Transmigrasi Inara [END] || R...

By cahyacnss

940K 53.9K 925

Start : 25-05-23 End : 23-09-23 [FOLLOW SEBELUM MEMBACA!] Ara - Aya **** Inara Nesyara. Gadis dengan sifat di... More

TI - 02
TI - 03
TI - 04
TI - 05
TI - 06
TI - 07
TI - 08
TI - 09
TI - 10
TI - 11
TI - 12
TI - 13
TI - 14
TI - 15
TI - 16
TI - 17
TI - 18
TI - 19
TI - 20
TI - 21
TI - 22
TI - 23
TI - 24
TI - 25
TI - 26 [END]
🐣EXTRA CHAPTER-1
🐣EXTRA CHAPTER- 2
🐣EXTRA CHAPTER- 3
MINTA SARAN!
CERITA BARUU!

TI - 01

90.5K 3.5K 26
By cahyacnss

'Inara Nesyara.

✒.Happy Reading!

"Na, author favorit gue baru aja nerbitin novel terbarunya!" pekik seorang gadis yang baru saja memasuki kelas dan menghampiri sosok gadis lain yang duduk tenang di tempatnya.

Gadis yang dipanggil Na oleh gadis itu berdecak. Masih pagi loh ini.

"Santai, bisa?" sinis Inara.

Gadis yang berteriak tadi menyengir kuda mendengar respon Inara. Geby namanya.

"Hehehe, sorry Na. Tapi, beneran deh, novel ini tuh beda dari novel karyanya yang lain," jabar Geby menggebu gebu.

"Emang judulnya, apaan?" tanya Inara malas.

"Dear Kael."

Inara menatap buku novel yang di sodorkan Geby. Tangannya terulur untuk mengambilnya, Geby menatap Inara antusias.

"Lo boleh baca duluan, deh! Gue mau namatin novel gue yang lain dulu," ujar Geby.

Inara hanya mengangguk dan menyimpan novel bersampul biru terang itu didalam tasnya.

"Dua hari," singkatnya.

Geby mengangguk paham. Inara sudah terbiasa membaca buku setebal apapun, jadi novel dengan halaman 576 itu kecil untuk Inara.

"Btw, Na. Abang lo hari ini ada tanding sama sekolah sebelah?" tanya Geby.

"Iya. Lo tahu?"

Geby bersorak heboh. "Tahu lah! Tadi pas gue mau masuk kelas. Abang lo lewat udah pake baju basketnya, beuh tambah ganteng, Na. Jadi tambah cinta deh sama Babang Anodra," ujar Geby dengan wajah berbinar membuat Inara menatap jijik Geby.

"Buaya!" sentak Inara. Geby yang tadinya tengah senyum senyum sendiri, menjadi cemberut mendengar ucapan Inara yang sialnya benar.

Bahkan Geby memiliki banyak pacar dan mantan. Benar benar ciri-ciri buaya betina.

"Ina,"

Inara dan Geby menoleh kearah pintu kelas. Berdiri seorang cowok dengan jersey hitamnya dan mengapit bola basket di lengan kanannya.

Inara berdiri dan menghampiri cowok itu. Geby hanya diam ditempat, lebih tepatnya sedang mengagumi ciptaan Tuhan dari jauh.

"Kenapa, Bang Ano?"

Anodra menunduk sedikit untuk menatap manik mata Inara. Lalu tangan kirinya yang bebas mengacak rambut Inara sejenak sebelum berbicara.

"Nanti lihat pertandingan Abang ya! Jam istirahat Abang jemput kesini," ucap Anodra.

Inara menatap protes Anodra. "Bang! Ada Geby," ujar Inara malas. Anodra ini posesifnya ngga ketulungan.

"Abang tahu, tapi-"

"WOY, DRA! KUY LATIHAN, UDAH DITUNGGU PAK RAMO!"

Anodra menatap temannya dan menyuruhnya untuk duluan ke lapangan. Tatapan Anodra kembali terfokus pada Inara yang mengerucutkan bibirnya sebal.

"Yaudah yaudah. Ngga Abang jemput kok, tapi janji, datangnya harus sama Geby. Kalau ngga, Abang beneran jemput kamu," ujar Anodra panjang lebar sebelum melangkah pergi menuju lapangan basket.

Inara tersenyum tipis. Akhirnya, keposesifan Anodra tidak berlanjut. Sepertinya, Inara harus berterimakasih dengan Theo- cowok yang tadi berteriak kepada Anodra.

🕊

Kringgggggg!!!

Bel istirahat berbunyi nyaring membuat semua siswa-siswi langsung berhamburan keluar kelas untuk melihat pertandingan SMA Bhakti dengan SMA Jaero.

"Yok, Na. Berangcut," ajak Geby merangkul pundak Inara dan menyeretnya keluar kelas.

Disepanjang jalan menuju lapangan basket outdoor SMA Bhakti, Geby tidak berhenti mengoceh membuat telinga Inara panas mendengarnya.

Pandangan Inara membeku melihat sosok didepan mereka. Langkah kaki Inara refleks berhenti, membuat Geby yang merangkulnya ikut berhenti.

Geby menatap bingung Inara yang diam saja melihat kedepan. Mata Geby mengikuti arah pandang Inara, dan..

Gocha!

Tangan Geby mengepal melihat siapa seseorang yang di tatap Inara. Inara baru tersadar ketika tangan Geby yang merangkulnya terlepas dan mengepal erat.

"Geb," cegah Inara menggeleng sebelum Geby melabrak dua insan didepan sana yang sibuk bermesraan tidak kenal tempat.

"Ayo jalan lagi." Inara menarik Geby untuk ikut. Geby pasrah saja karena jika Geby melawan, Inara akan marah kepadanya.

Saat melewati dua sejoli yang di lihat Inara tadi, Geby memelototi gadis cantik yang berada di rangkulan cowok brengshake.

"Nara?"

Langkah Inara terhenti. Geby yang masih memelototi gadis itu akhirnya menabrak punggung Inara karena tidak fokus.

"Aduh! Na, kalo berhenti tuh, bilang dulu kek," semprot Geby kesal.

Cowok yang merangkul seorang gadis tadi melangkah mendekati Inara dan Geby.

"Binu," panggil gadis tadi dan mengikuti cowok yang bernama Binu itu mendekati Inara dan Geby.

"Na? Ini beneran kamu kan?" tanya Binu memegang kedua pundak Inara yang menghadapkan ke arahnya.

Inara tersadar dan memberontak. Menepis kedua tangan Binu dan melangkah mundur.

"Ayo pergi, Geb. Udah ditunggu," ujar Inara dingin dan berjalan dengan cepat meninggalkan mereka bertiga.

"Heh, cowok brengshake! Gue ingetin ya sama lo! Dan lo, si cewek centil. Jangan pernah ganggu sahabat gue lagi, atau hanya sekedar nongol didepan muka nye. Karena muka lo berdua tuh udah kecampur azab, bau!"

Setelah mengatakan kalimat panjang itu, Geby berlari menyusul Inara yang sudah lumayan jauh didepan sana.

"Na? Ngga papa kan?" tanya Geby ketika sudah menyesuaikan langkahnya dengan Inara.

Inara menoleh sebentar. "B aja," ujar Inara acuh tak acuh.

Geby mencibir. "Heleh! Mulut ngomong b aja, tadi hati lo jeder jeder kan ketemu mantan terindah- eh ngga maksudnya mantan terlaknat lo," ucap Geby.

Inara melirik sinis Geby. Dan menoyor kepalanya kuat. "Ngga usah soto jadi orang!"

"SOTOY, INAAAA!!"

Inara terkekeh kecil melihat wajah Geby memerah padam.

"Udah ganti, toh?" tanyanya polos yang membuat Geby semakin mengepalkan tangan amarah. Gemes hih! Pengen Geby jadiin cumi goreng deh!

🕊

Pertandingan antara SMA Bhakti dan SMA Jaero sudah berakhir dengan skor 15:11 untuk SMA Bhakti.

Semua sorak sorai pendukung SMA Bhakti memenuhi lapangan basket outdoor SMA Bhakti.

Inara dan Geby juga tidak kalah heboh. Bahkan, Geby sampai memanjat kursi penonton dan berteriak kencang membuat beberapa fans fanatik Anodra dkk menatap Geby kesal.

Sedangkan Inara hanya tersenyum tipis dan melambai pada Anodra yang menatapnya dari lapangan sana.

"Nara,"

Inara menoleh. Detik itu juga, senyum Inara luntur, digantikan dengan wajah datar andalan Inara.

Tanpa berkata, Inara berniat pergi dari tribun penonton untuk menuju Anodra di bawah sana. Tetapi, niat Inara itu langsung digagalkan oleh tangan yang memegang lengan Inara.

Inara menatap sengit Binu. Ya, lelaki yang memanggil Inara adalah Binu, mantan kekasih Inara.

"Apa lagi, sekarang?" tanya Inara ketus.

Binu menatap dalam kedua manik cerah Inara. Kedua tangannya menggapai tangan Inara dan menggenggamnya lembut.

"Na, aku minta maaf. Soal perkara selingkuh yang dibilang temen kamu itu, semuanya bohong Na. Aku-"

Perkataan Binu terhenti karena kedua tangannya disentak kuat oleh Inara.

"Lo boleh sakitin gue, hina gue atau apapun itu. Tapi, lo ngga ada hak buat fitnah sahabat gue, Binu! Dari awal emang gue udah ngga respek sama lo. Gue kasih lo kesempatan kedua, ketiga bahkan kelima kalinya, lo tetep ngga berubah. Lo perlakuin gue kayak hewan peliharaan lo sendiri, hati gue sakit, Bin! Sakit! Dan hari ini, dengan seenak jidat lo ngomong maaf? Maaf yang keberapa kalinya ya lo ngomong? Gue lupa, saking banyaknya lo ngomong maaf, tapi lo lakuin lagi!"

Ini adalah kalimat terpanjang Inara semenjak kematian sang Papa- Vano. Inara menatap Binu dengan mata berkaca-kaca. Sungguh, rasanya sakit sekali ketika melihat pasangan kita berulang kali berselingkuh dan meminta maaf tanpa raut wajah bersalah. Apakah keputusan Inara untuk berpisah dengan Binu salah. Inara sudah berusaha kuat dua tahun menjalani hubungan dengan kelakuan brengshake Binu.

Kesabaran Inara yang orang lain kira setebal buku sejarah, nyatanya akan tetap ada waktunya kesabaran Inara menjadi setipis tisu. Inara bahkan sampai melawan Anodra dulu, demi siapa? Demi Binu! Banyak pengorbanan yang Inara lakukan untuk Binu. Tetapi, Binu sama sekali tidak menghargai pengorbanan Inara.

Hubungan mereka berdua seakan berat sebelah. Hanya Inara yang ingin mempertahankan hubungan itu. Lambat laun, Inara akhirnya sadar, jika bersama Binu, hanya akan membuat lukanya tambah menganga, bukannya merapat.

"Na, aku ngga-"

Sreett

Anodra datang dan langsung menarik Inara untuk berdiri dibelakang tubuhnya. Anodra menatap tajam Binu yang masih berani mengganggu Adiknya.

"Lo lagi. Gue cuma ada urusan sama Nara bukan sama lo," ujar Binu memutar bola mata malas.

Anodra menggertakkan giginya emosi.

"Ina Adek gue. Serah gue dong," balas Anodra sinis.

Binu tidak memperdulikan Anodra lagi, tatapan Binu jatuh kembali pada Inara.

"Nara, tolong kasih aku kesempatan lagi. Aku janji ngga bakal hianatin kamu lagi, Na. Aku janji," ujar Binu yang malah membuat amarah Anodra semakin membumbung tinggi.

Bugh!

Satu pukulan telak mengenai pipi kiri Binu yang pelakunya adalah Anodra. Binu mengusap sudut bibirnya yang berdarah dan menatap Anodra tajam. Tanpa babibu, Binu membalas pukulan Anodra.

Semua menjerit ketakutan ketika melihat Anodra sang raja basket SMA Bhakti tengah berkelahi dengan Binu sang most wanted SMA Jaero.

Inara berusaha memisahkan Abangnya yang semakin bernapsu memukul Binu tanpa ampun. Tetapi, sekeras apapun Inara memisahkan mereka, Anodra maupun Binu tidak ada yang mau berhenti.

Inara berjongkok karena merasakan denyut di kepalanya. "Aww," ringis Inara sembari memukul mukul kepalanya menggunakan kedua tangannya.

"ABANG! S-stop Bang," ujar Inara sebelum dirinya tidak sadarkan diri.

Anodra dan Binu sontak berhenti saling memukul. Anodra menoleh dan mendapati Adiknya sudah tidak sadar.

"INA!"

🦇BERSAMBUNG🦇

Story pertama gue. Ini kali pertama buat gue bikin cerita tema transmigrasi. Jadi maklum kalo ngga bagus ya cenders.

Vote jangan lupaa!!

Jangan jadi sider, sider tuh setan.

Continue Reading

You'll Also Like

2.2M 78.1K 44
Jangan jadi pembaca gelap! Seorang santriwati yang terkenal nakal dan bar-barnya ternyata di jodohkan dengan seorang Gus yang suka menghukumya. Gus g...
12.2M 753K 56
Sejak orang tuanya meninggal, Asya hanya tinggal berdua bersama Alga, kakak tirinya. Asya selalu di manja sejak kecil, Asya harus mendapat pelukan se...
3.8M 225K 59
[USAHAKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Menikah di umur yang terbilang masih sangat muda tidak pernah terfikirkan oleh seorang gadis bernama Nanzia anata...
RAYDEN By onel

Teen Fiction

3.4M 210K 65
[Follow dulu, agar chapter terbaru muncul] "If not with u, then not with anyone." Alora tidak menyangka jika kedatangan Alora di rumah temannya akan...