The Origin Of King Kaan

By Thingsgotlouder

596 170 92

Seorang bangsawan mendapati adiknya terpotong menjadi 2 bagian. Sebuah bencana terjadi dan menjadi duka bagi... More

01. The First Daugther
02. The First Crown Prince
03. Red
04. After All
05. The Twin Princes
06. a Ballroom That Squealed The Pride
07. Sparkling Royal Stones of Yeaston
08. Mixed Blood Prince
09. Da Vienè
10. The Days Before
12. Brothers From Nowhere
13. The Queen's Son
14. Havoc
15. Run Away
16. The Softest Touch
17. Rodrigues
18. Post-Yeaston
19. Just Because Fate Forces It
20. Kaan
21. Basinscar
22. Blue Bird, Labradorite and The First Daughter
23. Dirty Jawel and The Dungeon
24. For Traitors

11. White Day

15 8 0
By Thingsgotlouder

Bukan sebuah kebetulan mereka dipertemukan kembali. Yseult sedikitnya menduga keterikatan pria paruh baya tersebut dengan ayahnya dari lencana yang ia gunakan. Ayahnya baru menginjak awal empat puluhan tahun saat ini, tetapi ia cukup awet muda secara keseluruhan. Hanya ada sedikit kerutan diarea mata, sisanya ia bahkan terlihat seperti berumur tiga puluhan. Sedangkan pria ini terlihat beberapa tahun lebih tua, seolah ia adalah senior ayahnya. 

Tuan runè hanya menunduk dan mundur selangkah tatkala pria itu mulai mendekat. 

"Kau masih hidup saja ternyata, Hm? Nyalimu hilang begitu juga dengan rasa malumu" 

Yseult melihat pria itu telak Dimata, menarik perlahan tangan ayahnya untuk berada sedikit dibelakangnya. Yseult menyusuri kemejanya menemukan suatu simpulan baru.

"Maaf, tuan. Ini bukan hari yang cocok untuk saling bernostalgia. Tuan juga pasti tidak mau membuat calon menantu anda menunggu, kan?" 

Pria paruh baya berkumis belang itu memakai sekuntum bunga merah muda. Ia mengelusnya sayang sebelum membalas perkataan yseult. 

"Nampaknya, kau anak Nyle De la Runè yang itu.."

Suara pria dengan rambut keemasan itu merendah seiring dengan kalimatnya, kemudian ia mendekat dengan nada dalam yang memekik. 

"... keberanianmu yang gentar dan sia-sia, senada dengan takdir untuk lahir diluar nikah dari gadis pengembala"

Yseult hampir gelap mata. Ia menekan ujung jarinya yang runcing pada telapak tangannya, yseult sadar ia tidak bisa mengamuk sembarangan. Yseult membenci fakta bahwa wajahnya memang berbeda dengan ayah dan ibunya. Lain dengan saudara-saudaranya, mereka semua mirip ibunya, tetapi meski begitu ia tetap memiliki warna mata ayahnya. 

"Tuan, anda sepertinya terlalu lancang, itu bukan kalimat yang baik diucapkan oleh seorang bangsawan kelas atas" 

Rambut emas itu sebenarnya membuat yseult kembali mengingat sosok itu. Sosok dari acara pertemuan besar sebelumnya. 

"Ayah, kau pergi kemana saja? Aku menunggu di kereta sejak tadi, mereka tidak mau per.. gi. Oh? Salam.." 

Benar saja. Tentu hal yang terlalu mencolok jika salah satu pangeran tidak ada yang memilihnya. Permata gantung paling bersinar diantara para bangsawan. Dengan gaun putih yang murni ia tampak berkali-kali lipat jauh lebih luar biasa dan mudah menarik perhatian mata siapapun. 

"Maaf nona Rue, tetapi sepertinya ayahanda anda sudah mulai berbicara melantur. Dia berbicara tidak sopan mengenai keluargaku, itu sangat menyinggung” Yseult tidak membiarkan air wajahnya menenang sedikitpun, dengan sengaja membuat situasi berpotensi menjadi lebih kuat dan padat. 

Rue tampaknya cukup berempati padanya untuk dapat menangkap ketegangan itu. Rue mulai mengambil posisi diantara mereka dan bernegosiasi. 

“Maaf atas kelancangan ayah saya Tuan dan Nona Rune?..sebenarnya ayah saya sangat mengagumi gaya berpedang tuan, ia sampai bisa bercerita seharian penuh saat mengingat masa-masa lampau. namun, mulut samp-maksudku karena lingkungan yang sulit dia juga jadi kesulitan menjaga ucapannya. Dia pasti hanya mengganggu karena rindu, … percayalah padaku, kumohon.” 

Rue berbicara setengah tertawa di setiap kesempatan. Di akhir dia tidak bisa kecuali berubah ketir. Yseult tidak puas tetapi itu sudah cukup. Ia juga sebenarnya hanya menggertak. 

“Bagus jika kau memahaminya”

“..Yseult..” Tuan rune memanggilnya pelan merasa itu adalah jawaban yang salah. 

Dan benar saja, ayah Rue mendengkus dan memandangnya remeh. “Sungguh tanpa malu, jika orang sepertimu ada di istana. kau hanya akan menghancurkannya”

“Oh, Sungguh? Apa aku memang terlihat sekuat itu ya? Terimakasih atas pujiannya” 

Pria paruh baya itu nampak geram dengan wajah merah padamnya. yseult yang tidak peduli hanya melenggang pergi dengan menarik ayahnya. Beberapa meter dari mereka Matheo berdiri dengan seringaian yang mencurigakan. 

“Nona, seperti yang diharapkan. sangat cocok untuk Pangeran Soren”

Entah bagaimana kehadiran Matheo mulai membuatnya risih. Apalagi ia tidak jelas tugasnya apa, namun selalu berada disekitarnya. 

***

Kerajaan Yeaston merupakan kerajaan tanpa tuhan. Jika mereka memiliki altar atau tempat ibadah, itu semua didedikasikan untuk Raja-raja mereka. Berbeda dengan kerajaan atau kekaisaran lain, mereka setidaknya memiliki satu yang dijadikan tempat bergantung, juga sumber kekuatan bagi para raja dan kaisarnya. Itu sebenarnya cukup wajar, karena Yeaston memiliki kekuatan berupa sihir putih dari mahkota dan keturunan murni raja secara turun menurun. Berbeda dengan kerajaan atau kekaisaran lain yang memerlukan 'berkat' eksternal.

Altar yang disiapkan untuk pernikahan pangeran kembar adalah serupa lingkaran dengan batu permata besar ditengahnya. Setiap altar memiliki dekorasi yang berbeda-beda dan bunga di sepanjang tangganya. Tidak banyak orang disana, hanya ada perwakilan dari keluarga bangsawan serta tahta raja dan ratu. Yseult bisa melihat beberapa remaja dan anak perempuan didandani rapi dan menawan di sisi lain altar. Juga sekumpulan orang dengan pakaian berbeda di salah satu sisi altar. Melihat ciri fisik mereka yseult seperti nya menyadari bahwa mereka adalah perwakilan dari kerajaan tetangga, mereka memiliki ciri-ciri yang sama dengan pangeran Soren, namun tetap saja pangeran Soren terasa jauh lebih mahal. Yseult bisa mengandaikannya sama seperti dua buah bongkah emas campur dengan emas murni. Bagaimanapun dia diperlakukan disini, pangeran Soren tetap seseorang yang memiliki sendok emas di mulutnya sejak lahir. 

Semenjak hari-hari sendirinya di istana Vienè, yseult tidak begitu memperhatikan pengantin pangeran lain. Namun berdasarkan posisi duduk dan pendamping mereka. Tanpa terduga seperti inilah yang terjadi. Rue duduk pada barisan altar pangeran Czar, dan Seseorang dengan mata serigala, Mahira. Berada pada barisan altar pangeran Darius. 

Kedua pasangan ini tidak bisa Yseult tebak. Awalnya karena pangeran Darius memberikan beberapa ujian sihir rakyat, yseult kira Mahira didepak dari daftar calonnya. Namun, ternyata dia memilihnya. Sementara pangeran Czar yang muak hingga walk out karena pikiran buruknya sendiri pada Rue juga pada akhirnya memilihnya. Sedikitnya yseult mencurigai jika pernikahan dan memilih pasangan ini bukan sesuatu yang sesuci itu. Apalagi pada awalnya calon pangeran Soren juga sudah ditentukan, padahal ia adalah seseorang yang di belakang kan. Namun, apa artinya jika seseorang yang Soren sebut 'yang tertua' itu membiarkannya memilih sesuai kehendaknya sendiri. 

Yseult mungkin akan mulai memikirkannya kembali nanti. Setelahnya, tak banyak yang yseult ingat dari proses pernikahan itu. Upacara demi upacara ia lewati dengan setengah hati. Ia tidak benar-benar berada disana, karena hal-hal cukup membosankan. Pidato, nasihat, prakata dari raja atau lainnya. Beberapa hal yang membuatnya tetap disana hanya sosok ratu. Yseult juga tidak pernah melihat rajanya, tetapi ia terasa seperti karakter tambahan disana. Sedangkan ratu, dia tipe yang sangat membuat ngilu bulu kuduknya. Yseult hanya bereaksi seperti itu pada hal-hal yang ia tak bisa ukur kekuatannya. Dan ratu salah satunya. Aura dari seorang darah murni memang sangat kuat, dia seolah memaksa apapun tunduk dihadapannya. Namun, yseult masih berfikir jika darah murni didewakan itu tetap berlebihan, mereka tetap terlihat seperti manusia. Itu membuatnya enggan di sisi lain.

Hingga upacara selanjutnya, ia dan Soren memasuki altar. Ayahnya berada disebelah pangeran Soren sementara pengantin perempuan yang lain didampingi oleh ibu mertua mereka. Yseult tanpa sadar melihat ke sekeliling untuk memastikan dimana ibu pangeran Soren hingga ratu bangkit dan tahtanya dan berjalan ke arahnya. 

Ratu berhenti sejenak di hadapan mereka dan melihat satu persatu mulai dari yseult, Soren dan tuan Runè. Dan seperti biasa tuan runè mengalihkan pandangannya serta meremas bagian sisi celananya. Yseult melihatnya dan menatap ratu, ia tak mau ayahnya merasa tidak nyaman jadi ia berinisiatif membuat ratu memberikan perhatiannya pada mata yang lancang ini. 

Bibir merah ratu terangkat, ia tersenyum simpul. Kemudian berdiri disamping yseult tanpa kata. Ratu berbisik kecil tatkala pemuka upacara mulai membacakan doa-doa. 

"Dia anak piatu, kasihanilah. Dia tidak punya siapapun disini" 

Yseult entah mengapa merasa jengkel mendengar kata 'kasihanilah'. Apakah ratu merasa superior hanya karena dia keturunan murni dan pemilik sihir putih terkuat saat ini? Terlebih yseult sudah lama membenci sistem keluarga kerajaan, rasanya menjijikan. Mereka semua keluarganya, bahkan ratu juga keluarganya. Mengapa mereka membedakan dan meninggalkan keluarga mereka sendiri. 

"Tenang saja, yang mulia. Tinggalkan dia bersamaku. Ratuku tidak perlu beramal untuknya lagi."

Itu terlalu lancang. Pertahanan dan latihan yseult untuk mengendalikan mulutnya sudah dikubur kembali dibelakang. Mata yseult tajam melihat ke arah permata besar didepan altarnya. Sesaat yseult dapat mendengar ratu sedikit tertawa, kemudian diam seketika. Ia sebenarnya takut, tetapi keberaniannya lebih besar. Jika sesuatu menyentuh prinsip 'keluarga' yang ia pegang, tidak ada yang boleh menentang apapun yang dia lakukan selanjutnya. 

Prosesi berlanjut dan diakhiri dengan sumpah pernikahan. Yseult yang moodnya rusak disana sini tidak begitu menikmati acara-acara selanjutnya. Ia bahkan lupa sebagian besarnya. Hanya ada satu hal yang ia simpan baik-baik di dalam ingatannya. Yaitu interaksi pangeran Soren dan ayahnya yang saling menunduk memberi salam dan tidak berhenti sampai ia menghentikannya. Dari keseluruhannya hanya adegan itu yang membuat yseult bisa tertawa lepas, di awal ia bahkan membiarkan mereka seperti itu untuk beberapa waktu. 

Namun, senyumnya luntur saat melihat pangeran Soren mulai mengobrol bersama ayahnya. Untuknya mereka tiba-tiba sudah menjadi pasangan. Dan jika ini adalah hari pernikahan mereka, berarti setelah acara selesai dan ayahnya pulang. Itu akan menjadi malam pertama juga, kan?

Continue Reading

You'll Also Like

1.1M 105K 32
Kaylan Saputra anak polos berumur 12 tahun yang tidak mengerti arti kasih sayang. Anak yang selalu menerima perlakuan kasar dari orangtuanya. Ia sel...
1.4M 76.3K 40
(BELUM DI REVISI) Aline Putri Savira adalah seorang gadis biasa biasa saja, pecinta cogan dan maniak novel. Bagaimana jadi nya jika ia bertransmigra...
249K 757 11
CERITA DEWASA KARANGAN AUTHOR ❗ PLIS STOP REPORT KARENA INI BUKAN BUAT BACAAN KAMU 🀑 SEKALI LAGI INI PERINGATAN CERITA DEWASA πŸ”ž
3.3M 344K 53
π™³πš„π™° π™°π™½πšƒπ™°π™Άπ™Ύπ™½π™Έπš‚ πšˆπ™°π™½π™Ά π™±π™΄πšπš„π™Ήπš„π™½π™Ά πšƒπšπ™°π™Άπ™Έπš‚. ... Dheleana Vreya, gadis cantik dengan seribu topeng licik di wajahnya. Mungkin o...