Mualafnya Seorang Gadis Nakal...

By Nailaptnh

973K 43.9K 898

©Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang •Plagiat? Dosa! ⚠️TAHAP REVISI⚠️ (SELESAI) = Sudah di Revisi ✔️ = Belum R... More

Pemberitahuan
1) Rencana Mualaf (SELESAI)
2) Keputusan yg Sudah Bulat (SELESAI)
3) Mengemasi Barang (SELESAI)
5) MSGN (SELESAI)
6) MSGN (SELESAI)
7) MSGN (SELESAI)
8) MSGN (SELESAI)
9) MSGN (SELESAI)
10) MSGN (SELESAI)
11 ) MSGN (SELESAI)
12) MSGN (SELESAI)
13) MSGN (SELESAI)
14) MSGN (SELESAI)
15) MSGN (SELESAI)
16) MSGN (SELESAI)
17 ) MSGN (SELESAI)
18) MSGN (SELESAI)
19) MSGN✔️
20) MSGN (SELESAI)
21) MSGN (SELESAI)
22) MSGN (SELESAI)
23) MSGN (SELESAI)
24) MSGN (SELESAI)
25) MSGN✔️
26) MSGN (SELESAI)
27) MSGN✔️
28) MSGN (SELESAI)
29) MSGN (SELESAI)
30) MSGN✔️
31) MSGN ✔️
32) MSGN (SELESAI)
33) MSGN (SELESAI)
34) MSGN (SELESAI)
35) MSGN (SELESAI)
36) MSGN (SELESAI)
37) MSGN (SELESAI)
38) MSGN (SELESAI)
39) MSGN (SELESAI)
40) MSGN (SELESAI)
41) MSGN (SELESAI)
42) MSGN (SELESAI)
43) MSGN (SELESAI)
44) MSGN (SELESAI)
45) MSGN (SELESAI)
46) MSGN (SELESAI)
47)MSGN (SELESAI)
48)MSGN (SELESAI)
49) MSGN (SELESAI)
50) MSGN (SELESAI)
51) MSGN (SELESAI)
52) MSGN (SELESAI)
53) MSGN (SELESAI)
54) MSGN (SELESAI)
55) MSGN (SELESAI)
56) MSGN (SELESAI)
57) MSGN (SELESAI)
58) MSGN (SELESAI)
59) MSGN (SELESAI)
60) MSGN (SELESAI)
61) MSGN (SELESAI)
62) MSGN (SELESAI)
63) MSGN (SELESAI)
64) MSGN (SELESAI)
65) MSGN✔️
66) MSGN✔️
67) MSGN✔️
68) MSGN✔️
69) MSGN✔️
info
Perhatian!
70) MSGN✔️
MSGN ENDING
🤭
Minta tolong dong:)
Plagiat
Infoo
EKSTRA PART
SPESIAL
Cerita Baru

4) Resmi Mualaf (SELESAI)

18.9K 1K 24
By Nailaptnh


Ingatkan jika typo

**************

*********

"Setelah ini aku serahkan kepada mu Tuhan yang akan aku sembah mulai hari ini sampai selamanya."
~

aubriyiella stefanya Fazza smith

**********

Setelah beberapa saat kemudian mereka sampai di rumah syiara. Sesampainya di dalam rumah Ibu Syiara menyambut baik Faya datang.

"Nak Faya udah datang?" tanya Ibu dari Syiara, Bu Cici.

"Iya Tan, maaf ya Tante, Faya ngerepotin kalian dengan tinggal di sini," ucap Faya tidak enak kepada Ibu nya Syiara, Ibu nya Syiara Sangat baik kepadanya.

"Gak ngerepotin sayang, jangan ngomong gitu." Bu cici tersenyum menatap Faya, dia telah menganggap Faya sebagai putrinya sendiri.

"Faya beneran mau mualaf?" lanjut Bu Cici dengan sebuah pertanyaan.

"Iya, Tan." Faya menjawab dengan sedikit gugup.

"Kalau gitu, Faya siap-siap ntar ke masjid, soalnya Ayah Syiara udah nunggu kalian di masjid," ucap Bu Cici yang diangguki oleh Syiara dan Faya.

"Ayo Fay kita naik ke atas," ajak Syiara yang diberi anggukan oleh Faya.

"Ibu, kami ke atas dulu ya?" sambung Syiara, setelah Ibu Cici mengangguk barulah mereka naik ke lantai atas, ke kamar Syiara.

**

Setelah Faya menyiapkan diri, Sekarang syiara dan Faya sudah berada di masjid. Faya tidak merasakan gugup sedikit pun, karena ini sudah menjadi tekad dan keputusannya.

"Assalamualaikum, Ayah." Syiara mengucapkan salam ketika dia dan Faya telah beranjak masuk ke dalam masjid.

"Masuk," timbal pak Hamad dari dalam Masjid. Pak Hamad telah duduk bersila di dalam masjid.

"Ini temen syiara Faya, Yah." Syiara dan Faya telah duduk di depan Pak Hamad, dengan jarak yang sedikit jauh. Syiara juga memperkenalkan Faya kepada Ayah nya.

"Ayah udah pernah liat, kan Faya udah sering ke rumah."

Syiara tertawa pelan mendengar perkataan dari ayahnya.

"Kalau gitu, silahkan duduk dan kita mulai," ucap Pak Hamad.

"Setelah ini aku serahkan kepada mu Tuhan yang akan aku sembah mulai hari ini. Takdirku ada di tanganmu, berikanlah aku kebahagiaan yang tiada tara," ujar Faya dalam hati. Ini adalah tekadnya, keputusannya, maka dari itu dia mengharapkan kebahagiaan hanya dari-NYA.

Tanpa berlama-lama, Ustadz Hamad atau Pak Hamad selaku Ayah dari Syiara langsung melantunkan dua kalimat syahadat yang juga langsung diikuti oleh Faya.

“Asyhadu.”

“Asyhadu.”

“Al laa.”

“Al laa.”

“Ilaaha illallaahu.”

“Ilaaha illallaahu.”

“Wa asyhaduanna.”

“Wa asyhaduanna.”

“Muhammadar rasuulullah.”

“Muhammadar rasuulullah.”

“Aku bersaksi.”

“Aku bersaksi.”

“Bahwa tidak ada Tuhan selain Allah.”

“Bahwa tidak ada Tuhan selain Allah.”

“Dan aku bersaksi.”

“Dan aku bersaksi.”

“Bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah.”

“Bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah.”

Setelah beberapa saat kemudian, Faya telah selesai membaca dua kalimat syahadat, membaca Al-Qur’an, serta yang lainnya yang telah menjadi syarat-syarat untuk mualaf. Lalu setelahnya Faya yang Faya harus tau adalah tata cara sholat, mulai dari sholat subuh hingga Isya’, tahajud, dhuha, serta lainnya. Lalu tata cara berwudhu yang diajarkan oleh Syiara langsung, serta beberapa hal lainnya. Dalam 3 jam semuanya selesai.

"Ayah, Faya akan ikut Syiara ke pondok," ucap Syiara kepada Ayah nya.

"Semalam kamu udah ngomong gitu Syiara, dan Ayah sudah bilang kan, boleh," ucap Pak Hamad. Memang benar, jika Syiara telah membicarakan tentang ini semalam setelah telponan dengan Faya. Pak Hamad juga merupakan seorang Ustadz.

"Om, kalau boleh tau biaya masuknya berapa?" tanya Faya, tekadnya untuk masuk pesantren memang benar adanya. Dia telah yakin.

"Sekitar 3 jutaan," jawab Pak Hamad yang diangguki oleh Faya.

"Makasih, Om," ucap Faya setelah mendengar jawaban dari Pak Hamad.

"Kalau gitu, Syiara sama Faya pulang dulu, Yah," ucap Syiara. "Assalamu'alaikum," sambung Faya dan Syiara.

Btw, Faya sudah masuk Islam loh.

(Untuk pas mualaf nya aku kurang tau mualaf itu kayak gimana, jadi maaf ya kalau g sesuai ekspektasi.)

******************

Setelah dari masjid, Syiara dan Faya langsung pulang kerumah Syiara, tidak mampir-mampir lagi.

"Udah pulang?" tanya Bu Cici yang melihat Syiara dan Faya telah ada di dalam rumah.

"Iya, Tan. Iya, Bu," ucap Faya dan Syiara bersamaan.

"Panggilnya Ibu saja Faya, biar enak," ucap Bu Cici menatap Faya dengan senyuman yang terukir di wajahnya.

"Baik Bu," ujar Faya yang membalas senyuman dari Ibu nya Syiara, yakni Bu cici.

"Bu, aku pergi ke mall dulu ya nemenin Faya beli baju buat persiapan pondok," izin Syiara kepada Ibu nya.

"Iya, hati-hati."

"Syi aku ngambil black card nya dulu ya?" izin Faya.

Setelah Faya membawa uang tabungannya di dalam tas nya yang bertengger di tangan kiri nya, mereka langsung berangkat menuju tempat yang ingin mereka tuju.

*******************

DI PERJALANAN

"Langsung mall atau ke mana?" tanya Syiara.

"Kayaknya mall dulu, Syi," jawab Faya.

Oke, mereka ke mall. Sesampainya di mall,
Syiara membantu Faya mencari persiapan untuk ke pondok. Setelah itu mereka mencari gamis serta hijab.

Gamis yang dibeli Faya berjumlah 20 dengan dominasi warna : Hijau, abu-abu, hitam, coklat, biru laut serta warna lainnya.

Jilbab yang dibeli Faya berjumlah 20 dengan dominasi warna-warna gelap yg menutup dada. jilbab yang dibeli Faya adalah jilbab segiempat, jilbab Rabbani, dan lainnya yang bisa menutup dada.

Total belanjaan Faya sekitar 1.500.000. Itupun karena sedang ada diskon besar-besaran. Faya juga membayarnya menggunakan Black card miliknya. Jadi uang tabungannya dia akan gunakan untuk membeli kebutuhan ke pesantren lainnya. Sepertinya shampo dan sebagainya.

Setelah dari mall, mereka berencana makan dulu di sebuah cafe. Lalu, akan menuju tempat selanjutnya.

“Fay, kita ke cafe dulu yuk,” ajak Syiara yang diangguki oleh Faya.

“Ayo.”

Setelah beberapa saat kemudian, akhirnya mereka sampai di sebuah cafe yang jaraknya tidak jauh dengan mall yang baru saja mereka masuki. Mereka langsung masuk kedalam cafe dan langsung duduk disalah satu bangku yang ada di dalam cafe itu. Mereka segera memesan makanan. Sembari menunggu makanan yang mereka pesan datang, mereka sedikit berbincang-bincang terlebih dahulu.

“Syi, nanti ajarin lagi ya tentang agama Islam, cara baca Al-Qur’an,” ucap Faya minta tolong kepada Syiara. Dia sangat butuh pengetahuan lebih dalam tentang Agama Islam.

“Iya Faya, ntar aku jadi guru kamu sementara. Sekarang, mending makan,” ucap Syiara, karena makanan yang mereka pesan telah datang.

"Doa nya gimana?" tanya Faya, dia belum tau doa makan itu bagaimana.

"Allahumma baarik lanaa fiimaa rozaqtanaa wa qinaa 'adzaa bannaar," ucap Syiara yang diikuti oleh Faya.

Lalu setelah itu mereka makan. Setelah makan Faya melihat kakak laki-laki nya sedang duduk termenung di dalam cafe yang sama seperti mereka.

"Syi, itu Bang Ray kan?" tanya Faya memastikan,

"Yang mana?" tanya Syiara.

"Itu. Duduk dekat jendela," jawab Faya.

"Iya, samperin sana, Fay," ucap Syiara.

"Kalau gitu, gue samperin dulu ya?" ucap Faya lalu berdiri dari duduknya menuju bangku tempat duduk sang Abang.

"Abang ngapain?" tanya Faya yg sudah duduk di kursi sebelah abangnya.

"Dek, kamu ke mana sih?" tanya Rayza yang sudah memeluk Adik nya.

"Au, di rumah Syiara, Bang," jawab Faya.

Setelah mereka berbincang sebentar dan Faya mengatakan dirinya resmi mualaf dan akan masuk pondok pesantren yang sama dengan Syiara, kini Faya telah bersiap-siap untuk berpamitan dengan Abangnya.

"Kalau gitu, Faya permisi, Bang, Syiara udah nungguin," pamit Faya, lalu kembali kepada Syiara yang sudah menunggunya.

**************

Hari-hari berlalu,  seminggu telah tiba. Uang dari Black card itu masih utuh, karena memang Black card itu tanpa limit. Namun untuk masalah biaya pendaftaran, untungnya Faya memiliki kartu ATM. Sebelumnya, kartu ATM Faya hanya ada uang 1 juta, uang dari hasil tabungannya. Itupun sudah habis dia belanjakan untuk kebutuhan ke pesantren, dan sekarang isi nya kosong. Hanya tinggal saldo saja. Namun, saat Faya cek kemarin, ternyata ATM nya sudah terisi. Dia  yakin, jika yang kembali mengisi ATM nya adalah Alex, papa nya. Dia jadi mengurungkan niatnya untuk meminjam uang dengan Syiara, karena uang di ATM nya sudah begitu banyak.

Seminggu ini Faya juga belajar dengan syiara tentang agama Islam, dan Faya sudah faham walau pun sedikit-sedikit, karena dia masih dalam tahap belajar.

Besok adalah hari keberangkatan mereka ke pondok. Dan sekarang Faya tengah berada di kamar Syiara. Mereka sudah selesai membereskan barang-barang mereka, dan tiba-tiba....

Tingg

Bang reyza galak😘

(Reyza)
"Dek mondok di mana?"

(Faya)
"Pesantren Al-Hikmah, Bang, di desa."

(Reyza)
"Uang kamu cukup?"

(Faya)
"Itu yang masukin uang di ATM Faya siapa?"

(Reyza)
"Papa. Apa masih kurang?"

(Faya)
"Kebanyakan Abang😭itu mau Faya titipin sama siapa duitnya, terus black card nya Faya kemana-in?"

(Reyza)
"Besok pagi-pagi Abang ke rumah temen kamu. Ntar Abang ambil black card kamu, terus Abang balikin sama Papa. Kamu bawa aja kartu ATM kamu."

(Faya)
"Maafin Faya ya, Bang, udah ngerepotin."

(Reyza)
"Abang udah dukung keputusan kamu Dek. kalau gitu, kamu sekarang tidur, besok pagi-pagi Abang ke rumah temen kamu."

(Faya)
"Iya."

"Chettan sama siapa Fay?" tanya syiara yang melihat Faya tersenyum menatap layar ponselnya.

"Abang. kata Abang nanti dia bakalan balikin black card aku sama papa. Aku ke pesantren bakal bawa kartu ATM. Karena kartunya udah diisi uang sama Papa," ucap Faya menjelaskan, dengan raut wajah senang. Jadi, apakah Ayah nya sudah mulai menyetujui dirinya mualaf?

"Oh gitu, bagus itu. Sekarang tidur yuk," ajak Syiara lalu mereka tidur.

____

Vote nya hehe ⭐

Bagi yang baca jangan lupa vote nya yaa😁☝️

Terimakasih kalau udah yang mau vote😍☝️
Aku bangga kepada kalian yang mau ngasih vote nya, karena kalian sudah bisa menghargai karya author.

Ternyata me-revisi lebih sulit dari buat alurnya🥲

Kasih semangat dong

Continue Reading

You'll Also Like

3K 481 33
Highest rank : #1 in Chiara (03.10.2020) #2 in lifeproblem (14.06.2020) #50 in teenage (14.06.2020) #58 in teenagers (14.06.2020) #92 in alone (14.0...
KOMPLEKS By sea

Teen Fiction

14.9K 1.7K 19
Squel Zoya or Jesna~ "mama dalen sayang Ubley" "Mama Dalen suka ubley" " Mama kenapa Ubrey mondok?" "Aku kangan Ubrey" "Daren cinta Aubrey mah! Kenap...
1.5M 123K 44
"Gue dimana sih? Kamar siapa lagi ini? Kalau kamar gue bukan kayak gini" "Ini lagi pada kenapa sama tubuh gue, mana nyeri lagi, kepala gue juga penin...
4.3K 162 39
Hanya kumpulan kata kata singkat yang tertulis dari dalam hati. Tulisan yang terinsipirasi dari para orang terdekat. Terlebih dari si doi.