pantrologimata

By RaisyaAngraeni

847 143 116

Ainara putri seorang perempuan yang harus menyetujui sebuah pernikahan hasil dari perjodohan kedua orangtuany... More

Prolog πŸ™Œ
part 2
part 3
part 4
part 5
part 6
part 7
part 8
part 9
part 10
part 11
part 12
Part 13
part 14
part 15
part 16
part 17
part 18
part 19
part 20
part 21
part 22
part 23
part 24
25
26
27
28
29
30
31
32

part 1

65 11 11
By RaisyaAngraeni

Happy Reading....

Suara alarm menggema kesetiap sudut yang ada di kamar itu sedangkan sang pemilik alarm bergambar Doraemon itu masih enggan untuk membuka matanya, suara gedoran pintu begitu keras membuat Ainara berdecak kesal.

"Apaasiiiiiih masih pagi-pagi loh ini," kesalnya dengan suara serak. Matanya sangat berat untuk sekedar terbuka melihat cahaya yang masuk dari sela-sela gorden kamarnya.

"BANGUN GAK LO!" teriak Alfarezel sambil terus menggedor pintu kamar adiknya.

Dengan lunglai Ainara berjalan menuju pintu dan membukanya, terlihat wajah abangnya yang sedang tersenyum tanpa dosa karena mengganggunya pagi-pagi sekali di hari weekend.

"Apasih Baaang, adek masih ngantuk banget ih," ujar Ainara sambil menggaruk-garuk kepalanya, Alfarezel hanya menggelengkan kepalanya melihat adik perempuannya ini begitu malas! "Lo bangun tidur aja cantik banget dek, gimana kalau udah dandan ya," puji Alfarezel membuat Ainara memicingkan matanya, "cepet ngomong Lo mau apa?!" sudah bisa ditebak jika Alfarezel memujinya sedikit saja itu artinya ada sesuatu yang ia butuhkan dari Ainara.

"Hehehehe tau aja Lo, temenin Abang Jongging ya, gausah jauh-jauh sampai taman komplek aja," katanya "aduh bang, adek lagi capek lain kali aja Jonggingnya," ucap Ainara langsung menutup pintu kamarnya tanpa menunggu jawaban dari Alfarezel, sedangkan yang diluar hanya mampu mengumpat didepan pintu lalu bergegas menuju taman komplek.

Jam menunjukkan pukul sembilan pagi, saat ini semua orang berada di ruang makan untuk sarapan bersama.

"Selamat pagi family kuuu, wah sarapan apa nih?" tanya Ainara yang baru saja bergabung bersama mereka.

"Mau makan pancake?" tanya Anggi pada Ainara, "mauuuuuuuu sama vanilla smoothies aku masih ada gak Bu?" tanya Ainara.

"Iya masih bentar yaa ibu ambilkan dulu," ujar Anggi bergegas mengambilkan sarapan untuk putrinya itu.

"Terimakasih ibuuuu," ucap Ainara dengan suara yang sedikit keras membuat Alfarezel
Meliriknya kesal.

"Bisa nggak kalau ngomong tuh ujungnya gak usah di panjangin?!" tanyanya sebab sering kali Ainara berbicara namun ujungnya nadanya selalu panjang.

"Bisa nggak Lo gak usah sewot!" balas Ainara tak mau kalah.

"Eeehh sudah-sudah masih pagi-pagi kalian udah bertengkar," kata Adnan membuat mereka berdua langsung diam namun, bukan Alfarezel namanya jika tidak mengusili adiknya itu.

"LO NGAPAIN CUBIT GUA," teriak Ainara langsung dengan sigap menjambak rambut Abangnya.

Keadaan ruang makan sangat heboh Ainara yang terus menarik rambut Abangnya, Anggi yang berusaha memisahkan kedua anaknya yang sedang bertengkar, sedangkan Adnan malah sibuk tertawa sambil merekam aksi jambak-jambakan itu.

"Maaass bantuin ih," kesal Anggi pada suaminya itu.

"Ehhh sudah-sudah," kata Adnan suaranya masih gemetar seakan ingin melanjutkan tertawanya.

"Yaaah adek, rambut Abang jadi rontok nih," ucap Alfarezel sambil memegang kepalanya mendengar itu Ainara bukannya merasa bersalah tapi malah menjulurkan lidahnya.

***

"Ibuu, Ainara mau kumpul sama temen-temen dulu yaa," kata Ainara sambil menghapiri ibunya yang sedang menyiram tanaman.

Anggi tersenyum simpul "hati-hati yaa sampe rumah usahain jangan larut malam," pesannya Ainara mengangguk meng-iyakan perkataan ibunya itu.

Setelah berpamitan dengan sang ibu, Ainara memesan ojek online dikarenakan hari ini perempuan itu sangat malas membawa kendaraan sendiri, tak butuh waktu lama Ia sampai disebuah cafe yang terlihat sederhana namun sangat elegan. Mungkin karena furniture yang mereka gunakan itu bertema zaman dahulu.

"Hai girls," sapa Ainara kepada ketiga temannya itu. "Haiiiiii ih sumpah kangen banget deh sama Lo," ujar salah satu teman Ainara bernama Zara cayla. "Iya nih mentang-mentang udah kerjaaa jadi sibuk terus deh," ujar Shanika Haura, Inara hanya tertawa merespon perkataan teman-temannya itu.

"Eh tumben Lo gak bareng sama Alister, kalian berantem?" tanya Queenza.

"Dia lagi sibuk hari ini kakaknya kan lagi pindahan, mungkin sibuk bantuin beres-beres," jelas Ainara Kepada ketiga temannya.

"Tapi dia tau kalau Lo pengen kesini?" tanya Zara yang di angguki oleh Ainara.

"Kerjaan Lo gimana Ra?" tanya Shanika. "Sumpah gua gak betah banget kerja dikantor ayah, kalian tau gak sih belum apa-apa udah di suruh ini-itu gua capek banget ditambah lagi asisten pribadi Ayah gua cerewetnya minta ampuuuuun," ujar Inara menggebu-gebu sedangkan teman-temannya yang mendengar itu hanya menertawakannya.

"Eh guys gua ketoilet bentar yaa," kata Ainara. "gua ikut dong pengen benerin baju," ujar Zara sambil memegang bajunya yang terlihat berantakan.

****

Sementara itu ada seorang pria yang sedang terlihat kesal karena wastafel yang berada dikamar mandi khusus pria tidak menyala sehingga membuatnya mau tidak mau masuk ke wilayah toilet perempuan.

Baru selangkah ia memasuki toilet perempuan itu, suara pekikan terdengar nyaring seakan menusuk indra pendengaran orang-orang yang ada disana.

"HEH COWOK MESUM NGAPAIN LO DISINI?!" teriak Ainara sambil menunjuk laki-laki itu dengan wajah yang memerah. Pasalnya saat lelaki itu masuk Ainara hendak merapikan bajunya yang berantakan.

Laki-laki itu terperanjat melihat Ainara dan Zara, refleks saja pria itu langsung membalikkan badannya memunggungi mereka berdua

"Ma-maaf Saya tidak bermaksud untuk melakukan itu," ujarnya mencoba tetap tenang. "Halaaah bilang aja Lo mau mesum kan?!" bantah Ainara lagi.

"Tidak, saya kemari hanya untuk sekedar cuci tangan saja, di toilet laki-laki tidak ada air," ucapnya jujur namun sayangnya hal itu tak membuat Ainara percaya begitu saja terhadapnya.

"Bohong! Lo pasti bohong, bilang aja Lo mau ngintip gua sama temen gua kan?!" kali ini suara Ainara terdengar hingga keluar toilet membuat semua pengunjung merasa penasaran termasuk teman-teman Ainara yang lain.

"Kalian kenapa?" tanya Queenza "Nih cowok ngintip gua sama Zara, terus modusnya pengen nyuci tangan doang!" ucap Ainara dengan nada yang tak bersahabat.

"Astagaaa," ujar laki-laki itu geram tangannya terkepal erat ia merasa sangat kesal karena perempuan yang ada didepannya ini mempermalukan dirinya didepan umum.

"Ganteng-ganteng tapi tukang ngintip," maki Shanika mendorong bahu laki-laki itu menggunakan telunjuknya.

"Apapun itu tolong hilangkan saya dari situasi ini!" batin laki-laki itu berteriak.

"Ada apa ini?" tanya satpam yang tiba-tiba masuk sambil membawa tongkat pemukulnya.

"Ini nih pak, cowok mesum ngintip saya sama teman saya," ujar Ainara sambil menunjuknya.

Satpam itu terkejut melihat siapa laki-laki yang berdiri dihadapannya sekarang, satpam itu tersenyum kikuk lalu kembali menatap Ainara.

"Mbak-mbak cantik, alangkah baiknya kalian ikut saya ke pos satpam untuk menyelesaikan masalah ini," ujar pak satpam kepada Ainara dan teman-temannya.

Tanpa mengatakan apapun laki-laki itu bergegas pergi meninggalkan toilet yang padat akan pengunjung dan menunju ke pos satpam.

"Eh mau kemana Lo!" teriak Ainara mengejar laki-laki itu.

Sesampainya di pos satpam Ainara kembali memaki laki-laki itu, "heh Lo cowok mesum, jujur aja Lo pengen ngintip gua kan?!" kata Ainara sambil bertolak pinggang.

"Kalau saya mau saya bisa melakukan itu, saya bisa pasang cctv tersembunyi disana jadi, saya bisa melihat semua perempuan yang masuk ketoilet!" ujarnya saat Ainara hendak mengatakan sesuatu laki-laki itu langsung menempelkan telunjuknya kebibir Ainara.

"Itu kalau saya laki-laki mesum, tapi maaf saya tidak serendah itu! saya sudah jelaskan kalau di toilet khusus pria tidak ada air jadi saya memutuskan untuk mencuci tangan di toilet perempuan, jelas?!" ujarnya menekan disetiap kata yang keluar dari mulutnya.

"Singkirin tangan Lo! emang Lo siapa mau Pasang-pasang cctv ha? emang cafe ini punya Lo?, Punya bapak Lo?" sewot Ainara.

"Iya".

Singkat padat dan jelas membuat Ainara membulatkan matanya tak percaya, laki-laki mesum ini adalah pemilik cafe?.

Melihat Ainara yang terdiam membuat laki-laki itu berdecak kesal ia menatap satpam yang berada disampingnya "pak urus ya, saya masih punya urusan yang lebih penting," ujarnya.

"Ehh mau kemana Lo! Lo harus tanggung jawab dulu dong sama temen-temen gua," ujar Shanika mencegah laki-laki itu pergi.

"Minggir! saya punya banyak pekerjaan!" ucapnya kesal, mendengar itu Ainara tersadar dari lamunannya.

"Heh mau kemana Lo?!" ujarnya menarik lengan laki-laki itu, "tanggung jawab!" ujar Ainara.

"Tanggung jawab apa sih?! ohhh sebentar," ujar laki-laki itu sambil merogoh kantong celananya laki-laki itu mengeluarkan seikat uang merah yang terlihat baru.

"Ini, ini kan yang kalian mau? Ambil semuanya dan berhenti mengganggu saya!" ujarnya pada Ainara dan langsung pergi begitu saja.

"HEH GUA GAK BUTUH UANG LO, ASAL LO TAU GAU ITU TULANG PUNGGUNG KELUARGA YAAA! DASAR MESUM!" teriak Ainara namun tidak di hiraukan oleh laki-laki itu.

"Mbaak, laki-laki itu memang anak dari pemilik cafe ini namanya Mas Aiden Argantara, saya berani jamin kalau Mas Aiden itu berkata jujur," ujar satpam itu mencoba meyakinkan Ainara namun Ainara hanya memutar bola matanya malas.

"Heh curut! Lo kenapa diam aja dari tadi? bukannya bantuin gua," tanya Ainara melihat Zara hanya terdiam dan melamun entah apa.

"Ganteng banget....." ucap Zara.

"Sialan Lo!" kesal Ainara dan langsung meninggalkan pos satpam dan teman-temannya.

See you in the next part ....🙌

Continue Reading

You'll Also Like

31.3K 2.6K 40
"Mulai sekarang, Starla Izarra bakal kembali sekolah, bukan untuk menuntut ilmu, melainkan untuk mencari cogan yang kaya raya sebagai ucapan syukur t...
349K 6.5K 11
| T y p o B e r t e b a r a n. | β€’cerita dibuat tahun 2019. Mohon maaf kalo masih banyak kesalahan dalam penulisanβ€’ ---🌸 Sedari awal bukannya sudah...
524K 19.7K 33
Herida dalam bahasa spanyol artinya luka. Sama seperti yang dijalani gadis tangguh bernama Kiara Velovi, bukan hanya menghadapi sikap acuh dari kelua...
1.2K 410 41
Dalta, seorang penjual donat disekolah. Gadis yang mampu berjuang sendirian harus berurusan dengan Farka, cowok yang membuat usaha bundanya sia-sia. ...