RAOVIN

By Pinkskiy

2.9K 356 171

Mari tertawa bersama RAOVIN TEAM• bobrok squad. ❗❗ warning ❗❗ 1. Harap bijak dalam membaca, berisi kegiatan d... More

01.
03
04
VISUAL RAOVIN TEAM

02

531 84 25
By Pinkskiy

Happy reading.....
.
.
.

'orang ganteng mah bebas!'

~Raovin~

"Lo kenapa Ge?" Tanya Ziva kepada sahabatnya yang terlihat sedang menahan kesal.

"Gue lagi kesel!" Jawab Gea mendudukkan bokongnya dikursi.

Ziva mengkerutkan keningnya, "kesel kenapa?"

"Tuh! Anak ips, nyebelin banget!"

"Astaga Ge, lo kan udah tau anak IPSnya nakal-nakal semua." Ujar Ziva menatap Gea.

Gea berdecak, "makanya gue tuh males banget jadi ketos gini! Lo sih yang nyaranin gue ke bu Sastri." Keluh Gea, pasalnya memang Ziva yang merekomendasikan Gea ke bu Sastri. Serta menghasut teman-temannya untuk memilih Gea. Tapi jujur, Gea memang yang paling cocok menempati untuk menempati posisi ketos, karna dia berprestasi, pemberani, serta kesayangan para guru.

"Hehehe,,, karna lo yang paling cocok." Ucapnya dengan kekehan.

"Dih.."

"Pagi, anak-anak." Sapa bu Rena masuk kedalam kelas.

"Pagi, buk!" Jawab mereka serempak.

Pagi itu mereka melaksanakan pembelajaran seperti biasanya.

Tak terasa bel pertanda istirahat sudah berbunyi. Membuat heboh seisi kelas.

"Kantin yok Ge! Laper...." Ucap Ziva memegang perutnya yang bunyi.

"Sabar Zi." Gea merapikan buku-bukunya.

Disisi lain.

"Alhamdulillah ya Allah! Akhirnya bel!" Seru Kenan dengan lantang.

"Hooh! Tau aja nih perut gue udah keroncong dari tadi." Timpal Rafail.

Reymond mengiyakan kedua temanya itu, " iya njir! Cacingnya pada ngedugem ini." Ucapnya berdiri melangkahkan kakinya menuju pintu.

"Kantin yok!" Ajaknya diiyakan oleh keempat temannya.

-RAOVIN-

Saat ini Gea dan Ziva sedang berada dikantin. Bukan hanya Gea dan Ziva, ada juga Lena dan Freya yang semeja dengannya.

"Astaga Fre! Pelan-pelan dong makannya. Muncrat kemana-mana nih kuahnya." Protes Ziva membersihkan tangannya yang terkena cipratan kuah bakso milik Freya.

"Eh sorry Va, nggak sengaja gue." Timpalnya cengengesan.

"Iya nih! Sih Freya kebiasaan, kalau makan kek orang kesurupan." Sahut Lena heran dengan Freya.

"Nggak ada feminim-feminimnya jadi cewek." Sambungan Ziva.

"Keknya si Freya emang cowo deh, cuman bersembunyi dibalik wajah dan tubuh seorang wanita."lanjut Lena.

Terlihat Freya sudah mengerucutksn bibirnya, mengapa teman-temannya ini suka sekali memprotes dirinya? Padahal kan Freya memang begini dari lahir.

Gea tersenyum melihat teman-teman yang sering kali menasehati Freya yang tomboy.

"Ya udah sih, Freya kan nyamannya gitu." Kini Gea ikut menimpali.

Freya menatap Gea, "emang cuman lo besti gue satu-satunya." Ia tersenyum terharu.

"Yeh! Si Freya! Kita berdua nasehatin elo karna kita sayang dan peduli sama lo! ....Iya kan Len!?" Ucap Ziva yang diangguki langsung oleh Lena.

"Iya dah, serah lo pada." Putus Freya kembali memakan baksonya.

"OMG!OMG! ADA INTI RAOVIN!" Seru Lena heboh sembari memukul-mukul meja.

Semuanya ikut melihat kearah tatapan Lena, seketika itu juga kantin menjadi ricuh.

Ya Allah Reymond..... Culik aku dong!

Masya Allah Kak Refail. Kenapa bisa imut banget sih!?

Kenan! Will you marry me?

Aaa mau ketuanya.... Tapi wakilnya juga nggak papa!

Gue mau dong gabung di raovin!

Satriaaaaaaaaaaa

Otw pelet Bara

Ya Allah jodohkan hambamu yang imut ini dengan salah satu diantara mereka ya Allah! Aamiin.

"Padahal muka pas-pasan, kok banyak banget yang ngefans?." Ujar Freya heran.

"WHAT!? " Pekik Ziva dan Lena serempak.

"Fre? Mata lo bener-bener rabun yeh! Masa cowok seganteng mereka lo bilang pas-pasan?" Bingung Lena menatap sahabat tomboynya ini.

Ziva mengangguk, "Butuh asupan wortel."

Freya berdecih, " lo berdua aja yang jelalatan. Liat cowok dikit langsung heboh. Iii ginting bingit." Sindirnya memperagakan ucapan Lena dan Ziva ketika bertemu cogan.

Ziva mendengus, "emang ganteng! Lagian mata gue normal. Nggak kaya lo sama Gea, penyakitan!" Sewot Ziva tak mau kalah.

Gea yang disebut-sebut namanya lantas berucap, "lah. Kenapa malah bawa-bawa gue sih? Gue dari tadi diem aja loh." Herannya.

"Fakta Ge."

"Ck, lagian apa yang dibilang sama Freya bener kok. Mereka tuh Biasa aja," jelas Gea.

"Lagian mereka itu siapa sih? Kenapa tiap mereka dateng pasti selalu rame. Banyak yang bahas mereka, mana teriak-teriak lagi. Bikin risih." Sambungnya.

"Ya Allah Ge! Masa lo nggak kenal sama pentolan SMA Widiantara?." Heboh Lena.

siapa sih yang nggak kenal Raovin. Bahkan anak-anak diluar sekolah pun banyak yang mengenal dan ngefans sama mereka, bisa bisanya Gea tidak mengenal mereka? Astaga Gea.

"Oh, gue inget! Mereka yang tadi pagi lambat dan manjat tembok." Ujar Gea menatap ke-tiga laki-laki itu. Ia ingat wajah mereka. Cowok ngeselin yang sempat membuatnya naik darah.

Ziva menepuk jidatnya, "mereka itu inti Raovin. Tuh, yang ketawanya paling gede. Itu ketuanya." Ucap Ziva menunjuk Reymond yang sedang tertawa.

"Oh."

Disisi lain...

"Njay! Gue tau gue ganteng. Sampe nggak kedip tuh mata. " Refail melirik salah satu siswi disamping mejanya yang sedari tadi melihatnya tanpa kedip.

Reymond menyisir rambutnya kebelakang, "resiko jadi orang ganteng mah gini." Ujarnya sok ganteng.

Tapi emang ganteng anjoyy

Sedangan Kenan, Satria sibuk tebar pesona, ia sedari tadi sibuk menggoda cewek- cewek yang dilewatinya. Bara? Dia hanya diam.

Inti Raovin auranya emang nggak maen-maen.

Sedikit penjelasan, sebenernya inti Raovin jarang sekali kekantin sekolah. Mereka lebih memilih warung Abah yang terletak dibelakang sekolah. Bukan hanya inti Raovin, anak-anak cowok yang lain juga lebih memilih warung Abah karna mereka bebas disana, contohnya bebas merokok.
Warung abah juga terkenal dengan markas Raovin disekolah. Isinya pastinya para murid brandal yang kerjanya cuman memberontak.

"Lo semua mau pesan apa? Biar gue yang pesanin." Tanya Refail kepada manusia didepannya.

"Sama in aja deh, sama punya lo." Jawab Kenan.

"2in." Sahut Reymond yang diangguki oleh Kenan.

"Lu berdua?" Tanya Kenan kearah Bara dan Satria.

"Samain ajalah." Balas Satria.

"Oke." Ucapnya berlalu pergi.

"Enakan nongki disini sih, dari pada diwarung abah. Disini pada bening-bening. Seger liatnya." Rafail mengedarkan pandangan keseluruhan kantin.

"Diwarung abah mah, yang ada sumpek! Liatnya yang modelan gorila sama babi hutan doang." Sambung Satria.

"Ye tapi kan diwarung abah kita bisa ngerokok. Kalau disini boro-boro. Yang ada langsung dihukum lagi kita." Ucap Reymond. Yang diangguki oleh yang lain.

Mereka berempat sibuk mengobrol, sementara Kenan masih stay menunggu pesanan didepan sana.

"Hayo! Lagi ngomong apa? Ngomong gue yah lu pada?" Tebak Kenan yang baru datang sambil membawa pesanan.

"Dih, najis! Ngapain juga kita ngomongin monyet modelan lo. Ga guna." Cemoh Rafail.

"Anjir! Lo kok cuman bawa dua mangkok sih! Punya gue mana!?" Sembur Reymond ketika melihat Kenan hanya membawa 2 mangkuk beserta dua gelas.

"Lah. Pesanan gue sama Bara juga mana?" Satria ikut bertanya.

"Sabar tai! Itu dianterin sama mpok Alpa." Kenan menunjuk mpok Alpa dengan dagu yang berjalan ke arahnya.

"Kirain kan." Sahut Reymond.

Kenan meletakkan nampan yang dipegang nya, "Kalau lo bukan ketua gue, udah gue tendang lo sampe neraka!" Seru Kenan, melayangkan tinjunya namun ia tahan.

"Kalau lo bosen hidup sih? Coba aja." Ancam Reymond santai.

"Ini a' " ucap mpok Alpa sembari meletakkan nampan berisi pesanan Raymond.

"Makasih Mpok." Ucap Reymond, Satria dan Bara bersamaan.

"Iya, sama-sama." Jawab mpok Alpa berlalu pergi.

Mereka bertiga langsung memakan makanan masing-masing.

"Bakso mpok Alpa emang paling BEST!" seru Kenan menampilkan jempolnya.

"Hooh." Jawab Reymond.

"Eh! Itu siketos baru kan? Cantik njay! Mana body goals." Lontar Rafail menatap gadis yang tengah bercanda bersama ketiga sahabatnya.

"Iya woi! Nggak kayak ketos lama, udah jelek, nafasnya bau tai lagi!" Timpal Kenan bergidik ngeri membayangkan bagaimana ia dulu sangat tersiksa bila berhadapan dengan ketos lama.

"BHUAHAHAHA anjir lu Ken! " Reymon Tertawa.

"Hahaha bener njay! Gue kadang sesak napas kalau dia ngomong deket gue!" Ungkap Satria.

"Jadi kangen liat badan sama mulutnya yang sama-sama dower." Celetuk Bara membuat mereka semua sontak tertawa.

.
.
.
Sekian dulu untuk part kali ini, jangan lupa vote, komen, serta share cerita ini.

See you next part......

Continue Reading

You'll Also Like

490K 36.8K 44
"Seru juga. Udah selesai dramanya, sayang?" "You look so scared, baby. What's going on?" "Hai, Lui. Finally, we meet, yeah." "Calm down, L. Mereka cu...
676K 19.7K 40
Ivander Argantara Alaska, lelaki yang terkenal dingin tak tersentuh, memiliki wajah begitu rupawan namun tanpa ekspresi, berbicara seperlunya saja, k...
856K 61K 62
Namanya Camelia Anjani. Seorang mahasiswi fakultas psikologi yang sedang giat-giatnya menyelesaikan tugas akhir dalam masa perkuliahan. Siapa sangka...
1.2M 89.3K 58
BOOK 1 > Remake. 𝘐𝘯𝘨𝘢𝘵 𝘫𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘴𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘭𝘢𝘱𝘢𝘬⚠️ ⚠️𝘥𝘪𝘴𝘢𝘳𝘢𝘯𝘪𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘩𝘰𝘮𝘰𝘱𝘩𝘰𝘣𝘪𝘤 𝘫𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘣𝘢𝘤𝘢 𝘤𝘦𝘳𝘪𝘵...