Kenzo Emiliano(End)

By Mhyka62

686K 70.1K 6.1K

Kenzo Emiliano, pemuda yang memilih pergi dari keluarganya saat dia baru berinjak usia 15 tahun.... Dia yang... More

Part:1
Part:2
Part:3
Part:4
Part:5
Part:6
Part:7
Part:8
Part:9
Part:10
Part:11
Part:12
Part:13
Part:14
Part:15
Part:16
Part:17
Part:18
Part:19
Part:20
Part:21
Part:22
Part:23
Part:24
Part:25
Part:26
Part:27
Part:28
Part:29
Part:30
Part:31
Part:32
Part:33
Part:34
Part:35
Part:36
Part:37
Extra part
Extrapart 3
Extrapart 4

Extrapart 2

9.9K 1K 68
By Mhyka62

Vote and comment juseyo..
....

Kenzo sekarang sedang bermain bersama si kembar di halaman belakang mansion Alexander. Dia tiduran di rumput yang sudah dialaskan karpet, membiarkan kedua bocah nakal kesayangannya sedang menggambar di buku gambar yang dibelikan Galaksi tadi.

Tapi tanpa sadar, akhirnya dia tertidur lelap karena merasa nyaman dan sejuk dari hembusan angin di sana.

"Hihi abang, kumisnya kulang itu" ujar Ariz tertawa cekikitan mencoret-coret wajah Kenzo.

"Stss diam dek, nanti ayah bangun" ucap Arash dan fokus menghiasi wajah ayahnya

"Lagi-lagi bang, yang mana lagi ya?" Ujar Ariz bingung karena menurutnya wajah ayahnya udah tidak menarik lagi untuk dicoret. Dia menatap wajah Arash yang masih bersih dan dengan jahilnya dia langsung mencoret wajah Arash.

"Adek ihh, kotor kan" ujar Arash cemberut.

"Haha lasain, abang makin jelek haha" ujar Ariz tertawa melihat wajah abangnya.

"Uhh nakal ya, awas kamu" ujar Arash dan tidak terima dan mengejar-ejar adeknya itu untuk membalas, hingga akhirnya Ariz tertangkap dan dengan cepat Arash mencoret-coret wajah Ariz.

"Haha maaf bang haha, udah"

"Jangan nakal lagi makanya" ucap Arash dan melihat Kenzo yang masih nyenyaknya tidur.

"Ehh adek mau kemana?" Ujar Arash melihat adeknya berlari kecil menjauhi tempat bermain mereka, diapun langsung mengikuti adeknya itu takut terjadi sesuatu.

"Kotol abang, kalau bunda tau pasti dia malah" ujar Ariz dan diangguki setuju oleh Arash.

"Terus ngapain ke sini?" Tanya Arash melihat adeknya jongkok di dekat kolam ikan milik Doni.

"Belenanglah abang, bial belsih lagi" ujar Ariz dan memasukkan kakinya ke dalam kolam ikan itu.

"Ehh jangan dek, bau tau kolamnya" ucap Arash menahan tangan adeknya.

"Kolamnya belsih kok bang, ikannya aja enak-enak kok belenangnya"

"Belalti ngak bau dong" ucap Ariz membuat Arash diam dan menatap kolam kolam yang jernih itu.

"Benar juga, di laut aja ada orang-orang yang berenang sama ikan, berarti nggak bau dong" batin Arash mengingat dulu dia pernah menonton di ponsel Arka tentang pemandangan laut, dan dia melihat ada orang berenang di sana.

Dengan jiwa ingin taunya, akhirnya dia bertanya macam-macam sama Arka, kenapa orang itu berenang di laut.

"Ayo bang kita belenang, aku mau belenang sama ikan, pasti selu" bujuk Ariz dan diangguki oleh Arash.

Mereka akhirnya masuk ke kolam ikan dan bermain bersama ikan-ikan milik Doni. Untung saja, kolam itu dangkal hanya sebatas perut di kembar.

Mereka asyik bermain bahkan menghiraukan bodyguard yang sudah kewalahan menyuruh mereka naik. Mereka juga tidak bisa memaksa karena tuan muda kecil mereka itu psti akan menangis dan Kenzo pasti memarahi mereka pikirnya.

"Tuan muda, udah ya mainnya" bujuk salah satu bodyguard dan sikembar langsung kompak menggelengkan kepalanya.

"Dek, ayo tangkap yang itu" ujar Arash dan diangguki semangat oleh Ariz.

"Yah lepas" kesal Ariz dengan mata berkaca-kaca karena gagal menangkap ikannya.

"Jangan nyerah dek, ayo tangkap lagi" ucap Arash menyemangati adeknya itu.

"Hiks, ikannya nakal abang hiks"

"Meleka kabul telus" isak Ariz, melihat adeknya yang sudah tampak putus asa, Arash mendekati adeknya itu dan memeluknya.

"Jangan nangis, abang akan tangkap ikannya buat adek ya"

"Nanti suruh bunda buat goreng" ucap Arash dan diangguki oleh Ariz.

"Lihat abang" ucap Arash dan berusaha menangkap ikan itu supaya adeknya tidak sedih lagi.

Di sisi lain, Annisa yang baru saja datang membawakan cakilan untuk semua dan anak-anaknya mengernyit heran karena tidak menemukan anak-anaknya.

"Dimana mereka?"

"Pftt bocah nakal itu" ujar Annisa geleng-gelang kepala melihat wajah Kenzo yang sudah dipenuhi coretan.

Annisa hendak membangunkan Kenzo, tapi urung ketika seorang Bodyguard mendekatinya dan mengatakan kalau Arash dan Ariz sedang bermain air di kolam ikan.

Dia akhirnya menyusul kedua putranya itu karena merasa  khawatir, ingin memarahi Kenzo juga tidak tega karena tidak menjaga si kembar dengan benar, karena dia tau kalau suaminya itu pasti sangat lelah.

"Huwaaa hiks"

Tangisan Ariz berhasil membangunkan Kenzo, Kenzo langsung saja duduk dan mengerjapkan matanya, mengumpulkan nyawanya.

"Kalian kenapa basah gini?" Heran Kenzo dan menyamakan tingginya dengan Arash yang sedang menundukkan kepalanya sambil memegang baju Annisa.

Sedangkan Ariz sudah menangis di gendongan Annisa.

"Kenapa hmm?" Tanya Kenzo lembut dan menatap Annisa yang tampak kesal.

"Hiks bunda malah ayah hiks" ujar Ariz terisak

"Bunda marah karena kalian nakal, sekarang minta maaf dan akui kesalahan kalian" ujar Annisa dan menurunkan Ariz sehingga berdiri disamping Arash.

"Jadi..." ujar Kenzo sudah berdiri dan menatap si kembar dengan tangan bersidekap dada, begitu juga Annisa.

"Nggak mau mengakui kesalahan hmm?" Ujar Annisa, Ariz yang maaih terisak menyenggol lengan abangnya itu untuk berbicara terlebih dahulu.

"M-maaf bunda, ayah, abang sama adek udah nakal" ujar Arash dengan suara yang bergetar dan mendongakkan kepalanya menatap Kenzo dan Annisa dengan mata berkaca-kaca.

"Nakal kenapa?" Tanya Kenzo lagi menatap mereka tanpa ekspresi, padahal sekarang dia sudah gemes melihat keimutan kedua putranya itu.

"M-maaf kalena abang sama adek belenang sama ikan di sana tadi hiks"

"Jangan malahi abang sama adek Bunda, Ayah hiks" lanjut Ariz, Kenzo dan Annisa sakit tatap kemudian tersenyum, mereka akhirnya berjongkok dan mengelus rambut si kembar.

"Ayah nggak marah, tapi kalau mau berenang jangan di sana ya"

"Kan kolam berenang buat abang sama adek udah ada, abang sama adek bisa bilang sama ayah dulu biar ayah siapin buat kalian" ujar Kenzo mengelus rambut Arash

"Ayah benar, jangan ulangi lagi ya"

"Itu kolam buat ikan, nanti kalau ikannya mati gimana, Opa bisa marah loh"

"Abang sama adek mau hmm opa marah?" Ujar Annisa dan dibalas gelengen sama Arash dan Ariz.

"Maaf hiks" isak Arash dan dibalas senyuman oleh Kenzo.

"Gapapa, sekarang mandi dulu ya, nanti kalian sakit gimana hmm" ujar Kenzo dan diangguki oleh sikembar.

"Adek jadi kangen Opa, Opa kapan pulangnya hiks?" Ucap Ariz yang sudah digendong Annisa, begitu juga Arash digendong Kenzo.

"Nanti kita telpon opa sama oma gimana?" Ujar Kenzo dan dibalas anggukan semangat oleh Arash dan Ariz.

.

.

.

Mereka akhirnya kembali masuk ke dalam mansion, bahkan Kenzo tidak sadar sekarang menjadi pusat perhatian karena wajahnya yang penuh coretan itu, dia malah asyik menoel-noel pipi Arash dengan sedikit menggodanya.

Hingga akhirnya, saat mereka hendak menaiki lift, langkah mereka terhenti ketika mendengar suara yang tidak asing.

"Cucu Opa mana ya?" Ujar seseorang membuat Arash dan Ariz melihat ke arah sumber suara.

"OPA OMA" ujar Arash dan Ariz tersenyum senang, dan berusaha turun dari gendongan Annisa dan Kenzo, kemudian berlari menghampiri Doni dan Dira yang menyambut mereka dengan senyuman.

"Aliz kangen Opa sama Oma" ujar Ariz berhamburan di pelukan Doni begitu juga Arash.

"Haha, Opa juga kangen sama cucu opa yang nakal ini?" Ujar Doni membalas pelukan mereka dan mencium bau amis dari kedua bocah itu.

"Kalian habis ngapain, kenapa bau hmm?" Tanya Doni dan dibalas cengiran oleh kedua bocah itu, kemudian langsung berlindung di dekat Dira.

"Selamat datang ayah Bunda, kok nggak bilang dulu kalau pulang hari ini" ujar Annisa mengalihkan perhatian Doni.

"Biar jadi kejutan" ucap Doni dan tertawa melihat wajah Kenzo, membuat Kenzo mengernyit bingung saja.

Hahaha

Tawa Brian, Arka, Arga, Doni dan Satya pecah, berbeda dengan Bella istrinya Brian, Dira dan Aslan hanya terkekeh pelan.

"Kenapa?" Heran Kenzo

"Haha kamu lagi cosplay jadi badut ya" ujar Brian semakin membuat Kenzo bingung.

"Hmm, Opa Oma, Arash sama adek mau mandi dulu ya"

"Nanti kita main ya" ujar Arash dan memegang tangan Annisa dengan tatapan berharap, begitu juga Ariz.

"Ayo bund, mandi"

"Aliz mau main sama Opa dan Oma" ujar Ariz, Annisa terkekeh pelan dan akhirnya membawa kedua putranya menuju kamarnya untuk bersih-bersih.

"Ayah makin keren deh kalau seperti itu ahha" ujar Satya yang sekarang berada di pangkuan Brian.

"Ayah kan selalu keren, gimana sih kamu" ucap Kenzo percaya diri.

"Bang, lebih baik abang ngaca deh sekarang" ujar Arga, Kenzo yang merasa ada yang tidak beres langsung mengambil ponselnya dan beralih ke kamera.

Dia langsung membolakan matanya kaget, melihat wajahnya yang terpampang di kamera ponsel itu.

"Bocah-bocah nakal itu" ujar Kenzo mendadak malu dan lari terbirit-birit menuju kamarnya untuk bersih-bersih. Sedangkan yang lainnya semakin tertawa melihat ekspresi dari Kenzo.

Hahahaha










Lagi nggak???

Continue Reading

You'll Also Like

556K 35.3K 38
Menurut orang-orang, punya kakak dan saudara kembar itu pasti menyenangkan. Karena bisa dapat kasih sayang dan perhatian yang lebih dari mereka. Tapi...
88.2K 7.6K 55
Pertemuan 'tak terduga antara kedua remaja laki-laki itu membawa banyak perubahan dalam kehidupan mereka. Marka menolak fakta bahwa Arsel adalah kem...
1.3M 122K 53
( Selesai ) Elnano Setiawan.W pemuda tampan sekaligus imut nan menggemaskan yang hidup sendiri tanpa adanya keluarga setelah dirinya diculik musuh bi...
ARSENIO By cari aku?

Teen Fiction

1.1M 148K 42
[On Going] [BROTHERSHIP #02] [TRANSMIGRASI # 01] Zafran Arsenio adalah seorang remaja yang tinggal di panti asuhan yang terkenal akan kenakalan dan k...