Making Crazy Scandal

By andhyrama

63.6K 3.7K 581

[15+] Making Crazy Scandal Emily seorang jurnalis muda dengan kehidupan yang penuh konflik ingin menelusuri... More

Prakata
Prolog
Bab 01
Bab 02
Bab 03
Bab 04
Bab 05
Bab 06
Bab 07
Bab 08
Bab 09
Bab 10
Bab 11
Bab 12
Note 1

Bab 13

494 59 39
By andhyrama

MAKING CRAZY SCANDAL
Bab 13
a story by Andhyrama

IG: @andhyrama// Twitter: @andhyrama_twt// YouTube: Andhyrama// TikTok: @andhyramatv

Dapatkan buku karyaku lengkap di Shopee: Andhyrama, IG: @andhyrama.works

⌘♛∞♛⌘

Bukan detektif keren jika tak berhasil menemukan sebuah ponsel yang ada di dalam kamar. Remi berhasil menemukan itu saat menuju ke rumah Sheila dengan mengendap-endap. Emily yang menunggu di mobil masih kebingungan dengan apa yang terjadi.

Kenapa ayahnya terlibat dalam hal ini? Apa yang sesungguhnya terjadi? Rahasia apa yang ia tak ketahui. Saat melihat Remi berjalan ke mobil, Emily tahu kalau pria itu sebenarnya tahu lebih banyak dari yang disadarinya.

"Kau mendapatkan ponselnya?"

Remi mengangguk saat sudah duduk di kursi kemudi. Ia menjalankan mobilnya. "Kau pasti butuh penjelasan akan semua ini, kan?"

"Tentu saja. Bagaimana bisa aku tidak butuh?"

Sang detektif tertawa. "Semua ini hanya akan bermuara kepada satu orang."

"Siapa?"

"Kau akan tahu nanti. Kita butuh banyak bukti sebelum menyebarkannya."

"Apa kau bilang?"

"Aku akan menyebarkan hasil penyelidikan ini setelah selesai."

Emily menggeleng. "Tidak, itu sangat berbahaya."

"Aku rela mati untuk menyelamatkan semua orang," perkataan Remi terdengar serius dengan tatapannya kepada Emily yang membara.

Reporter itu malah tertawa. "Kau ingin jadi pahlawan negeri ini?"

"Apa aku terlihat bercanda?"

Emily berhenti tertawa, ia memikirkan koneksi dari setiap masalah yang ada.

Moonlight Bar dan transaksi narkoba di dalamnya yang tak terendus polisi, hilangnya Sheila yang dimanipulasi, kasus penjualan organ manusia yang diikuti kematian Steven dan kaburnya Maria, perselingkuhan Sunny dengan Romy si pejabat partai Era Demokrasi, dan fakta bahwa ayahnya terlibat. Secara berturut-turut semua itu terjadi di masa pemilu.

"Ini benar-benar skandal gila!" Emily hampir berteriak setelah menemukan satu orang yang dimaksud Remi.

⌘♛∞♛⌘

"Ada yang menemukan ponsel ini dan menghapus segalanya di sini," ujar Remi yang tak menemukan apa pun di dalam ponsel itu.

"Jika data-datanya dihapus bukannya bisa dipulihkan?" tanya Emily yang berdiri di samping Remi yang duduk dan mengotak-atik ponsel yang ditemukannya di kamar Sheila.

"Mudah-mudahan."

"Kalau ada yang menemukannya lebih dulu, harusnya dihilangkan, bukannya hanya menghapus data-datanya, kan?"

"Atau dia menggantinya dengan ponsel lain."

"Bisa jadi. Tapi akan aku coba untuk memulihkannya terlebih dulu."

Emily berjalan, lalu menjatuhkan tubuhnya ke sofa. "Apa yang harus kita lakukan sekarang?"

"Menunggu."

Sang reporter tampak kurang sabar. Ia benar-benar ingin semuanya segera terselesaikan. Emily memilih untuk mengecek ponselnya dan mencoba mencari perkembangan berita yang sedang terjadi. Sheila yang menghilang sepertinya sudah tidak dibahas oleh netizen. Sekarang, partai penguasa pemerintahan sekarang, yaitu Era Demokrasi yang justru mendapat banyak serangan dari berbagai pihak menyusul skandal perselingkuhan Romy.

Tiba-tiba, ada pesan masuk dari Nathan.

Nathan: Aku tidak pulang malam ini, kau langsung tidur saja ya Sayang. Tidur yang nyenyak ya.

Emily hanya tersenyum dan membalas pesan tunangannya itu dengan kata-kata manis. Namun, perasaannya menjadi kurang nyaman seperti ada hal yang mengganjal di benaknya. Dadanya terasa sesak, kecurigaan muncul seperti sebuah naluri buruk yang tak biasanya hadir mendadak.

"Ini masih ponsel milik Sheila, sepertinya kita bisa mendapatkan kembali data-data yang telah terhapus walau kemungkinan banyak file yang corrupt, setidaknya beberapa bukti pastinya akan sangat berguna," ungkap Remi seraya mendekat ke Emily sembari menunjukkan ponsel Sheila.

Emily tampak tidak memperhatikan Remi. Itu membuat sang detektif kebingungan.

"Kau kenapa?"

Sang reporter menoleh. "Saat kau masuk ke Moonlight Bar dan melihat Maria, apa ada hal lain yang kau saksikan?" Emily langsung menunjukkan gambar seseorang di ponselnya. "Apa kau melihatnya?"

"Ehm, wajahnya tidak asing. Sepertinya, aku memang melihatnya."

"Di bar itu?" Emily maju selangkah dan menatap Remi lekat-lekat.

Remi tampak sedikit kaget dan menelan ludah. "Aku tidak yakin, tapi ya. kurasa."

"Berapa persen?"

"Tujuh puluh?"

Tanpa pamit, Emily langsung membalikkan badan dan keluar dari rumah Emily. Walau Remi memanggil, wanita itu tetap pergi.

⌘♛∞♛⌘

Mobilnya melesat dengan cepat menuju bar yang menjadi tempat banyak skandal bermunculan. Emily masuk ke sana dengan memakai topi dan masker, ia tak ingin dikenali. Di dalamnya tampak tak ada yang aneh, hanya orang-orang yang tampaknya sedang minum-minuman dan musik yang terdengar keras. Orang-orang menari di atas dance floor dengan gemerlap lampu.

Tiba-tiba, ponsel di dalam sakunya bergetar, Emily langsung merogohnya dan melihat bahwa sang detektif meneleponnya. Ia sedang tak ingin bicara dengan Remi, sehingga memilih mematikan panggilan itu. Namun, tak lama pesan beruntun masuk.

Remi: Bagaimana ada foto-fotomu di ponsel itu?

Emily menerima banyak foto dari Remi yang berisi dirinya dan Nathan. Foto-foto itu diambil saat mereka berdua sedang kencan di sebuah taman hiburan. Seketika, Emily memperhatikan sekitar, ia cemas karena merasa bahwa mungkin seseorang sedang mengikutinya.

Ia pun memilih untuk pergi, tetapi tidak ke apartemennya, tetapi ke rumah sahabatnya, Jennie, Emily sempat menelepon dan mengetuk pintu berkali-kali, tetapi Jennie tak menyahut. Ia ingat di mana sahabatnya menyembunyikan duplikat kunci. Emily pun menemukan kunci duplikat itu di salah satu pot bunga. Ia pun berhasil masuk ke rumah Jennie.

Dengan cepat, Emily menuju ke lantai atas. Ia sudah biasa langsung menuju kamar Jennie karena sahabatnya itu memang tinggal sendiri. Emily membuka pintu kamar Jennie dan melihat Jennie sedang berdiri di depan cermin seperti tengah selesai berpakaian.

"Emily?!" Jennie tampak kaget dengan kedatangan Emily yang tiba-tiba. "Kenapa kau tidak mengabari mau ke sini," lanjutnya dengan ekspresi cemas.

"Sepertinya, aku tengah diikuti seseorang," jawab Emily.

Namun, pandangan Emily segera berpaling dari Jennie saat seseorang muncul dari arah kamar mandi, sosok pria yang hanya memakai handuk.

"Nathan?"

Nathan tampak panik, mendekat ke arah Emily. "Sayang, aku hanya mampir ke sini un–"

"Cukup, tidak perlu penjelasan." Emily mundur, tatapan kekecewaan mengarah ke tunangan dan sahabatnya.

Lalu, ia segera pergi sebelum tangisannya pecah.

⌘♛∞♛⌘

Jennie menggeleng. Ia tampak sudah menangis saat sosok di depannya mengutarakan apa yang akan dilakukannya. Pacarnya yang tak pernah dikenalkan ke siapapun itu tiba-tiba meminta hal paling sulit untuk diiyakan oleh wanita manapun.

"Aku tetap akan bersamamu, oke Sayang?" tanya Nathan yang menggenggam tangan Jennie dengan tatapan mencoba meyakinkan.

"Bagaimana caranya aku bisa berpura-pura?" tanya wanita berparas cantik itu seraya mengelap tangisannya.

"Kau bisa melakukannya. Ini demi masa depan kita, oke?" Nathan meyakinkan kembali.

Pasangan yang sedang duduk di atas ranjang itu tengah mendiskusikan rencana yang sangat sulit dilaksanakan. Bagi Jennie maupun Nathan.

"Jadi, yang harus kulakukan adalah mengenalkanmu ke Emily, menjodohkan kalian dan berpura-pura menjadi sahabat yang suportif bagi kalian. Hingga kau bisa mendapatkan hati Joe Harris dan membantu keluargamu menghancurkan partai Era Demokrasi?"

"Aku akan berpura-pura punya hubungan buruk dengan keluargaku dan akan selalu menunda jika Emily ingin segera menikah."

"Dan ini akan berlangsung bertahun-tahun?" tanya Jennie.

Nathan memeluk Jennie, dan mengatakan, "Aku tetap akan bersamamu. Ingat, kau yang aku cintai."

⌘♛∞♛⌘

Hubungan Jennie dan Nathan berlangsung di balik layar. Mereka merahasiakan itu dengan aman di belakang Emily. Pelan-pelan, Nathan mampu mendekatkan diri dengan Joe Harris walau Emily punya hubungan yang buruk dengan ayahnya, tetapi tidak dengan Nathan. Pria itu mampu berpura-pura menjadi calon menantu yang baik.

Apa yang Nathan dapatkan? Berbagai informasi tentang strategi partai Era Demokrasi, rahasia-rahasia partai, hingga aliran dana di dalam partai itu. Semua informasi itu dibocorkan kepada orang tuanya yang mendukung partai Gerakan Nasional.

"Apa kau sudah mendapatkan apa yang kau inginkan?" tanya Jennie saat berada di sebuah bar bersama pacarnya.

"Pina Colada dengan ceri di atasnya," suara seorang pria di sebelah Nathan.

Nathan sempat menoleh ke sosok itu.

"Benar-benar aneh, ini tidak seperti yang biasa kupesan. Aku ingin bicara dengan manajermu," ucap si pria.

Jennie menepuk pundak Nathan seperti menyadarkan sang kekasih. "Menginap di tempatku atau kita pesan kamar lagi?"

Nathan mengarahkan pandangannya ke Jennie. "Aku ada urusan."

"Apa?"

"Ada sesuatu yang harus kulakukan, titah dari Ayah."

Jennie tertawa kecil. "Di depan Emily kau bisa berpura-pura menjadi anak yang benci orang tuanya. Aslinya, kau justru sangat patuh ya."

Nathan balas tertawa, lalu mengelus pelan rambut Jennie. "Kita bisa selesaikan ini. RJ akan berkuasa dan negara ini hanya akan memiliki satu partai."

Wanita itu tampak tersenyum walau sebenarnya senyuman itu memiliki arti lain. Ada rahasia yang lebih besar. Siapa memihak siapa terasa abu-abu. Setidaknya, Jennie merasa dirinya sudah berada di posisi yang benar.

Sampai jumpa lagi!

1. Bagaimana pendapat kalian tentang bab ini?

2. Bagian mana yang paling kalian suka?

3. Bagian mana yang paling buat kalian penasaran?

4. Apakah kalian sudah mulai menemukan gambaran?

Atau semakin bingung?

5. Sejauh ini, tokoh favorit kalian mana nih?

⌘♛∞♛⌘

Note:

Aku sedang mengurusi penerbitan Making Dirty Scandal yang rencananya akan mulai pre-order bulan Mei 2023. Kalian bisa mulai menabung jika ingin ikut PO-nya ya! 

Doakan aku untuk update cerita ini lebih rutin ya!

Continue Reading

You'll Also Like

195K 1.1K 24
[21+] Diadopsi oleh keluarga kaya raya bukan bagian dari rencana hidup Angel. Namun, ia anggap semua itu sebagai bonus. Tapi, apa jadinya jika bonus...
350K 14.2K 33
Siapa yang punya pacar? Kalau mereka selingkuh, kamu bakal ngapain? Kalau Pipie sih, rebut papanya! Pearly Aurora yang kerap disapa Pie atau Lily in...
16.3M 638K 37
GENRE : ROMANCE [Story 3] Bagas cowok baik-baik, hidupnya lurus dan berambisi pada nilai bagus di sekolah. Saras gadis kampung yang merantau ke kota...
317K 16.7K 48
Ravena Violet Kaliandra. Mendengar namanya saja membuat satu sekolah bergidik ngeri. Tak hanya terkenal sebagai putri sulung keluarga Kaliandra yang...