yang lumayan jauh dari kamarnya, sesampainya di depan pintu kamar yang menjulang tinggi, pengawal yang berjaga langsung membuka pintu besar berlapis emas itu.

Leonard berjalan masuk dengan penuh wibawa, sembari menatap seorang gadis yang ia pikir masih tak sadarkan diri setelah keracunan itu. Namun, nyatanya gadis itu malah berbaring santai dengan posisi kaki menjuntai kelantai dengan separuh badan dikasur, ditangannya terdapat buku tebal yang sedang gadis itu baca.

"Setelah diracuni lalu tak sadarkan diri selama 3 hari, kupikir kau sudah mati."

Gadis itu menoleh saat mendengar suara tajam penuh ejekan yang terdengar nyelekit sampai ulu hati, namun gadis itu yang sebenarnya adalah Tyra hanya mengedik tak peduli.

"Wah wah, ternyata suamiku perhatian sekali. Sampai sampai tahu bahwa aku pingsan selama 3 hari." decaknya kagum.

Leonard memicing tajam dengan tatapan tak lepas dari gadis itu barang sedikitpun, aneh. Ia merasa asing dengan gadis didepannya, bukan seperti Snowy biasanya yang selalu antusias ketika bertemu dengannya.

"Apa kau merencanakan sesuatu untuk menarik perhatianku, ck! Dasar murahan!"

Tyra melotot tak terima, murahan? Baiklah mari tunjukkan bagaimana menjadi murahan yang sesungguhnya, Tyra akan membuat pria tampan itu bertekuk lutut padanya sampai bongkok sekalipun.

Dengan penuh seringaian, gadis itu berjalan kearah Leonard kemudian mengalungkan tangannya pada leher pria itu dengan senyuman err, menjijikan. Ingatkan Tyra untuk menyikat mukanya yang setebal kamus bahasa inggris itu.

Ia mendekatkan bibir mungilnya tepat ditelinga pria itu, kemudian membisikkan sesuatu yang membuat tubuh Leonard menegang bahkan aliran darahnya seakan terhenti.

"Is this what is called cheap, right?"

"I'll make sure you're seduced by my cheesy ways."

***

Jangan lupa vote dan komennya, guys.

Aku bakal ngasih gambaran cast Tyra, Leon dan Snowy.

Irene Red velvet as Peppermint Snowy.


Hong eunchae lesserafim as Tyra Elvarette.

Jaemin nct as Leonard De Wesley.

***

Ini cerita kedua aku setelah Agatha.

Jadi kalo ada typo yang bertebaran mohon kasih tahu.

See you...

Tbc.

Continue Reading

You'll Also Like

KASHMIR By B.O.S🚀

Historical Fiction

381K 24.9K 121
Menjadi pengantin dari kerajaan yang wilayahnya telah ditaklukkan bukanlah keinginanku. Lantas bagaimana jika kerajaan yang aku masuki ini belum memi...
BITTER TRUTH [END] By Angel

Historical Fiction

8.6M 1.1M 91
"Buktikan bahwa bukan kau yang meracuninya dengan pedang ini" ucap Duke Hevadal dengan wajah yang sedingin dinginnya pada putri kandungnya sendiri El...
498K 40.5K 33
Kehidupan Evelyn yang sempurna berubah setelah kematian kedua orang tuanya. Ia harus menjual harta dan kediamannya untuk membayar hutang keluarga. Se...
6M 476K 70
Olivia, seorang mahasiswi tingkat tiga meninggal akibat tertabrak mobil saat dalam perjalanan pulang ke rumah untuk merayakan ulang tahun adik nya...