Gabriello (Cetak ✅ │ Part len...

By tivery

70.1K 7.1K 2.1K

GABRIELLO adalah buku pemenang juara pertama untuk event menulis 50 days challenge Moon Seed Publisher. ____... More

-GABRIELLO-
-CAST GABRIELLO-
Day-1. Arcello Maqil
Day-2. Kejanggalan
Day-3. Makhluk Asing
Day-4. Gabriel
Day-5. Kesepakatan
Day-6. Penyesuaian
Day-7. Perkara Bunga
Day-8. Kenangan Penyembuh
Day-9. Keluar Rumah
Day-10. Hadiah Kecil
Day-11. Mulai Bergerak
Day-12. Bos Baru
Day-13. Beezel Fowk
DAY-14. Dilema
Day-15. Curahan Hati
Day-16. Romantis VS Komedi
Day-17. Angel's Party
Day-18. Sahabat Gabriel
Day-19. Hujan Minggu Sore
Day-20. Sebuah Distorsi
Day-21. Waspada
Day-22. Ancaman
Day-23. Inspeksi Dadakan
Day-24. Langkah Awal
Day-26. Melepas Senja Bersama
Day-27. Dalam Pelukan
Day-28. Kejutan Ulang Tahun
Day-29. Hadiah
Day-30. Perayaan Tahun Baru
Day-31. Getaran Perasaan
Day-32. Kegalauan Arcello
Day-33. Memintal Perasaan Kusut
Day-34. Cerita dan Rahasia
Day-35. Terjebak
Day-36. Dua Sisi Perasaan
Day-37. Yang Terlupakan
Day-38. Goyah
Day-39. Tragedi
Day-40. Berduka
Day-41. Adu Domba
Day-42. Kejujuran
Day-43. Pengkhianat Sebenarnya
CETAK
Day-44. Di Ujung Kematian
Day-45. Amarah
Day-46. Perpisahan
Day-47. Restart
Day-48. Bidadari Laki-Laki
Day-49. Dunia Baru
Day-50. Gabriello

Day-25. Rencana Liburan

604 98 23
By tivery

#Day25
Clue #cacar air

Nama penyakit Cacar air
Juga disebut: Varisela
Infeksi virus sangat menular yang menyebabkan ruam melepuh, seperti gatal pada kulit.
Cacar sangat menular terhadap orang-orang yang belum pernah menderita cacar atau belum divaksinasi cacar.

* * * *

Suasana kantor cukup santai siang itu. seperti biasa, Arcello dan ketiga sahabatnya tengah berkumpul. Entah kenapa teman-teman Arcello lebih senang mengobrol di meja kerjanya. Kali ini mereka sedang membicarakan rencana liburan yang akan diadakan oleh perusahaan.

Tidak lama, Beezel datang ke ruang kerja karyawannya yang membuat mereka berhambur menuju meja masing-masing. Beezel berdiri di dekat meja pengawas, tanpa basa-basi ia pun langsung memberikan pengumuman untuk para karyawan.

“Selamat siang, semuanya,” sapa Beezel.

Para karyawan, tidak terkecuali Arcello dan ketiga sahabatnya pun kompak menjawab sapaan sang atasan.

“Saya tidak akan basa-basi, langsung saja. Seperti yang kalian tahu, setiap tahun perusahaan akan mengadakan liburan. Tapi kali ini, perusahaan memberikan kebebasan setiap divisi untuk menentukan destinasi liburannya masing-masing.” Beezel menuturkan. “Kita diberi waktu selama tiga hari dua malam, dan akomodasi sudah pasti ditanggung perusahaan. Kecuali belanja-belanja suvenir, ya,” tutup Beezel.

Beberapa karyawan terdengar mengeluh. Ada yang protes liburannya terlalu sebentar, ada juga yang meminta perusahaan membayar belanja suvenir mereka, tentunya hanya sebuah candaan.

Melihat keributan yang dilakukan karyawannya, Beezel segera menenangkan situasi. “Sudah-sudah! Itu sudah menjadi ketentuan perusahaan. Sekarang yang harus kita pikirkan, divisi kita akan berlibur ke mana? Yang punya rekomendasi silakan sebutkan,” pinta Beezel. “Oh ya, perusahaan juga meminta kita liburan di dalam negeri saja,” susulnya.

Mendengar ucapan sang atasan, para karyawan kembali ribut, mereka kecewa karena liburan tahun ini hanya di dalam negeri. Biasanya setiap tahun perusahaan selalu mengadakan liburan ke luar negeri.

“Jadi, adakah rekomendasi dari kalian?” tanya Beezel.

Beberapa karyawan memilih untuk liburan ke gunung, tapi beberapa ada yang ingin ke pantai. Semua tampak ricuh sebelum akhirnya Zach mengangkat tangan. Keributan pun mendadak senyap.

“Maaf, Pak. Saya punya rekomendasi tempat liburan yang pasti semuanya suka. Saya jamin!” terang Zach. Sementara para karyawan dan ketiga sahabatnya menoleh ke arah Zach penuh tanya.

“Di mana itu?” tanya Beezel penasaran.

“Kebetulan, keluarga saya baru membangun sebuah resort di kepulauan wilayah timur. Menurut saya tempatnya sangat strategis. Untuk yang suka pantai, sudah pasti wisata utamanya adalah laut. Tapi jangan khawatir, yang suka gunung, di sana juga ada perbukitan yang pemandangannya tidak kalah bagus, bisa langsung melihat hamparan laut dan matahari tenggelam dari atas. Terus bisa camping juga.” Zach menjelaskan detail tempat liburan yang ia rekomendasikan.

Para karyawan banyak yang setuju dengan rekomendasi kekasih Bian itu. Begitu juga dengan Beezel, ia cukup tertarik dengan tempat yang ditawarkan karyawannya. Tidak ingin mengambil keputusan sendiri, Beezel pun mencoba meminta persetujuan semua karyawan.

“Baiklah, apa kalian setuju dengan tempat yang ditawarkan Zach?” tanya Beezel. “Kalau ada yang mau merekomendasikan tempat lain juga silakan.” Beezel masih memberikan kesempatan untuk mencari pilihan lain tempat liburan mereka.

Sepertinya seluruh karyawan tidak meragukan rekomendasi dari Zach. Semua orang sudah tahu, kalau Zach mempunyai selera tinggi. Apa yang direkomendasikannya tidak pernah mengecewakan.

Tidak mendapat sanggahan dari karyawannya, Beezel pun memutuskan untuk menyetujui rekomendasi yang ditawarkan Zach. “Baiklah, karena tidak ada lagi yang merekomendasikan tempat lain, saya putuskan liburan divisi kita kali ini yaitu ke tempat yang Zach sebutkan,” terang sang atasan. “Untuk teknisnya, Zach, tolong nanti ke ruangan saya, ya,” tambah Beezel.

“Sebelum saya pergi, ada yang mau ditanyakan lagi mengenai liburan?” Beezel memberi kesempatan karyawannya untuk bertanya.

Di saat yang lain terlihat tak acuh, Auryn tiba-tiba mengangkat tangan. “Oh ya, Pak. Kalau bawa anggota keluarga, bisa?” tanyanya.

“Boleh saja, asal bayar sendiri, ya. Karena yang ditanggung perusahaan cuma karyawan saja,” terang Beezel.

Auryn mengangguk paham, setelah itu ia mendelik sambil tersenyum pada Arcello. Sedangkan Zach dan Bian terlihat keheranan dengan tingkah sahabat wanita satu-satunya di circle mereka.

“Emang siapa yang mau lu aja, Ryn? Lu kan jomlo.” Pertanyaan Zach terdengar seperti mengejek yang berhasil membuat Auryn memutar bola matanya sambil mencebik.

“Noh! Gue ngewakilin yang ono, noh,” jawab Auryn sambil memonyongkan bibirnya menunjuk pada Arcello.

“Oh ....” Akhirnya Zach dan Bian pun paham apa maksud Auryn bertanya seperti itu pada sang atasan.

“Baiklah, semua sudah paham, ya. Kalau ada yang mau ditanyakan lagi, bahas di chat grup saja, ya,” pungkas Beezel. “Kalau gitu saya permisi.” Beezel pun pamit dari hadapan seluruh karyawannya.

Setelah sang atasan pergi, Auryn langsung menghampiri Arcello diikuti Zach dan Bian.

“Cell, sekalian ajakin Bang Gabriel, ya. Kasihan kalau dia ditinggal sendiri di rumah. Mana tiga hari lagi.” Auryn membujuk Arcello agar mau mengajak Gabriel berlibur dengannya.

“Iya, benar, Cell. Buat Bang Gabriel gue kasih gratis, deh. Hitung-hitung permohonan maaf gue buat kejadian waktu di apart lu.” Zach setuju dengan permintaan Auryn.

“Ya udah, entar gue tanyain deh sama orangnya kalau udah di rumah,” jawab Arcello.

Babe, kamu kok nggak bilang kalau ada resort di wilayah timur?” Bian rupanya masih penasaran atas ucapan kekasihnya mengenai tempat liburan mereka.

“Tadinya aku mau kasih surprise buat hadiah anniv kita tahun depan. Tapi ya udah lah, sekalian aja. Hitung-hitung promosiin tempat baruku.” Jawaban Zach berhasil membuat Bian tersipu malu.

“Aah ... so sweet banget sih, Babe.” Bian langsung memeluk Zach sambil tersenyum senang. Sedangkan Auryn dan Arcello seketika mencebik bibir sambil memperagakan ucapan Bian, mengejeknya.

Para karyawan pun kembali melakukan aktivitas masing-masing, tidak terkecuali Arcello dan ketiga sahabatnya yang juga mulai sibuk dengan pekerjaan.

* * *

Gabriel yang ditemani Rafael terlihat sedang mengobrol di ruang tengah apartemen tuannya. Beberapa saat kemudian, Arcello pun tiba di rumahnya sambil menjinjing beberapa paper bag.

Phi, aku pulang,” sapa Arcello terlihat semringah. Namun raut wajahnya seketika berubah ketika ia melihat Rafael tengah duduk bersama Gabriel cukup dekat, yang membuat dirinya mendadak kesal.

“Phi?” tegur Arcello sekali lagi, karena sapaan sebelumnya tidak ada yang merespons.

Gabriel tampak senang melihat kepulangan sang tuan. “Oh, Tuan baru datang, ya?” tanyanya. “Kok tumben nggak bilang ‘aku pulang’?”

Phi-nya aja yang nggak dengar, keasyikan ngobrol sama Rafe’i,” semprot Arcello.

“Au, Rafe’i? Rafael, Tuan.” Si empunya nama meralat ucapan tuannya.

“Ya lah, itu,” jawab Arcello sekenanya.

Arcello mendekat ke arah Gabriel dan Rafael. Namun ia terlihat kaget saat melihat kondisi wajah Rafael yang tampak merah-merah.

“Au, Rafe’i, itu wajahmu kenapa?” tanya Arcello penasaran.

“Ini nih, gara-gara Azrael. Dia menyemburku dengan air kematiannya, sekarang aku jadi terkena cacar air.” Rafael menjelaskan alasan wajahnya dipenuhi bercak-bercak merah.

Mendengar penjelasan Rafael, Arcello cepat-cepat menarik Gabriel menjauh dari si malaikat tukang usil.

“Sini, Phi. Jangan dekat-dekat sama dia. Cacar air bisa menular, loh.” Arcello akhirnya menemukan alasan jitu untuk menjauhkan Gabriel dari Rafael. Sedangkan si mantan malaikat dengan polosnya menuruti perintah sang tuan.

“Au, ini nggak menular kok. Paling, besok juga sembuh.” Rafael membela diri.

“Kok bisa Bang Azrael nyembur kamu pakai air kematiannya? Memangnya kamu habis ngapain?” tanya Arcello.

“Soalnya, kemarin aku ....” Ucapan Rafael terpotong saat Gabriel memelototinya. “Soalnya kemarin aku ... jahilin dia. Iya jahilin Azrael.” Rafael meralat ucapannya cepat-cepat.

Gabriel tampak menarik napas lega setelah Rafael nyaris keceplosan menceritakan kegiatan mereka pada tuannya.

Setelah menunjukkan foto yang membuat Gabriel marah, Rafael dipaksa Azrael untuk meminta maaf pada sahabatnya. Namun tidak mudah mendapatkan maaf dari si mantan malaikat, yang akhirnya membuat Rafael diberi hukuman oleh Azrael, disembur dengan air keramat miliknya. Hal itu membuat Rafael terkena kutukan. Tapi kutukan itu tidak berbahaya. Bagi para malaikat kutukan itu bisa hilang dalam dua hari.

Arcello tidak mau terlalu memikirkan urusan Rafael. Yang ia pikirkan saat ini adalah bagaimana cara membujuk Gabriel agar mau ikut berlibur dengannya.

Rafael bergeser memberikan ruang untuk Arcello duduk. Di samping Gabriel, sang tuan mulai angkat suara.

Phi. Perusahaanku mau ngadain liburan. Liburannya tiga hari dua malam. Tempatnya di resort milik keluarga Zach, dan jauh banget dari sini. Aku nggak mungkin ninggalin Phi lama-lama sendiri di apartemen. Gimana kalau Phi ikut bareng aku liburan? Mau ya?” Setelah menjelaskan, Arcello pun membujuk Gabriel untuk menemaninya berlibur.

“Tapi Tuan, saya tidak enak dengan rekan kerja Tuan yang lain. Memangnya boleh mengajak anggota keluarga? Ini kan liburan kantor?” ucap Gabriel segan. Ia tidak mau mengganggu urusan tuannya.

“Justru itu aku ngajak Phi. Soalnya teman-teman kerjaku yang lain juga mau ngajak keluarganya, ya walau pun akomodasi keluarga ditanggung sendiri. Tapi Phi tenang aja. Zach ngasih gratis buat Phi.” Arcello meyakinkan Gabriel.

“Tapi, Tuan ....”

“Please! Mau ya, Phi. Biar aku ada temannya.” Arcello menangkupkan kedua tangannya memohon.

“Udah, Phi. Ikut aja,” timpal Rafael.

Mendengar Rafael memanggil Phi pada Gabriel berhasil membuat Arcello tercengang. Cepat-cepat ia menukas.

Pha Phi Pha Phi. Yang boleh manggil Phi cuma aku doang, ya,” protes Arcello pada Rafael.

“Au, terus aku manggil apa?” tanya Rafael.

“Terserah, yang penting jangan Phi,” tukas Arcello ketus.

Arcello kembali membujuk Gabriel agar mau ikut dengannya. “Ya, Phi. Mau ya, ikut. Please!”

“Udah, Bang. Ikut aja, nanti aku temani,” celetuk Rafael dengan percaya diri.

“Ish ... siapa juga yang mau ajak kamu,” semprot Arcello menimpali ucapan Rafael. Sedangkan Rafael hanya cengar-cengir.

“Oke, saya mau ikut. Tapi dengan syarat.” Gabriel mengajukan syarat agar ia mau ikut berlibur. “Izinkan Rafael ikut, biar saya ada teman, kalau-kalau Tuan lagi sibuk sama rekan-rekan kerjaan. Gimana?” tawar Gabriel.

Mendengar permintaan Gabriel berhasil membuat Arcello sedikit kesal. Ia mencak-mencak lantai pelan. “Tapi kan Rafe’i lagi sakit, Phi,” bantah Arcello.

“Besok juga sembuh kok, Tuan.” Rafael menyanggah ucapan tuannya sambil tersenyum girang.

“Ish!” Arcello melotot pada Rafael.

“Gimana? boleh nggak?” tanya Gabriel sekali lagi untuk memastikan.

Arcello tampak berpikir dengan perasaan sedikit jengkel. Apaan sih si Rafael? Gue kan pengin quality time sama Phi Gab. kenapa jadi direcokin dia sih? benaknya merutuki ulah Rafael. Tapi beberapa saat kemudian, Arcello pun akhirnya luluh juga.

“Oke, dia boleh ikut. Tapi nggak usah ikut naik pesawat ya, mahal! Ngilang aja. Nanti aku shareloc tempatnya,” ucap Arcello menyetujui permintaan Gabriel.

Gabriel dan Rafael terlihat senang. Si tukang usil sampai berjingkrak-jingkrak karena akan diajak berlibur oleh Arcello.

“Terima kasih, Tuan,” ucap Gabriel sambil tersenyum manis pada Arcello yang masih terlihat cemberut.

“Jangan cemberut dong, nanti cakepnya ilang,” goda Gabriel sambil mencolek dagu tuannya. Rupanya ia sudah mulai berani bercanda dan bersikap santai dengan Arcello.

“Au ah ... aku ke kamar dulu, mau ganti baju.” Arcello bangkit dari duduknya. Ia berjalan menuju kamarnya sambil mengentak-entakkan kakinya ke lantai.

“Tuan! Saya akan menyiapkan makan malam.” Gabriel berteriak mengajak Arcello untuk makan malam bersama. Namun sang tuan hanya membalas dengan geraman, mengiakan.

“Ihhhhhhhhh!”

Di dalam kamar, Arcello tak sanggup menahan kesal. Ia mencak-mencak geregetan. Liburan indah yang ia bayangkan bersama Gabriel, harus terusik karena kehadiran orang ketiga, yaitu Rafael si malaikat paling usil. Akhirnya, Arcello membantingkan tubuhnya ke atas kasur sambil berguling-guling ke kanan dan kiri melampiaskan kekesalannya.

* * * *

Team Jasun

tivery x noenu_

Terimakasih sudah membaca, tolong berikan kasih sayangnya dengan vote n coment ya ayang-ayang akuuuh ❤❤❤

Janji, besok baca next chapternya ya...

Continue Reading

You'll Also Like

12.3K 1.3K 44
bagaimana perasaan kalian jika dari kecil tidak pernah diperhatikan maupun mendapat kasih sayang kedua orangtua? pasti sakit bukan? itulah yang diras...
130K 8.6K 9
"fuck mencintaimu dalam diam, aku akan mencintaimu dengan ngeyel dan ugal-ugalan!!!" Cashel fell first but Marsel fell harder. - BL lokal - Marsel x...
1.1M 82.8K 35
Apa yang kamu lakukan jika mengulang waktu kembali? Tabitha Veronika Miller sosok gadis yang diberi kesempatan untuk mengulang waktu kembali, kematia...
2.8K 141 12
WARNING BXB MALE PREGNANT KEKERASAN 🔞🔞 untuk yang tidak suka bxb di harapkan tidak usah membaca cerita ini