Red Fate (kookv)

By dinarania16

9.7K 1.5K 583

Benang merah mulai muncul pada jari manis tepat saat orang berusia 18 tahun, benang yang akan mengantarkanmu... More

01
02
03
04
05
Jungkook's POV
06
07
08
09
11
12
13
14
15
16
17

10

499 83 25
By dinarania16

Jungkook yang sebelumnya tenang mulai mengerutkan kening, bahkan bangkit dari sandaran nyamannya untuk menatap Taehyung dengan mata menyipit.

Taehyung menaikkan kedua alisnya tidak mengerti akan reaksinya, namun saat dia melihat tatapan Jungkook menuju ke handphonenya dia mulai menyadari alasan dari reaksinya itu.

"Ini Jintae, dia memintaku untuk kembali ke stan kelas A." Taehyung berusaha menjelaskan dengan tenang, dia bahkan memberikan Jungkook mengintip ke layar handphonenya, "Aku akan kembali setelah menghabiskan 10 menit lagi disini."

Jungkook tidak mengatakan apapun, masih menatap pada layar handphone Taehyung dengan wajah tidak suka.

Taehyung menghela napas, dia memberikan handphone itu pada Jungkook yang masih tidak mau mengatakan apapun, "Ambil ini, kau bisa memilikinya dan berhenti cemberut."

Sialan, kau membuatku merasa bersalah tanpa alasan.

Jungkook mengambil handphone itu dari tangan Taehyung dan memasukkannya ke dalam sakunya. Kemudian bersandar pada anak tangga dengan kedua sikunya tertekuk.

Sialan ini sungguh....

Taehyung meliriknya, mulai mengalihkan pembicaraan, "Tema apa yang akan kelasmu ambil?"

"Vampire."

Dia sangat datar.

"Kelasku akan mengambil tema manhwa kerajaan."

Jungkook akhirnya meliriknya, dia tidak memiliki ide tentang itu, "Manhwa kerajaan?"

"Apa kau tidak tau manhwa kerajaan?" Taehyung mengerutkan dahinya, dia mengulurkan tangannya, "Berikan handphoneku, aku akan menunjukkannya padamu contohnya."

Jungkook menatapnya sebentar sebelum mengeluarkan handphone Taehyung dan menyerahkannya pada pemiliknya. Sepertinya dia merasa penasaran.

Taehyung membuka sandi handphonenya dengan Jungkook yang mengintipnya, dia tidak akan menyembunyikannya lagipula tidak ada hal-hal rahasia di dalam handphonenya.

"Jadi ini dia, seperti ini."

Jungkook menatap gambar yang Taehyung tunjukkan kemudian menatap ke arah Taehyung, "Kamu akan berpakaian seperti dia?"

"Tidak, Jintae yang akan menjadi seperti ini."

"Bagaimana dengan kamu?"

"Kamu lihat saja nanti."

Jungkook menyipitkan matanya, dia mengerutkan bibirnya, seolah diwajahnya tertulis seperti: lalu mengapa kau menunjukkan gambar ini padaku?

Taehyung tidak bisa menahan dirinya untuk tidak terkekeh melihat ekspresi yang ditunjukkan oleh Jungkook.

Dia menekan layar kunci handphonenya, baru saja berpikir untuk memasukkan handphonenya ke dalam sakunya saat Jungkook memberikan telapak tangannya ke arahnya. Dia tidak mengatakan apapun, tetapi sangat jelas keinginannya adalah: berikan handphone itu padaku lagi.

Jadi Taehyung hanya dengan pasrah memberikan handphonenya pada Jungkook.

Sialan.

Mereka terdiam dan tidak mengatakan apapun selama beberapa saat, namun Jungkook terus bermain-main dengan tangan kanannya.

Sialan ini sepertinya sangat menyukai benang merah ini, dia terlihat seperti akan bermain-main dengan benang merah itu selama setahun.

"Berhenti bermain-main dengan benang merahnya, bagaimana jika itu putus?"

Jungkook sontak terdiam, tangan yang sebelumnya bermain-main mulai berhenti bergerak.

Dia tidak benar-benar mempercayainya kan?

○○○

Jungkook baru saja datang dari kafetaria membelikan minuman penambah ion untuk Taehyung, namun dalam perjalanannya kembali menemui Taehyung dia bertemu dengan Jintae.

Dia tidak tau apakah Jintae mengenalnya atau apakah Jintae mengetahui tentangnya dan Taehyung, karena orang itu mulai menghentikannya di tengah jalan.

"Kau, apa kau melihat Taehyung?"

Tentu saja dia melihatnya.

"Tidak."

Dan siapa yang kau panggil dengan 'kau'?

Jintae menekuk tangannya di pinggang, dia menghela napas sebelum menatap sekelilingnya, "Kemana perginya? Aku menghubunginya tetapi tidak dibalas."

Jungkook terdiam beberapa saat, menyaksikan keluhan orang di depannya sebelum mengeluarkan handphone dari dalam sakunya, dia menunjukkan handphone itu ke arah Jintae dengan tenang berkata, "Handphonenya ada padaku."

Jintae, "......" Dan kau masih berkata tidak melihatnya?

Jungkook memasukkan handphone Taehyung kembali ke sakunya, kemudian berlalu meninggalkan Jintae yang masih kebingungan menemukan kata-kata yang tepat untuk menjawab Jungkook.

○○○

Taehyung kembali ke stan kelasnya setelah menghabiskan satu jam bersama Jungkook, dengan handphonenya yang masih di bawa oleh Jungkook. Taehyung tidak melihat Jungkook menggunakan handphonenya, dia hanya menyimpannya begitu saja dan membawanya kemanapun.

Dia tidak membawa handphone lagi, Jungkook berkata untuk menemuinya di stan kelas 3F saat dia ingin pulang. Mereka bisa pulang bersama.

"Taehyung! Pacarmu sangat menyebalkan, dia mengolok-olokku tepat di depan mataku, sialan!"

Taehyung baru saja sampai dan keluhan Jintae mulai berjatuhan.

"Dan kenapa kau baru kesini? Mengapa tidak pulang saja dan tinggalkan semua perabot tidak teratur ini."

Taehyung menepuk bahunya, dengan tawa kecil menenangkannya, "Tenanglah kawan. Pertama, apa yang dilakukan Jungkook padamu?"

"Dia menggosokkan handphonemu ke wajahku mengatakan handphonemu ada ditangannya saat aku menghubungimu ratusan kali."

Taehyung tidak tahan untuk menertawakan apa yang dilakukan Jungkook dan bagaimana penyampaian Jintae yang dilebih-lebihkan.

Dia tidak menyangka Jungkook akan melakukan itu, jadi itulah mengapa dia ingin membawa handphonenya? Untuk mencari gara-gara dengan Jintae? Hahahaha.

Tepat setelah pukul 7 malam Jintae akhirnya membiarkan Taehyung pulang. Ada banyak hal yang harus di lakukan, semua anak di kelas juga ikut membantu hanya saja itu masih terasa begitu banyak pekerjaan.

Taehyung meraih tas selempangnya, dia melihat jam tangannya, dari posisinya berdiri dia dapat melihat stan kelas 3F yang berada di ujung barisan stan kelas 3.

Stan mereka berada dari ujung ke ujung.

Tidak banyak orang yang tersisa, dan stan kelas 3F juga tampak sudah sepi jika dia melihatnya dari stan kelas A. Jungkook mengatakan dia akan menunggu di stan kelasnya, dia pasti berada di sana. Karena benang merah dijarinya juga menunjukkannya.

Malam ini udara cukup dingin, namun itu bukan satu-satunya hal yang menyebabkan dirinya merinding dan bergetar di tangannya. Dia sedang bergerak untuk menemui Jungkook, di stan kelasnya.

Taehyung tidak tau ada berapa banyak anak kelas F yang tersisa disana, namun dia dapat memastikan jika keempat teman Jungkook pasti ada bersamanya.

Lalu bagaimana seharusnya dia bersikap sebentar lagi saat dia sampai?

Hanya dengan begitu saja perjalanan dari ujung stan ke stan terasa sangat singkat, hanya beberapa langkah lagi maka dia akan sampai di stan kelas F.

"Sialan, aku takut."

Dia akan menemui kekasihnya, ini tidak pernah dia lakukan.

Apakah ini yang dirasakan Jungkook sebelumnya saat dia datang untuk mencarinya ke kelasnya saat itu?

Taehyung merasa ingin berbalik dan pergi.

Tinggalkan saja handphonenya, aku tidak butuh handphone lagi!

Dia dengan sengaja melambatkan langkahnya, Jungkook mungkin menyadari kedatangannya dari benang merahnya. Taehyung hanya berharap kekasihnya cukup peka dan keluar dari stan kelasnya sendiri setelah menyadari benang merahnya mengencang.

Namun sialan ini masih tidak muncul juga.

Stan kelas F tampak sangat gelap, itu berwarna hitam dari luar dan semakin Taehyung mendekat itu memiliki warna merah darah di dalamnya. Dia mengingat jika Jungkook mengatakan kelas mereka mengambil tema vampire, maka mereka sangat totalitas.

Saat Taehyung melirik ke dalam stan kelas itu, dia melihat tidak banyak siswa kelas F yang tersisa disana. Hanya ada beberapa orang yang masih menempelkan stiker pada kotak makan dan Jungkook bersama keempat temannya yang berada di sudut.

Salah satu dari keempat teman Jungkook mulai menyadari kedatangannya, dia tampak membulatkan matanya dan segera menepuk bahu orang berwajah datar di sebelahnya.

Sialan itu membelakanginya, jadi dia tidak menyadari kedatangannya.

Jungkook menoleh dengan tatapan dingin, Taehyung hampir merinding dibuatnya.

Sialan.

Namun dengan cepat tatapannya berubah menjadi hangat. Dia bangkit dari duduknya, mengucapkan beberapa kata pada temannya yang dia tidak dapat dengar, kemudian mendekatinya.

"Maaf, aku tidak tau kamu datang."

"Ya, kamu tampak serius."

Taehyung hanya melihat punggungnya sebelumnya, namun dia dapat merasakan bagaimana konsentrasi Jungkook saat mendengarkan temannya berbicara. Dia bahkan tidak menyadari benang merahnya mengencang.

Sebenarnya apa yang dibicarakan temannya?

"Kamu mau pulang sekarang?"

"Bagaimana denganmu?" Taehyung melirik ke arah stan kelas 3F, mereka tampak masih mengerjakan sesuatu, "Apa kamu sudah diijinkan pulang?"

Jungkook mengangguk padanya, lalu melirik ke arah teman-temannya, "Sudah cukup orang."

"Kau selalu berkata begitu, bantu saja temanmu aku akan menunggu."

Jungkook tampak memikirkannya. Sementara keempat temannya tidak henti-hentinya mencuri pandang ke arahnya dan Jungkook. Seolah ingin menguping namun juga ingin melihat.

Jungkook menatapnya beberapa saat, dia berkata, "Kalau begitu tunggu, kamu bisa duduk disana."

Dia menunjuk kursi kosong di depan keempat temannya duduk. Jungkook mungkin akan kembali pada keempat temannya yang saat ini tengah mengelap perabotan.

Bukankah sebelumnya mereka sedang bergosip? Lalu secepat itu mereka sudah mengelap prabot!

Taehyung mengangguk dan mengikuti Jungkook di belakangnya. Duduk dengan patuh untuk menunggunya.

Jungkook kembali bersama temannya, kali ini dia menyenggol temannya untuk pindah tempat duduk. Dia mungkin tidak ingin membelakangi Taehyung, jadi dia memilih untuk bertukar tempat duduk.

Taehyung telah lama memperhatikan kelima orang ini, bahkan sebelum benang merahnya muncul.

Mereka selalu bersama, pemandangan saat melihat mereka berkumpul bersama adalah pemandangan yang hampir setiap hari dia lihat.

Kelima pria dengan sikap acuh tak acuh, mereka memiliki dinding di sisi mereka setiap kali mereka bersama, tidak dapat ditembus, hanya ada mereka.

Seperti itulah bagaimana mereka jika dilihat dari luar.

Namun saat ini dia melihat kelima orang ini tengah mengelap prabot dan itu tidak terlihat cocok dengan mereka.

Taehyung menumpu dagunya, menutup setengah mulutnya yang hampir saja tersenyum.

Saat itu Jungkook meliriknya, Taehyung tanpa sadar menjadi gugup. Seperti apakah Jungkook melihatnya sedang menertawakan dia dan teman-temannya atau apakah Jungkook hanya menatapnya karena dia ingin.

Hingga dia melihat Jungkook bangkit dari kursinya untuk menghampirinya.

"Apa kamu bosan?"

"Tidak."

"Mau pulang ya?"

"Tidak." Taehyung kembali menggeleng, dia berkata, "Kamu bisa melanjutkan, aku baik-baik saja."

Jungkook meliriknya, seolah mencari kebenaran dari kata-katanya. Kemudian mengeluarkan sebuah handphone dari dalam sakunya.

"Bermainlah dengan ini, ada beberapa games disana."

Itu bukan handphone Taehyung, jadi pastinya adalah milik Jungkook.

Mengapa tidak kembalikan saja handphoneku?!

"Ya, baiklah."

Dengan itu saja Jungkook kembali ke mejanya.

Handphone ini tidak memiliki sandi, sangat Jungkook sekali.

Dia tidak pergi untuk melihat games seperti apa yang ditawarkan Jungkook, namun mulai melihat-lihat aplikasi yang ada di handphone itu.

Sialan, handphone dan pemiliknya sama!

Handphone ini tidak memiliki banyak aplikasi, terutama sosial media. Dia hanya memiliki kakaotalk. Tidak ada instagram, facebook apalagi twitter.

Taehyung beralih ke galery handphonenya dan dia cukup tercengang dengan isinya.

Hanya ada satu foto, dan itu adalah foto profil kakaotalk yang Taehyung gunakan.

Jungkook menyimpan foto profilnya!

Taehyung tidak bisa untuk tidak segera menatap si pemilik handphone, dan begitu juga Jungkook yang segera menyadari tatapannya.

Dia menaikkan alisnya seolah bertanya; ada apa?

Namun Taehyung menggeleng padanya dan kembali menunduk untuk memeriksa handphone kekasihnya.

Dia membuka aplikasi kamera, berpikir untuk menambah foto di galery Jungkook. Dia diam-diam mengambil selfie setelah melirik ke kiri dan ke kanan untuk memastikan tidak ada yang melihatnya.

Blur. Biarkan saja.

Taehyung segera menutup galerynya. Setidaknya Jungkook akan terkejut saat dia melihat galerynya.

Setelah beberapa menit yang dia tidak ketahui, dia mendengar salah satu teman Jungkook berbisik dengan pelan, namun Taehyung masih mampu mendengarnya.

"Antar kakak ipar pulang, dia tampak bosan, aku takut dia tidak mau datang ke kelas kita lagi."

Taehyung, "......"

Dan begitu saja Jungkook segera bangkit dari kursinya, dia menatap Taehyung beberapa saat sebelum berbalik untuk meraih ranselnya di sudut.

Dia mendekati Taehyung, dengan lembut berkata padanya, "Ayo pulang."

Taehyung segera bangkit dari kursinya, dia mengembalikan handphone itu pada pemiliknya, "Ya, aku juga merasa lengket ingin mandi."

Jungkook menerima handphonenya dan segera memasukkannya ke dalam sakunya, "Tidak lapar?"

"Aku sudah makan, bagaimana denganmu?"

Dia sudah makan bersama teman-teman di stannya, dan dia tidak melihat Jungkook makan sebelumnya. Apakah dia bahkan sempat untuk makan?

"Ya, aku sudah makan bersama teman-temanku."

Taehyung tidak tau bagaimana caranya dia akan berpamitan pada teman-teman Jungkook, namun saat dia melirik ke arah mereka, keempat orang itu tampaknya juga sudah lama mengintip ke arahnya dan Jungkook.

Sialan. Apakah kalian mata-mata?!

Pada akhirnya Taehyung hanya mengangguk pada mereka berempat, yang juga di beri anggukan dan senyuman ramah oleh mereka. Bahkan ada satu orang yang melambaikan tangannya.

Taehyung hanya berpikir dia juga harus melambai padanya, namun saat dia akan mengangkat tangannya, itu segera di raih oleh Jungkook dan di seret untuk menjauh dari stan kelas 3F.

Samar-samar Taehyung mendengar seperti:

"Lihat, teman kita sangat posesif."

○○○

Cie yang bawa ayang ke tongkrongan, takut ayangnya bosen jadi diliatin terus mana disuruh main games......

Ini adalah chapter yang adem dan manis........

Maaf ya gaes updatenya lama..... ini baru dikirim sama kak odee langsung aku salin ngebut!!

Baiklah tulisan kak odee selesai sampai di chapter ini..... semoga kak odee mau nulisin lagi nanti di chapter ke depannya ya entah cahpter pertengahan atau menjelang end.... hehehehe

Chapter depan mungkin bisa aku up 2 hari lagi!! Jangan bosen menunggu ya!!

Book ini sangat manis........ seandainya aku bisa gibahin ke kalian plotnya sampe ending wkwkwk........ tapi takut di geplak sama kak odee..... pokoknya gitu dehhhh!!!

Continue Reading

You'll Also Like

2.5M 24.5K 27
(⚠️🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞⚠️) [MASIH ON GOING] [HATI-HATI MEMILIH BACAAN] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] •••• punya banyak uang, tapi terlahir dengan satu kecac...
333K 26K 36
Warning!!! Ini cerita gay homo bagi yang homophobic harap minggir jangan baca cerita Ini ⚠️⛔ Anak di bawah umur 18 thn jgn membaca cerita ini. 🔞⚠️. ...
793K 7.6K 9
(Sedang dalam proses revisi, di publikasikan berkala) Dokter Rony Mahendra Nainggolan tidak pernah tahu jalan hidupnya. Bisa saja hari ini ia punya k...
281K 14.2K 25
Mature Content ❗❗❗ Lima tahun seorang Kaia habiskan hidupnya sebagai pekerja malam di Las Vegas. Bukan tanpa alasan, ayahnya sendiri menjualnya kepad...