HAYALAN [ END TAHAP REVISI ]

By cicak_gril

1.6K 1.1K 400

Warning ⚠️ Penulisan di wall ini masih kacau karena masih dalam tahap revisi, tapi di usahakan untuk para pem... More

HAYALAN
Hayllen to Langga
Prolog
[0] Gadis kecil
[1] iseng
[2] pemain ( part tidak lengkap )
[3] ngambek
[4] Kepikiran
[5] Maaf
[6] HAYALAN <Haya Langga>
[7] Pacaran
[8] Bucin akut
[9] Tak di restu
[10] Ambigu
[11] Rahasia Langga
[12] Sandi Angka
[13] masalalu yang buruk
[15] Duwi
ENDING
EPILOG
NOSTALGIA

[14] Sinar bulan sabit

47 35 14
By cicak_gril

Happy reading
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Membuat karya dengan Catter,silet dan pisau kecil di tanganku adalah ke bahagian tersendiri untuk aku apa lagi jika ada darah yang mengalir"

_karin zelveni sakala_

Olla dapat notif lagi dari cicak_gril🧡🧡🧡🧡💫🐣🕊️

Jangan pernah bosan baca cerita cicak_gril yah

OKEY sebelum baca bismillah dulu ya🤲





































Air shower membasahi tubuh gadis cantik dengan rambut sebahu yang tengah menggores kan lengan nya dengan pisau lipat tajam hingga membuat darah segar keluar dari lengan, senyum penuh kepedihan terlihat di bibirnya tak lama dia berteriak dengan kencang nya

Prang!

Pisau lipat itu terbentur dengan dinding kamar mandi karena di lempar oleh gadis cantik-karin lagi lagi menangis di kamar mandi sambil membuat gores-gores luka yang tak indah di lihat bukan yang pertama kali nya hal ini Karin lakukan sudah berulang kali langga pun sudah lelah melarang dan memarahi karin, langga tak bisa terus mengawasi Karin.

"Argggg!!"teriak Karin menggenggam di kamar mandi itu tidak tenang saja tak akan satu pun maid di mansion ini yang menyadari bahwa majikan mereka menangis dan berteriak tak akan ada yang mendengar suara pilu itu, tak akan ada yang menyadari tangis yang sangat tersiksa itu tak akan ada karena seluruh ruangan di mansion besar ini kedap suara

"Tuhan!"

"Sak--it kepala Karin sakit tuhan"

"Luka yang Karin buat di tangan Karin tak sesakit rasa luka di kepala dan di hati Karin..."

"Tuhan, Karin boleh nyerah ga?" Karin meraih kembali pisau lipat yang sempat ia banting tadi. Karin ingin memutuskan urat nadinya sudah, sudah cukup ia hanya menjadi beban untuk ayah dan kedua Abang nya, sudah cukup duka yang di berikan nya untuk ayah dan kedua abangnya karena dia kedua Abang kehilangan figur ibu, karena dia ibu mereka meninggal, karena melahirkan nya ke dunia yang penuh luka in ibu mereka pergi dari dunia yang penuh sandiwara ini.KARENA DIA!!!.

Saat pisau lipat itu sudah ia gerakkan untuk memutuskan urat nadinya tiba-tiba wajah kedua abangnya yang terbaring lemah dengan wajah pucat tanpa senyum membuat Karin melepaskan pisau lipat tersebut dari genggamannya

Bugh!

Bugh!

Bugh!

Karin memukuli kepalanya menarik rambut pendek sebahu itu hingga beberapa helai rambut itu terbawa di cela jari-jarinya

"Tumor bodoh!"

"Tumor jahat!"

"Tubuh yang lemah!"

"Karin benci hidup Karin, Karin mau nyerah tapi masih Karin nyerah Abang Lang sama Abang duwi aja tidur terus di rumah sakit ga tau kapan mereka mau buka mata"

Karin melap air matanya, tangan Karin mematikan aliran shower setelah membersihkan tubuhnya dia menggapai handuk putih lalu keluar dan memasang pakai tidur dengan lengan panjang untuk menutupi karya di tangan nya.

Langkah Karin tertuju pada balkon kamarnya, Karin memanggang pembatas balkon mata cantik menatap kosong pada bulan sabit.

"Bulan aku sudah terlalu sering mengeluh pada tahun, bulan aku ingin pergi dan terbebas dari rasa sakit ini, tapi aku tak akan bisa melihat ayah ku dan kedua Abang ku menangis kepergian ku."air mata mengalir membuat sungai kecil di pipi bulat Karin

"Bulan Karin kangen main bareng sama Abang duwi, Abang duwi ga mau bangun udah 4 tahun loh Abang tidur terus, terakhir kita main bertiga pas Abang kelas 8 SMP sekarang kalo Abang buka mata Abang udah gede Abang udah SMA"

"Abang Lang kenapa ikutan tiduran juga di rumah sakit bulan, Abang Lang udah tidur di rumah sakit 2 Minggu, Abang ga kangen ngomel sama Karin karena Karin nakal suka buat luka di tangan Karin, Karin juga mau ikut kalian tidur Terus pasti ga ngerasa sakit"

Air mata Karin terus membasahi pipinya, sudah terlalu cape mengadu pada bulan Karin menunduk kepalanya melihat jalanan di bawah sana yang sepi. Perhatian Karin tertuju pada seorang pria remaja yang mengenai Hoodie hitam berjalan sempoyongan menendang beberapa kerikil jalan.

"Dia kenapa?"tanya Karin bertanya pada diri sendiri, beberapa detik Karin panik sendiri kala dia melihat remaja itu membenturkan kepala di pohon pinggir jalan hingga membuat kening nya berdarah tak lama remaja itu mengeluarkan pisau lipat, panik takut remaja melakukan hal bodoh Karin berlari keluar mansion beberapa maid bertanya ingin pergi kemana Karin pada malam hari begini namun Karin tak menghiraukan pertanyaan tak penting dari para pelayan

"Pak buka gerbang nya cepat" perintah Karin bara beberapa bodyguard mansion itu

"Non Karin mau pergi kemana malam begini"tanya salah satu dari bodyguard

"Cepat buka atau saya suruh ayah saya pecat kalian"suruh mutlak Karin pada bodyguard mansion yang langsung bergerak membuka gerbang, Karin berlari
Menghampiri remaja yang ingin menusuk tubuh tempat nya menusuk jantung.

Prang!

"Hey apa yang ingin kau lakukan" Karin menepis tangan remaja itu hingga genggaman pisau lipat terjatuh, dua bodyguard yang mengikuti Karin mengawasi putri majikan mereka dari jarak yang cukup jauh.

Remaja itu tersenyum melihat gadis pendek yang mungkin masih bersekolah di sekolah menengah pertama dia mendongak menatap bulan sabit lalu kembali menatap wajah Karin.

"Hai putri bulan sabit" sapa remaja itu pada Karin dengan senyum manis,Karin mengerutkan kening nya bingung Karin yakin remaja yang nampak seumuran dengan langga ini tengah mabuk dapat tercium jelas bau alkohol.

Remaja manis dengan Hoodie hitam menatap Karin dengan intimidasi kulit putih terang, wajah putih berseri, rambut anggun sebahu,mata sendu coklat terang, bibir tipis,dan hidung mancung kecil sangat mirip dengan putri bulan sabit di film-flim

"Seperti aku mulai berhalusinasi"ucap remaja manis itu.

Grep!

Dua bodyguard Karin ingin mendekat kala melihat majikan di peluk oleh lelaki asing namun langkah mereka berhenti saat melihat kode tangan dari Karin.

Remaja manis memeluk tubuh pendek Karin dengan tiba-tiba menangis tersedu dalam pelukan Karin.

"Putri bulan sabit, manusia jahat mereka bunuh ayah Bagas namun dengan mudah nya mereka menuntup kasus kematian ayah hanya karena uang, Bagas mau nyusul ayah sama ibu boleh ga"lirih remaja yang bernama Bagas itu di pelukan Karin tak lama dia tertidur sebab terpengaruh alkohol yang dia minum.

"Hay kalian dua tolong bawa dia ke mansion"perintah Karin yang langsung di lakukan oleh dua bodyguard yang mengikuti nya.

Dia kamar tamu remaja manis dengan Hoodie hitam itu masih terlelap tidur, Karin sedari tadi malam menjaga remaja manis itu takut takut remaja itu melakukan hal nekat lagi tadi malam remaja itu demam tinggi dengan sigap Karin menelepon dokter pribadi nya sekarang demam nya sudah turun.

Tepat pukul 09:00 WIB remaja-bagas membuka matanya yang pertama dia lihat adalah wajah cantik Karin.

"Cantik, wajah putri bulat sabit mirip dengan ibuk" gumam Bagas yang masih bisa Karin dengar

Karin tersenyum manis"kau sudah bangun?"

Bagas terkejut dia membuka matanya lebar dengan segera dia menduduki tubuh nya"Hay putri Bulan sabit aku dimana?"tanya Bagas panik

"Kamu ada dirumah ku remaja manis"ucap Karin dengan nada formal miliknya.

"Aku mau pulang"Bagas menurun kan tubuh nya dari kasur mewah milik keluarga Karin,Karin tersenyum lalu menggenggam tangan remaja itu air mata menetes remaja ini mengingat kan nya pada sosok langga , Bagas yang melihat gadis kecil itu menangis lantas menunduk memegang dagu Karin yang membuat karin mendongak tatapan mereka saling bertemu.

"Kenapa menangis putri bulan sabit aku hanya ingin pulang ke rumah ku"ucap Bagas dia mengira gadis kecil ini menangis karena dia ingin pulang

"Apa kau ingin menjadi teman ku"tanya Karin dengan bahasa formal nya dan mendapatkan anggukan kecil dari Bagas

"Supir ku akan mengantarkan kau pulang,berjanji lah pada ku kau akan kembali kemari dan bermain bersama"celutuk Karin berhambur memeluk Bagas Jujur Karin tak pernah memiliki teman selain Abang nya langga dan duwi

"Gue janji bakalan balik lagi kesini putri bulan sabit dan ajak kamu jalan-jalan ke taman kota"

Setelah malam pertemuan Karin dan Bagas,Karin sering bermain keluar mansion bersama Bagas.

•❅────✧❅✦❅✧────❅•

Next ga

Cie Karin sama Bagas ta nungguin info pacaran yah hehehehe

btw karin sama Bagas beda umur 2 tahun

Bagas udah tau kalo Karin ga bisa terlalu banyak beraktivitas kerena penyakit tumor otak yang di derita

Karin Udah tau masalah keluarga Bagas tentang Bagas yang seorang yatimpiatu









Pay pay🤸💐🍒🧡🧡🧡🧡🧡🧡💫🐣🕊️

Continue Reading

You'll Also Like

2.2K 1.2K 26
Cerita ini diambil dari kisah nyata author, tapi tidak semua alur seperti kisah nyata tersebut ada juga hasil dari karangan author. Tapi kebanyakan y...
548 73 7
(On going) Ketika seorang penulis masuk ke dunia karangannya. Kedenger sangat mustahil. Tapi tidak disangka. Ternyata hal itu dialami oleh seorang ga...
478 247 3
> Baca ini ⚠️‼️ Hargai penulis ❗ Imajinasi sendiri tidak ada unsur plagiat ‼️ Jika ada nama tokoh yang sama atau alur, itu karena unsur tidak keseng...
3.1K 1.3K 14
Kisah ini, mengisahkan tentang dua remaja pemilik kawasan SMA NEGERI 2 JAKARTA yang sama sama menjalin rasa tanpa berniat mengutarakannya. "Biarkan s...